Anda di halaman 1dari 24

SEHAT TAPI SAKIT

Kelompok 3
Kelompok 3
TUTOR : dr. Agus
Ketua : Gittha larasathy (405150122)
Sekretaris : Erwin Dipraja (405150046)
Penulis : Anak agung ayu gotri (405150140)
Anggota :
Michelle Witedja (405150167)
Nashruta nissatul a’la (405150008)
Erics efrany (405150089)
Nadisa Tiofulda (405150070)
Adrian (405140106)
Cindy putri (405150147)
William tanaka (405150179)
Dini farhawi (405150193)
Sehat tapi sakit

 Ny. B(54) menikah dengan Tn. D(63) mempunyai 4 anak 3 perempuan 1 laki-laki. Berturut-turut 24
tahun, 23tahun, 22tahun dan 20 tahun. Ny B tinggal bersama suami, anak bungsunya dan cucu
laki-laki berumur 10 tahun
 tn D sebelumnya pernah menikah dengan Ny S dan memiliki satu anak laki-laki berumur 30 tahun
 Ny B anak kelima dari lima bersaudara. Ayah ibunya sudah meninggal dan memiliki riwayat DM.
Ayahnya menderita hipertensi dan mengalami stroke. Kakak pertama dan kedua laki-laki sudah
meninggal, juga riwayat DM dan hipertensi. Kakak ketiga laki-laki dan kakak keempat
perempuan menderita DM. anak-anak tn D dan ny B tidak ada yang DM
 Ny B terpaksa kepuskesmas karena timbul keluhan berulang berupa baal pada kedua kaki dan
tangan seperti dua tahun yang lalu. Pada pemeriksaan BB 65kg, TB 151cm, LP 93cm, LLA 37cm.
Oleh dokter ny B dinyatakan menderita DM dan hipertensi. Ny B sudah pernah didiagnosis
menderita DM dua tahun lalu. Ny B tidak meneruskan pengobatan sudah merasa tidak ada
keluhan. Ditambah jarak puskesmas jauh, tidak ada transportasi umum, serta ramainya pasien
dipuskesmas membuat ny B malas dating ke puskesmas
 Ny B berpendidikan SD, Sehari-hari berdagang buah, secara finansial keluarganya berkecukupan.
Ny B makan 3x sehari dan sering mengemil. Ny B tidak pernah olahraga. Ny B sering merasa
kesepian. Masyarakat di sekitarnya memiliki ekonomi menegah kebawah

 Apa yang dapat di pelajarri dari kasus di atas ?


Learning objectives

 MMM Prinsip pencegahan penyakit


 MMM Pendidikan dan promosi kesehatan
 MMM Kedokteran keluarga
 MMM Gizi masyarakat
MMM Prinsip pencegahan penyakit

Riwayat alamiah penyakit :


 Tahap prepatogenesis
 Tahap patogenensis :
1. Tahap inkubasi
2. Tahap Penyakit dini
3. Tahap penyakit lanjut

 Tahap post patogenesis


6 tingkat pencegahan penyakit

Primary Prevention

Health promotion Specific Protection

Secondary Prevention

Early diagnosis and prompt treatment Disability limitation

Tersier Prevention

Rehabilitation Care of the dying patient


 Health promotion : penyuluhan kepada keluarga tentang DM, hipertensi,
dan obesitas
 Specific protection : -
 Early diagnostic and prompt treatment : pengobatan DM, hipertensi terus
menerus
 Disability limitation : pencegahan komplikasi
 Rehabilitation : pemulihan rasa baal pada tungkai
MMM Pendidikan dan promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan : suatu proses yang berdimensi luas
untuk mengubah perilaku masyarakat sehingga norma hidup
sehat dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari

 Promosi kesehatan : proses untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya
Konsep umum untuk mendiagnosis
perilaku (Lawrence Green, 1980)

 Tiga factor utama :


 Faktor predisposisi
 Enabling factor
 Reinforcing faktor
Penerapan perubahan perilaku
 Untuk mengadopsi perilaku terjadi proses berikut :
 Awareness (kesadaran)
 Interest (merasa tertarik)
 Evaluation (Menimbang-nimbang)
 Trial (mencoba)
 Adoption
Metode promosi kesehatan
1. Metode individual
a) Bimbingan dan penyuluhan
b) wawancara
2. Metode kelompok
1. Kelompok besar
a) Ceramah
b) seminar
2. Kelompok kecil
a) Diskusi kelompok
b) Curah pendapat
Alat bantu dan media pendidikan kesehatan

 Alat bantu peraga :


 Alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan
dan untuk meragakan sesuatu

 Kerucut Edgar Dale


Macam-macam alat peraga
 Visual
 Non-projected
 Papan tulis
 Buku
 brosur

 Projected
 Slide
 Film strip

 Audio
 Radio
 Rekaman
 Audio visual
 Video
 Film
Media promosi kesehatan
 Media cetak
 Booklet
 Leaflet
 Flyer
 flipchart
 Media elektronik
 Televisi
 Radio
 Video
 Media papan (Billboard)
MMM Kedokteran keluarga
 Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu
unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien.

 Prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia (WHO & WONCA)


 Pelayanan yang holistic dan komperhensif
 Pelayanan yang kontinu
 Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
 Pelayanan yang kordinatif dan kolaboratif
 Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
 Pelayanan yang dapat di audit dan dipertanggungjawabkan
 Pelayanan yang sadar biaya dan mutu
 Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai intergral dari keluarga
 Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan
lingkungan tempat tinggalnya
5 aspek diagnostic holistik
 Aspek personal
 Keluahan dan kekhawatiran pasien
 Aspek klinis
 Diagnosa penyakit
 Aspek resiko internal
 Genetik, perilaku
 Aspek resiko eksternal
 Pekerjaan, keluarga, ekonomi
 Aspek status fungsional
 Bagaimana kondisi si penderita dalam fungsi social kesehatannya
Mandala of health Jarang olahraga, suka
makan

Saudara
Sering ngemil dan penderita DM
Lingkungan ekonomi
tidak olahraga menengah kebawah

Puskesmas jauh dan


ramai Pedagang
Keuangan cukup
DM

Aging process Kurang transportasi Sekitat rumah banyak


orang tua DM dan pedagang
HT
Genogram keluarga NY. B
DM HT stroke
DM
X X

X X B DM HT D S

DM HT DM HT DM DM

24 23 22 20
30

10
MMM Gizi Masyarakat
 Pendidikan gizi
 Suatu proses yang berdimensi luas untuk mengubah perilaku
masyarakat sehingga kebiasaan makan yang baik dapat di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari
 Tujuan
 Mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif yang
berhubungan dengan makanan dan gizi (WHO)
 Untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat (UU RI no
36 tahun 2009)
Masalah gizi di Indonesia
 Kekurangan vitamin A

 Kegunaan vitamin A :
 Meningkatkan kesehatan mata dan mencegah rabun senja
 Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit
 Gangguan KVA
 Rabun senja
Masalah gizi di Indonesia
 GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium)

 Kegunaan iodium
 Untuk produksi hormone tiroid
 Untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga keseimbangan metabolism
tubuh
 Gangguan gaki
 Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan ( pada usia dini )
 Mengakibatkan gangguan kecerdasan
 Ciri-ciri
 Pembesaran kelenjar gondok
 Gangguan perkembangan mental
 Gangguan perkembangan saraf otak
Pemantauan status gizi
 Screening test
 Test yang dilakukan untuk mengetahui penyakit yang belum timbul gejalanya

 Indikator Thorner-Remain
 Sensitivitas
 Proporsi mereka yang tidak mengeluh sakit yang pada tes konfirmasi tetap menunjukan
hasil positif

 Spesifistas
 Proporsi mereka yang tidak mengeluh sakit tetapi negative hasilnya

 Nilai prediktif
 Proporsi mereka yang true positive di antara keseluruhan penderita yang menunjukan hasil
tes konfirmasi positif

 Prevalensi
 Proporsi total positif pada tes konfirmasi di antara penduduk setempat
Kesimpulan dan saran
 Kesimpulan

 Saran
Daftar pustaka

 Azwar A. Pengantar pelayanan dokter keluarga. Jakarta: Yayasan penerbit


IDI, 1997.
 Kementrian kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Buku Pegangan Kader Pendamping
Menuju Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), 2010

Anda mungkin juga menyukai