Anda di halaman 1dari 22

Lymphatic Filariasis

/ Elephantiasis
Wuchereria bancrofti
& Brugia malayi

Ardhi Bustami
Internal Medicine Department
UMM Hospital Malang
Pendahuluan
• Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi
merupakan jenis nematoda filaria
• Disebarkan oleh nyamuk yg menggigit pd malam
hari.
• Penyebab lymphatic filariasis, yg dikenal juga dgn
Elephantiasis

2
Host Definitif
• Manusia merupakan host definitif W.bancrofti.
• B.malayi banyak ditemukan pada monyet dan kucing.

3
Host Intermediet
• W.bancrofti ditularkan oleh nyamuk Culex, Aedes, and
Anopheles sp.
• B.malayi ditularkan oleh nyamuk Anopheles and
Mansonia sp.

Anopheles Aedes

4
Mansonia Culex

5
Geographic Range
• Lymphatic filariasis occurs in the tropics of India, Africa,
Southern Asia, the Pacific, and Central and South America.

6
Lymphatic Filariasis dalam angka
• Endemis pada 83 negara
• Beresiko pada 1,2 milyar penduduk
• Lebih dari 120 juta penduduk terinfeksi
• Lebih dari 25 juta laki-laki menderita gejala pada
genetalia
• Lebih dari15 juta pasien menderita lymphoedema
atau elephantiasis pada tungkai

7
Morphology - W.bancrofti
• W.bancrofti merupakan
spesies yg secara seksual
berbeda bentuk.
• Cacing dewasa jantan panjang
dan silinder panjang 4-5 cm,
diameter 1 cm, dan ekor
melengkung.
• Cacing dewasa betina panjang
6-10 cm, diameter 3x lebih
besar dari pejantan.
• Mikrofilaria terbungkus
selaput dengan panjang 245 -
300 µm.

8
Morphology - B.malayi

• Mikrofilaria B.malayi lebih kecil daripada W.bancrofti.


• Mikrofilaria terbungkus selaput dengan panjang 200-275
µm.
• Bentuk cacing dewasa jarang ditemukan
• Tanda khas mikrofilaria B.malayi adalah ditemukan nukleus
sampai pada ekornya

9
Wuchereria Life Cycle

10
11
Gejala
• Asimptomatik
– pasien mengalami kerusakan pada sistem limfatik dan ginjal tanpa
menunjukkan gejala
• Akut
– pasien mengalami demam filaria (nyeri dan pembengkakan pada
limfonodi dan ductus limfatikus, disertai demam, mual dan muntah) yang
semakin memberat seiring dengan lamanya penyakit.
• Kronik
– menyebabkan elephantiasis dan hydrocele (edema scrotum) pada laki2
atau pembesaran payudara pada wanita.

12
Diagnosis
• Metode standar diagnosis infeksi aktif dengan
diidentifikasi mikrofilaria melalui pemeriksaan
mikroskop.
• Mikrofilaria sering dalam sirkulasi darah pada malam
hari (nokturnal).
• Rapid test untuk deteksi antigen parasit sudah
dikembangkan dengan hanya memerlukan sedikit
sampel darah untuk pemeriksaan (finger stick).

13
Kontrol
• Metode paling efektif dalam mencegah penyebaran
W.bancrofti dan B.malayi adalah menghindari gigitan
nyamuk.
• Rekomendasi CDC untuk penduduk di daerah
endemis:
• Tidur dengan menggunakan selambu
• Menggunakan baju lengan panjang dan celana
• Menggunakan repelan terutama pada malam hari

14
Kontrol vektor
• Menutup tempat penyimpanan air dan sistem
saluran air untuk mengurangi tempat bertelur
nyamuk.
• Membunuh telur dan larva nyamuk agar tdk
berkembang biak menjadi nyamuk dewasa

15
Terapi
• Prinsip terapi filariasis meliputi 2 hal :
– Membunuh mikrofilaria dalam darah penderita
– Menjaga higiene penderita filariasis untuk
menurunkan resiko kejadian infeksi sekunder
(bakteri).

16
Pengobatan
Obat anti filariasis yg sering digunakan :
• Diethylcarbamazine (DEC)
– Membunuh mikrofilaria dalam darah
– Membunuh cacing dewasa
– Dosis 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari dapat diulang 1 smp 6
bulan kemudian jika diperlukan.
• Albendazole
– Membunuh cacing dewasa
– Dosis 400 mg/hari selama 2-3 minggu
• Ivermectin
– Membunuh mikrofilaria
– Dosis tunggal 200-400 ug/kgBB 17
Pengobatan
• Operasi
– Hidrokel
– Limfangioplasti
– Eksisi radikal dan flap kulit
– Anastomose pembuluh limfe
– Bedah mikrolimfatik

18
Pencegahan
• Pencegahan massal
– Kontrol vektor (nyamuk)
– Dosis tunggal kombinasi obat albendazole 400 mg an
ivermectin 200 ug/kgBB sekali setahun selama 4-6 tahun
– DEC 0,2-0,4% 6 mg/kgBB seminggu sekali selama 9-12
bulan
• Pencegahan individu
– Mengurangi kontak dengan nyamuk menggunakan
repelan, kelambu, baju lengan panjang

19
Efek samping DEC
• Reaksi sistematik
– Kematian filaria dengan cepat menginduksi banyak Ag yg
merangsang sistem imun.
– Gejala demam, cephalgi, atralgia, anoreksia, reaksi alergi,
asma, hematuria transien.
– Terjadi beberapa jam setelah pemberian DEC dan kurang dari 3
hari.
• Reaksi lokal
– Behubungan dgn keberadaan cacing dewasa
– Gejala demam, limfadenitis, abses, ulcerasi, funikulitis,
hidrokel, epididimitis.
– Berlangsung lama sampai beberapa bulan kemudian
menghilang spontan 20
Elimination programs

21
WASSALAM

22

Anda mungkin juga menyukai