+ LUMBAL
HIP
ANATOMI
• Termasuk tipe sendi ball
and socket atau sensi
peluru yang dibentuk oleh
caput femiuris dengan
acetabulum sehingga
memungkinkan terjadi ya
gerakan ke banyak arah.
Merupakan sendi yg
stabilitasnya baik
• Diinnervasi oleh
n.femuralis, n.ischiadicus,
dan n.obturatoruis
Otot-otot pada hip joint
• Group Otot One-Joint Two-Joint
Anterior Iliopsoas Rectus femoris
Sartorius
Medial Pectineus
Adductor magnus
Adductor longus
Adductor brevis Gracilis
Posterior Gluteus maximus
Deep rotator Semimembranosus
Semitendinosus
Biceps femoris
Lateral Gluteus medius
Gluteus minimus Tensor fascia latae
Bursa pada hip joint
• Bursa pada hip joint
yang sering mengalami
bursitis:
a. Bursa subcutanea
trochanterica yg terletak di
atas trochanter major
b. Bursa trochanterica
(glutealis) terletak pada
dorsal trochanter major n di
bawah tendon dari
m.gluteus maximus
c. Bursa iliopectinia terletak
diantara m.iliopsoas dan hip
joint
d. Bursa ischiadica terletak di
permukaan benjolan tulang
duduk(ichiadicum)
ANAMNESIS
• Anamnesis umum
• Problem pada hip joint
Hubungannya dengan sikap tubuh, gerakan
Hubungan dengan batuk, bersin,
Keluhan neurologis (parestesia, gangguan fungsi)
Faktor yg memancing rasa sakit
• Lokalisasi rasa sakit dan penjalarannya
• Faktor penyebab
Trauma, overload
Pekerjaan, hobi, OR
Spontan
• Berlangsungnya keluhan
Bgmana keluhannya mulai, akut, perlahan – lahan
Perlahan – lahan progresif
Konstan
Berubah – ubah
Cepat progresif (cave)
• Keluhan – keluhan tambahan
Kekakuan, kapan?, berlangsung berapa lama?
Nyeri secara tiba – tiba
Perasaan seolah –olah mau jatuh
Gejala – gejala penyakit yang umum
• Data – data medis yang lain (penyakit yg sedang at
pernah dialami, penggunaan obat, operasi, dll)
• Dianjurkan anamnesis diperluas dg menanyakan
apakah ad gangguan pd saat BAK at BAB, rasa sakit d
perut, gangguan menstruasi, gangguan fungsi seks
Inspeksi
• Pd saat pasien masuk, perhatikan sikap tubuh
dan pola jalannya
• Pasien berdiri, periksa apakah ada kelainan
pada tulang belakang atau panggul dan kaki
(bagian yg diperiksa tdk dilapisi pakaian)
• Periksa apakah ada atrofi pada otot2nya,
perubahan warna kulit, kelainan trofis
• Lakukan pemeriksaan pada pola berjalan
pasien
PEMERIKSAAN FUNGSI
Dalam posisi berdiri
• Sebelum memeriksa hip, periksa terlebih
dahulu fungsi lumbal dengan meminta pasien
melakukan gerakan secara aktif (flexi, extensi,
lateral flexi kiri n kanan). Jika tdk ada
gangguan maka kt periksa hip pasien
• Lakukan tes Trendelenburg, dimana physio
meminta pasien berdiri dg satu kaki. Hasilnya
positif bila pasien tidak bs mmprtahankan
panggulnya dalam posisi horisontal.
PEMERIKSAAN FUNGSI
HIP
Posisi
berdiri
Posisi
Pem. fungsi
telentang
Posisi
telungkup
posisi berdiri
Gerakan2 punggung yg
aktif
SLR
posisi telentang
Fleksi Fleksi yg Abduksi yg
pasif ditahan ditahan
Eksorotasi Abduksi
pasif pasif
posisi telungkup
Tiadanya pembatasan
gerak
Pembatasan gerak, pola kapsuler
Eksorotasi &
adduksi tidak atau
hampir tidak
terbatas
Penyebab Pola Kapsuler
PENYAKIT COXITIS
PERTHES FUGAS
EPIFYSIOLYSIS
COXARTHRITIS CAPITIS
FEMORIS
COXARTHROSIS
Penyakit Perthes
• Terjadi nekrosis aseptis pd caput femoris
• Penderita: anak laki2 & perempuan; 3-9 tahun
• Penyebab: belum diketahui pasti
• Keluhan: rasa sakit di lipatan paha (atau di dalam
lutut) dan berjalan pincang.
