Anda di halaman 1dari 16

FAIR PRESENTATION

Rizki Alaika 120620170504


Anggraeni Dwijayanti 120620170505
Siska Liana 120620170514
Elisabet Trifena I. U. 120620170517
M. Defri Akbar 120620170520
KONSEP FAIR PRESENTATION
• Audit dikonsentrasikan pada kepercayaan atas apa yang telah
dilaporkan dalam data keuangan sebagai gambaran kondisi
nyata dari sebuah operasi dan kondisi keuangan perusahaan.
Dalam bahasa profesi, hubungan pelaporan data atas dasar
realitas kenyataan ini dinyatakan sebagai “penyajian secara
wajar”.
• Ide dari penyajian secara wajar ini diperluas untuk informasi
lebih yang termasuk dalam laporan keuangan yang lazim dan
dengan implikasi untuk setiap data yang diminta auditor
independen untuk memeriksa kewajaran. Auditor bertanggung
jawab atas opini yang dia berikan, maka dari itu konsep “fairly
presentation” atau penyajian yang wajar sangat penting agar
auditor dapat memberikan opini yang benar
• Dalam pandangan Mautz dan Sharaf, konsep penyajian secara
wajar terdiri dari tiga subkonsep, yang walaupun mereka
berhubungan erat, tetapi membutuhkan pertimbangan
independen
Konsep Penyajian secara Wajar terdiri
dari Tiga Subkonsep :
Konsep Kewajaran Akuntansi

Konsep Pengungkapan Memadai

Konsep Kewajiban Audit


Konsep Kewajaran Akuntansi
The Relationship of Accounting The nature of Generally Accepted
and Auditing / Hubungan audit dan Principle of Accounting / Sifat dari
akuntansi prinsip akuntansi yang berlaku umum

 Semua auditor pertamanya adalah Menurut Mautz dan Sharaf, berikut


seorang akuntan, atau setidaknya adalah karakteristik penting dari suatu
dilatih sebagai seorang akuntan prinsip akuntansi yang berterima umum :
 Ketidaklengkapan “system”.
 Auditor meriview pekerjaan dari
akuntan, di mana mereka bebas untuk  Otoritas bersifat relatif daripada mutlak
berinovasi dan bereksperimen untuk  Tidak ada persyaratan untuk
menguji penyajian, intinya auditor kesepakatan atau bahkan dukungan
hanya memberi ulasan dan mayoritas dalam pembentukan sebagai
diterima umum.
mengevaluasi.  Pengembangan dalam menanggapi
 Auditor membawa prinsip akuntansi peristiwa bisnis umum atas dasar
berterima umum dari akuntansi tetapi "setelah kejadian“
dia menerimanya dengan suatu  Berdasarkan dugaan daripada
pengecualian. kemampuan menetapkan untuk
menampilkan peristiwa keuangan dan
kondisi.
Konsep Kewajaran Akuntansi
Effect of The Characteristics of The essence of GAAP / Esensi
Accounting Principles/ Pengaruh dari Prinsip akuntansi yang
dari Karakteristik Prinsip Akuntansi berlaku umum

• Banyak kontribusi untuk prinsip-prinsip Mautz dan Sharaf memaparkan esensi dari prinsip
akuntansi disajikan dalam pernyataan berikut :
akuntansi yang berlaku umum telah
diproduksi dengan cara yang sama, 1. Metode akuntansi yang dapat diterima adalah
oleh auditor dengan menghadapkan yang realistis mengakui transaksi perusahaan dan
pada set baru tentang fakta. dengan efek mereka saat terjadi, dan bagi penggunaan
sistem akrual, menghubungkan usaha (biaya) dan
penalaran melalui analogi umum prestasi (pendapatan) berdasarkan kegunaan
prinsip-prinsip akuntansi, auditor telah mereka untuk satu sama lain dalam periode waktu
menemukan apa yang mereka anggap .
menjadi solusi yang memuaskan 2. Penyajian laporan keuangan yang dapat diterima
adalah mereka yang tanpa pilih kasih atau bias,
dilaporkan secara wajar melalui metode akuntansi
yang dapat diterima bagi mereka yang memiliki
kepentingan sah dalam hasil operasi perusahaan
dan posisi keuangan perusahaan
Konsep Pengungkapan Memadai
Subjek dari adequate disclosure adalah sebagai berikut :
1. Pengungkapan secara detail
Data yang disajikan tidak boleh terlalu banyak ataupun
terlalu sedikit, yang penting tetap mengungkapkan kondisi
keuangan yang sebenarnya secara ringkas dan mudah
dimengerti oleh penggunanya.

2. Lingkup Informasi yang diungkapkan :


Sehubungan dengan hasil yang mungkin berbahaya
Keterbatasan dan batasan akuntansi dan audit
Konsep Kewajiban Audit
Auditor masih harus bertanggung jawab melaporkan hasil
dari pengujian yang mereka lakukan

Laporan yang di berikan oleh auditor berisi opini terhadap


informasi keuangan perusahaan yang mereka uji.

Ruang lingkup audit harus diperluas untuk melayani tidak


hanya kebutuhan saat ini di pasar investasi tetapi
akhirnya sebagai sarana untuk mencapai kebijakan publik
KONSEP KEWAJARAN ASERSI
Dalam bahasa profesi, hubungan antara pernyataan
(asersi) atau laporan dengan kenyataan ini lazim disebut
“penyajian secara wajar atau layak” (fair presentation)
Profesi auditing di bidang keuangan di Amerika Serikat
telah menggunakan frasa ini sejak ditetapkannya bentuk
laporan audit standar yang pendek (the standardized
audit short form report) sejak tahun 1948
Untuk tujuan yang sama profesi auditing dalam lingkup
audit laporan keuangan di Inggris mempergunakan istilah
“true and fair view” sebagaimana ditetapkan dalam
Companies Act 1985
KONSEP KEWAJARAN ASERSI
Dalam lingkungan audit keuangan di mana sasaran ujinya
adalah mengenai kelayakan laporan keuangan, kebenaran
yang hendak dicapai meliputi dua hal, yakni :
1. Apakah setiap butir informasi yang disajikan dan
keseluruhan representasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dipercaya, dalam arti disertai dengan
bukti-bukti formil dan materil yang nyata?
2. Apakah setiap butir informasi serta representasi
menyeluruh dari laporan keuangan dapat diyakini
menggambarkan kondisi nyata, dalam arti telah
menyajikan secara layak substansi yang perlu diketahui
oleh pengguna laporan
KONSEP KEWAJARAN ASERSI
Bagi kalangan auditor keuangan maupun masyarakat
pengguna jasa audit laporan keuangan di Amerika
Serikat, operasionalisasi dari makna penyajian layak telah
dirumuskan dengan baik
Acuannya jelas yakni informasi atau laporan keuangan
yang disusun dan disajikan dengan menaati seluruh
ketentuan dalam paket Generally Accepted Accounting
Principles (US-GAAP)
Perlu pula dicatat bahwa terhadap ketersediaan patokan
atau standar ini pun, setiap auditor harus berhati-hati
karena setiap standar memiliki keterbatasan, yang
apabila diterapkan secara paksa malahan bisa
menyimpang dari tujuan utamanya
KONSEP KEWAJARAN ASERSI
Paling tidak ada 4 alasan mengapa standar tidak boleh
dipandang sebagai ukuran mutlak, yakni:
a) Standar merefleksikan penyederhanaan (simplifikasi) dari
berbagai kenyataan yang kompleks.
b) Standar dirumuskan sesuai dengan kondisi ad hoc pada saat
dibuat.
c) Standar dibuat dengan menggunakan beberapa asumsi.
d) Standar sering dibuat oleh otoritas yang ada dan jarang datang
dari hasil kesepakatan bersama.
Jadi, standar akuntansi atau standar auditing atau standar
apa pun yang nanti dikembangkan untuk dijadikan acuan
dalam fungsi auditing haruslah diposisikan sebagai
standar, dan bukan sesuatu ukuran kebenaran mutlak.
KASUS
• Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika
Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus
1992 berdasarkan undang-undangan U.S. Bangkruptcy
Code. Phar mor merupakan perusahaan retail yang
menjual produk yang cukup bervariasi, mulai dari obat-
obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga
videotape.
• Sejarah mencatat kasus phar mor inc sebagai kasus yang
melegenda di kalangan auditor keuangan. Eksekutif Phar
Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat
keuntungan financial yang masuk ke dalam saku pribadi
individu di jajaran top manajemen perusahaan.
KASUS
Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua
laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan
keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian
dibuat ganda oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi
laporan inventory yang benar (true report,), sedangkan satu set laporan
lainnya berisi informasi tentang inventory yang di adjusment dan
ditujukan untuk auditor eksternal. Demikian juga dengan laporan
bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi tentang
kerugian yang diderita oleh perusahaan ditujukan hanya untuk jajaran
eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi
sehingga seolah-olah perusahaan mendpat keuntungan yang
berlimpah.Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut,
manajemen Phar Mor sengaja merekrut staf dari akuntan publik (KAP)
Cooper &Lybrand, staf –staf tersebut kemudian turut dimainkan dalam
fraud tersebut dan sebagai imbalan telah membuat laporan ganda
mereka diberikan kedudukan jabatan penting.
KASUS
Kasus Phar Mor dikaitkan dengan konsep penyajian secara
wajar :
Konsep Kewajaran Akuntansi
Hubungan Audit dan Akuntansi
Auditor meriview pekerjaan dari akuntan, di mana mereka bebas
untuk berinovasi dan bereksperimen untuk menguji penyajian,
intinya auditor hanya memberi ulasan dan mengevaluasi.
Esensi dari Prinsip akuntansi yang berlaku umum
Penyajian laporan keuangan yang dapat diterima adalah mereka
yang tanpa pilih kasih atau bias, dilaporkan secara wajar melalui
metode akuntansi yang dapat diterima bagi mereka yang
memiliki kepentingan sah dalam hasil operasi perusahaan dan
posisi keuangan perusahaan
KASUS
Kasus Phar Mor dikaitkan dengan konsep penyajian secara
wajar :
Konsep Kewajiban Audit
Auditor masih harus bertanggung jawab melaporkan hasil
dari pengujian yang mereka lakukan
Laporan yang di berikan oleh auditor berisi opini terhadap
informasi keuangan perusahaan yang mereka uji.

Dari kedua konsep yg di paparkan, Phar Mor tidak


melakukan dengan sungguh-sungguh penyajian laporan
keuangannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai