UNTUK UNGGAS
I. Bahan makanan nabati
Adalah bahan yang berasal dari tanaman.
Fungsi: sebagai sumber energi dan protein
Sumber energi bila banyak mengandung
karbohidrat mudah dicerna.
Sumber protein bila banyak mengandung protein dan
asam amino yang lengkap
Sumber protein dan energi bila bahan mengandung
karbohidrat mudah dicerna sekaligus protein yang
cukup tinggi
Batas minimal kandungan protein bahan sebagai
sumber protein adalah 20 %.
II. BAHAN NABATI SUMBER ENERGI
Biasanya dalam bentuk sereal dan biji-bijian
SEREAL:
a. JAGUNG
Sumber energi utama pada ransum unggas.
Sumber energi dari kandungan patinya terutama
amilopektin. Disamping itu bagian lembaganya
kaya akan lemak (3-8%).
terdapat 5 kualitas jagung. Kualitas 1 ukuran
seragam, tidak ada yang pecah, tidak ada jamur
dan kotoran lain , kandungan air tidak lebih dari
14 %
Jagung kualitas II, terdapat biji yang pecah,
kandungan air 15.5 %. Kualitas III, kandungan air
17.7 % , ada biji yang lunak dan tercampur dengan
kotoran lain, kualitas IV dan V kandungan air 20 dan
23 % serta banyak mengandung biji yang pecah dan
kotoran lainnya.
c. BARLEY
Adalah bahan butiran yang tumbuh di daerah
yang jarang ditumbuhi jagung. Kandungan
protein kasar barley 9-12.5 % dengan asam
amino lisin ,threonin, metionin, histidin yang
rendah. Kandungan ME 2890 kkal/kg.
Mengandung zat anti tripsin yang mengganggu
pencernaan protein
• Beta glukan nya tinggi berkisar 4-9% menyebabkan barley
sulit dicerna dan diserap karena menyebabkan cairan
digesta unggas menjadi kental. Namun disisi lain
menguntungkan karena dapat menghambat penyerapan
lemak sehingga menurunkan kandungan kolesterol darah.
• d. OAT
• Merupakan butiran sumber energi namun kandungan serat
kasarnya tinggi yaitu 11%. Kandungan protein kasarnya 12
% dan ME 2666 kkal/kg
• e. RYE
Jarang diberikan ke ternak ayam karena daya cernanya
rendah. Bila > 25 % dalam ransum menyebabkan
penurunan pertumbuhan ayam karena terdapat anti
nutrisi. Kandungan protein kasarnya 12.1 %, sedangkan
Men 2626 kkal/kg
• f. GANDUM (Wheat)
• Adalah butiran yang sering digunakan dalam
ransum sebagai sumber energi unggas pada
beberpa negara di dunia. Ada beberapa jenis,
gandum musim semi, musim dingin, varietas
merah dan putih, gandum keras dan lunak.
a. BUNGKIL KEDELAI
Merupakan sumber protein nabati yang sempurna kandungan
asam aminonya, namun masih terdapat kekurangan asam amino
metionin. Protein kasarnya 44 – 48.5 %, sedangkan ME 2285-2576
kkal/kg. Kacang kedelai mentah mengandung anti nutrisi anti-
trypsin yang menghambat aktivitas enzim trypsin sehingga dapat
menghambat pertumbuhan, menurunkan produksi dan ukuran
telur karena menggangu pencernaan protein dapat diatasi dengan
pemanasan. Bungkil ini juga mengandung protein Hemaglutinin
yang dapat menggumpalkan sel darah merah
• b. BUNGKIL BIJI KAPUK
Kandungan serat kasarnya tinggi , protein
kasar 41-44%, ME 1850 kkal/kg. Mengandung
zat anti nutrisi gossypol berupa pigmen
phenolic bewarna kuning. Zat ini (0.001 %)
dalam ransum dapat menyebabkan warna
kuning telur pucat. Dapat mengikat lissin
sehingga sulit di serap. Gossypol 200 ppm
dalam ransum broiler masih bisa di tolelir
sedangkan pada petelur 30 ppm
• C. BUNGKIL BIJI LIN (FLAX)
Banyak tumbuh di Eropah, yang digunakan untuk
produksi linen dari serat yang dimilikinya. Jika
diambil minyaknya akan dihasilkan bungkil yang
dapat digunakan sebagai bahan pakan broiler.
Bungkil ini mengandung anti nutrisi anti-
pyridoxine dan glikosida sianogenik.
