manusia dengan alam maupun bahan kimia berdasarkan sampling dan analisis terhadap jaringan individu dan cairan
Bahan sampling: darah, urine, ASI, udara
nafas, rambut, kuku, lemak, tulang dan jaringan lain Teknik biomonitoring ini berdasarkan ilmu bahwa zat kimia yang memasuki tubuh manusia meninggalkan tanda yang menunjukkan paparan ini
Tanda tersebut bisa berupa:
1. Bahan kimia itu sendiri 2. Hasil metabolisme zat kimia atau perubahan lain pada tubuh yang merupakan hasil dari reaksi kimia dalam individu Pada tahap awal tujuannya ialah untuk memperkirakan tingkatan mengenai zat kimia sintetis dan buatan pada jaringan manusia dan cairan saat ini dan Menyediakan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai kebutuhan penelitian yang akan datang Zat kimia alami maupun buatan, yang telah ada dilingkungan Contoh zat kimia alami: timah dan arsen Bagian dari makanan yang kita makan, air yang kita minum dan udara yang kita hirup. Bagian dari sejumlah hewan dan tumbuhan dan yang memiliki aktivitas Biologi Pestisida alami, karsinogen dan zat kimia hormon aktif Bahan kimia sintetis dan buatan banyak ada disekitar kita untuk berbagai keperluan: obat, pengawet, pewarna, pertanian Makanan yang dimakan Air yang diminum Udara yang dihirup Kontak lingkungan yang berhubungan dengan kulit 1. memilih siapa yang akan dimonitor, termasuk kapan dan dimana. 2. mengumpulkan contoh jaringan. 3. memutuskan zat kimia mana yang akan dipelajari dan dianalisa diantara zat kimia dalam contoh yang dikumpulkan Biomonitoring menyediakan informasi yang bisa digunakan dalam berbagai cara. Data biomonitoring membantu memahami zat mana yang ada di lingkungan dan tingkatan relatif masing-masing, bagaimana tingkatan ini berubah seiring dengan waktu dan sektor mana pada populasi yang memiliki paparan tinggi yang tidak biasa terhadap senyawa tertentu. Sebagai hasil dari pemahaman biomonitoring, mungkin bisa: 1. Menaksir keefektifan tahap yang diambil untuk mengurangi paparan, 2. Mengidentifikasi penelitian baru yang dibutuhkan dan 3. Membantu dokter mendiagnosa dan mengobati pasien yang mungkin memiliki paparan tinggi yang tidak biasa terhadap suatu zat tertentu Zat kimia yang ditemukan dalam tubuh mengandung resiko tergantung dari 2 faktor : 1. Besarnya, rangkaian waktu, dan rute (proses pencernaan,pernapasan atau kontak kulit) dari paparan. 2. Tingkat racunnya, jika efek buruk dihubungkan dengan jenis paparan. Resiko bisa terjadi jika seseorang: 1. Sangat tidak terlindungi dalam waktu singkat 2. Kurang terlindungi untuk waktu yang lama 3. Tidak terlindungi dari tingkat yang lebih rendah dari suatu senyawa dengan tingkat keberacunan yang tinggi penanda pada makhluk hidup petunjuk biologis yang di peroleh dari unsur biologis tubuh yang dapat digunakan untuk menunjuk adanya keterpaparan yang mengakibatkan timbulnya penyakit semua zat, struktur, atau proses yang bisa diukur dalam tubuh atau produk-produk serta pengaruhnya atau memprediksikan kejadian dampak atau penyakit Jenis No Biomarker Bahan Periksa Penyakit Keterpaparan 1. Plumbun Polusi timbal Saliva, darah Keracunan Pb 2. Hydrargyrum Polusi Hg Darah, urine, Keracuna Hg (Merkuri) rambut 3. Kadmium (Cd) Polusi Cd, Feses, urine Gangguan makanan pernafasan, edema emfisema paru 4. Alumunium (Al) Polusi Al Darah Fibrosis paru 5. Barium (Ba) Polusi Ba Darah Iritasi perut, kerusakan hati 6. Berilium (Be) Polusi Be Darah Kerusakan paru-paru 7. Besi (Fe) Polusi Fe Darah Ginjal, hati, keracunan Fe 8. Arsene (As) Polusi As, Darah Iritasi saluran makanan makanan, luka di