Anda di halaman 1dari 41

Infeksi menular seksual

Disusun oleh:
• Erika Juniartha T.
• Vania Trixie P.
• Denise Elycia
• Derwin Cahyadi
• Nashruta Nissatul A.
Pembimbing: dr. Maria Dwikarya, Sp.KK, FINSDV
GO
Gonore
Definisi
 Gonore mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae
Etiologi
 Disebabkan oleh gonokok, termasuk dalam kelompok Neisseria. Ada 3 spesies
lain: N. meningitidis, N. catarrhalis dan N. pharynges sicca (komensal)
 Keempatnya sukar dibedakan kecuali dengan tes fermentasi
 Gonokok termasuk gol diplokok berbentuk biji kopi, tahan asam, negative-
gram, tampak diluar dan didalam leukosit, tidak tahan udara bebas, cepat
mati saat kering, tidak tahan suhu >39C, tidak tahan desinfektan
 Morfologik: 4 tipe, tipe 1 dan tipe 2 punya pili bersifat virulen, tipe 3 dan tipe
4 tidak punya pili, nonvirulen. Pili melekat pada mukosa epitelradang
 Daerah paling mudah kena infeksidaerah mukosa dengan epitel kuboid/
lapis gepeng yang belum berkembang(imatur), yakni pada vagina sebelum
pubertas
Gambaran klinik  Masa tunas wanita: sulit
 Masa tunas pada pria: 2-5 hari ditentukan karena asimptomatik

 Kuman masuk di uretra pria: ureteris  Infeksi: mulanya dari serviks uteri,
anterior akuta, menjalar ke proksimal, dapat asimtomatik, kadang nyeri
jadi komplikasi local, asendens dan pada panggul bawah
diseminata  Gejala: jarang ditemukan
 Gejala: gatal, panas bagian distal  Pemeriksaan: serviks merah
uretra di sekitar orifisium uretra dengan erosi dan secret
eksternum, lalu dysuria, polakisuria, mukopurulen
keluar duh tubuh dari ujung uretra  Duh tubuh terlihat >> banyak jika
bisa disertai darah, nyeri saat ereksi terjadi servitis akut/ vaginitis oleh
 Pemeriksaan orifisium uretra Trichomonas vaginalis
eksternum: kemerahan, edema,  Pada umumnya wanita datang
ektropion berobat jika sudah komplikasi
 Duh tubuh mukopurulen, pembesaran
KBG inguinal unilateral/ bilateral
Komplikasi
Pria Wanita
 tisonitis (radang Kel Tyson)  Salpingitis
 Parauretritis  Penyakit Radang Panggulinfertilitas,
kehamilan ektopik
 littritis(radang kel Littre)
 Paraureteritis
 cowperitis (radang Kel Cowper)
 Bartolinis(radang Kel Bartholini)
Infeksi asenden:
 Prostatitis
Pada pria & wanita: artritis, miokarditis,
 Vesikulitis
endocarditis, pericarditis, meningitis, dermatitis.
 Funikulitis Infeksi nongenital: orofaringitis, proktitis,
kongjungtivitis
 Epididimitis
 Yang dapat timbulkan infertilitas
Infeksi uretra pars posterior:
 Trigonotis, beri gejala poliurua, dysuria
terminal, hematuria
Urethritis Tysonitis Paraurethritis Littritis Cowperitis
Gejala Disuria Preputium Panjang OUE terbuka Gejala tidak Bisa tanpa gejala
Polakisuria Hygine <<< hipospadia khusus Rasa penuh dan
Nyeri saat ereksi panas
Hematosperma Nyeri ereksi,
defekasi
Pemeriksaan OUE eritematosa, Frenulum meradang Butir pus pada Urethroskopi Benjolan nyeri
edematosa, kedua Urin ditemukan pada perineum
ektropion paraurethra benang – benang
Duh purulen / butir butir
KGB +/- uni/bi

Prostatitis Vesikulitis Funikulitis Epididimitis


Gejala Rasa tidak enak pada Bisa menyertai Nyeri pada abdomen
perineum dan suprapubic prostatitis / bawah ipsilateral
Gejala sistemik epididymitis
Disuri Gejala sistemik
Retensi uri, tenesmus ani Hematuri
Nyeri ereksi
Pemeriksaan RT : NT+ prostat, kenyal, RT : vesika seminalis Epididimis dan
fluktuasi + pd abses bengkak spt sosis, spermatic cord
memanjang diatas bengkak  nyeri
prostat
Uretritis Skenitis Servisitis
gejala Disuria Benjol pada kelenjar skene Asimptomstis
poliuria Nyeri punggung bawah
pemeriksaan OUE merah, edematosa Benjol pada kelenjar skene Serviks merah dengan
Sekret purulen erosi
Sekret purulen

Bartholinitis Salphingitis

Gejala Nyeri +++ saat jalan dan Nyeri abdomen bawah


duduk Duh tubuh vagina
Disuria
Mens abnormal

Pemeriksaan Labia mayor ipsilateral Pungsi cavum douglas


bengkak, merah, NT+ Laparaskopi
 kultur
Proktitis Orofaringitis Konjungtivitis GO diseminata
Gejala Asimptomatik Pada bayi Arthritis
Rasa terbakar pada Dewasa  tangan, alat Miokarditis
anus Endokarditis
Fotofobia Perikarditis
Meningitis
dermatitis
Pemerik Mukosa eritematosa, Eksudat mukopurulen Edema konjungtiva
saan edematosa Eksudat mukopurulen
Pus mukopurulen
Diagnosis
Sediaan langsung
 Sediaan langsung dengan pengecatan gram: ditemukan gonokok
negative-gram, intraselular dan ekstraselular.
 Bahan duh tubuh pria diambil dari fosa navikularis, pada wanita dari
uretra, muara kel Bartholin dan endoserviks
 Direkomendasikan untuk dilakukan di klinik luar RS/ praktek pribadi,
klinik fasilitas terbatas maupun yang lengkap
 Sensitivitas 90-95% dan spesifitas 95-99% dari duh uretra pria
Sediaan langsung
 Gram  Neisseria gonorrhoeae
 Gram negative

 Laki – laki : fosa navikularis


 Perempuan : urethra, muara
Bartholin, serviks, rektum
Kultur (biakan)
 Media transport:
 Media Stuart: hanya untuk transport saja, sehingga perlu ditanam kembali pada media
pertumbuhan
 Media Transgrow: selektif dan nutritive untuk N. gonorrhoeae dan N. meningitidis, dapat
bertahan 96 jam dan merupakan gabungan media transport dan media pertumbuhantidak
perlu ditanam pada media pertumbuhan. Merupakan modifikasi media Thayer-martin dengan
menambahkan trimethoprim untuk memastikan Proteus spp
 Media pertumbuhan:
 Media Thayer-martin: selektif untuk mengisolasi gonokok. Mengandugn vankomisin untuk menekan
pertumbuhan kuman positif-Gram, kolimestat untuk menekan pertumbuhan bakteri negative-Gram,
nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur
 Modifikasi Thayer-martin: isinya ditambah dengan trimethoprim untuk mencegah pertumbuhan
kumas Proteus spp
 Agar coklat McLeod: dapat ditumbuhi kuman lain selain gonokok
 Dari duh uretra pria sensitivitas 94-98% daripada duh endoserviks 85-95%
 Tes definitive
 Tes oksidasi: koloni semula bening jadi merah muda-merah lembayung(+)Neisseria
 Tes fermentasi: tes oksidasi positif dilanjutkan tes fermentasi memakai glukosa, maltose, sukrosa.
Kuman gonokok hanya meragikan glukosa
Tes beta-lactamase
 Menggunakan cefinase TM disc. BBL 96192 yang mengandung chromogenic
cephalosporin. Koloni semula kuning jadi merahkuman mengandung beta-
lactamase
Tes Thomson
 Untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung tanpa melakukan
pemeriksaan laboratorium
 Syarat:
 Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi
 Urin dibagi dalam 2 gelas
 Tidak boleh menahan kencing dari gelas 1 ke gelas 2
 Syarat mutlak: dalam kandung kemih harus ada air seni 80-100ml,
jika kurang maka gelas 2 sukar dinilai karena baru menguras urtra
bagian anterior
 Hasil pembacaan:

Gelas I Gelas II Arti


Jernih Jernih Tidak ada infeksi
Keruh Jernih Infeksi urethritis
anterior
Bakterial vaginosis
Vaginosis Bakterial
 Wanita dng vaginosis bakterial dpt  Sekret vaginosis bakterial warnanya
tanpa gejala atau punya bau vagina putih abu2
khas spt bau ikan, terutama waktu  Sekret yg berwarna kekuningan atau
berhub seks hijau purulent erat hub nya dng
 Etiologi  Gardnerella vaginalis trikomoniasis atau servisitis, tetapi
 Bau disebabkan adanya amin yg tdk dng vaginosis bacterial
meguap bila cairan vagina menjadi  Tidak ditemukan adanya inflamasi pd
basa vagina & vulva
 Cairan seminal yg basa menimbulkan  Vaginosis bakterial dpt timbul
terlepasnya amin d perlekatannya pd bersama infeksi traktus genital bawah
protein & amin yg terlepas spt trikomoniasis & servisitis shg
menimbulkan bau khas menimbulkan gejala genital yg tdk
 Pd pemeriksaan terdapat sekret spesifik
homogeny, tipis, cair

Infeksi Menular Seksual. FKUI. 2009.


Vaginosis Bakterial
 Peningkatan konsentrasi bakteri intravaginal, bersama dng
pergeseral flora normal ke virulen yg > banyak  predisposisi
komplikasi obstetrik & ginekologik tertentu, spt
 Korioamnionitis
 Infeksi cairan amnion
 Infeksi pd masa nifas
 Penyakit radang panggu
 Kelahiran prematur
 His prematur

 Diagnosis :
 Sniffing tes  (+)
 Sediaan basah dan pewarnaan gram:

Ilmu penyakit kulit dan kelamin. FKUI. 2015.


Kriteria Diagnosis
 Kriteria Amsel, berdasarkan 3 dari 4 temuan berikut : Kriteria Nugent berdasarkan skor
 Duh vagina bewarna putih keabu-abuan, homogen, melekat di vulva hasil pewarnaan gram:
dan vagina Normal (0-3)
 Terdapat clue-cells pada duh vagina (>20% total epitel vagina yg Intermediet (4-6)
tampak pada pemeriksaan sediaan basah pada perbesaran 100x) Vaginosis Bakterial (7-10)
 Tes amin/sniff test (+)
 pH > 4,5
 Gambaran pewarnaan gram berdasarkan kriteria Spiegel dkk,
sebagai berikut :
 Diagnosis BV di tegakkan  ditemukan campuran jenis bakteria
termasuk morfotipe Gradnerella dgn batang/kokus gram
positif/negative atau keduanya. Terutama dalam jumlah besar, selain
itu dengan morfotipe Lactobacillus dalam jml sedikit atau tidak ada
diantara flora vagina dan tanpa adanya bentuk-bentuk jamur
 Normal  ditemukan adanya morfotipe Lactobacillus di antara flora
normal dengan atau tanpa morfotipe Gradnerella dan tidak
ditemukan bentuk jamur
 Intermediet  diantara kriteria tidak normal dan tidak konsisten
dengan BV
Trikomoniasis
Trikomoniasis
 Etiologi  Trichomonas vaginalis
 T. vaginalis mampu menimbulkan peradangan pd dinding
saluran urogenital dng cara invasi sampai mencapai
jaringan epitel & sub-epitel
 Masa tunas  4 hari sampai 3 mgg
 Pd perempuan parast ini menimbulkan radang berat pd
epitel skuamosa  sekresi yg banyak & mukopurulen
 Pd kasus lanjut : terdapat bg jaringan granulasi yg jelas
 Nekrosis dpt ditemukan di lapisan subepitel yg menjalar
sampai di permukaan epitel
 Dlm vagina & uretra parasite hidup dr sisa2 sel, kuman2,
& benda lain yg terdapat dlm sekret
 Patogenesis infeksi ini pd laki2 masih belum jelas
 Diagnosis :

Pedoman Nasional penanganan Infeksi Menular Seksual, 2011.


Ilmu penyakit kulit dan kelamin. FKUI. 2015.
Trikomoniasis Bakterial Vaginosis
Etiologi Tricomonas vaginalis Gradnerella vaginalis, Mobiluncus spp

Patofisiologi T. Vaginalis invasi jaringan epitel Perubagan ekosistem vagina  ↓ Lactobacillus spp.
sampai subepitel  radang berat pada  ↑ Gradnerella vaginalis, Mobiluncus spp
epitel skuamosa dan ektoserviks 
sekresi banyak dan mukopurulen

Gejala Klinis • Duh seropurulent-mukopurulen • Duh tubuh vagina berwarna abu-abu homogen,
berbau tidak enak (malodor) dan viskositas rendah atau normal
berbusa • Duh vagina berbau amis saat berhubungan seksual
• Strawberry appereance (+) • pH 4,5-5,5
• pH 5-7,5 • Tidak ditemukan tanda peradangann dan
gambaran serviksnya normal
Duh tubuh vagina
dengan pendekatan
sindrom

Pedoman Nasional penanganan


Infeksi Menular Seksual, 2011.
Duh tubuh vagina
dengan pemeriksaan
inspekulo &
mikroskop

Pedoman Nasional penanganan Infeksi


Menular Seksual, 2011.
Pedoman Nasional penanganan Infeksi Menular Seksual, 2011.
Kandidiasis
Kandidiasis vaginalis
Definisi
Kandidosis/ kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis yang
disebabkan oleh candida, khususnya Candida albicans dan ragi (yeast) lain dari
genus candida.
Etiologi
 Penyebab tersering KVV adalah spesies Candida albicans, yang kedua adalah
Torulopsis glabrata, dan yang lain Candida tropicalis, Candida
pseudotropicalis, Candida krusei, Candida stellatoidea
 Faktor resiko: meningkatnya karbohidrat, peningkatan glikogen vagina dan
penurunan pH
 Kandidosis vulvovaginalis rekuren (KVVR): infeksi yang mengalami
kekambuhan 4x atau lebih dalam setahun
 Perubahan hormonal, pakai larutan pembersih kewanitaan/ douching dapat
memacu kekambuhan KVV
Manifestasi Klinis
Pada wanita Pada pria
 Gatal/ iritasi vulva, nyeri dan panas
 Kemerahan dan iritasi pada glans dan di
 Terdapat disuri eksterna apabila urin menyiram bawah preputium pada yang tidak
vulva yang peradangan disirkumsisi
 Vulva kemerahan, udem dengan fisura, erosi dan  Rasa gatal ringan-panas hebat
ulserasi
 Masa tunas: 5-21 hari
 Khas: adanya pseudomembran, berupa plak-plak
putih seperti sariawan (thrush), tdd miselia yang  Eritem difus, fisura, dengan bintik-
kusut (matted mycelia), lekosit dan sel epitel bintik merah/ vesikulopustul yang
yang melekat pada dinding vagina mudah pecah, tinggalkan erosi dengan
 Duh tubuh vaginal/ keputihan, putih keju, cair/ skuama putih di tepi (kolaret), t.u bila
mukoid dengan butir2/ gumpalan keju (cottage menyerang glans penis dan preputium
cheeses) (balanopostitis)
 Namun duh tubuh biasanya amat sedikit dan cair,  Plak pseudomembran seperti sariawan
vagina tampak normal
 Pemeriksaan kolposkopi: dilatasi/ meningkatnya
PD pada dinding vagina/ serviks sebagai tanda
peradangan
Diagnosis
 Lab: KOH/ pulasan gram dari  Sediaan gram lebih baik karena
pseudomembran/ duh tubuh vagina, bentuk ragi candida bersifat
akan membuktikan bentuk ragi: Gram positif, sel tunas jarang
 sel tunas bentuk lonjong terlihat, tapi pseudohifa mudah
ditemukan dari duh tubuh vagina
 pseudohifa sebagai sel memanjang
bersambung tersusun seperti sosis  Biakan jamur (kultur):
 hifa asli bersepta konfirmasi terhadap hasil
pemeriksaan mikroskopik yang
negative (false negative)
CANDIDA ALBICANS
 Patogenesis :
Infeksi Candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan
berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis.
Pemeriksaan duh tubuh –
interpertasi hasil laboratorium

Pedoman IMS 2011. DEPKES RI


Karakteristik duh vagina
Tatalaksana
Kondiloma Akuminatum
Kondiloma akuminatum

 Definisi
 Kutil kelamin dgn lesi papilomatosa,
dengan permukaan verukosa yang
disebabkan oleh HPV 6 dan 11
 Etiologi:
 HPV: virus DNA, keluarga papovirus
 Epidemiologi
 Termasuk kelompok IMS
 98% penularan melalui hubungan
seksual, sisanya memalui barang
yang tercemar partikel HPV
 Laki-laki = perempuan
Kondiloma akuminatum

 Gejala klinis  Bentuk klinis : lesi spt kembang


kol, berwarna spt daging atau =
 Terutama didaerah lipatan yg mukosa
lembab : genitalia eksterna
 Ukuran millimeter- sentimeter,
 Wanita dg FA, pria yg tdk
berkonfluens menjadi massa yg
disirkumsisi
lebih besar
 Predileksi
 Bentuk lain lesi keratotik, kasar
 Wanita : vulva dan sekitarnya, dan tebal pd permukaan yg
introitus vagina, kadang pd portio kering : batanng penis
uteri
 Dpt disertai rasa gatal
 Pria : perineum, sekitar anus,
sulkus coronaries, glans penis,  Inf sekunder : nyeri, berbau,
didalam meatus uretra, okrpus dan mudah berdarah
pangkal penis
Kondiloma akuminatum
 Diagnosis  Pengobatan
 Scr klinis krn bentuk yg khas  Pilihan obat berdasarkan keadaan lesi (jumlah, ukuran,
bentuk da lokasi)
 Asam asetat : + acetowhite
 Putih akibat sitokeratin pd
 Cara pengobatan
sel suprabasal dan akibat  Yg dilakukan oleh pasien
denaturasi protein
 Pengobatan oleh dokter
 DD
 Kemoterapi
 Veruka vulgaris  Tintura podofilin 25% oleh dokter di cuci setelah 4-6 jam,
 Kandiloma lata dpt duilangi stlh 3 hari. Tdk melebihi 0,3 cc

 Kasinoma sel skuamosa  As triklorasetat 80-90% oleh dokter setiap minggu


 5-fluorourasil 1-5% krim oleh pasien setiap hari sampai hilang
 Elektrokauterisasi
 Bedah beku
 Bedah skalpel

Anda mungkin juga menyukai