Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KORELASI SPEARMAN

 KORELASI
Hampir semua peristiwa/kejadian alam saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lain. Tinjauan akan ada tidaknya hubungan dan besaran
derajat hubungan antara suatu faktor dengan faktor
lainnya secara fungsional dinyatakan dengan korelasi.
Kejadian-kejadian/peristiwa alam tersebut dapat
dinyatakan atau dapat diukur sebagai suatu nilai-nilai
variabel. Secara statistik terdapat dua kategori variabel.
1. Variabel bebas X (independent variable) dimana nilai-
nilainya mempengaruhi variabel lain.
2. Variabel tak bebas Y (dependent variable) yaitu variabel
yang dipengaruhi.
ANALISIS KORELASI SPEARMAN

Rumusan korelasi Rank-Spearman dapat digunakan, bila:


1. Terdapat sejumlah observasi data pasangan dari variabel yang diukur,
yaitu pasangan data (Xi , Yi : i = 1, 2,..., n)
2. Skala pengukuran variabel X dan Y dalam bentuk skala Ordinal.

Rumusan koefisien korelasi Rank-Spearman dinyatakan dengan formula:

n 2 n
6 R(x i )  R(y i ) 6 d i
2

rs  1  i 1
 1 i 1
n(n 2  1) n(n  1)
2

Dimana: rs = koefisien korelasi Rank-Spearman


R(xi), R(yi) = ranking skor data variabel X dan Y
n = jumlah data
ANALISIS KORELASI SPEARMAN

Ukuran koefisien rs berada antara minus 1 dan positif 1,


Jika:
rs ± 1 : terdapat hubungan yg sangat erat antara
X dan Y.
rs=0 : secara statistik tidak terdapat hubungan
antar kedua variabel.
± 0,10 < rs < ± 0.30 : sangat lemah, lemah
± 0,30 < rs < ± 0.50 : sedang
± 0,50 < rs < ± 0.70 : moderat
± 0,70 < rs < ± 0.99 : erat
ANALISIS KORELASI SPEARMAN
Contoh:
No. X Y Rx Ry di2
1 8 5
2 7 5
3 9 7
4 11 9
5 8 6
6 6 3
7 8 5
8 10 8
9 12 11
10 9 9

Hitunglah besar hubungan antara X dan Y, dan apa artinya?


ANALISIS KORELASI SPEARMAN
Latihan: Perhatikan data rekap hasil penelitian menggunakan angket terhadap sepuluh
konsumen sepeda motor Honda di Showroom CV. ZZZ, dengan menanyakan
penampilan dan kepuasan konsumen terhadap produk tersebut, terangkum dalam
tabel sbb:
No Penampilan (X) Kepuasan (Y)
Item1 Item2 item3 item4 item1 item2 item3 Item4
1 4 4 3 3 4 3 4 4
2 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 3 2
4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 3 3 4 3 3 3 3 3
6 3 3 2 3 3 3 4 3
7 3 1 2 2 3 3 3 3
8 3 3 3 3 4 4 3 3
9 3 3 3 3 4 3 3 3
10 2 3 2 2 1 2 3 3
Cat: 1. Kurang menarik 1. Kurang puas
2. Sedang 2. Biasa-biasa
3. Cukup 3. Cukup puas
4. Menarik 4. Sangat puas
Langkah-langkah Uji Rank Spearman

1. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel x dari 1


sampai n. Jika terdapat angka-angka sama, peringkat
yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-
angka yang sama.
2. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel y dari 1
sampai n. Jika terdapat angka-angka sama, peringkat
yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-
angka yang sama.
3. Hitung di untuk tiap-tiap sampel (di=peringkat xi -
peringkat yi)
Langkah-langkah Uji Rank Spearman

4. Kuadratkan masing-masing di dan jumlahkan semua di2


5. Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman (ρ) baca rho:

6∑di2
ρ = 1-
n3 - n

6. Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai


pengamatan dengan angka sama diberi ranking rata-
rata.
Aturan mengambil keputusan
No Parameter Nilai Interpretasi
1. ρ hitung dan ρtabel. ρtabel ρhitung ≥ Ho ditolak
dapat dilihat pada Tabel J ρtabel
(Tabel Uji Rank Spearman) ρhitung < Ho gagal ditolak
yang memuat ρtabel, pada ρtabel
berbagai n dan tingkat
kemaknaan α
2. Kekuatan korelasi ρhitung 0.000-0.199 Sangat Lemah
0.200-0.399 Lemah
0.400-0.599 Sedang
0.600-0.799 Kuat
0.800-1.000 Sangat kuat
3. Arah Korelasi ρhitung + (positif) Searah, semakin besar nilai
xi semakin besar pula nilai
yi
- (negatif) Berlawanan arah, semakin
besar nilai xi semakin kecil
nilai yi, dan sebaliknya
Contoh Kasus
 Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui
korelasi antara Kadar SGOT (Unit /100ml)
dengan Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7
sampel yang diambil secara random. Hasil
pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel.
 Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari
data tersebut pada α=0.05
Sampel Kadar SGOT Kadar HDL
1 5,7 40,0
2 11,3 41,2
3 13,5 42,3
4 15,1 42,8
5 17,9 43,8
6 19,3 43,6
7 21,0 46,5
Prosedur Uji

1. Tetapkan hipotesis
H0 : Tidak ada korelasi antara kadar SGOT dengan
HDL
Ha : Ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL
2. Tentukan nilai ρ tabel pada n=7 dengan α=0,05
(pada tabel rho) yaitu 0,786
3. Hitung nilai ρ hitung
Ket : tidak perlu membuat peringkat dengan tanda desimal karena tidak
ada nilai yang ties (sama)

Sampel Kadar SGOT Ranking x Kadar HDL Ranking y di di2


(xi) yi
1 5,7 1 40,0 1 0 0

2 11,3 2 41,2 2 0 0

3 13,5 3 42,3 3 0 0

4 15,1 4 42,8 4 0 0

5 17,9 5 43,8 6 -1 1

6 19,3 6 43,6 5 1 1

7 21,0 7 46,5 7 0 0

∑di 2=2
6∑di2 6x2 12
P = 1- = 1- = 1-
n3 - n 73 - 7 336
336 - 12
=
336
= 0,964
Aplikasi SPSS
 Klik menu Analyze –Correlate-Bivariate
 Masukkan semua variabel yang akan
dikorelasikan
 Pilih Correlation Coefficients dengan
mencentang Spearman
 Klik Ok
 Lihat nilai koefisien korelasi pada output di
tabel correlation
 Jika nilai koefisien korelasi mendekati 1 dan
ada 2 tanda asterix maka artinya hubungan
yang terjadi antara 2 variabel itu bersifat
positif dan hubungannya sangat kuat
 Lihat nilai P (p value) pada baris Sig (2 tailed)
 Jika < 0,05  H0 ditolak (ada hubungan…)
dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai