Latar Belakang
Kerangka Penelitian
Kajian Literatur
Gambaran Wilayah
Sepeda Sebagai NMT
Strategi Bike Sharing
Kebijakan Penerapan Bike Sharing
Kesimpulan & Rekomendasi
Latar Belakang
cara pandang baru pergeseran konstentrasi Kemacetan dan
dalam melihat sebuah penduduk kearah peningkatan volume
kota, yakni tidak melihat pinggiran kota namun kendaraan melahirkan
lagi pada city based pusat kota tetap menjadi multiplier effect
tetapi pada region orientasi pusat kegiatan
based masyarakat
Kerangka
Penelitian
Karakteristik Wilayah: Kebijakan Wilayah: Kebijakan Transportasi: Bentuk Kota: Jaringan Jalan dan
10 Juta Jiwa (2012) monosentris (pusat Pro Terhadap Commuter terhadap Sistem Transportasi
Pertumbuhan 2,5 aktivitas ekonomi dan Kendaraan wilayah sekitarnya Publik:
Juta/Tahun pemerintahan) Bermotor Jalan menuju wilayah
Sumber: Statistik Komuter pusat, transportasi LRT,
Sumber: JAPTraPIS, 2012 Sumber: Farda (2018) Sumber: Farda (2018) Jabodetabek, BPS (2014
MRT, KRL, & Transjakarta
Sumber: JAPTraPIS, 2012
Sepeda Sebagai NMT
Karakteristik Bangkok Manila
No Peluang Penerapan di Jakarta:
1 Bentuk Perkotaan fenomena superblock mix-use dengan panjang perjalanan dari titik awal ke
banyaknya gang sempit dan panjang titik tujuan rata-rata ditempuh
Fungsi Commuting:
(sois) untuk akses dari perumahan menuju dalam jarak yang pendek (jarak
jalan utama. kurang dari 2 km) Jakarta dapat mengadopsi penerapan sepeda
2 Preferensi Motorized Panjangnya jalur perjalanan dari asal ke Motorized transportation lebih dipilih sebagai NMT sebagaimana di Bangkok yaitu untuk
Transportation tujuan menyebabkan pemilihan moda dengan alasan sebagai
transportasi masyarakat adalah motorized representatif dari status sosial yang short distance trip dan dengan konsep park and bike.
transportation. lebih baik.
Sepeda sebagai moda transportasi turis Menghadirkan sepeda dalam Penyelenggaran event-event tertentu
menjangkau lokasi wisata. event-event tertentu (hari bebas
seperti hari bebas kendaraan, bike to work.
kendaraan).
Pemenuhan Kriteria
Transportasi Inklusif
Koherensi Kesinambungan Keselamatan Kenyamanan Daya Tarik
memenuhi kriteria koherensi Kriteria ini diartikan bahwa infrastruktur harus dapat Kriteria ini diartikan bahwa Dalam penerapan sepeda
yaitu dapat diintegrasikan commuter dapat menuju menjamin keamanan dan perjalanan dari asal ke tujuan maka Jakarta perlu
dengan moda transportasi titik tujuan secara langsung keselamatan pengguna jalan. yang tidak menuntut secara meningkatkan daya tarik untuk
lainnya. Jakarta telah dengan rute yang paling Jakarta masih perlu fisik, permukaan yang halus, pengguna, misal dengan
memiliki berbagai macam efisien. Jakarta telah meningkatkan infrastruktur meminimalkan stop and go. memperbanyak ruang hijau di
moda transportasi publik mengembangkan kawasan- yang mendukung sepeda. salah satu tantangan adalah sepanjang jalur sepeda atau
dengan cakupan layanan kawasan berbasis transit Meski demikian inisiasi iklim tropis namun dengan promosi melalui
yang luas. (TOD) yang mendukung pembangunan jalur khusus mengadopsi Bangkok maka kegiatan-kegiatan yang
kriteria kesinambungan sepeda telah mulai diterapkan strategi yang sesuai adalah menarik.
untuk short distance trip
Strategi Bike Sharing
Faktor Penyebab Penggunaan Moda
Transportasi Non-Bermotor Transformasi Generasi Bike Sharing
Information Technology-
based system
Demand Responsive
Multimodal System
Peluang Penerapan Bike Sharing di DKI Jakarta
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Penggunaan Sepeda Benchmark Kondisi Eksisting DKI Jakarta Peluang dan Strategi Pengembangan Bikesharing di DKI Jakarta
melalui Bikesharing
Kondisi Fisik Singapura: Pengembangan jalur sepeda hanya terbatas di ruang publik seperti Kota Jakarta memiliki topografi bentang DKI Jakarta berpeluang untuk dikembangkan moda
taman. Salah satu alasannya suhu udara yang panas pada iklim tropis alam yang datar, dengan suhu rata-rata transportasi sepeda karena topografinya yang datar.
(Topografi dan Kondisi Iklim)
(Artiningsih, 2016) sebesar 250C - 330C
DKI Jakarta dengan iklim tropis perlu mempertimbangkan
suhu udara yang cukup panas, sehingga diperlukan
penyediaan barrier berupa pohon dan tanaman-tanaman
penyerap polusi
2019