SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (Elisabet Dan Kartika)
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (Elisabet Dan Kartika)
INDONESIA
Anggota kelompok :
Elisabet M. CH. Banunaek
Kartika M. Nalle
Peta Konsep
Sistem pemerintahan
Indonesia
Pelaksanaan sistem
pemerintahan Indonesia
pusat.
presiden. Presiden sebagai kepala negara yang dipilih langsung oleh rakyat yang
berhak memilih ataupun dipilih oleh suatu badan yang dikuasakan. Presiden akan
di bawah MPR.
a) Membentuk undang-undang
b) Sebagai kepala pemerintahan
c) Sebagai kepala negara
d) Sebagai panglima tertinggi dalam kemiliteran
e) Mengangkat dan melantik para anggota MPR dari utusan daerah dan
golongan
f) Mengangkat menteri dan pejabat negara
g) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain, serta menyatakan keadaan bahaya
h) Mengangkat duta dan menerima duta-duta negara lain
i) Memberi gelaran, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
j) Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi
Semua kewenangan presiden pada masa itu dilakukan tanpa capur tangan DPR
sebagai wakil rakyat sehingga kekuasaan presiden saat itu sangat besar dan cenderung
dan solid.
Masa Reformasi
Pada masa reformasi bangsa Indonesaia bertekad untuk
atas UUD 1945, agar dapat terciptanya pemerinthan yang lebih baik dari
sebelumnya.
masih dalam masa transisi. Sisitem pemerintahan ini diharapkan berjalan mulai tahun
a) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah negara terbagi
menjadi 33 daerah provinsi.
d) Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
e) Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
f) Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral) yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
g) Anggota DPR dan DPD merupakn anggota MPR. Pemilihgan anggota DPR
anggota DPD dipilih melalui dengan sisitem distrik perwakilan banyak. Setiap
Mahkama Konstitusi.
Sistem pemerintahan menurut UUD 1945 hasil amandemen
mengambil unsur-unsur dari sistem parlemen seperti,
a) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR
atas usul dari DPR.
b) Pengangkatan pejabat negaraperlu pertimbangan dan atau
persetujuan DPR.
c) Dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu
pertimbangan dan persetujuan DPR.
d) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam
membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH