Anda di halaman 1dari 54

Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penyulit

Persalinan di Puskesmas Kecamatan Palmerah


pada 21 Oktober 2019 sampai dengan 21
November 2019
Loh Wei Jie
Yohana Br Sidabalok
Lynett Dawina Tokiu
Risty Rizki Oktvaviana

Tugas Akhir Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, November 2019
Bab I
1.1 Latar Belakang
WHO  memperkirakan diseluruh dunia setiap
tahunnya >585.000 meninggal saat hamil atau
bersalin.
Indonesia  Hasil penelusuran DepKes, AKI di
Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup.
Jawa Tengah  Hasil survey Kesehatan
Daerah, AKI 116 per 100.000 kelahiran hidup
dan jumlah kematian maternal sebanyak 19
kematian.
Lamanya proses persalinan  dipengaruhi
oleh tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini
yang dapat dikendalikan adalah masalah tenaga
atau power, yaitu dengan senam hamil.
Penelitian Riana (2012), diperoleh bahwa
senam hamil memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap lama persalinan kala II.
Penelitian Wahyuni S dkk (2016), dari 30
responden diperoleh data bahwa, dari 15 ibu hamil
yang mengikuti senam hamil ternyata 80%
mengalami persalinan normal sedangkan 20%
mengalami persalinan tidak normal.
Berdasarkan latar belakang masalah dan studi
pendahuluan tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “pengaruh senam
hamil terhadap penyulit persalinan di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat”
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Berdasarkan WHO masih tingginya AKI
setiap tahunnya >585.000 saat hamil dan
bersalin, sedangkan di Indonesia 214 per
100.000 kelahiran hidup.
1.2.2 Berdasarkan penelitian di Puskesmas Bayat
Klaten (2016) sebanyak 16 responden (36,4%)
melaksanakan senam hamil sedangkan yang
tidak melaksanakan senam hamil 40
responden (90,9%).
responden yang melaksanakan senam hamil
cenderung mengalami proses persalinan cepat
sebanyak 12 responden (27,3%) sedangkan
responden yang tidak melaksanakan senam
hamil cenderung mengalami persalinan lama
sebanyak 18 responden (40,9%).
1.2.3 Berdasarkan penelitian di RSPAD Gatot Soebroto
(2016) dari 234 responden, 38 orang (32.5%)
yang senam hamil lebih sedikit dibandingkan
yang tidak senam hamil 89 responden (76.1%).
Ibu yang saat hamil tidak mengikuti senam hamil
memiliki risiko 7.9 kali untuk terjadi persalinan
lama dibandingkan dengan ibu yang saat hamil
mengikuti senam hamil.
1.3 Hipotesis
Terdapat pengaruh senam hamil terhadap
penyulit persalian di Puskesmas daerah Palmerah
pada bulan September sampai dengan November
2019.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh senam hamil terhadap
penyulit persalinan di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat pada
September sampai dengan November tahun
2019.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi senam hamil pada ibu
hamil di Puskesmas Kecamatan Palmerah
Jakarta Barat bulan September sampai dengan
November 2019.
2. Diketahuinya distribusi 4. Diketahuinya hubungan
penyulit persalinan pada ibu senam hamil terhadap
penyulit persalinan pada ibu
hamil di Puskesmas hamil di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Kecamatan Palmerah Jakarta
Barat bulan September Barat bulan September
sampai dengan November sampai dengan November
2019.
2019. 5. Diketahuinya hubungan usia,
3. Diketahuinya distribusi usia, paritas, Antenatal Care
paritas, dan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil di
(ANC) pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan
Palmerah Jakarta Barat bulan
Puskesmas Kecamatan September sampai dengan
Palmerah Jakarta Barat bulan November 2019.
September sampai dengan
November 2019.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai
pengaruh senam hamil terhadap penyulit
persalinan.
1.5.2 Bagi Institusi
Menambah referensi penelitian di Fakultas
Kedokteran UKRIDA.
1.5.3 Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan bagi masyarakat sehingga
masyarakat mengetahui mengenai pengaruh senam
hamil terhadap penyulit persalinan.
1.5.4 Bagi Puskesmas
• Penelitian ini dapat menjadi dukungan pendidikan
dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah kerja
Puskesmas daerah Palmerah tentang pengaruh senam
hamil terhadap penyulit persalinan.
• Penelitian ini dapat sebagai salah satu masukan sebagai
bahan informasi bagi petugas kesehatan khususnya
dokter dan bidan/perawat di wilayah kerja Puskesmas
daerah Palmerah.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Persalinan
2.1.1 Definisi Persalinan
Persalinanproses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan placenta) yang telah cukup bulan atau hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan.
Persalinan normalproses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester yang masing-
masing terdiri dari 13 minggu atau 3 bulan menurut hitungan
kalender.
2.1.2 Fisiologi Persalinan
1.Teori Estrogen- Progesteron
Pada 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai,
terjadi ↓ kadar estrogen dan progesteron. Progesteron
sebagai relaksan bagi otot- otot uterus dan penurunan
progesteron akan menyebabkan kontraksi (his) pembuluh
darah sehingga timbul.9
2.Teori Oksitosin
Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesteronoksitosin dari hipofisis posterior dapat
menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton Hicks.
3.Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin yang
dikeluarkan oleh desidua meningkat sejak umur
hamil 15 minggu. Prostaglandin dianggap dapat
memicu persalinan, semakin tua umur kehamilan
maka konsentrasi prostaglandin makin
meningkat sehingga dapat menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi
dapat dikeluarkan.
2.1.3 Tahap Persalinan
• Kala I (Kala Pembukaan)
Kala I atau kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap (10 cm). Kala I terbagi dalam 3 bagian
yaitu fase laten, fase aktif, dan fase transisi. Lamanya kala I untuk
primigravida berlagsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
• Kala II (Kala Pengeluran Janin)
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Diagnosis kala II ditegakkan
atas dasar pemeriksaan dalam yang menunjukkan pembukaan serviks
telah lengkap dan terlihat bagian kepala bayi pada introitus vagina.
Rata- rata kala dua berlangsung selama 15-30 menit bagi multigravida
dan 50 menit bagi primigravida.
• Kala III ( Kala Pengeluaran Plasenta atau Pelepasan Uri)
Kala III persalinan berlangsung setelah janin lahir sampai
plasenta lahir dan selaput ketuban. Rata- rata durasi waktu
pada kala tiga adalah 5 sampai 30 menit.
• Kala IV (Kala Pengawasan atau Observasi)
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam
setelah proses tersebut karena perdarahan postpartum paling
sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang harus
dilakukan yaitu tingkat kesadaran, pemeriksaan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus, terjadinya perdarahan dianggap normal
jika jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
2.2 Faktor Risiko yang Mempengaruhi Terhadap Persalinan
• Usia
Pada usia < 20 tahun, organ-organ reproduksi belum
berfungsi secara sempurnabila terjadi kehamilan dan
persalinan akan lebih mudah mengalami komplikasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulrina A
dan Susi Susanti (2016) menunjukan bahwa 31,3% kelompok
usia (<20dan>35 tahun) yang berisiko mengalami persalinan
lama, sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 10,4%
dengan usia yang brisiko mengalami persalinan lama. Hasil uji
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p<0,05)
antara usia ibu dengan kejadian persalinan lama.
• Paritas
Paritas menunjukkan jumlah anak yang pernah dilahirkan olah
seorang wanita. Pada ibu dengan primipara (wanita yang melahirkan
bayi hidup pertama kali), karena pengalaman melahirkan belum pernah,
maka kemungkinan terjadinya kelainan dan komplikasi cukup besar
baik pada kekuatan his (power), jalan lahir (passage), dan kondisi janin
(passager).
Penelitian Rini Wahyuni dan Siti Rohani (2017) menunjukan
bahwa sebanyak 30 (43,5% ibu hamil dengan paritas 1 atau ≥ 4
mengalami persalinan preterm dan sebanyak 39 (56,5%) ibu hamil
dengan paritas 2-3 bayinya mengalami persalinan preterm. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p = 0,049 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan persalinan
preterm.
• Antenatal Care (ANC)
Menunrut Depkes RI (2018),perawatan kehamilan atau
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan
kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi
masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara
eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
Pada penelitian sebelumnya didapatkan hasil analisis
multivariat menunjukkan bahwa frekuensi ANC < 4 kali berpengaruh
signifikans terhadap kejadian persalinan dengan tindakan (p=0.0019)
dengan nilai OR adjusted 14.48. Ibu hamil yang melakukan ANC <4
kali selama kehamilan mempunyai risiko sebesar 14.48 kali untuk
terjadinya persalinan tindakan daripada ibu hamil yang melakukan
ANC ≥ 4 kali.
• Senam hamil
Senam hamil adalah salah satu kegiatan dalam pelayanan
selama kehamilan atau prenatal care dengan bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal dalam persalinan normal.
Menurut penelitian Irsam bahwa hasil analisis hubungan
rutinitas senam hamil dengan waktu persalinan pervaginam diperoleh
dari 47 responden, terdapat 32 responden (91,4%) yang rutin mengikuti
senam hamil yaitu lebih dari 5 kali termasuk dalam kategori waktu
persalinan normal. Sedangkan 6 responden (50%) yang tidak rutin
mengikuti senam hamil yaitu kurang atau sebanyak 5 kali termasuk
dalam kategori waktu persalinan normal. Hasil uji statistik diperoleh
nilai p=0,003 (<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara rutinitas senam hamil dengan waktu persalinan pervaginam pada
primigravida.
2.3 Penyulit Persalinan
merupakan persalinan yang abnormal.
Persalinan menjadi lebih panjang, lebih nyeri atau
sulit dan abnormal karena masalah persalinan
berupa power, passage, dan passenger.
• Power
 Masalah pada kontraksi uterus dan kekuatan
meneran ibu kontraksi uterus atau his yang normal
mempunyai sifat kontraksi yang simetrik, dominasi
pada fundus uteri, kontraksi semakin kuat dan
sering diselingi relaksasi yang baik.
• Passenger
dapat terjadi karena kelainan letak, presentasi
atau posisi, kelainan bentuk janin, tali pusat
menumbung atau tali pusat terkemuka. Pada
pemeriksaan luar, kelainan letak lintang biasanya
akan teraba bagian besar janin pada sisi kiri atau
kanan dan bunyi jantung janin terdengar paling
keras di sekitar pusat.
• Passage
persalinan dapat terjadi karena panggul sempit,
panggul patologik, atau tumor jalan lahir. Bentuk
dan ukuran panggul sangat menentukan kelancaran
persalinan. Panggul normal wanita adalah berbentuk
ginekoid yang merupakan bentuk terbaik bagi jalan
keluar janin, panggul berbentuk ginekoid dapat
dikatakan bermasalah jika ukuran kepala janin tidak
sesuai dengan ukuran panggul ibu atau sering
disebut sebagai cephalopelvic disproportion (CPD).
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Bab III
Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitain
Desain penelitian yang digunakan studi analitik
dengan pendekatan cross-sectional di mana pengukuran
terhadap variabel bebas dan variabel terikat
dilakukan pada waktu yang bersamaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat.
Waktu penelitian ini mulai tanggal 21 Oktober
sampai denan 21 November 2019.
3.3 Populasi
3.3.1 Populasi Target
Seluruh ibu yang pernah melahirkan di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Palmerah
Jakarta Barat.
3.3.2 Populasi Terjangkau
Seluruh ibu yang pernah melahirkan di
Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan
Palmerah Jakarta Barat.
3.4 Kriteria Inklusi dan
Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi 3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Seluruh ibu yang pernah 1. Ibu yang pernah melahirkan di
melahirkan secara normal di Puskesmas Kecamatan Palmerah
Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat namun data pada
Jakarta Barat. buku KIA tidak lengkap.
2. Seluruh ibu yang pernah 2. Ibu yang pernah melahirkan di
melahirkan secara normal pada Puskesmas Kecamatan Palmerah
bulan September hingga Jakarta Barat namun data rekam
November 2019 di Puskesmas medis tidak lengkap.
Kecamatan Palmerah Jakarta 3. Ibu yang mempunyai kelainan
Barat dan bersedia menjadi pre-eklampsia atau eklampsia,
sampel penelitian. diabetes melitus, penyakit
jantung atau hipertensi.
3.5 Sampel
3.5.1 Besar Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode


probability sampling dengan cara melakukan systematic
sampling. Sampel di ambil dari data rekam medis ibu
postpartum di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
pada bulan September hingga November 2019. Cara
penghitungan besar sampel ditentukan dari rumus berikut:

𝑍∝ 2𝑃𝑄+𝑍𝛽 𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2
𝑛1 = 𝑛2 = 2
𝑃1−𝑃2
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, Zα = 1,96. Kesalahan tipe
II ditetapkan sebesar 20%, Zβ = 0,842.

P2:proporsi penyulit persalinan pada kelompok senam hamil


normal sebesar 0,3333 (dari kepustakaan)6
P1:proporsi penyulit persalinan pada kelompok tidak senam hamil
sebesar 0,6666 (dari kepustakaan)6
P : (P1+P2)/2 = (0,6666 + 0,3333)/2 = 0,49995
Q1: 1 – P1 = 1 – 0,6666 = 0,3334.
Q2: 1 – 0,3333 = 0,6667.
Q = 1 – P = 1 – 0,49995 = 0,50005
𝑛1 = 𝑛2
1,96 2(0,49995)(0,50005) + 0,842 (0,6666)(0,3334) + (0,3333)(0,6667)
= 2
0,6666 − 0,3333

1,96(0,7070) + 0,84(0,6666)
𝑛= 2
0,1110889
1.3857 + 0,56000
𝑛= 2
0,1110889
𝑛 = 34,07
Ditambah 10% sebagai margin of error, n = 37,4, n ≈ 38.
3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan
metode probability sampling dengan cara melakukan systematic
sampling, prosedur ini disusun dengan cara membuat kerangka
sampel yang terdiri dari atas unit penelitian dengan nomor urut
tertentu.
Sampel di ambil dari data rekam medis ibu postpartum di
Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat pada bulan
September sampai November 2019 hingga didapatkan sebanyak
jumlah sampel minimal, yaitu 38 subjek, dengan jumlah
populasi 80 subjek.
3.6 Bahan, Alat dan Cara Pengambilan Sampel
3.6.1 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
merupakan data sekunder yang diperoleh peneliti dari orang lain yang
dalam penelitian ini berasal dari instansi kesehatan yaitu dari
Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat.
3.6.2 Alat Penelitian
alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel
menggunakan rekam medis dan buku KIA. Rekam medis dan buku
KIA merupakan dokumen atau berbagai tulisan yang berkenaan dengan
objek penelitian yang diperoleh dari data puskesmas terkait data ibu
melahirkan di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat.
3.6.3 Cara Penelitian
1. Peneliti mengumpulkan bahan ilmiah dan merencanakan
desain penelitian.
2. Peneliti melapor, meminta ijin, serta persetujuan dari kepala
Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat untuk
melakukan pengambilan data secara langsung dengan melihat
rekam medis.
3. Menentukan jumlah sampel minimal yaitu 38 responden di
Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat pada bulan
September hingga November 2019.
5. Mengambil sampel dengan teknik systematic sampling.
6. Melakukan pengumpulan data sekunder dari rekam medis dan buku
KIA di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat pada bulan
September hingga November 2019.
7. Melakukan editing, verifikasi, koding, tabulasi terhadap data
sekunder yang sudah dikumpulkan.
8. Melakukan analisis, dan interpretasi data dengan program Computer
Statistical Package for Social Science version 25.0 (SPSS).
3.7 Variabel Penelitian
3.7.1 Variabel Independent
- Senam Hamil
- Usia
- Paritas
- Antenatal Care
3.7.2 Variabel Dependent
- Penyulit Persalinan
3.8 Definisi Operasional
1. Senam Hamil
- Definisi: Aktifitas senam fisik bagi ibu hamil trimester ketiga yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dan dipimpin oleh bidan terlatih.
- Alat Ukur: Buku KIA
- Cara Ukur: Menggunakan data dari buku KIA
- Skala: Kategorik (Ordinal)
- Kode 0: Ikut teratur (> 5 kali)
- Kode 1: Ikut tidak teratur (≤5 kali)
- Kode 2: Tidak ikut
2. Usia
- Definisi: Lama hidup seseorang sejak dilahirkan sampai dengan tanggal
dilakukan survei yang dihitung dalam tahun. Contohnya pada reponden
yang usia 12 tahun 5 bulan, akan dihitung 12 tahun jika dibawah 6 bulan,
kalau lebih dari 6 bulan tetap dihitung 13 tahun.
- Alat Ukur: Buku KIA
- Cara Ukur: Mengurangi tanggal pengambilan data dengan data tanggal
lahir dari Buku KIA di bagian identitas pasien.
- Skala: Kategorik (Ordinal)
- Kode 0: <20 tahun
- Kode 1: 20-35 tahun
- Kode 2: >35 tahun
3. Paritas
- Definisi: Jumlah kehamilan ibu yang menghasilkan janin
hidup atau mati.
- Alat Ukur: Buku KIA
- Cara Ukur: Mengambil data dari buku KIA
- Skala: Kategorik (Ordinal)
- Kode 0: Primiparaa (1 kali)
- Kode 1: Multipara (2-3 kali)
- Kode 2: Grandemultipara (> 4)
4. Antenatal Care 5. Penyulit Persalinan
- Definisi: Pemeriksaan kehamilan - Definisi: Persalinan tidak normal
yang dilakukan oleh dokter atau yang terjadi saat bersalin.
bidan terlatih selama 40 minggu - Alat Ukur: Rekam medis
kehamilan. - Cara Ukur: Mengambil data dari
- Alat Ukur: Buku KIA rekam medis pasien
- Cara Ukur: Mengambil data dari - Skala: Kategorik (Nominal)
buku KIA - Kode 0: Tidak ada penyulit
- Skala: Kategorik (Ordinal) - Kode 1: Dengan penyulit
- Kode 0: <4 kali
- Kode 1: ≥4 kali
3.9 Pengelola Data
a. Editing
Pada tahap ini data dikumpulkan dan di periksa
kembali apakah sudah lengkap dan kebenaran data
yang didapatkan dari rekam medis dan buku KIA.
b. Coding
Yaitu dengan melakukan pengkodean data dengan angka
atau kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana.
c. Tabulating
Pada tahap ini data dikelompokkan ke dalam tabel tertentu
menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.
3.10 Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakter
masing-masing karakteristik masing-masing variabel yang
diteliti, dimana hasil analisis ini adalah distribusi frekuensi dan
presentase dari setiap variabel yang ada.
2. Analisis Bivariat
Analisis dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
memiliki hubungan yaitu senam hamil (variabel independen)
dengan penyulit persalinan (variabel dependen). Teknik yang
digunakan adalah uji chi square.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Univariat
• Didapatkan sebanyak 38 ibu yang telah melahirkan di Puskesmas Kecamatan
Palmerah Jakarta Barat pada bulan September sampai November 2019.

