Anda di halaman 1dari 149

Pemeriksaan Klinis pada

Hewan Besar
drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc.
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
Email: arfan142002@yahoo.com
BULL CRUSH
HALTER
TAIL RESTRAINT
NOSE LEAD
MANUAL NOSE LEAD
BURLEY METHODE
PEMBERIAN TREATMENT
Cara memberikan medikasi oral pada sapi
Medikasi oral
Stomach tube
Subcutan injection I
Subcutan Injection II
Intramuscular injection
Intravenous injection
Oral medication
Stomach tube/Ororumen Intubation
Subconjunctiva Injection
Calcium intravenous injection
Epidural Anasthesia
Pengambilan darah
10 aturan dalam injeksi hewan besar
Performing Ketone test dipstick
Langkah pemeriksaan klinis pada Sapi
• Keluhan pemilik atau pemelihara hewan
• Sinyalmen pasien
• Sejarah pasien
• Sejarah peternakan
• Observasi lingkungan
• Observasi hewan dari jauh
• Observasi hewan secara detail
• Pemeriksaan hewan
• Penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan
Observasi hewan jarak jauh
• Memonitor tingkah laku dan aktivitas tanpa restrain dan
eksitasi
• Bandingkan dengan anggota lain dalam satu kelompok
• Observasi makan, urinasi, defekasi, interaksi dengan anggota
grup lain, respon pada stimuli eksternal, posture, cara
berjalan, abnormalitas
Observasi hewan secara detail (jarak dekat)
• Dapat dilakukan tanpa restrain pada hewan yang jinak
• Restrain diperlukan untuk memfasilitasi prosedur ini
• Tiap area topografi dapat melingkupi beberapa komponen
pada beberapa sistem tubuh
• Identifikasi abnormalitas klinis utama, kemudian diperiksa
lebih detail dengan pendekatan sistem
Pemeriksaan umum
• Pernafasan
• Restrain
• Observasi detail
• Temperatur
• Pulsus
• Pemeriksaan membran mucous
• Capillary refill time (CRT)
Pemeriksaan umum
Pernafasan

• Nafas dihitung selama 1 menit sebelum hewan di restrain


• Pernafasan melalui mulut tidak normal, tanda fungsi paru-
paru sangat jelek atau kegagalan sirkulasi
• Jumlah nafas normal pada sapi dewasa 25 per menit (15-30)
dan pedet 30 per menit (24-36)
Temperatur
• Temperatur sebaiknya dilubrikasi • Pastikan termometer menyentuh
dan diperiksa untuk memastikan mukosa rektal
air raksa • Cek ulang apabila lebih tinggi
• Termometer berada pada atau lebih rendah dari yang
posisinya paling tidak selama 30 diperkirakan
detik • Adult 38,5ºC (38 – 39,0)
• Calf 39ºC (38,5-39,5)
Pulsus
• Caudal artery pada ventral ekor, 5-10 cm pangkal ekor
• Alternartif pada median artery atau artery digital kaki depan
• Calves pada arteri femoralis
• Jika arteri peripheral tidak terdeteksi, auskultasi jantung
• Pulsus meningkat pada hewan yang tereksitasi, cek ulang
setelah istirahat 5-10 menit
Pemeriksaan membran mucous
• Pada mata, pemeriksaan mukosa conjunctiva
• Alternatif pada mukosa vulva jika hewan betina
• Alternatif pada mukosa mulut
• Normal berwarna pink
Capillary refill time (CRT)
• Normal dibawah 2 detik
• 2 – 5 detik sedang berkembang masalah (penyakit)
• > 5 detik tidak normal
• Mengindikasikan gangguan atau kegagalan sirkulasi
• Pada mukosa mulut atau vulva
Pemeriksaan klinis pada sistem limfatik
Beberapa nodus limfatikus dapat teraba pada hewan yang sehat,
beberapa tidak teraba dan hanya teraba jika membesar
Amati ukuran dan konsistensi

Pembengkakan 1 atau lebih nodus limfatikus


1. terjadi pada beberapa penyakit misal: bovine tuberculosis,
actinobacillosis, EBL (enzootic bovine leucosis) dan beberapa penyakit
bakterial lain
2. terjadi pada infeksi lokal atau keradangan pada daerah sekitar
Pemeriksaan klinis pada sistem limfatik
• Beberapa nodus limfatikus yang dapat teraba apabila membesar
1. Lgl. Submandibularis. Ukuran diameter normal 1,5 – 2 cm
2. Lgl. Parotideus. Hanya terpalpasi saat membesar. Ukuran normal 0,5 cm
3. Lgl. Retropharyngealis. Jarang terpalpasi, kecuali saat membesar
4. Lgl. Prescapularis. Ukuran normal 1 cm x 3,5 cm
5. Lgl. Axillaris. Tidak terpalpasi, ukuran diameter normal 1,5 cm
6. Lgl. Precrural. Ukuran normal 0,75 cm x 3 cm
7. Lgl. Popliteal. Tidak terpalpasi. Ukuran diameter normal maksimum 1 –
1,5 cm
8. Lgl. Inguinalis. Ukuran diameter normal maksimum 0,5 cm
Pemeriksaan klinis pada sistem limfatik
9. Lgl. Supramammaria. Ukuran maksimum 2,5 cm
10.Lgl. Iliaca interna. Ukuran maksimum 3 cm
Pemeriksaan klinis pada sistem limfatik
Pemeriksaan klinis pada sistem limfatik
Lien
• Ekstremitas bagian atas
terletak pada bagian dorsal
dari costae ke 12 dan 13
• Ekstremitas bagian bawah
pada persendian
costochondral costae ke 7
• Tidak terpalpasi kecuali
sangat membesar
Pemeriksaan klinis pada kulit

• Kondisi kulit mencerminkan kondisi umum dari hewan


• Hewan sakit atau lemah, terinfeksi parasit, defisiensi
mineral, dan kondisi non spesifik lain menyebabkan kondisi
kulit buruk (pergantian sel kulit melambat)
Pemeriksaan klinis pada kulit
Sejarah
Kontak dengan hewan lain, nutrisi, perilaku abnormal
Observasi
Mengamati kelainan-kelainan sebelum diperiksa lebih dekat, perilaku abnormal,
Pemeriksaan jarak dekat
Deteksi lesi yang tidak terlihat, lesi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut,
turgor kulit, ketebalan kulit, adanya edema, eksudat,
Distribusi lesi
Daerah kepala dan leher (jamur), photosensitisasi pada dorsal tubuh
Deskripsi lesi
Lesi primer dan lesi sekunder
Gejala Klinis Penyakit Kulit
Penyakit parasit
 Iritasi kulit, menggaruk tubuhnya pada dinding, grooming berlebihan,
bulu rontok Contoh: Kutu (Heamatopinus spp., Lignonathus spp.,
Damalina bovis)
 Oedema pada kulit, nodul, luka kulit terbuka, nodul subcutaneous
dan cysta pada punggung hewan (Haematobia, Stomoxys, Tabanus sp)
 Crusty (crusta) pada kulit, alopecia, penebalan pada kulit (Tungau
chorioptic, sarcoptic, psoroptic dan demodectic)
 Anemia, lesi kulit pada bagian bawah tubuh, reaksi hipersensitifitas
disebabkan pinjal (pembawa penyakit seperti babesiosis)
Infestasi kutu pada sapi
Infestasi tungau pada bagian belakang tubuh
Gejala Klinis Penyakit Kulit
Penyakit bacterial
• Infeksi staphylococcus. pustule pada folikel rambut yang bisa ditekan untuk
mengeluarkan pus
• Infeksi dermatophilus. lesi sering di punggung, lesi krusta tebal pada permukaan
kulit
• Abses subkutan. Disebabkan Arcanobacterium pyogenes, Actinomyces bovis dan
Actinobacillus lignieressi.
Penyakit Fungal. Ring worm, lesi pada kepala dan leher. Diagnosa berdasarkan kerokan kulit dan
rambut yang rusak
Penyakit viral
• Bovine viral papillomatosis. Penyebab warts pada sapi.
• Bovine Papular Stomatitis. papula berwarna merah-
kecoklatan dengan diameter 0,5 cm, tepi kasar dan
slightly elevated. Berbentuk tapal kuda
• Foot and Mouth Disease. Vesikel, bullae dan ulcerasi
pada muzzle, lidah dan coronary band. Hewan demam,
pincang dan hipersalivasi
• Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) areas of
erythema, pustule formation, ulcerasi, nekrosis pada
muzzle, nostrils dan jarang pada perineum dan scrotum
• Infectious vulvovaginitis/balanopostitis. Peradangan
dan ulcerasi pada mukosa vagina, vulva dan penis
• Mucosal disease. Erosi yang dangkal pada mukosa
mulut, muzzle, dan jarang pada coronary band
• Malignant catarr. Nekrosis superficial diikuti dengan
ulcerasi pada mukosa mulut.
Penyakit lain
• Penyakit neoplastic
• Penyakit nutrisi (defisiensi vitamin A, C, E, Copper)
• Penyakit disebabkan toxic (toksisitas arsenic kronis, selenium, molybdenum)
• Penyakit disebabkan fisik (haematoma, milk scald, photosensitisasi)
Pemeriksaan klinis kepala dan leher

• Observasi kepala dan tingkah • Posisi kepala


laku • Kesimetrisan kepala, wajah dan
• Cek penglihatan leher
• Cek pendengaran • Pembengkakan
• Cek adanya leleran abnormal • paralysis
pada mata dan hidung
• Drooling saliva berlebihan 
choke, lesi pada mulut
Telinga
Mata
• Sunken eyes  dehidrasi,
emasiasi berat
• Nystagmus
• Glaucoma
• Staphyloma
Hidung dan Rongga hidung
• Amati cermin hidung  droplet • Amati leleran pada hidung
kecil cairan  normal • Bau mulut busuk  infeksi
• Cermin hidung kering  sakit, nekrosis nasal, infeksi
demam, istirahat pharyngeal
• Cermin hidung sangat kering  • Nafas berbau keton  ketosis
milkfever
Mulut
• Inspeksi • Ketidakmampuan menggerakan
• Amati kesulitan membuka mulut lidah
 kasus tetanus, • Ketidakmampuan menelan
hipomagnesemia • Perhatikan mukosa mulut
• Perhatikan gerakan prehensi, adanya ulserasi atau kerusakan
mastikasi, menelan lain
• Perhatikan adanya diptheria
pada mukosa buccalis
• Cleft palate
Gigi dan Lidah
• Perhatikan gigi yang longgar, aus, • Amati lidah adanya luka bagian
berubah warna anterior
• Pergantian gigi decidua dengan • Adanya bau tidak normal
permanen • Fleksibilitas lidah
• 1st pair (tengah)21 bulan • Lidah tidak fleksibel  wooden
• 2nd pair (medial) 27 bulan tongue (Actinobacillus lignieressi)
• 3rd pair (lateral) 33 bulan • Ketidakmampuan menarik kembali
• 4th pair (corner) 39 bulan lidah (n. glossopharyngeus, n. vagus)
• Ulserasi lidah FMD, MCF, Muccosal
Disease
Trachea
• Terletak disebelah ventral leher • Palpasi trachea pada kasus infeksi
• Normalnya keras dan tidak dapat pernapasan bagian atas dan
ditekan kecuali terjadi kerusakan dari pneumonia  batuk parah dan
integritas trachea peningkatan suara trachea
• Jika dipalpasi kadang menimbulkan
batuk tunggal
Oesophagus
• Makanan dapat terlihat apabila • Oesophagus tersumbat jika ada masa
melewati oesophagus tumor pada daerah mediastinum
• Dysphagia = kesulitan menelan  krn • Dilatasi atau gangguan fungsi pada
ada lesi keradangan pada pharynk distal oesophagus  dapat
atau jika ada pembengkakkan lgl. disebabkan oleh gangguan n. cranial X
retropharingeal (vagus)
Choke
• Obstruksi oesophagus oleh benda asing  choke
• Sering karena makan makanan berakar tanpa dipotong seperti wortel dan
kentang
Gejala:
• Tidak nyaman/usaha menelan selalu gagal
• Salivasi profus
• Batuk saliva
• Distensi rumen
• Obstruksi teraba pada pharynk
• Obstruksi dilokalisasir dengan stomach tube
Pemeriksaan klinis sistem cardiovasculer
Gejala gagal jantung
Right sided heart failure:
• Congesti sirkulasi perifer: distensi vena jugularis, oedema brisket dan
submandibular, distensi abdomen karena ascites
• Lower urinary output (penurunan perfusi ginjal)
• Pembesaran liver (congesti vena pada sistem portal)
• Penurunan aktivitas liver dan diarrhea
• Gejala collapse sirkulasi (syncope)
Left sided heart failure:
• Peningkatan tekanan pada vena pulmonalis (oedema dan penurunan elastisitas
pada jaringan pulmo
• Nafas menjadi sesak, peningkatan laju dan kedalaman respirasi
• Cyanosis, penurunan exercise tolerance
Cara pemeriksaan sistem kardiovasculer

• Inspeksi
• Palpasi jantung
• Auskultasi jantung
• Perkusi jantung
Pemeriksaan klinis sistem pernafasan

• Normalnya tipe costoabdominal


• Tipe thoracal  abdominal pain (traumatic reticulitis, perforasi abomasal ulcer,
bloat/peningkatan tekanan pada abdomen)
• Rasio durasi inspirasi dan ekspirasi 1,0:1,2 dengan berhenti sebentar pada akhir
ekspirasi
• Normal 15-35/menit
• Pedet 20-40/menit
• Tipe abdominal  thoraxic pain (pleuritis) atau pneumonia yang parah
• Pernafasan abnormal bisa karena respon gangguan keseimbangan asam basa,
penyakit kardiovaskuler, nyeri, eksitasi, kondisi neurologis, gangguan
pengangkutan oksigen dalam darah
Daerah perkusi paru-paru
Daerah perkusi paru-paru
• Cara perkusi:
• Seperti hewan kecil
• Seperti gerakan
mengetuk atau
menyentil dinding dada
• Menggunakan plexor
dan pleximeter
• Perkusi transthoraxic:
perkusi di satu lokasi
bersamaan dengan
auskultasi ditempat yang
berbeda-beda
Auskultasi pulmo
PEMERIKSAAN KLINIS SISTEMA
GASTROINTESTINAL
Inspeksi
• Gejala nyeri abdominal
• Posture
• Gejala sistemik pada abdomen
• Aliran feses
• Siluet lateral dari abdominal
• Siluet ventral dari abdominal
Siluet lateran dan ventral dari abdominal
Siluet lateran dan ventral dari abdominal
Siluet lateran dan ventral dari abdominal
Palpasi dan Auskultasi
Palpasi dan Auskultasi
Pemasangan stomach tube
Pinch test nyeri abdomen bagian anterior
The bar test pada nyeri abdomen bagian
depan
Perkusi pada nyeri abdomen bagian anterior
PING SOUND LDA
PINGSOUND RDA DAN DILATASI CAECUM
Pemeriksaan sistema urinaria
Pemeriksaan ambing
• Inspeksi dari muka, belakang • California mastitis test/reagen
dan samping IPB-1
• Palpasi perhatikan suhu, reaksi
nyeri
• Lakukan pemeriksaan contoh air
susu
• Seperti stripcup test: dengan
cawan petri yang alas bagian
bawahnya di cat hitam, ada
jonjot jonjot dengan jelas jika
mastitis
CMT

Average Somatic
CMT Count
Description of reaction
Score (Cells per
milliliter)
N
(negativ 100,000 No thickening, homogeneous.
e)
T Slight thickening. Reaction
300,000
(trace) disappears in 10 seconds.
Distinct thickening, no gel
1 900,000
formation.
Thickens immediately, begins
2 2,700,000 to gel, levels in the bottom of
cup.
Gel is formed, surface elevates,
3 8,100,000 with a central peak above the
mass.
PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL
Observations during recumbency, rising, standing and during locomotion

• Recumbency
• Rising
• Standing
• Examination of the gait
Pemeriksaan Sistema Syaraf
Daerah kepala
Deck Chair
Injeksi Sub Cutan
Injeksi intramuskular
Injeksi intravena
Handling dan restrain

Anda mungkin juga menyukai