KORELASI
Hampir semua peristiwa/kejadian alam saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lain. Tinjauan akan ada tidaknya hubungan dan besaran
derajat hubungan antara suatu faktor dengan faktor
lainnya secara fungsional dinyatakan dengan korelasi.
Kejadian-kejadian/peristiwa alam tersebut dapat
dinyatakan atau dapat diukur sebagai suatu nilai-nilai
variabel. Secara statistik terdapat dua kategori variabel.
1. Variabel bebas X (independent variable) dimana nilai-
nilainya mempengaruhi variabel lain.
2. Variabel tak bebas Y (dependent variable) yaitu variabel
yang dipengaruhi.
ANALISIS KORELASI SPEARMAN
n 2 n
6 R(x i ) R(y i ) 6 d i
2
rs 1 i 1
1 i 1
n(n 2 1) n(n 1)
2
6∑di2
ρ = 1-
n3 - n
1. Tetapkan hipotesis
H0 : Tidak ada korelasi antara kadar SGOT dengan
HDL
Ha : Ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL
2. Tentukan nilai ρ tabel pada n=7 dengan α=0,05
(pada tabel rho) yaitu 0,786
3. Hitung nilai ρ hitung
Ket : tidak perlu membuat peringkat dengan tanda desimal karena tidak
ada nilai yang ties (sama)
2 11,3 2 41,2 2 0 0
3 13,5 3 42,3 3 0 0
4 15,1 4 42,8 4 0 0
5 17,9 5 43,8 6 -1 1
6 19,3 6 43,6 5 1 1
7 21,0 7 46,5 7 0 0
∑di 2=2
6∑di2 6x2 12
P = 1- = 1- = 1-
n3 - n 73 - 7 336
336 - 12
=
336
= 0,964
Aplikasi SPSS
Klik menu Analyze –Correlate-Bivariate
Masukkan semua variabel yang akan
dikorelasikan
Pilih Correlation Coefficients dengan
mencentang Spearman
Klik Ok
Lihat nilai koefisien korelasi pada output di
tabel correlation
Jika nilai koefisien korelasi mendekati 1 dan
ada 2 tanda asterix maka artinya hubungan
yang terjadi antara 2 variabel itu bersifat
positif dan hubungannya sangat kuat
Lihat nilai P (p value) pada baris Sig (2 tailed)
Jika < 0,05 H0 ditolak (ada hubungan…)
dan sebaliknya