Anda di halaman 1dari 13

ARTICLE REVIEW Tugas Mata Kuliah Teori Perencanaan: Top Down Planning

LOUIS ALBRECHTS Disusun Oleh:


Aulia Buana 21040119410031
Fenita Enggraini 21040119410016
RECONSTRUCTING Hadi Fitriansyah 21040119410022
DECISION MAKING: Nanda Cahyani P. 21040119410019
Mila Wijayanti 21040119410002
Widya Lestari 21040119410010
Yusda Aripin S. 21040119410015
PLANNING VERSUS POLITICS
Outline Presentasi
1 Pendahuluan

2 Ciri Top-Down Planning

3 Ulasan Artikel
Pendahuluan
SEKILAS ARTIKEL
KASUS: PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG FLANDERS

Pandangan politik tertentu (demokrat, sosialis, nasionalis)


menjadi penentu dalam pengambilan keputusan. Dalam perumusan
perencanaan tata ruang, keputusan yang diambil cenderung condong
kepada negosiasi dan lobi-lobi politik yang mengarah pada
kepentingan politik yang berkuasa saat itu.

Sehingga banyak proyek yang telah diinisiasi oleh pemerintah yang


berkuasa sebelumnya tidak dilanjutkan oleh pemerintah
selanjutnya karena perbedaan pandangan politik. Termasuk dalam
penyusunan rencana tata ruang Flanders yang telah menjadi agenda
Struktur politik di Belgia : politik selama 25 tahun.

kekuatan politik dalam


kabinet memiliki peran kunci Dilakukannya pendekatan baru melalui perencanaan strategis
untuk membuat keputusan
dalam penyusunan rencana tata ruang Flanders
strategis pemerintah.
KASUS: PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG FLANDERS

1. Di Tahun 1992 – 1999 pemerintahan dimenangkan oleh koalisi partai


sosialis, partai demokrat Kristen dan partai nasionalis, sehingga
kemudian berkomitmen untuk membangun mutual understanding
dan melakukan upaya untuk membangun kepercayaan antar

Perubahan pemangku kepentingan.

Dipicu Oleh: 2. Masalah perencanaan yang telah terakumulasi selama bertahun-


tahun; urban decay, kemacetan lalu lintas, alih fungsi lahan, tuntutan
ruang untuk perumahan, keberlanjutan lingkungan, dan ekonomi,
merupakan akumulasi akibat dari permasalahan rencana tata ruang
yang tidak komprehensif.
Penyusunan Rencana Tata Ruang Flanders melalui Pendekatan Baru:

Pengambilan keputusan kebijakan melibatkan berbagai tokoh kunci yaitu: Perdana Menteri, Menteri Perencanaan,
Menteri Lingkungan Hidup, Penasihat Menteri, Anggota Parlemen, Perencana dan Akademisi. Berikut dibawah ini
adalah 4 aspek yang menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan dokumen awal perencanaan:

permasalahan utama dokumen awal disusun sorotan internasional Sorotan stakeholders


perencanaan oleh akademisi agar tentang pembangunan dalam negeri yang peduli
sebelumnya adalah pemetaan permasalahan berkelanjutan terhadap permasalahan
perumusan masalah dapat komprehensif dipertimbangkan dalam di aspek perumahan,
yang tidak dan solusi lebih penyusunan rencana transportasi dan
komprehensif ilmiah tata ruang ekonomi

Dokumen perencanaan telah dilakukan konsensus dan disepakati di awal oleh berbagai pihak (politikus,
perencana, akademisi), sehingga selanjutnya penyampaian kepada palemen hanya sebatas persetujuan.
Ciri Top-Down Planning
Ciri-Ciri Top-Down Planning
Planning As a Power Social Guidance
Peran Perencana hadir
(Technocratic Vs Sebagai Produk Akhir
melalui Peran Negara
Political Planning) Perencanaan

Proses perencanaan dilakukan Social Guidance merupakan Tim Perencana ditunjuk oleh
oleh Departemen Perencanaan pedoman yang disusun Departemen Perencanaan.
sebagai institusi yang pengambil kebijakan sebagai Akademisi dilibatkan sebagai
mempunyai tugas dan fungsi di upaya untuk memberikan bagian dari Tim Perencana
bidang tersebut arahan pembangunan untuk memberikan arahan
(Technocratic Planning). kemasyarakatan. perencanaan tata ruang yang
terstruktur dan komprehensif.
Proses pengambilan keputusan Produk akhir dokumen
melibatkan 4 (empat) Menteri perencaan regional Flanders Perencana memanfaatkan
termasuk Perdana Menteri dan selanjutnya menjadi Social kekuatan dan kekuasaan
6 (enam) Penasihat Menteri Guidance dan mengikat negara untuk ikut serta
yang berkuasa pada saat itu terhadap struktur mengarahkan pembangunan
(Political Planning). pemerintahan di bawahnya masyarakat.
(Provinsi dan Kota)
Perbandingan Sebelum dan Sesudah Pendekatan Baru

Karakteristik Karakteristik Sebelum Sesudah

˅ ˅
Top-Down
Penerapan pada luas wilayah dengan skala besar
Menekankan pada pusat pertumbuhan ˅ ˅
Planning Pengembangan ditujukan pada daerah potensial - ˅
˅
Flanders
Aplikasi teknologi atau metode ilmiah terkini -
Memanfaatkan potensi ekonomi dari luar - ˅
Pengambilan kebijakan tertumpu pada pemegang ˅ ˅
kekuasaan
Ulasan Artikel
RECONSTRUCTING DECISION MAKING:
PLANNING VERSUS POLITICS
Ulasan Artikel
RECONSTRUCTING DECISION MAKING:
PLANNING VERSUS POLITICS

Artikel ini mengeksplorasi aspek politik Perubahan yang dilakukan Flanders


dalam pengambilan keputusan untuk dalam mengupayakan perencanaan
perencanaan tata ruang dan peran strategis adalah dengan melibatkan
perencana yang cenderung dekat universitas (akademisi) sebagai
dengan politik. tim perencana.

Proses perencanaan Flanders Hal ini kemudian membawa perubahan


menggambarkan kekuatan politik yang pendekatan perencanaan baru, konsep-
memungkinkan pengambilan keputusan konsep dan budaya perencanaan baru
yang salah dalam perencanaan tata kepada pemerintahan khususnya
ruang, yaitu bahwa kekuatan politik anggota departemen perencanaan.
masuk kedalam proses perencanaan
melalui benturan kepentingan Tujuan dilibatkannya akademisi
adalah untuk melakukan perubahan
Perencanaan disusun berdasarkan berkelanjutan melalui penguatan
kepentingan yang dimiliki oleh politikus Institusi. Harapan kedepannya,
sehingga keputusan yang diambil tidak Departemen Perencanaan dapat
berdasarkan asas manfaat dan melakukan fungsi kontrol terhadap
kepentingan bersama. perencanaan tata ruang bagi
pemerintahan dibawahnya
(Provinsi dan Kota).
Ulasan Artikel
RECONSTRUCTING DECISION MAKING:
PLANNING VERSUS POLITICS

Sehingga disimpulkan bahwa


dalam perencanaan Top Down
berdasarkan studi kasus di Flanders:

Perencana memiliki peranan yang


sangat penting yaitu sebagai
penyeimbang, jembatan
penghubung antara perencana dan
kepentingan politik, sekaligus
sebagai agen perubahan,

dalam pengambilan keputusan Pemerintah.


Thank you
RECONSTRUCTING DECISION MAKING:
PLANNING VERSUS POLITICS

Anda mungkin juga menyukai