Distribusi Rutinitas Senam Hamil dan Penyulit Persalinan di


Puskesmas Kecamatan Palmerah bulan September sampai
dengan November 2019.
Distribusi Usia Ibu, Jumlah paritas, dan Jumlah Kunjungan
Antenatal Care (ANC) di Puskesas Kecamatan Palmerah bulan
September sampai dengan November 2019.
Hubungan Rutinitas Senam Hamil terhadap Penyulit
Persalinan di Puskesas Kecamatan Palmerah bulan
September sampai dengan November 2019.

• Pada uji analisis statistik dengan


menggunakan uji Likelihood Ratio
diperoleh p value sebesar 0.001
(p<0.05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara rutinitas
Analisis Bivariat senam hamil terhadap kejadian
penyulit persalinan di Puskesmas
Kecamatan Palmerah pada Bulan
September hingga November 2019.
• Penelitian oleh Irsam tentang Senam
Hamil Mempengaruhi Lama Persalinan
Normal pada Primigravida dan Nur Aini
dkk tentang Hubungan Senam Hamil
terhadap Lamanya Proses Persalinan
pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja
Puskesmas Bayat Klaten.
Hubungan Usia Ibu, Jumlah Paritas, dan Jumlah Kunjungan
Antenatal Care (ANC) terhadap Penyulit Persalinan di Puskesas
Kecamatan Palmerah bulan September sampai dengan
November 2019.
Usia

Pada uji analisis statistik dengan menggunakan uji Likelihood Ratio diperoleh p value
sebesar 0,000 sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh antara usia dengan kejadian
penyulit persalinan di Puskesmas Kecamatan Palmerah pada Bulan September hingga
November 2019.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Yulrina A dan Susi S (2016) yang
menunjukan bahwa 31,3 persen kelompok usia (<20dan>35 tahun) yang berisiko
mengalami persalinan lama, pada kelompok kontrol sebanyak 10,4 persen
dengan usia yang berisiko mengalami persalinan lama.