hati dan ginjal 9. Kromium (Cr) Polusi Cr Darah, urine Kanker paru- paru, kerusakan hati dan ginjal 10 Kobald (Co) Polusi Co, Darah, urine Anemia . makanan 11. Nikel (Ni) Polusi Ni Darah Bronkitis kronis, serangan asma 12. Selenium (Se) Polusi Se Darah, rambut Hogdkins, kanker kulit 13. Cufrum (Cu) Polusi Cu Darah Muntah- muntah, rasa panas di daerah lambung 14. Arsenic Polusi Rambut Kelumpuhan, gangguan pencernaan 15. Asam Nitrat Konstaminasi Kulit, saluran Keracunan HN03 pencernaan,darah HN03 16 Pestisida Cairan pestisida Urine Keracunan akut . 17 Minyak Solar Pencemaran Kulit, darah Kanker kulit, . solar keracunan, iritasi 18 Asam Kontaminasi Kulit, mata Iritasi mata, . Hidrochlric HCL bronchitis kronis 19 Tembaga (Cu) Polusi Cu Kulit, mata Eksim pada . kulit, konjungtifitas pada mata 20 Metanol Polusi Kulit, mata Iritasi . 21. Amonia (NH3) Polusi NH3 Saluran Keracunan NH3 pencernaan, kulit 22. Asam Sulfat Pencemaran Kulit, mata Keracuna, H2SO4 iritasi 23. Avtur Polusi Kulit, mata Iritasi saluran mata, gangguan pencernaan 24. Cotinine Nicotine rokok Saliva, darah Kanker paru 25. DDE DDT Jaringan lemak Keracunan DDT 26. Aflatoxin Makanan Cairan tubuh Kanker hati tercemar 27. Kadmium Polusi kadmium Mulut,darah dan Kanker Prostat, Oksida (Cd) (Inhalasi) Sistem Ekskresi Cedera Sel, (Ginjal) Ginjal 28. Eksotoksin Makanan Darah Gangguan Tercemar Saluran Pencernaan 29. Sianida (HCn) Polusi Sianida Inhalasi, Kulit, Paru-Paru dan mulut dan mata kerusakan pada mata 30. Thalium Makanan Kulit,Mulut dan Kerusakan Tercemar darah Ginjal, Perubahan Sisten Fungsi Endokrin 31. Bakteri Keracunan Sistem Saraf Botulisme Clostridium Makanan dan Botulinum Injeksi 32. Chlor Inhalasi Paru-Paru Edema Paru 33. Chrom Absorbsi Melalui Mulut, Darah Kerusakan Hati Kulit, Keracunan Akut 34. Amoniak (NH3) Polusi Amoniak Paru-paru, Edema Paru, (Inhalasi) Mata,Inhalasi,Gas Pneumonia tro intestinal (tertelan) 35. Nikotin Inhalasi dan Darah dan Urine Gangguan Injeksi sistem Saraf Pusat 36. Gas Karbon Polusi co, Pembuluh Darah, Jantung,Stroke monoksida (co) Inhalasi Paru-paru dan Kanker 37. Bakteri Inhalasi,saluran Dahak Tuberkolosis Mycobacterium Pernapasan Paru Tubercolosis 38. Plasmodium Kulit Darah Malaria 39. Karbon Polusi Karbon Inhalasi, Kerusakan Tetraklorida Tetraklorida Dan Kulit,Mulut Sistem Saraf Keracunan Akut Pusat, Hati, Ginjal dan Pembuluh darah 40. Hydrogen Polusi H2S Inhalasi Infeksi saluran sulfide (H2S) pernapasan 41. Nitrogen oksida Polusi Nitrogen Inhalasi Infeksi saluran (NO) oksida (dari pernapasan, kendaraan gangguan bermotor) system saraf 42. Hidrokarbon Polusi Inhalasi Asma, (HC) Hidrokarbon gangguan hati, (dari kendaraan gangguan paru- bermotor) paru, kanker 43. Entamoeba Makanan Feses Disentri histolitytica 44. Asbes Tercemar dalam Intestinal Asbestosis air minum (keracunan asbes) 45. Bakteri Makanan Darah, feses Tifoid Salmonella thyphosa 46. Bakteri Vibrio Makanan Feses Kolera kolera 47. Organofosfat Pestisida Inhalasi, kulit, Keracunan intestinal organofosfat 48. Karbamat Pestisida, Inhalasi, kulit, Keracunan insektisida intestinal karbamat 49. Sakarin Makanan Kanker mukosa kandung kemih 50. Siklamat Makanan Leukemia 51. Rhodamin B Makanan Kanker hati dan gangguan pencernaan 52. Boraks Pestisida dan Merusak fungsi makanan hati, lemak, ginjal 53. Formalin Makanan Merusak hati, otak, jantung, system saraf pusat 54. HIV Injeksi, free sex, Darah AIDS transmisi perinatal 55. Polychlorinated Polusi PCB Darah Karsinogenik biphenyl (PCB) 56. Uranium Polusi uranium Inhalasi Karsinoma bronkus