Anda di halaman 1dari 36

AIR DAN VITAMIN PADA UNGGAS

AIR
Air dapat dianggap sebagai salah satu zat makanan yang
juga penting bagi ternak unggas, air ini digolongkan
kedalam unsure inorganic yang merupakan zat yang
penting dari seluruh zat kimia yang ada dalam tubuh .
kandungan air dalam tubuh anak ayam sekitar 85% dan
kandungan air menurun sampai 55% sejalan dengan
bertambah umurnya. Sebagian besar 70% air berada
didalam sel dan 30% berada diluar sel.
FUNGSI AIR

1. Pembentuk sel dan cairan tubuh


Karna komponenutama sel adalah sel
Pembentukan cairan tubuh : darah,
cairan lambung,hormone,enzim dan
sebagainya.
FUNGSI AIR

2. Pengatur suhu tubuh ternak


Air menghasilkan ,meneyerap dan
menghantarkan panas ke seluruh tubuh.
Keringat : mendinginkan suhu tubuh.
3. Sebagai pelarut
Melarutkan sisa-sisa zat makanan
Membantu proses pencernaan,penyerapan dan
membantu eksresi.

4. Sebagai pelumas atau bantalan


Pelumas cairan sendi
Sebagai bantalan tahan getar (shock
absorbsing fluid cushion) pada jaringan
tubuh : pada otak,pada mata, medulla
spinalis dan kantong amnion dalam rahim.
5.Sebagai media transportasi
Media transportasi yang efektif : mudah
bergerak dari satu kopartemen sel ke
dalam kopartemen sel lainnya, dari satu
system tubuh ke system tubuh lainnya.
Dalam system pernafasanm : transportasi
oksigen keseluruh tubuh.
sisa metabolisme termasuk
toksin,yang mana toksin ini kan
adalah racun,jadi air ini
membantu mengeluarkan racun
dari dalam tubuh ternak unggas
Sisa metabolism dikeluarkan
melalui saluran kemih,saluran
cerna, saluran nafas,dan kulit ,itu
semua memerlukan media air.
7. Media pengobatan.
8. Sebagai sumber mineral bagi
ternak unggas.
9. Sebagai media
reaksi,transportasi,pengatur suhu
dan tekanan sel dalam tubuh.
Sumber air minum

Air sumur
Air PAM
Air hujan
Air sungai
Air danau
Akan tetapi air hujan,air sungai, dan air danau
ini sering terkontaminasi dengan mikro
organisme.
Ternak mendapatkan air dari :
1. Air minum
2. Air yang terkandung dalam pakan
3. Air metabolik
4. Air yang dibebaskan dari hasil polimerisasi
asam amino
5. Air hasil katabolisme tubuh (bila terjadi
neraca energi yang negativ)
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air
minum ternak unggas.

-Komposisi zat makanan/pakan :


protein,serat,mineral(garam),dan BK
-Kandungan energy ransum
-Suhu dan kelembapan udara.
-Frekuensi dan cara pemberian air minum
-Bentuk produk ternak.
Akibat pembatasan air
Bila suplai air terbatas maka akan berdampak pada
penurunan konsumsi pakan dan produktivitas
ternak. Selain itu, urin dan air feses menurun,
ternak akan kehilangan berat badan karena
dehidrasi. Akibat dehidrasi terutama pada suhu
panas, maka akan meningkatkan denyut nadi, suhu
rektal dan konsentrasi darah. Selain itu ternak akan
kehilangan air didalam dan di luar sel, kesulitan
menggerakkan otot, kehilangan kestabilan emosi
dan kematian.
Bagaimana hilangnya air dalam tubuh ternak
(absorbsi air)