• Foto ronsen: muncul beberapa minggu semenjak
permulaan pexkit (adanya celah sendi yg
melebar, fragmentasi caput femoris, gejala2
regenerasi)
• Jika terindikasi: pasien disuruh menghadap ke
spesialis
Coxitis fugas
• Penderita: anak2 < 10 tahun
• Keluhan: sm dg Perthes, hanya saja setelah
beberapa minggu pun tidak tampak adax kelainan
dalam foto ronsen
• Penyebab: belum diketahui
• Lama sembuh: spontan, dalam beberapa minggu
• Jika terindikasi: menghadap ke spesialis jika tdk
ada perbaikan yg jelas dalam 2 atau 3 minggu.
Epifysiolysis capitis femoris
• Penderita: usia 10-17 thn, > sering pada laki2
• Gangguan: pada kedua belah sendi
bersamaan (25-50%), berhubungan dgn
gangguan2 endokrin.
• Keluhan utama: berjalan pincang dgn kelainan
pd posisi kaki, yaitu eksorotasi ringan.
• Jika terindikasi: menghadap ke spesialis
Coxarthrosis
• Coxarthrosis ‘sekunder; akibat patologi
pangkal paha yg mendahuluix (penyakit Perthes,
displasi pangkal paha, epifysiolysis,
osteochondritis dissecans, & kelainan2
traumatis).
• Coxarthrosis ‘primer’ faktor penyebab tdk dpt
ditentukan
• Keluhan: tidak perlu disertai keluhan
• Pemeriksaan: pembatasan gerak yg sesuai dg
pola kapsuler dan adanya pengerasan pada
endfeel.
Coxarthritis
• Penyebab: spesifik; bakteri, pirai (semu), M.
Reiter, RA (jarang), arthristis posttraumatis,
arthritis idiopatik.
• Jika terindikasi: pemeriksaan ke spesialis jika
ditemukan pola kapsuler dalam kombinasi dgn
gejala2 penyakit umum (demam, malaise,
kenaikan LED).
Pembatasan gerak, pola tidak kapsuler
Penyebabnya
bukan
Penyebabnya bukan
arthrosis/arthritis
hanya
arthritis/arthrosis saja
Penyebabnya bukan
arthrosis/arthritis
• ‘Sign of the buttock’
• Corpus liberum
• Trauma
• Diagnosis ditetapkan berdasarkan
anamnesis;
adanya pola keluhan yg berselang-seling
dgn nyeri kejut yg amat sangat,
perasaan seperti mau jatuh, kadang2
adanya perasaan bhw ada ‘sesuatu yg
menghalangi’.
Penyebabnya bukan hanya
arthritis/arthrosis saja
• Contoh: coxarthrosis ditambah dgn
corpus liberum.
• Arthrosis pola kapsuler (pembatasan
endorotasi)
• Arthrosis + corpus libera
pembatasan tambahan; pembatasan
eksorotasi, fleksi, atau adduksi.
pENdAHuLUaN
• Jika semua gerakan pada hip yang
dilakukan secara pasif memperlihatkan
ROM yang normal, maka kemungkinan
adanya penyebab artikuler dapat
dikesampingkan.
• Untuk itu diperlukan tes-tes yang dapat
memperlihatkan penyebab dari suatu
kasus. Misalnya, TIMT.
• Rasa sakit yang timbul pada Tes isometrik
melawan tahanan (TIMT) sebagian besar
disebabkan oleh luka-luka pada otot atau
tendo . Luka pada otot dan tendo juga
akan menimbulkan rasa sakit jika terjadi
kontraksi otot atau sekelompok otot yang
bersangkutan.
• Namun, rasa sakit itu tidak selamanya juga disebabkan
karena adanya luka pada otot atau tendo tapi juga
dapat terjadi karena:
M. Sartorius
M. Rectus
femoris
Luka-luka pada
pelekatan tendo
M. Iliopsoas
Rupture perut
otot
Tiadanya
M. Adduktor
pembatasan
longus
gerak Peradangan-
peradangan
bursa
Hamstring
Meralgia
Paraesthetica
1. Luka-luka pada pelekatan tendo
(tendopati-tendopati insersi)
• M. Tensor fascia latae dan tractus iliotibialis
– Laterofleksi badan aktif + adduksi hip
– Abduksi yang ditahan dalam posisi tidur
menyamping.
• M. Sartorius
– Ekstensi hip pasif (dengan knee ekstensi) dalam
posisi telungkup
– Fleksi/eksorotasi hip yang ditahan +
fleksi/endorotasi knee
ConTiNue...
• M. Rectus femoris
– Fleksi pasif dalam abduksi ringan (kompresi origo)
– Ekstensi hip pasif + fleksi knee menimbulkan rasa sakit
(pengedangan)
– Dari posisi awal ini, ekstensi knee yang ditahan
menimbulkan rasa sakit.
• M. Iliopsoas
– Fleksi hip yang pasif (kompresi), maupun fleksi hip
yang ditahan
– Tes pengedangan : ekstensi.
ConTiNue...
• M. Adduktor longus
– Fleksi pasif (kompresi origo)
– Abduksi pasif (pengedangan)
– Adduksi yang ditahan menimbulkan rasa sakit,
kadang-kadang hanya sesudah kaki diabduksikan dulu
(menegangkan otot dari keadaan kedang)
• Hamstring
– Rasa sakit terletak di daerah pantat
– Pengedangan pasif (straight leg raising)
– Fleksi knee yang ditahan.
2. Rupture Perut Otot
• Adalah suatu ruptur kecil di dalam perut otot
(zweepslag)
• Lokalisasi yang paling terkenal adalah muskulator betis,
tetapi ruptur-ruptur kecil juga terdapat di dalam M.
Quadriceps femoris dan di dalam hamstring.
• Anamnesis karakteristiknya: timbulnya rasa sakit amat
sangat yang sifatnya akut sekali, biasanya di dahului
oleh rasa seolah-olah ada sesuatu yang putus atau
sobek, dan hampir tidak dapat berjalan.
• Terasa sakit bila: tes daya tahan (masing-masing
ekstensi atau fleksi knee)
3. Peradangan-peradangan bursa
• Bursa muncul dari tempat-tempat yang sering
mendapat tekanan dan gesekan.
• Bursa trochanterica dan bursa ischiadica akan
menimbulkan keluhan rasa sakit bila kena
tekanan (tidur menyamping dan duduk)
• Sedangkan, Bursa subtendinea
trochanterica(gluteus-bursa) dan bursa
iliopectinea (psoas-bursa) terasa sakit bila di
dalam pantat atau di dalam lipat paha yang
bertambah jika sedang berjalan.
coNtInuE...
• Rasa sakit juga timbul jika diberikan gerakan pasif,
tes-tes daya tahan
• Apabila keluhannya hilang setelah diberikan
anastesi lokal pada suatu bursa, maka
kemungkinan adanya bursitis menjadi lebih besar.
• Namun, gejala-gejala yang dapat dihubungkan
dengan bursitis, tidak jarang juga ditemukan pada
pasien-pasien coxarthrosis, penyakit bechterew
atau suatu gangguan di dalam tulang belakang
bagian lumbal.
4. Meralgia paraesthetica
• Gejala: mengeluh tentang rasa sakit yang
menyala, kepekaan kulit (hiperestesia), rasa
kesemutan dan/atau hilangnya rasa dalam daerah
kulit yang secara jelas dapat digambarkan,
anterolateral di dalam kaki atas.
• Gejalanya akibat adanya kompresi (entrapment)
dari n. Cutaneus femoris lateralis, biasanya pada
tempat saraf ini masuk ligamentum inguinale,
atau berjalan tepat di bawahnya, yaitu tepat di
bawah SIAS.
• Neuropati kompresi ini kadang-
kadang dapat ditemukan pada orang
yang berat badannya dalam waktu
singkat sangat naik atau banyak
membebankan panggul dan pangkal
paha(coxarthrosis)
LUMBAL
ANATOMI
ANAMNESIS
1. Apakah batuk, bersin, 2. Apakah ada rasa
mengejan, tertawa, dsb keesemutan? Kalau ada,
mempuxi pengaruh thd dmana? Ini menunjukkan
keluhanx? Ini menunjukkan adax kompresi akar saraf
adax rangsangan dura at/ dura
Peximpangan
Posisi panggul posisi & bntk
kaki
Prbedaan pjg
Kesimetrisan
kaki kanan &
posisi badan
kiri
PEMERIKSAAN FUNGSI
DALAM POSISI BERDIRI
Kemungkinan bergerak tlg
belakang bag lumbosakral: Kekuatan otot2 betis
Ekstensi aktif
(retrofleksi)
• Posisi berjinjit pd
satu kaki
Laterofleksi aktif
ke kiri & kanan
Spondylolisthesis
• Tes SI
• Pemeriksaan laboratorium
Thankz!
Good
luck..!
Keep
spirit…!