F. BUNGKIL KELAPA
Banyak di gunakan di daerah tropis termasuk
Indonesia. Laporan dari Cornel penggunaanya sampai
40 % dalam ransum petelur dapat menghasilkan
performa pertumbuhan dan produksi yang baik pada
broiler dan petelur, namun laporan dari philipina hanya
bisa digunakan 20 % dalam ransum karena gampang
ditumbuhi cendawan, dsan hal ini dapat diatasi
dengan menyemprot dengan alkohol dan propionat
III. BAHAN MAKANAN HEWANI
Adalah bahan yang berasal dari hewan. Bahan makanan hewani
mengandung asam amino yang lebih lengkap dibandingkan dengan
bahan nabati.
A. TEPUNG IKAN
Berasal dari ikan yang telah diambil minyaknya atau dari ikan utuh. Ikan
yang di jadikan tepung ikan berasal dari iakan: Menhaden, sardine,
herring, salmon dan kakap. Tepung ikan kaya asam amino metionin dan
lisin. Kandungan proteinnya 58-72% (tergantung jenis ikan). ME = 2640-
3190 kkal/kg.
• Kandungan histamin yang berasal dari Histidin pada tepung ikan bisa
merangsang proventriculus untuk menghasilkan HCL sehingga
memperparah kerusakan dinding gizzard, dan ditemukan pula
senyawa gizzerosine yang 10 x lebih poten dari histamin merangsang
proventriculus menghasilkan HCL dan 300 x lebih potentmerusak
dinding gizzard akibat pemanasan yang berlebihan terhadap Histidin
• B. TEPUNG DAGING (MEAT MEAL)
Berasal dari hasil sampingan industri
daging sapi dan babi. Satu ton daging karkas
300 kg terbuang sebagai produk yang tidak
bisa di konsumsi. Dari 300 kg tsbt 200kg bisa
diolah menjadi tepung daging utk ternak.
Protein kasarnya 50-55 %. Lisin tinngi namun
Metionin dan Sistin rendah. ME 1760-2000
kkal/kg, MEn 1920-2000 kkal/kg
Persoalan pemberian: jika terkontaminasi
mikroba Salmonella.
• C. TEPUNG DAGING DAN TULANG
Merupakan tepung daging yang
bercampur dengan tulang yang dinamakan
dengan meat and bone meal. Kandungan Ca
dan P tinggi, masing-masing 8 dan 4.4 %,
namun protein kasar rendah 45-50%.
D. TEPUNG BULU AYAM
Berasal dari bulu ayam dan di proses terlebih
dahulu dengan Otoklaf atau di hidrolis untuk
meningkatkan daya cerna proteinnya sehingga
mencapai 80 %. Cara lain menggunakan
enzim keratinaseutk memecah keratin atau di
fermentasi dengan bakteri Bacillus
licheniformis selama 5 hari pada suhu 50 C
sehingga kecernaannya meningkat
Protein kasar bulu ayam 80 % , ME 2310
kkal/kg. Men 2360 kkal/kg
• Menurut Leeson and Summers (2001) ME
bulu ayam yang telah di proses bisa mencapai
3300 kkal/kg. Tepung ini kaya sistin (4.5-5%)
dan dapat di manfaatkan sampai 60 %, namun
defisien dengan: metionin, lisin, triptofan dan
histidin. Oleh sebab itu penggunaannya
biasanya di tambah dengan tepung ikan atau
tepung daging.
• E. TEPUNG DARAH
Berasal dari darah hewan yang dikeringkan
dan digiling halus sehingga menjadi tepung.
Mengandung 80-82 % protein kasar dan kaya
dengan asam amino lisin. ME 2750 kkal/kg
Men 2830-3420 kkal/kg.
Tepung ini kurang dapat dimanfaatkan unggas
karena proses pembuatannya menggunakan
suhu tinggi sehingga leusin juga kurang
dimanfaatkan. CA dan P juga rendah di
bandingkan tepung daging.
• F. HASIL SAMPINGAN DAGING AYAM (
POULTRY BY PRODUCT MEAL = PBM)
PBM merupakan hasil sampingan memproses
daging ayam berupa campuran daging, jeroan,
kulit dan bulu ayam. Mengandung lebih
banyak asam-asam lemak tak jenuh dibanding
tepung daging asal sapi.
• G. KOTORAN UNGGAS
Berasal dari kotoran unggas, masih
mengandung zat-zat makanan dan dapat di
campurkan dalam ransum unggas. Sebelum di
campurkan di keringkan terlebih dahulu.
Kotoran ayam petelur mengandung 25=35 %
sedangkan broiler lebih rendah yaitu 18-30 %.
• H. TEPUNG LIMBAH UDANG
Berasal dari sisa pengolahan udang yang
terdiri dari kulit dan kepala udang.
Mengandung 32 % protein kasar dan 18 %
mineral . Mengandung serat kasar dalam
bentuk chitin yang cukup tinggi dan
membatasi penggunaannya dalam ransum
unggas.
• IV. BAHAN MAKANAN LAINNYA