Pada monogastrik, penyerapan terjadi pada ileum,


jejunum,caecum dan usus besar begitu juga pada
ayam, akan tetapi jumlah yang diserap tergantung
spesies dan jenis ransum.
Mekanisme absorbsi air tergantung pada tekanan
osmotik. Beberapa faktor yang menurunkan
penyerapan air adalah pektin, serat kasar dan
kondisi diare pada ternak.
Vitamin
Vitamin
 Istilah vitamin pertama kali digunakan Casimir Funk
terhadap suatu faktor yang terdapat dalam bahan
makanan yang penting untuk pertumbuhan dan
kesehatan
 Vitamin mengandung senyawa yang penting amine
,tapi tidak semuanya mengandung amine. Istilah
vitamin lain seperti biocatalyst, bios dan nutrlite.
 Vitamin merupakan senyawa organik yang : merupakan
komponen bahan makanan tetapi berbeda dengan
karbohidrat , lemak, protein dan air;
 Ditemukan dalam bahan makanan dalam jumlah yang
sangat kecil;
 Penting untuk hidup pokok;
 Pertumbuhan dan kesehatan;
 Jika kekurangan dalam makanan akan menimbulkan
gejala-gejala penyakit
 Tidak dapat disentesa dalam tubuh sehingga harus
disuplai dari luar
 Akan tetapi ada juga dari vitamin ini yang dapat disentesa
oleh tubuh unggas, misalnya vitamin D, asam nikotinat
dan asam askorbat (vit C)
Klasifikasi Vitamin yang Penting Bagi Ayam
Vitamin dapat dibagi atas 2 golongan yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam lemak, contohnya
vitamin A,D,E dan K
2. Vitamin yang larut dalam air, contohnya:
vitamin B1,B2, B6, B12, asam nikotinat, asam
pantotenat, asam folat, biotin dan cholin
Vitamin A
 Ditemukan tahun 1913 oleh McCllum dan Davis
 Berasal dari provitamin A (beta-karoten) pada tanaman yang
diubah menjadi vitamin A dalam tubuh hewan.
 Ada 3 bentuk vitamin A pada Ayam yaitu: retinol, retinal dan
asam retinoat.
 Fungsi: untuk bantuan melihat, mencegah ataxia, pertumbuhan,
mempertahankan integritas lapisan mukosa, reproduksi,
pertumbuhan tulang dan menormalkan tekanan cairan
cerebrospinal
 Sifat-sifat: retinol sangat tidak jenuh, larut dalam lemak, mudah
teroksidasi
 Sumber-sumber: segala minyak ikan, mentega, keju, telur dan
susu. Sumber provitamin A, alfalfa, wortel, daun bayam, ubi jalar,
jagung dan biji-bijian lainnya.
 Penyerapan: Vitamin A dan karoten menyebar dalam bentuk
misel sebelum diserap.
 Perubahan: beta karoten menjadi vitamin A berlangsung dalam mukosa usus halus ayam
: 1 molekul beta-karoten menghasilkan 2 molekul vitamin A
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan :
a) genetik
b) adanya transfer vitamin A dari induk ke telur dan terus ke anak yang baru ditetaskan
c) Perbedaan bentuk vitamin A yang diberikan
d) terjadinya oksidasi pada vitamin A
e) kerukan vitamin A dalam saluran pencernaa ayam oleh bakteri, coccidia dan pro-
oksidan
f) Perbedaan daya serap karena faktor ketersediaan lemak
g) tersedianya protein untuk transport vitamin
adanya stress dan penyakit
 Gejala-gejala kekurangan vitamin A pada ayam dewasa : produksi telur turun, daya
tetas telur turun, mata berair dan bertahi daln lama-lama mnejadi buta.
 Gejala-gejala kekurangan vitamin A pada anak ayam : tidak mau makan,
pertumbuhan terhenti, pusing, lemah, hilang koordinasi dan bulu ksar.
 Kelebihan vitamin A pada ayam : jika pemberian lebih dari 100 kali level minimum,
maka terlihat gejala-gejala : berat badan turun, konsumsi turun, mata bengkak, inflansi
pada kulit, kekuatan tulang turun dan menimbulkan kematian.
VITAMIN D
 Ditemukan oleh McCollum tahun 1025
 Digunakan untuk metabolisme Ca dan P pada tulang,
paruh dan kulit telur
 Bentuk aktifnya yaitu vitamin D3 (cholecalciferol) yang
merupakan prekursor bagi hormon1,25-OH-
cholecalciferol
 Sifat-sifat vitamin D3 : tidak larut dalam air, larut dalam
pelarut organik dan minyak tanaman, stabil jika disimpan
pada suhu dingin, dapat dirusak oleh sinar ultra violet dan
peroksidasi
 Penyerapan, yaitu dengan bantuan lemak dan garam-
garam empedu
 Transport ke seluruh tubuh menggunakan kilomikron
 Vitamin D3 dalam hati diubah menjadi 25-OH-D3 dan
dalam ginjal diubah jadi 1,25-(OH)2.
 Vit D3 dalam hati diubah jadi: 25 – OH – D3 dan dalam ginjal diubah jadi
1,25 – (OH)2 D3 yang aktif dalam metabolisme dan merupakan hormon
steroid.
 Fungsi 1,25 - (OH)2 D3 : meningkatkan penyerapan Ca pada usus halus dan
mobilisasi Ca dari tulang.
 Kebutuhan akan vit D3 tergantung pada sumber P dalam makanan,
perbandingan Ca dengan dan pendedahan ayam terhadap sinar matahari
langsung.
 Tanda-tanda kekurangan vit D3 pada ayam dewasa : kulit telur jadi
tipis, produksi telur turun, daya tetas telur turun dan kaki jadi lemah. Pada
anak ayam : pertumbuhan terganggu, suka mematuk, pertumbuhan bulu
terganggu dan tulang dada bengkok.
 Kelebihan vit D3: resorpsi garam-garam pada tulang, deposisi Ca tidak
normal, inflamasi, degenerasi sel dan klasifikasi (pengapuran) terutama pada
arteri.
VITAMIN E
 Ditemukan oleh Evans dan Bishop tahun 1922
 Nama lainnya alfa, beta, atau gama tocopherol dan
seterusnya.
 Sifat-sifat : larut dalam lemak, tidak stabil dan mudah
teroksidasi.
 Penyerapan sama seperti vit A dan D yaitu melalui
pembentukan misel
 Transport melalui darah dan berada dalam beta-
lipoprotein
 Fungsi : sebagai anti-oksidan biologis; untuk fertilitas,
membantu sintesa bermacam-macam zat seperti: vit C dan
ubiquinone; pencegah encephalomalacia, exudative
diatesis dan myopathy (muscular distrophy).
 Hubungan dengan Senium (Se) : merupakan anti-oksidan yang
bekerja melindungi membran sel dari kerukan karena peroksidasi.
Selenium berada dalam enzim glutation proksidasi yang
menhancurkan hidrogen peroksida, sedangkan vit E bekerja pada
lemak membran sel mencegah pembentukan radikal bebas dan
peroksida-peroksida.
 Faktor-faktor perusak vi E: peroksidasi, pembuat pellet, garam-garam
besi dan chorine.
 Antagonist : asetat, suksinat dan CCl4.
 Tanda-tanda kekurangan pada ayam dewasa : daya tetas telur turun,
kematian embrio dan degenerasi testes. Pada anak ayam: encephalomacia,
exudative diathesis dan muscul distrophy.
VITAMIN K

 Ditemukan oleh Henrik Dam tahun 1929


 Sifat-sifat : larut dalam lemak, warna kuning, tahan panas
dan tidak tahan terhadap oksidasi, asam kuat, basa kuat,
cahaya dan radiasi.
 Sumber-sumber: hijauan dan sintesa oleh mikroba pada
usus halus, tetapi pada ayam tidak banyak mikroba ini.
 Penyerapan sama seperti vit A, D dan E yaitu melalui
lemak dan garam-garam empedu / misel.
 Fungsi: untuk pembekuan darah, caranya dengan
mengubah protrombin menjadi thrombin. Thrombin ini
mengaktifkan fibrinogen menjadi fibrin yang merupakan
zat pembentuk darah.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan vit K:
a. Ketersedian dalam bahan makanan
b. Kestabilannya dalam bahan makanan
c. Adanya mikroba yang mensintesa dalam usus halus
d. Tersedianya lemak dan garam-garam empedu
e. Gangguan oleh mikroba lain seperti : coccidia
f. Gangguan oleh zat-zat tertentu seperti: dicumarol,
mulfaquinoksalin atau actinonycin D.
 Kekurangan vit K : pembekuan darah lambat dan pendarahan sering terjadi
pada rongga dada dan perut.
 Kelebihan : vit K tidak mengganggu, tetapi yang sintesis mengganggi ternak.
VITAMIN B1(Thiamin)
 Ditemukan oleh Eijkman orang Belanda tahun 1897 Di pulau Jawa
 Sifat-sifat : berupa kristal warna putih, bau dan rasa khas, larut dalam
air, tidak larut dalam lemak, mudah menarik air dan stabil pada
pemanasan 100 C selama 24 jam.
 Sumber-sumber: segala butir-butiran, kedelai, kacang tanah, biji
kapas dan alfalfa. Thiamin juga disentesa oleh mikroba dalam usus
halus tetapi kurang dimanfaatkan oleh ayam karena posisinya jauh dari
ujung usus halus.
 Penyerapan dalam usus halus dan mudah diserap.
 Transport: ke seluruh tubuh dan tidak disimpan, tetapi dikeluarkan
melalui urin.
 Fungsi: untuk transfer aldehid, merupakan komponen dari TPP
(thiamin pyro-phospophate) yang dipakai pada perubahan piruvat
menjadi asetil Co-A.
 Kekurangan: menimbulkan polineuritis, anorexia, pertumbuhan
terganggu, bulu kasar, kaki lemah dan lumpuh.
VITAMIN B2(Riboflavin)

