Anda di halaman 1dari 24

Program Studi llmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik

Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

ILMU GIZI DAN PANGAN

KEBUTUHAN, KECUKUPAN DAN


STATUS GIZI

Suci Apsari Pebrianti, S.TP., M.Sc


1. Sudah sesuaikah konsumsi pangan kita dengan
kebutuhan gizi kita ?
2. Berapa kebutuhan gizi kita ?
3. Apakah kecukupan gizi kita sudah terpenuhi ?
4. Apakah proporsi badan kita sudah ideal ?
5. apakah terlalu gemuk atau terlalu kurus ?
6. Apakah tubuh kita sehat ?

Kebutuhan gizi, kecukupan gizi, status gizi


Perbedaan kebutuhan dan kecukupan gizi

Kebutuhan gizi Kecukupan gizi


(requirement) (recommended)

Jumlah zat gizi yang diperlukan


Jumlah zat gizi minimal seseorang atau rata-rata
yang diperlukan seseorang kelompok tertentu per hari agar
untuk dapat hidup sehat semua orang (97,5% populasi)
dapat hidup sehat

3
Apa yang kita butuhkan ???
GIZI & ENERGI

Mempertahankan
kehidupan • Energi yang masuk harus
sesuai kebutuhan
Memperoleh tubuh • Energi masuk tidak lebih
yang sehat
sedikit dari energi yang
dikeluarkan
Aktivitas sehari-hari

4
Kebutuhan gizi dan energi tiap fase kehidupan adalah berbeda
5
• Bayi, balita dan anak-anak membutuhkan zat gizi esensial lebih
banyak dibandingkan tahap kehidupan lain

• Kebutuhan dan kecukupan zat gizi pada masa tersebut sangat


mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan di masa depan

• Makin tua, kebutuhan gizi dan energi makin turun (sekitar 20%)
karena gizi tidak lagi digunakan untuk banyak aktivitas tetapi
sebagian besar untuk pemeliharaan

6
Kebutuhan gizi dan energi juga dipengaruh oleh :

• Jeni kelamin
• Kondisi fisiologis (ibu hamil, menyusui)
• Ukuran tubuh (badan besar, kecil)
• Kondisi kesehatan
• Aktivitas fisik
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG)

Kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

• Acuan kecukupan gizi


• Acuan untuk menyusun makanan sehari-hari
• Acuan pendidikan gizi
• Acuan penulisan informasi nilai gizi
8
Gizi yan terpenuhi dengan baik dan optimal :

• Penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik


dan kecerdasarn
• Memperoleh berat badan normal atau sehat
• Tidak mudah terkenak penyakit infeksi
• Produktivitas kerja meningkat
• Terhindar dari penyakit kronis
• Terhindar dari kematian dini akibat penyakit gizi
Peraturan Meneri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2014
Pedoman gizi seimbang

Gizi seimbang :

Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan
berat badan normal.
10
GIZI SEIMBANG
EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

1. Mengonsumsi anekaragam pangan


Tidak ada satu jenis pangan yang mengandung semua zat gizi,
kecuali ASI untuk bayi.

Apakah mengonsumsi makanan beragam tanpa


mmperhatikan jumlah dan porsinya benar dilakukan
???
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Menghindari terpapar sumber infeksi

3. Melakukan aktivitas fisik


menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran zat gizi terutama energi

4. Memantau berat badan


BB normal (BB sesuai denga TB) sebagai indikator keseimbangan zat gizidi
dalam tubuh INDEKS MASA TUBUH (IMT)
Menghitung status gizi berdasarkan IMT

Nilai IMT menunjukan BB normal bagi orang dewasa (> 18 tahun)

IMT = Berat badan (kg)


Tinggi badan x Tinggi badan (m2)

14
Kategori gizi berdasarkan IMT

15
Sumber karbohidrat utama : NASI

100 gram nasi (3/4 gelas) mengandung 175 kalori, 4


gram protein dan 40 gram karbohidrat

Sumber protein nabati utama : TEMPE

50 gram tempe mengandung 80 kalori, 6 gram


protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohdirat

Sumber protein hewani utama : IKAN SEGAR

1 porsi ikan segar (40 gram) megandung 50 kalori, 7


gram protein dan 2 gram lemak
ANGKA KECUKUPAN ENERGI (AKE)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2013

2150 kilo kalori (kkal) dengan kebutuhan protein sebesar 57 gram

Angka tersebut direvisi dalam :

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28


Tahun 2019

Kebutuhan energi disesuaikan dengan jenis kelamin, usia dan


kondisi fisiologis
Selain AKG, Permenkes No 28 Tahun 2019 juga memuat :

• Angka kecukupan protein


• Angka kecukupan lemak (total dan esensial)
• Angka kecukupan karbohidrat
• Angka kecukupan serat
• Angka kecukupan air
• Angka kecukupan vitamin (per jenis vitamin)
• Angka kecukupan mineral (per jenis mineral)
Bagaimana cara meggunakan AKG ???

• Mulai dengan menghitung BB


• Bandingkan BB nyata dengan BB standar pada tabel AKG
• Lakukan koreksi BB

Misalnya, seorang laki-laki berusia 25 tahun memiliki BB 57 kg.


berdasarkan tabel AKG, BB standar laki-laki usia 25 tahun
adalah 60 kg. Berapa kebutuhan AKG-nya ?
Faktor koreksi BB :
BB saat ini
BB standar pada tabel AKG
= 57 / 60
= 0,95

Maka kecukupan AKG laki-laki tersebut adalah :

Faktor koreks BB x nilai AKG standar pada tabel


AKG energi = 0,95 x 2650 = 2517,5
AKG protein = 0,95 x 65 = 61,75
AKG lemak = 0,95 x 75 = 71,25
AKG kabohidrat = 0,95 x 430 = 408,5
AKG serat = 0,95 x 37 = 35, 15
AKG air = 0,95 x 2300 = 2185

AKG dan AKE tiap individu dapat kurang atau lebih dari AKG &
AKE yang dianjurkan oleh pemerintah tergantung BB individu
tersebut.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai