Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

HIPERKOLESTEROLEMIA

Oleh :
Mutiara Putri Syafira, S.Ked

Preseptor :
dr. Elvi Roza, M. Kes
STATUS PASIEN

Identitas
Nama/Kelamin/Umur : Tn.AS/Laki-laki/44 th
Pendidikan/Pekerjaan : SMA/Wiraswasta
Alamat : RT 29 KAB
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 2 orang
Status Ekonomi Keluarga : cukup
Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-
Lingkungan Keluarga
rumah permanen 12X8 meter
1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi
ventilasi dirumah pasien cukup memadai,
rumah pencahayaannya terang, penataan
rumah rapi, perabotan rumah tangga
tersusun rapi,
sumber air sehari-hari dari air yang
ditampung dari sungai dan air hujan
sumber air minum dari air isi ulang
sumber listrik dari PLN.

12/11/2019 4
Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-
Lingkungan Keluarga

Kondisi Lingkungan di sekitar rumah :


Sekitar rumah merupakan pemukiman padat penduduk, halaman
depan rumah cukup bersih.

Aspek Psikologis Keluarga :


tidak ada masalah psikologis dalam keluarga

12/11/2019 5
Sakit kepala disertai rasa berat di area tengkuk sejak dua
hari yang lalu.
± 2 hari sebelum datang ke
Puskesmas pasien mengatakan
mengalami rasa berat dan
nyeri pada kepala bagian
belakang, disertai juga rasa Pasien juga mengatakan badannya
pegal dan tidak nyaman di terasa lemas, tangannya sering
tengkuk. Rasa berat dan nyeri kesemutan atau kebas selama ini
pada kepala dan tengkuk
diarasakan hilang timbul, nyeri
di rasakan seperti di tekan.

Pasien pernah diperiksa kolesterol di Puskesmas dengan keluhan


yang sama dan didapatkan kadar kolesterol diatas 200 sekitar 6
bulan yang lalu dan mendapatkan obat kolesterol, namun sudah
lama tidak minum obat karena merasa enak. Kini keluhan
kambuh kembali. Pasien mengaku setelah lebaran ini banyak
mengkonsumsi makanan bersantan seperti gulai, kari-karian dan
makanan berlemak seperti rendang dan makanan yang
digoreng. Selama ini pasien sangat jarang berolahraga.
Riwayat penyakit dahulu/keluarga
Pasien pernah mengeluhkan keluhan yang sama
sebelumnya dan telah mendapatkan obat.
Riwayat operasi batu empedu (+) 1 tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat diabetes mellitus (-)

RPK :
Hipertensi (+) ibu pasien
Diabetes melitus (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : tampak sakit ringan


Kesadaran : kompos mentis
Nadi : 86x/ menit
Nafas : 22x/menit
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,7oC
BB : 66 kg
TB : 164 cm
Pemeriksaan Fisik

Kepala :
Mata : anemis (-), sklera ikterik (-), reflek cahaya (+)
Hidung : sekret (-), deviasi (-)
Telinga : nyeri tekan tragus (-), kelainan kulit (-)
Mulut : sianosis (-), pucat (-), kelainan kulit (-)
Leher : pembesaran KGB (-), kelainan kulit (-)

10
Thoraks
Paru : vesikuler (+) N, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : supel, datar, hepar dan lien tidak teraba


Ekstremitas atas : akral hangat, edema (-)
Ekstremitas bawah : akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan penunjang :
Kolesterol : 251 mg/dL Diagnosis banding :
Dislipidemia (E78.5)
Tension Type
Headache (G44.209)
Diagnosis :
E.78.0 Hiperkolesterolemia
MANAJEMEN

 Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakit


yang diderita pasien
 Menjelaskan aktifitas fisik yang sebaiknya dilakukan oleh pasien
seperti berjalan cepat selama minimal 30 menit, 2 sampai 3 kali
dalam satu minggu
 Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien seperti
penyakit jantung, diabetes mellitus, dan stroke.
 Menjelaskan kepada pasien untuk memakan makanan bergizi
• Hindari asupan makanan yang tinggi lemak
seperti makanan yang bersantan atau makanan
yang digoreng.
• Batasi makanan karbohidrat terutama
karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti
dan mie. Sebaiknya diganti dengan karbohidrat
komplek seperti oatmeal, gandum, nasi merah,
dll.
Non Farmakologi
Menurunkan berat badan
Memperbanyak makan buah-buahan serta sayur sayuran
Memodifikasi pola makan pasien dengan mengurangi makanan yang
mengandung lemak jenuh dan kolesterol
Olahraga teratur

Farmakologi
Simvastatin tab 10 mg 1x1
As. Mefenamat tab 3x1
Vitamin B complex 1x1

Tradisional : Temulawak 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari


• Menjalankan pengobatan secara teratur
• Melakukan pengecekan kadar kolesterol berkala paling tidak 1 bulan
sekali
• Kontrol ulang di tempat pelayanan kesehatan terdekat jika keluhan
semakin memburuk.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
rumah

Keadaan rumah cukup bersih dan rapi, serta lingkungan


rumah juga cukup bersih. Tetapi hal ini tidak berpengaruh
terhadap keluhan yang dialami pasien.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara


penyakit yang di derita pasien dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
keluarga

Tidak ada masalah psikologis dalam keluarga, hubungan pasien dengan


keluarga baik dan harmonis.Penyakit ini tidak berhubungan dengan
keadaan keluarga dan hubungan keluarga. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara penyakit yang diderita pasien dengan
hubungan dan keadaan dengan keluarga.
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam
keluarga dan lingkungan sekitar

Pasien mengaku sering memakan makanan bersantan seperti


gulai, kari-karian dan makanan berlemak dan gorengan. Selama
ini pasien sangat jarang berolahraga. Pengaturan pola diet yang
tidak baik ini dapat membuat kadar kolesterol dalam darah
meningkat. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan
pasien. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
penyakit yang diderita pasien dengan perilaku kesehatan dalam
keluarga dan lingkungan sekitar.
Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau
etiologi pada penyakit ini

Dari hasil anamnesis dan observasi, didapatkan bahwa


pasien kurang baik dalam mengatur jenis makanan
yang baik dikonsumsi agar penyakitnya tidak timbul.
Pasien masih sering mengkonsumsi makanan berlemak
sehingga gejala tersebut timbul kembali dan pasien
jarang olahraga secara teratur.
Analisis untuk mengurangi paparan/memutus rantai
penularan dengan faktor resiko atau etiologi pada pasien ini

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya penyakit serupa


di kemudian hari, hendaknya pasien mulai rajin untuk
berolahraga secara teratur selama 3 kali dalam seminggu
dengan durasi minimal 30 menit. Jalan santai atau lari sore
dapat menjadi pilihan yang tepat. Selain itu pasien juga
diharapkan dapat mengurangi kebiasaan memakan makanan
berlemak dan bersantan serta memperbanyak konsumsi buah-
buahandancukup minum air putih. Memperbanyak makan
buah dan sayur dapat menurunkan kadar lemak jahat dalam
tubuh.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau keluarga

Pasien kita edukasi mengenai penyakit yang dideritanya,


menjelaskan kepada pasien penyebab dari penyakitnya dan
pencegahan untuk penyakit tersebut seperti rajin untuk
berolahraga secara teratur, mengurangi kebiasaan memakan
makanan berlemak dan bersantan serta memperbanyak
konsumsi buah-buahandancukup minum air putih.

Anda mungkin juga menyukai