 Ditemukan oleh Khun dan kawan-kawan di Heidelberg tahun 1835


 Sifat-sifat : kristal berwarna kuning jingga, sebagian larut dalam air,
tidak larut dalam lemak, rusak oleh basa dan cahaya, tetapi stabil dalam
asam mineral dan tempat gelap. Jika kering tidak rusak oleh cahaya.
 Sumber-sumber: tanaman berwarna hijau, kapang, cendawan, bakteri
autotroph, hati susu dan telur.
 Fungsi: bagian protetik dari beberapa enzim penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
 Kekurangan: merusak jaringan epitel dan jaringan syaraf, menurunkan
daya tetas telur, menurunkan pertumbuhan, jari bergulung, kaki lemah
dan menimbulkan diare.
Niacin(Asam Nikotinat)

 Ditemukan tahun 1836 oleh Warburg dan Christian. Tetapi 70 tahun sebelumnya senyawa ini
telah ditemukan oleh Huber di Jerman tanpa diketahui kegunaannya.
 Sifat-sifat : nikotinat dan nikotinamida merupakan kristal berwarna putih, larut dalam air, etanol
panas, alkali atau larutan karbonat, nikotinamida larut dalam ether, nikotinat lstabil pada
perebusan dengan asam atau basa, sedang nikotinamida berubah menjadi asam nikotinat.
 Sumber: nikotinat terdapat dalam butir-butiran dan protein supplement,sedangkan nikotinamida
merupakan bentuk metabolitnya pada hewan.
 Fungsi: sebagai kandungan dalam enzim NAD dan NADP yg terlibat dlm Metabolisme KH (Oksidasi
Aerobik dan Anaerobik dari glukosa dan siklus Crabs).
 Kebutuhan niacin tergantung pada kandungan triptofan dlm makanan karena niasin biasa
disentesa dari triptofan.
 Kekurangan: inflamasi pada mulut, diare dan bulu kusam.
Vitamin B6(Pyridoxine)

 Ditemukan tahun 1836 oleh 5 laboratorium. Oleh Gyorgy, Lepkovsky, Ichiba dan Michi, dari
dedak padi, oleh Keresztesy dan Stevens, dari ekstrak beras dan oleh Kuhn dan Wendt, dari kapang.
 Sifat-sifat : stabil kena panas, asam dan basa, tetapi dioksidasi menjadi piroksidal oleh oksidan,
jika oksidan kuat, maka pirokdosal berubah menjadi bentuk tidak aktif. Pirokdosal larut dalam air,
etanol dan propilen-glikol, larut sebagian dalam aseton, tetapi tidak larut dalam lemak dan pelarut-
pelarut lemak.
 Sumber: terdapat pada kebanyakan makanan sebagai protein komples, misalnya dalam hati, otot
dan makanan berbutir, terbanyak dalam royal jelly. Pada hewan terdapat dalam bentuk pirokdosal
dan pirikdosamin, sedangkan pada tanaman dalam bentuk pirikdosol.
 Fungsi: sebagai bagian dari enzim-enzim, transport asam-asam amino dan oksidasi dari histidin
menjadi imidazol asetaldehid tambah amoniak.
 Tanda-tanda kekurangan: pertumbuhan terganggu, convulsi, nervus dan anaemia.
 Faktor-faktor yg mempengaruhi kebutuhan ayam terhadap piridoksin yaitu: breed ayam,
triptofan yg tinggi kebutuhan pirikdoksin meningkat, adanya sintesa piridoksin oleh mikroba usus
halus, dan pemberian minyaj biji lin meningkat kebutuhan piridoksin.
Asam Pantotenat

 Ditemukan tahun 1930 oleh Norris dan Ringrose.


 Sifat-sifat : dalam bentuk bebas tidak stabil, sangat higrokopis, rusak krn asam,
basa dan panas. Larut dalam air, sedikit larut dlm ether dan tidak larut dalam
benzene dan chloroform.
 Sumber: ada pada semua sel makhluk hidup, banyak pada royal jelly,hati,
kapang dan telur.
 Fungsi: merupakan grup prostetik pada Coenzim A.
 Kebutuhan untuk ayam sangat rendah.
 Kekurangan: ditandai dengan lesi-lesi pada sistem syaraf, adrenal cortex dan
kulit, edema dan pendarahan pada subkutan, produksi dan daya tetas telur
turun.
Biotin

 Ditemukan tahun 1933 oleh Allison, Hoover dan Burk.


 Sifat-sifat : Kristal berwarna putih dan mengandung sulfur, larut dalam air dan
95% etanol, tidak larut dalam lemak dan pelarut lemak.
 Sumber: hati, kapang, telur, kacang tanah dan molasse.
 Fungsi: metabolisme KH (perubahan piruvat menjadi OOA, malat jadi piruvat,
suksinat menjadi proionat dan sebaliknya).
 Kekurangan: dermatitis sekitar mulut, kaki dan mata
 Faktor-fakltor yang memmpengaruhi kebutuhan biotin pada ayam yaitu :
avidin (mengikat biotin 1:1), ketengikan oksidatif dan kerusakan oleh
mikroorganisma.
Asam Folat

 Ditemukan tahun 1931 oleh Wills.


 Sifat-sifat : merupakan anggota dari vitamin B kompleks yang satbil, sebagian
larut dalam air dingin dan hanya 1 % larut dalam air panas, larut dalam etanol,
tetapi tidak larut dalam lemak dan pelarut lemak.
 Sumber: terdapat pada hewan, tanaman dan mikroba.
 Fungsi: interkonversi antara serin dan glisin, dekradasi histidin, sintesa purin
dan sintesa group m,etil untuk metionin, cholin dan thiamin.
 Kekurangan: menggangggu kematangan sel darah merah, pertumbuhan
terganggu, bulu tumbuh kasar dan anemia.
Vitamin B12
 Ditemukan tahun 1926 oleh Minot dan Murphy.
 Sifat-sifat : berupa kristal warna merah gelap, higrocopies (menyerap air
sampai 12%), larut dalam air dan etanol, tidak larut dalam aseton,lemak da n
pelarut lemak, sangat stabil pada pH 4-4,5, dirusak oleh oksidan, aldehida,
asam askorbat, garam-garam besi, vanilin dan acasia.
 Sumber: produk sintesa mikroba, daging, susu, telur, ikan, hati dan ginjal serta
sedikit pada tanaman.
 Fungsi: merupakan komponen dari beberapa enzim seperti metil malonil Co-A,
isomerase, homosistein-transmilase dll.
 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan untuk ayam : kelebihyan protein,
lemak, cholin, metionin, asam folat dan vitamin C akan meningkatkan
kebutuhan vitamin B12.
 Kekurangan: menimbulkan pertumbuhan yang lambat, efisiensi penggunaan
makanan menurun, mortalitan meningkat dan daya tets telur menurun.
Kolin
 Ditemukan tahun 1862 dari empedu babi oleh Strecker.
 Sifat-sifat : merupakan larutan alkali kuat. Kolin Cl berupa kristal putih, sangat
larut dalam air dan alkohol.
 Sumber: hati, ikan,kapang dan kedele.
 Fungsi: sebagai sumber asitil kolin, suatu neorotransimiter yang dibebaskan
oleh sel saraf parasimpatis, merupakan bagian struktur lesitin dan
spingomielin, serta sebagai donor metil pada sintesa metionin.
 Kekurangan: pertumbuhan terganggu, pendarahan, kerusakan kaki, gangguan
otot dll.
Kebutuhan Vitamin Pada Ayam

 Ayam sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin, hal ini


disebabkan oleh :
1. Ayam tidak dapat atau sedikit sekali memanfaatkan jasa
mikrobayang terdapat dalam saluran pencernqan sebagai
pengahsil beberapa viatamin yang penting.
2. Ayam membutuuhkan vitamin dalam jumlah yang tinggi untuk
keperluan metabolisme dalam tubuhnya. Cara pemeliharaan
ayam yang intensif sekarang mengakibatkan kebutuhannya akan
vitamin semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai