Feed
back
Input:
1. Man (Staf)
2. Money (dana untuk kegiatan program)
3. Material (logistik, obat, vaksin, dan alat-alat kedokteran)
4. Metode (keterampilan, prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan, dsb)
5. Minute (jangka waktu pelaksanaan program)
6. Market (sasaran masyarakat yg akan diberikan sasaran program yaitu
kelompok masyarakat dan persepsi)
Process
Perencanaan (P1), Pengorganisasian (P2), Penggerakan, Pelaksanaan Program,
Pengawasan dan Pengendalian (P3)
Untuk kelancaran kegiatan pokok dan kegiatan terintegrasi dari program
puskesmas (Pengobatan, Lab, KIA, KB, P2M, Usaha Peningkatan Gizi Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan, PKM)
Output
Cakupan kegiatan program : jumlah kelompok masyarakat yg telah diberikan
pelayanan kesehatan (nominator) dibandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat
yg menjadi sasaran program (denominator)
Pelayanan yg diberikan sesuai dengan program pokok puskesmas (comprehensive
health care sevices yaitu promotive, preventive, curative, rehabilitative, dan terminal
stage health care)
Feedback
Laporan periodik, supervisi ketua program
Lingkungan
Lingkungan sosial, ekonomi, budaya setempat
Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat yg diukur dengan peran serta
masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yg tersedia
Outcome(Impact)
Dampak program yg diukur dengan peningkatan status kesehatan masyarakat, ada 4
indikator :
1. Tingkat dan jenis morbiditas (kejadian sakit)
2. Mortalitas (tingkat kematian spesifik, berdasarkan sebab penyakit tertentu.
Indikator yg paling peka untuk menentukan status kesehatan masyarakat disuatu
wilayah : IMR, MMR)
3. Fertilitas (tingkat kelahiran, tingkat kesuburan)
4. Handicap (kecacatan)
Dampak program ini tidak diukur langsung oleh pihak Puskesmas, melainkan oleh
DEPKES RI, BKKBN atau lembaga lain melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT),
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI), Surkesnas yg dilakukan setiap 5 tahun
sekali.
Planning
Do
Check
Action
Menentukan masalah dan priotitas masalah. Perhatikan :
Tingkat kesulitan penanggulangan
Hubungan antara target / rencana organisasi
Perkiraan waktu / biaya penyelesaian
Perkiraan hasil yang diharapkan
Tingkat pemahaman anggota akan masalah
Tingkat kepentingan / kedaruratan
Mencari penyebab dari masalah yang timbul
Digunkan alat bantu diagram tulang ikan (dikembangkan oleh Ishikawa)
Analisis dapat dilakukan dengan melihat dari sisi :
Metode (Methods)
Manusia (Men)
Sarana dan alat (Materials)
Lingkungan (Environment)
Meneliti penyebab yang paling mungkin
Langkah-langkah :
Memilih beberapa penyebab yang dianggap paling dominan
Melakukan pengujian sampai mana penyebab-penyebab itu
berpengaruh terhadap timbulnya masalah
Melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data terhadap faktor
penyebab atau akibat yang dihasilkan pada sampel yang ditentukan
dengan menggunakan daftar tilik.
Dari hasil pengumpulan data dilakukan pengujian dengan diagram
tebar
Dibuat tabel stratifikasi
Dibuat diagram Pareto untuk menentukan penyebab paling utama
(dominan)
Menyusun langkah perbaikan
Rencana perbaikan dapat disusun menggunakan tabel yang berisikan 5W+1H
(ada 8 kolom)
1. Tempat mencantumkan nomor urut
2. Tempat mencantumkan faktor penyebab utama
3. Mengapa rencana perbaikan perlu dilakukan terhadap penyebab utama?
4. Apa rencana perbaikan yang diusulkan?
5. Dimana lokasi yang tepat untuk melakukan perbaikan?
6. Durasi yang diperkirakan dapat mrnghasilkan perbaikan ?
7. Penanggung jawab pelaksanaan perbaikan, termasuk mengumpulkan data &
membuat laporan kemajuan perbaikan
8. Bagaimana cara untuk memperbaiki faktor penyebab utama tersebut ?
(biasanya rincian dari kolom 4)
Harus dilakukan sesuai rencana
Hal yang harus diperhatikan :
Laksanakan rencana perbaikan bersama-sama, sesuai rencana yang telah disusun
Apabila hasil yang dicapai tak sekali jadi -> hal yang wajar, terlebih bila yang
direncanakan menyangkut prosedur kerja atau penggunaan suatu alat yang baru
Melakukan percobaan berulang, bahkan meninjau kembali rencana yang sudah disusun
boelh dilakukan
Lakukan pengamatan dan kumpulan data serta catatlah hal-hal yang terjadi selama
pelaksanaan
Catatan pelaksanaan dapat dituangkan dalam bentuk gambar atau lainnya
Membandingkan hasil yang dicapai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Hasil perbaikan dan hasil aktivitas kerja dapat dilihat dari berbagai aspek :
Dilihat dari pengaturan kerja
Dilihat dari masalah dominan
Dilihat dari penyebab dominan
Dilihat dari penampilan kerja secara keseluruhan.
Apabila hasil yang dicapai tak memenuhi target -> tinjau kembali
rencana perbaikan
Dimaksudkan untuk :
Mencegah berulangnya masalah yang sama. Dapat dilakukan dengan cara :
Standarisasi, yaitu mempertahankan / mengadakan perbaikan standar
Mengadakan pengawasan dan pengaturan
Pencatatan masalah lain dari tahap plan yang belum terpecahkan untuk dipakai dalam
perencanaan berikutnya
Jaminan mutu kesehatan: upaya yang sistematis dan bekesinambungan dalam
memantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu yang
diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar layanan
kesehatan yang disepakati.
Manfaat program jaminan mutu :
1. Lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Pelayanan masalah kesehatan yg TEPAT dengan cara yg BENAR
2. Lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan :
Pelayanan berlebihan (X)
Pelayanan dibawah standard (X)
3. Lebih meningkatkan penerimaan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan.
4. Melindungi pelaksana pelayanan dari munculnya gugatan hukum (Liability).
Tata laksana dan sasaran program jaminan mutu
Prinsip 3 : Keterlibatan Karyawan
Karyawan pada semua tingkatan adalah esensi dari sebuah organisasi dan
keterlibatan mereka secara utuh memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan
kemampuan dan potensi mereka.
Prinsip 4 : Pendekatan Proses
Dengan menganggap seluruh sumber daya dan aktivitas-aktivitas yg diperlukan
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu sebagai sebuah proses, niscaya tujuan
tersebut akan tercapai dengan lebih efisien.
Prinsip 5 : Manajemen dengan pendekatan sistem
Menemukan, memahami dan mengatur proses-proses yg sering berkaitan sebagai
sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi organisasi.
Prinsip 6 : Perbaikan Terus Menerus
Harus menjadi tujuan tetap organisasi untuk selalu melakukan perbaikan-
perbaikan.
Prinsip 7 : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yg efektif didasarkan pada hasil analisis data dan informasi yg nyata.
Prinsip 8 : Hubungan yg saling menguntungkan dengan pemasok
Sasaran
Pelayanan kesehatan yg diselenggarakan
1. Unsur Masukan
Tenaga, Sarana dan Dana
2. Unsur Lingkungan
Kebijakan, Organisasi dan Manajemen
3. Unsur Proses
Tindakan Medis dan Non Medis
4. Unsur Keluaran
Penampilan Pelayanan Kesehatan
RUANG LINGKUP
PROGRAM MENJAGA
MUTU
SASARAN
KEGIATAN
• Unsur masukan
• Persiapan
• Unsur lingkungan
• Pelaksanaan
• Unsur keluaran
Menjelaskan komponen sistem kesehatan yg
berkaitan dengan sasaran jaminan mutu
Kegiatan Program Menjamin Mutu pada Satu Sasaran Pelayanan
Diutamakan melalu peran serta aktif selurug pelaksana pelayanan
lebih bersifat retrospektif
Persiapan
1. Membangun kesepakatan
2. Membangun kapasitas
3. Membentuk TIM penjamin mutu
4. Menetapkan batas-batas kewenangan dan tanggung jawab
5. Menetapkan standar yg akan dipakai
6. Menetapkan prioritas pelayanan yg akan dijamin
Pelaksanaan
1. Menetapkan prioritas masalah mutu
2. Menetapkan prioritas penyebab masalah mutu
3. Menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah mutu
4. Melaksanakan prioritas cara penyelesaian masalah mutu
5. Menilai hasil yg dicapai
6. Menyusun saran tindak lanjut
Diperlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai pelbagai teknik program
jaminan mutu
Menetapkan Masalah
Mutu
Menetapkan Cara
Menilai Hasil yang
Penyelesaian Masalah
dicapai
Mutu
Melaksanakan Cara
Penyelesaian Masalah
Mutu
LINGKUNGAN
Kebijakan
Organisasi
Manajemen
PROSES
MASUKAN
KELUARAN
Tindakan Medis
Tenaga
• Anamnesis Aspek Medis
• Medis
• Pemeriksaan fisik • Kegagalan /
• Para medis
• Pemeriksaan keberhasilan tindakan
• Non medis
penunjang • Efek samping
• Tindakan medis • Kematian
Dana
• Tindakan lanjut
Aspek Non Medis
Sarana
Tindakan Non Medis • Pengetahuan pasien
• Medis
• Informasi • Kepuasan pasien
• Non medis
• Penjaringan • Kemampuan pasien
• Obat
• Konseling
• Bahan habis
• Rujukan
Pentingnya jaminan mutu layanan kesehatan dalam organisasi layanan
kesehatan:
1. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menjamin
bahwa layanan kesehatan akan selalu menghasilkan layanan kesehatan yang
bermutu
2. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menjadikan
organisasi layanan kesehatan semakin efisien karena semua orang yang
bekerja dalam organisasi itu akan selalu bekerja menjadi lebih baik dalam
suatu system yang terus menerus diperbaiki
3. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan membuat
organisasi layanan kesehatan menjadi terhormat,terkenal,dan selalu dicari
oleh siapapun yang membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu serta
menjadi tempat kerja idaman bagi profesu layanan kesehatan yang
kompeten dan berperilaku terhormat
4. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan terutama akan
memperhatikan keluaran layanan kesehatan sehingga stiap pelaksanaan
tugas harus dilakukan dengan benar agar layanan kesehatan benar-benar
bermanfaat
5. Penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan akan menumbuhkan
kepuasaan kerja komitmen, dan peningkatan moral profesi layanan
kesehatan serta akhirnya akan menimbulkan kepuasan pasien.
Dimensi kompetensi teknis
Dimensi ketrjangkauan / akses
Dimensi efektivitas
Dimensi efisiensi
Dimensi kesinambungan
Dimensi keamanan
Dimensi kenyamanan
Dimensi informasi
Dimensi ketepatan waktu
Dimensi hubungan antar manusia
Menurut Lori DiPrete Brown et. al. (1992)
Kompetensi teknis
Keterampilan, kemampuan, penampilan petugas, manager, staf
Cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan (kepatuhan,
ketepatan, kebenaran, dan konsistensi)
Akses terhadap pelayanan
Pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial budaya, ekonomi,
organisasi, atau hambatan bahasa
Efektivitas
Hubungan antar manusia
Berkaitan dengan interaksi petugas-petugas, petugas-pelanggan (pasien)
Bentuk hubungan: saling menghargai, menghormati, menjaga rahasia, mendengar keluhan, responsif dan
memberikan perhatian
Efisiensi
Kelangsungan pelayanan
Pasien menerima pelayanan lengkap tanpa mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu.
Kelengkapan pelayanan termasuk juga rujukan untuk pelayanan spesialis
Keamanan
Kenyamanan
Berkaitan dengan penampilan fisik tempat pelayanan, peralatan medis dan non-medis, kebersihan, dll
Daya tanggap
Keinginan para karyawan untuk membantu para pelanggan serta berkeinginan dan melaksanakan
pemberian pelayanan dengan tanggap
Jaminan
Karyawan memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari
resiko dan keraguan
Empati
Bukti fisik atau bukti langsung
Dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai dan penampilan karyawan
yang menyenangkan
1. Bagaimana mengevaluasi kinerja puskesmas kecamatan R dengan landasan
evaluasi program jaminan mutu?
2. Bagaimana memperbaiki mutu di pelayanan Puskesma kecamatan R yang
diawali dari pencapaian standar minimal Puskesmas terlebih dahulu?
Jawab:
Pahami Tetapkan Susunlah Laksanaka Tarik Saran
Program dan rencana n penilaian kesimpu Saran
macam penilaiaa lan
lingkung n
penilaiaa
n
-latar Macam - Tujuan Pengumpul - - Saran
belakang -awal - Macam an data keberhasi - Saran
- Masalah -saat data Pengelolaa lan
- Tujuan -akhir - Sumber n data - Nilai
- Kegiata data
n Lingkup - Cara
- Sumber - Masuka mendap
- Organis n atkan
asi - Proses data
- Waktu - Keluara - Cara
- Tolok n menarik
ukur - Dampak kesimp
ulan
PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM
2.