Prioritas
Evaluasi
Masalah
Pelaksanaan Perencanaan
Perencanaan
1. Promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu & anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi Masyarakat
5. Upaya pencegahan penyakit dan perbaikan lingkungan
6. Upaya pengobatan
1. Promosi kesehatan-KIE
(Komunikasi Informasi Edukasi)
Penyuluhan
Konseling
PAUD
PHBS
Posyandu
Posbaindu
UKS dll
2.Upaya kesehatan Lingkungan
Poli Gizi
Kadarzi
Posyandu
Posbindu
PMT
5. Upaya pencegahan penyakit dan
perbaikan lingkungan
Imunisasi Survei
TBC Surveilans
Lepra DM
DBD Hipertensi
Diare KLB atau wabah dll
Malaria
Filariasis
6. Upaya pengobatan
Prinsip portabilitas
Untuk memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta
sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam
wilayah NKRI.
Prinsip Kepesertaan Bersifat Wajib
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta
sehingga dapat terlindungi
Prinsip Dana Amanat
Dana yg terkumpul harus dikelola sebaik2nya dlm rangka
mengoptimalkan dana tsb untuk kesejahteraan peserta
Prinsip Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
Untuk pengembangan program& kepentingan peserta
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
4. COMORBIDITY
•Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
CONDITION
•Apabila fasilitas pelayanan tdkdapat memenuhi keberlangsungan
penatalaksanaan.
•Rujukan bisa bersifat horizontal maupun vertikal pada fasilitas yang
mempunyai peralatan untuk keberlangsungan penatalaksanaan
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
BPJS
BPJS KESEHATAN
TUGAS BPJS
BPJS Kesehatan
WEWENANG BPJS
BPJS Kesehatan
PERTANYAANNYA: SIAPAKAH
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN?
Jawabannya: PT Askes (Persero) yang BERTRANSFORMASI
Menjadi BPJS Kesehatan Per 1 Januari 2014
ASKES
Badan Hukum PRIVATE Badan Hukum PUBLIK
Di bawah Menteri BUMN Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
Kesehatan PNS dan Pensiunan
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet SELURUH RAKYAT INDONESIA
BPJS KESEHATAN
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
49
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
MASA BERLAKU KEPESERTAAN
50
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEPESERTAAN JAMINAN
KESEHATAN
BPJS KESEHATAN
Peserta Jaminan
Kesehatan
PNS
Anggota Keluarga
BPJS KESEHATAN
PHK dan Cacat Total Tetap
Peserta
Bukan PBI
PHK/Cacat
Total Tetap
Tidak bekerja
kembali dan tidak Bekerja kembali
mampu bayar (6 bulan)
iuran (6 bulan)
Perpanjang
status
PBI
kepesertaan dan
bayar iuran
BPJS KESEHATAN
IURAN
BPJS KESEHATAN
Iuran
• Dibayar oleh
PBI pemerintah
BPJS KESEHATAN
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
BPJS KESEHATAN
Manfaat Jaminan Kesehatan
Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup
pelayanan holistik, pelayanan obat, bahan medis habis
pakai sesuai dengan indikiasi medis yang diperlukan
BPJS KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama (RJTP dan
RITP)
Pelayanan Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan
(RJTL dan RITL)
Pelayanan Kesehatan Lain
yang ditetapkan oleh
Menteri
BPJS KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
• 1. Administrasi pelayanan;
• 2. Pelayanan promotif dan preventif;
Pelayanan • 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan
kesehatan konsultasi medis;
tingkat • 4. Tindakan medis non spesialistik, baik
pertama, operatif maupun non operatif;
• 5. Pelayanan obat dan bahan medis
meliputi habis pakai;
pelayanan • 6. Transfusi darah sesuai dengan
kesehatan non kebutuhan medis;
spesialistik yang • 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
mencakup: laboratorium tingkat pratama; dan
• 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai
dengan indikasi
BPJS KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan
kesehatan yang mencakup:
Peserta
Bukan Penerima
Penerima Bantuan Iuran Bantuan Iuran
(PBI) (PBI)
Pekerja
Pekerja Orang
Bukan Bukan Fakir
Penerima Tidak
Penerima Pekerja Miskin
Upah Mampu
Upah
BPJS KESEHATAN
Manfaat Akomodasi
BPJS KESEHATAN
Manfaat Akomodasi
• Pejabat Negara
• Pegawai Negeri Sipil
• Anggota TNI
• Anggota Polri Beserta
• Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Anggota
Keluarganya
• Veteran dan Perintis Kemerdekaan
• Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan lebih dari 1.5x
penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1
anak
• Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan
Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang
perawatan kelas I.