Penelitian Mulyawati pada tahun 2011 membuktikan bahwa terdapat ada


hubungan yang signifikan (p<0,05) antara usia ibu dengan persalinan operasi
sectio caesarea.
Paritas

Pada uji analisis statistik dengan menggunakan uji Likelihood Ratio diperoleh p value
sebesar 0.006 (p<0,05) sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas ibu
dengan dengan kejadian penyulit persalinan di Puskesmas Kecamatan Palmerah pada
Bulan September hingga November 2019.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Yulrina A dan Susi Susanti (2016), bahwa
35,4 % dengan paritas berisiko (>3) mengalami persalinan lama, sedangkan
pada kelompok kontrol sebanyak 20,8 persen dengan paritas berisiko mengalami
persalinan lama.

Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Wahyuni dan Siti
Rohani (2017), bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan
persalinan preterm. p= 0,049 (p<0,05)
Antenatal Care (ANC)

Pada uji analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh p value sebesar
0.004 (p<0,05) sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara kunjungan Antenatal
care (ANC) dengan kejadian penyulit persalinan di Puskesmas Kecamatan Palmerah
pada Bulan September hingga November 2019.

Afroh (Hubungan antara Keteraturan Antenatal Care dengan Kejadian


Perdarahan Postpartum di RSUD dr.Moewardi Surakarta). Kejadian perdarahan
postpartum lebih banyak pada ibu yang tidak rutin mengikuti ANC. Penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keteraturan ANC
dengan kejadian perdarahan postpartum . Dengan odds ratio 0,125 atau 1/8x jika
dibandingkan dengan ANC yang tidak teratur.
Kesimpulan

• Jumlah ibu hamil yang melahirkan di Puskesmas Kecamatan


Palmerah yang mengikuti dengan rutin senam hamil (>5 kali)
sebanyak 21 orang (55.3%) dan mengikuti dengan tidak rutin
senam hamil (≤5 kali) sebanyak 10 orang (26.3%).

• Didapatkan jumlah ibu hamil yang melahirkan dan terdapat penyulit persalinan
di Puskesmas Kecamatan Palmerah sebanyak 21 orang (55.3%) sedangkan tidak
terdapat penyulit persalinan sebanyak 17 (44.7%).

• Didapatkan jumlah sampel berusia <20 tahun sebanyak 6 orang (15.8%), berusia
20-35 tahun sebanyak 28 orang (73.7%) dan berusia >35 tahun sebanyak 4 orang
(10.5%). Pada penelitian ini juga didapatkan sampel dengan jumlah paritas
primigravida (1 kali) sebanyak 13 orang (34.2%), multigravida sebanyak 18 orang
(47.4%) dan grandegravida (≥4 kali ) sebanyak 7 orang (18.4%). Sedangkan pada
jumlah kunjungan Antenatal Care (ANC) sebanyak <4 kali terdapat pada 14 orang
(36.8%) sedangkan ≥4 kali sebanyak 24 orang (63.2%).
• Terdapat hubungan bermakna antara senam hamil terhadap penyulit persalinan
pada ibu hamil yang melahirkan di Puskesmas Kecamatan Palmerah pada bulan
September sampai November 2019 (nilai p = 0.001).

• Terdapat hubungan bermakna antara penyulit persalinan dengan umur (nilai p


= 0.014), jumlah paritas (nilai p = 0.000) dan jumlah keikutsertaan ANC (nilai p
= 0.004).

Keterbatasan Penelitian

• Desain ini (cross sectional) hanya bersifat menggambarkan adanya suatu


hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Saran
Memberikan informasi dan pemahaman
kepada masyarakat terutama bagi ibu yang
Bagi Dinas Kesehatan
hamil tentang manfaat senam hamil pada
dan Tenaga Medis penyulit kehamilan. Memberikan edukasi
Puskesmas lanjut tentang ANC yang teratur untuk
mengurangkan kejadian penyulit kehamilan.
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
memanfaatkan data penelitian ini sebagai data dasar
penelitian selanjutnya.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan


Bagi Peneliti Selanjutnya pemikiran penelitian berikutnya yang lebih
menyeluruh dan lebih luas lagi.

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya menjadi


tantangan untuk dapat melanjutkan penelitian ini
dengan variabel yang berbeda atau dengan metode
penelitian yang lainnya.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan dan bahan perbandingan atau pedoman
Bagi Institusi Pendidikan
bagi penelitian selanjutnya, serta sebagai bahan
evaluasi pemahaman mahasiswa/i Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
dalam tugas skripsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai