A. Definisi
Menurut Mansyoer (2010) Diabetes Mellitus adalah keadaan
hiperglikemik kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
misalnya pada mata, ginjal, syaraf dan pembuluh darah, disertai lesi
pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
B. Anatomi Fisiologi
Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira–kira 15 cm,
lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata–rata 60–
90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.
Pulau – pulau Pankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu :
a. Sini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.
b. Pulau langerhans
Pulau Langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu :
1) Sel–sel A (alpha), jumlahnya sekitar 20–40% ; memproduksi
glukagon yang manjadi faktorhiperglikemik, suatu hormon yang
mempunyai “ anti insulin like activity “.
2) Sel– sel B (betha), jumlahnya sekitar 60–80 % , membuat insulin
3) Sel–sel D (delta), jumlahnya sekitar 5–15 %, membuat somatostatin.
Pada penderita DM, sel beta sering ada tetapi berbeda dengan sel
beta yang normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi
pewarnaan untuk insulin sehingga dianggap tidak berfungsi.
C. Etiologi
1. Faktor keturunan
2. Faktor obesitas
3. Faktor Hormonal, meliputi: Pankretektomi, Alloxan, Zat anti
insulin, Penyakit-penyakit pancreas, Hipofisis, Suprarenal,
Thyroid.
4. Faktor pola hidup kurang sehat.
Data Masalah
Dari hasil wawancara telah didapatkan: Defisiensi kesehatan komunitas (00215)
1) Dari 150 orang dewasa terdapat 50 orang yang menderita
diabetes mellitus
2) Belum ada program untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut
1) Kelompok penderita DM mengungkapkan sering merasa Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan(00078)
kesemutan bagian kaki dan tangan
2) Kelompok penderita DM mengungkapkan telah melakukan olah
raga secara teratur seperti senam dan jalan kaki.
3) Kelompok penderita DM mengungkapkan melakukan olahraga
tersebut tanpa menggunakan alas kaki yang memadai
4) Kelompok penderita DM mengatakan tidak mengetahui cara
perawatan kaki.
5) Kelompok penderita DM mengatakan belum mengetahui atau
melakukan senam kaki DM.
6) Hasil inspeksi didapatkan kaki tampak bersih dan belum
tampak ada luka.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Defisiensi Kesehatan 4 4 4 48
komunitas
Ketidak efektifan 5 4 5 65
pemeliharaan kesehatan
Kesimpulan:
• Masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
dan yang direncanakan adalah memberikan pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan
senam kaki DM karena masyarakat didaerah samberjo yang menderita DM sering jalan kaki
tidak menggunakan alas kaki karena kaki sering kesemutan. Dan juga memberikan wadah
pelayanan kesehatan atau organisasi khusus bagi penderita DM di wilayah Desa Samberjo
sebagai tempat berbagi informasi tentang masalah yang sering dialami oleh orang dewasa
terutama masalah kesehatan dan alternativ penyelesaiannya secara positif.
• Tujuan memberikan pendidikan kesehatan dan Paguyuban (kelompok) penderita DM ini
adalah peduli kesehatan tersebut untuk memelihara serta meningkatkan status kesehatan
penderita DM dewasa di wilayah Desa Samberjo.
Diagnosa keperawatan Tujuan (NOC) Rencana tindakan
Defisiensi kesehatan Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan Pengembangan Kesehatan Komunitas (8500)
komunitas (00215) masyarakat dapat meningkatkan status kesehatannya
-Identifikasi bersama kelompok mengenai masalah kekuatan dan
dengan KH:
prioritas kesehatan
Status Kesehatan Komunitas (2701)
-Berikan kesempatan berpartisipasi bagi semua segmen komunikasi
-Status kesehatan komunitas dewasa dapat meningkat
-Bantu anggota komunitas untuk meningkatkan kesadaran dan
-Tidak terjadinya komplikasi dari penyakit memberikan perhatian mengenai masalah- masalah kesehatan