BPJS KESEHATAN
PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN
Tidak sesuai prosedur
BPJS KESEHATAN
ERA BPJS: MENATA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
GATE KEEPER CONCEPT – PROMOTIF – PREVENTIF
Memperkuat Posisi Pelayanan Primer dalam Piramida Layanan: Sebagai Pintu Masuk
Sistem Yankes BERJENJANG
Persentase Biaya Pelkes
Askes
NHS NHI
England Taiwan
28 %
INA CBGs
76 % 67 %
56 %
BPJS KESEHATAN
Koordinasi Manfaat
ASURANSI KESEHATAN
Manfaat KOMERSIAL
Tambahan
Pelkes
Rujukan
Tingkat BPJS
Lanjutan KESEHATAN
Pelkes
Tingkat
Pertama
BPJS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN
BPJS KESEHATAN
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Fasilitas • memenuhi persyaratan
(credentialing)
Kesehatan • wajib bekerjasama
milik dengan BPJS
Pemerintah Kesehatan
BPJS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Comprehensiveness (Komprehensif)
Faskes Tk. I memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif
PPK I sebagai
(Starfield B, 1998)
GateKeeper
KOMPARASI ASKES DAN
BPJS KESEHATAN
BPJS KESEHATAN
Askes BPJS Kesehatan
• Peserta : •Peserta :
•PNS, Pensiunan PNS, Pensiunan •Seluruh Penduduk Indonesia
TNI/POLRI, Pejabat Negara, PK, Veteran •5 org / keluarga
•4 org / keluarga •Dapat menambah anggota keluarga
lain tambahan iuran
• Manfaat Pelayanan :
•Komprehensif •Manfaat Pelayanan :
•Obat DPHO (Askes) •Komprehensif + Katastropik (talasemia,
hemodialisa, operasi jantung unlimited)
•Obat E-Catalog (Kemkes)
•Ambulans
•Pelayanan Jenazah
•Kompensasi untuk daerah yang tidak
ada faskes
•PHK s/d 6 bln mendapat manfaat
jaminan tanpa bayar iuran
BPJS KESEHATAN
Askes BPJS Kesehatan
• Faskes : •Faskes :
•Tingkat Pertama : •Tingkat Pertama :
•PKM •PKM
•Klinik •Klinik + Klinik “JPK Jamsostek”, Klinik
•Dokkel “TNI/POLRI” dan Lainnya (baru)
•Tingkat Lanjutan : •Dokkel + Dokkel “JPK Jamsostek” dan
•RS Pemerintah Lainnya (Baru)
•RS Swasta •Tingkat Lanjutan :
•RS TNI/POLRI •RS Pemerintah
•RS Swasta yang bersedia PKS
•Pola Tarif ; Kapitasi, Paket, Fee For Services •RS TNI/POLRI + Seluruh RS “TNI/POLRI”
dan Lainnya (Baru)
•Iuran ; 2% (Pemberi Kerja), 2% (Pekerja)
•Pola Tarif : Kapitasi, INA-CBGs
BPJS KESEHATAN
4. MM. Gizi Masyarakat
Gizi kesehatan masyarakat berfokus pada peningkatan kesehatan yang
baik melalui gizi dan pengecahan priber (dan sekunder) penyakit yang
berkaitan dengan gizi di dalam populasi
4 Pilar Gizi Seimbang
Digolongan menjadi
1. Inborn error of metabolism (kelainan genetik)
2. Ketidak-seimbangan antara asupan dan kebutuhan
- Gizi lebih - Gizi kurang
3. Keracunan makanan
Masalah Gizi di Masyarakat
Gizi Kurang
Kurang Energi Protein (KEP)
Kurang Yodium
Kurang Vitamin A
Anemia Gizi Besi (AGB)
Gizi Lebih
Obesitas
Kurang Energi Protein
Kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) (Depkes, 1999).
Malnutrisi energi protein adalah seseorang yang kekurangan gizi yang
disebabkan oleh konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari atau
gangguan penyakit tertentu. (Suparno, 2000).
Kekurangan energi protein adalah suatu sindroma penyakit gizi yang
disebabkan oleh defisiensi zat-zat makanan atau nutrient terutama protein
dan kalori. (Naziruddin, 1998).
Klasifikasi KEP
KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan pada KMS pada pita
warna kuning.
KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak di
bawah garis merah (BBM).
KEP berat / gizi buruk bila hasil penimbangan BB / 4 < 60% baku median
WHO – NCNS. Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat / gizi buruk dan
KEP sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat / gizi buruk digunakan
table BB / 4 baku median WHO - NCNS.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh manusia kekurangan
Iodium secara terus menerus
Dampak : - perbesaran kelenjar gondok
- kretinisme
- hipotiroid
- kegagalan reproduksi
- kematian
Defisiensi Vitamin A
Prevalensi tinggi terjadi pada balita
Penyebab : - Intake makanan yang mengandung Vit A rendah/kurang
- Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada
bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vit A
yang rendah pada ASI
- Gangguan absorpsi vit A
- Kerusakan hati
Tanda & Gejala : - rabun senja
- kelainan mata
- xerosis konjungtiva
- xerosis kornea
Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia : Kadar Hb< 2SD dari konsentrasi rata-rata Hb di populasi normal
dengan jenis kelamin yang sama dan rentang usia yang sama.
Gizi Lebih & Obesitas
Kegemukan disebabkan asupan energi lebih tinggi daripada energi yang
dikeluarkan
Obesitas
Risiko penyakit metabolik dan degeneratif meningkat
Berdasarkan IMT
IMT ≥ 27,0
Berdasarkan Lingkar Perut
Lingkar perut laki-laki : > 90cm
Lingkar perut perempuan : >80cm
Pokok Program Perbaikan Gizi
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga / UPGK
Kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di
Indonesia.
Tujuan : Meningkat dan terbinanya keadaan gizi seluruh anggota masyarakat.
Kegiatan :
a. Penyuluhan Gizi Masyarakat
b. Pelayanan Gizi Melalui Posyandu
c. Peningkatan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan
Penyelenggaraan Kegiatan UPGK
Langkah – langkah :
a. Perencanaan kegiatan UPGK
b. Persiapan kegiatan UPGK
c. Pelaksanaan kegiatan UPGK
Kegiatan UPGK diluar kegiatan posyandu dan kegiatan rutin
1. Pemanfaatan tanaman pekarangan
2. Kebun penataan
3. Motivasi kegiatan UPGK melalui jalur lembaga agama
4. Peningkatan konsumsi makanan keluarga
5. Pengaturan pemberian ASI & MPASI
Usaha perbaikan Gizi Institusi
Kegiatan : Pembinaan, bantuan dan mimbingan teknisi gizi yang berupa
pembinaan instusi, pembinaan program langsung serta pembinaan peran serta
masyarakat dalam rangka dukungan situasional terhadap pelayanan gizi yang
diharapkan.
Pencegahan & Penanggulangan
Gondok Endemik
Kebijaksanaan :
Jangka Pendek : Penyuntikan dengan larutan minyak beriodium pada
penduduk yang tinggal didaerah endemik sampai usaha yodium garam konsumsi
berhasil di masyarakat.
Jangka Panjang : Yodiasi & penggunaan garam konsumsi beriodum bagi
masyarakat
Kegiatan :
1. Registrasi penduduk desa
2. Penyuntikan larutan yodium dalam minyak
3. Pencatatan & pelaporan
4. Evaluasi dampak
Pencegahan & Penanggulangan KVA
Kebijaksanaan
1. Penyuluhan untuk meningkatkan konsumsi sumber vit A alami
2. Suplementasi vit A uamg dapat dilakukan dengan
a. Cara langsung : distribusi kapsul vit A dosis tinggi
b. Tidak Langsung : fortifikasi (penambahan) vit A pada bahan makanan
Kegiatan
a. Distribusi kapsul Vit A dosis tinggi
- Melalui layanan dalam puskesmas
- Melalui pelayanan diluar puskesmas
b. Penyuluhan Gizi
Pencegahan & Penanggulangan
Anemia Gizi
Diet seimbang disertai penggunaan bahan makanan sumber protein &
tinggi zat besi.
Pendidikan gizi di Puskesmas & di rumah
Pemberian tablet dambah darah selama 3 bulan
Perbaikan Makanan Bayi & Anak