Anda di halaman 1dari 12

4.

ALAT
PEMINDAH
MATERIAL
4.1. CRANE
4.1.1. CRANE BERODA CRAWLER
 Crane ini memiliki roda-roda rantai (crawler) yang dapat
bergerak ketika digunakan dan digunakan pada berbagai
medan.
 Bagian atas crawler crane ini dapat berputar 360º dan
bergerak di dalam lokasi proyek saat melakukan
pekerjaannya. Diangkut dengan menggunakan lowbed trailer
dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa
bagian untuk mempermudah pelaksaan pengangkutan.
 Pada saat pengangkatan material, hal-hal yang perlu di
perhatikan adalah posisi alat waktu operasi yang harus benar-
benar water level, keseimbangan alat dan penurunan
permukaan tanah akibat beban dari alat tsb
4.1.2. TRUCK CRANE
 Disebut Hydraulic Truck Crane atau Telescopic
Crane, diperlukan tenaga hidrolis sebagai
penggeraknya.
 Truck crane bagian atasnya dapat berputar 360º.
 Truck crane kemampuan angkat kurang lebih 5 ton
dan effektif sampai 4 ton.
 Kemampuan jangkauannya mencapai 60 meter.
 Truck crane dilengkapi dengan kaki penopang
(outrigger) untuk menjaga stabilitas tinggi dan
kemampuan angkat maksimal
 Crane ini sangat cocok digunakan pada pekerjaan
finishing dan pemeliharaan gedung bertingkat.

 Mempunyai fleksibilitas yang tinggi.


 Ringan dan mudah dipindah-pindahkan.
 Digerakkan dan dirakit oleh mesin sendiri.
4.1.3. HIDRAULIK CRANE

 Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem


hidraulik (minyak) dan pheneumatik (udara) untuk
dapat bekerja.
 Secara khusus Hidraulik crane adalah crane yang biasa
digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dll,
yang memilki struktur sederhana.
 Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan tidak
untuk dipindah-pindah dan dengan jangkauan tidak
terlalu panjang serta putaran yang hanya 180 derajat.
4.1.5. All terrain Crane

 Crane Multi-fungsional, digunakan di jalan


raya beraspal halus ataupun off-road
dengan kecepatan 40 mph
 Dikembangkan untuk kebutuhan crane
teleskopik dalam pembangunan 3100 km
jaringan pipa gas dan stasiun pompa di
siberia
 Menggunakan All-Wheel Drive, didukung
1-2 mesin dan memiliki derek hidrolik untuk
dioprasikan dan boom teleskopik yang
bias mencapai 200 kaki dan membawa
sampai 130 ton pada beberapa model
4.1.6. Rough Terrain Crane

 Dirancang untuk beroprasi khusus


pada off-road di medan kasar
dengan kemampuan all-wheel
drive
 Digunakan untuk operasi pick and
carry seperti jembatan-bangunan
dimana kemampuan manuver
yang tinggi dan kapasitas angkat
yang dibutuhkan
 Tidak diperbolehkan jalan di jalan
raya umum dan harus diangkut ke
tempat kerja dengan truk / lowboy
4.1.7. TOWER CRANE

 Alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan


horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas
 Produktivitas sangat dipengaruhi oleh waktu siklus.
 Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan tower crane untuk melakukan
satu kali putaran yang terdiri dari gerakan vertikal (hoist), horisontal (trolley),
dan berputar (slewing),
 dimana ketiga gerakan utama ini terdiri dari enam tahapan pekerjaan yaitu
mengikat material, mengangkat, memutar, menurunkan, dan melepas
material sampai kembali lagi ke lokasi persediaan material.
 Waktu variabel tergantung pada jarak tempuh tower crane yaitu waktu
tempuh vertikal tergantung tinggi angkat,
 waktu tempuh rotasi tergantung pada sudut putar
 waktu horisontal tergantung pada jarak titik tujuan dari sumber material.
4.1.7.1. Crane yang berdiri
bebas ( Free Standing Crane)
 Crane yang berdiri bebas (free
Tipe jib atau lengan pada tower
standing crane) berdiri diatas pondasi crane ada dua yaitu :
yang khusus dipersiapkan untuk alat
tersebut. Jika crane harus mencapai  Saddle jib adalah lengan yang
mendatar dengan sudut 90º
ketinggian yang besar maka kadang-
terhadap mast atau tiang tower
kadang digunakan pondasi dalam crane.
seperti tiang pancang.
 Luffing jib sudut antara tiang
 Tiang utama (mast) diletakkan di atas dengan jib dapat diatur lebih dari
dasar dengan diberi ballast sebagai 90º
penyeimbang (counterweight).
Syarat dari pondasi tersebut harus
mampu menahan momen, berat
crane dan berat material yang
diangkat.
4.1.7.2. Crane di atas rel
(Rail Mounted Crane)

 Crane jenis ini digerakkan oleh motor penggerak


 Kelemahan crane tipe ini adalah harga rel yang cukup mahal
 Rel harus di letakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak menjadi
miring. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak
mampu menggerakkan crane, tikungan yang terlalu tajam akan
mempersulit motor penggerak untuk menggerakkan alat.
 Ketinggian maksimum rail mounted crane adalah 20 m dengan berat beban
yang diangkat tidak melebihi 4 ton dan jangkauan yang lebih besar sesuai
dengan panjang rel yang tersedia.
4.1.7.3. Crane yang ditambatkan pada
bangunan (Tied-in Tower Crane)

 Fungsi dari penjangkaran ini ialah untuk


menahan gaya horizontal. Dengan demikian
crane tipe tied in tower crane dapat
mencapai ketinggian sampai 200 meter.
 Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian
kurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane
dengan ketinggian lebih dari 100 m, maka
crane harus ditambatkan atau dijangkar ke
struktur bangunan.
4.1.7.4. Crane panjat  Apabila lahan yang ada
terbatas, maka alternative
(Climbing Crane). penggunaan crane yakni
Crane panjat atau
Climbing Crane.
 Crane tipe ini diletakkan
didalam struktur bangunan
yaitu pada core atau inti
bangunan.
 Crane bergerak naik
bersamaan dgn struktur
naik. Pengangkatan crane
dimungkinkan dengan
adanya dongkrak hidrolis
(hydraulic jacks).

Anda mungkin juga menyukai