Anda di halaman 1dari 22

SINDROMATOLOGI

DEMAM

Agustina A. G. Castillio
1008012036

Pembimbing : dr. Mariam Mauko, Sp.PD

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD PROF. DR. W.Z. JOHANNES
KUPANG
2019
FISIOLOGI PANAS TUBUH MANUSIA
Suhu inti internal secara homeostasis dipertahankan pada 100oF
(37,8oC)

2
3
DEMAM

Demam
 kenaikan suhu tubuh di atas batas normal
• Suhu tubuh normal 36,5oC – 37,2oC
• Hiperpireksia  41,2oC atau lebih Suhu Aksila
• Hipotermia  <35oC

Suhu tubuh  aksila, oral,rektum, atau membran


timpani

4
5
ETIOLOGI

Demam terjadi karena adanya PIROGEN


Pirogen  endogen dan exogen

• Mikroba products, toxin, M.O itself

EXOGEN • Endotoxin gram negative bacteria


• Enterotoxin gram positive (stafilokokkus
aureus, streptokokkus group A & B)

• cytokines pirogenik
•IL-1α, 1β, IL 6, IL-8, IL-11, INF-α, INF-γ, TNF-α,
ENDOGEN TNF-β
• inflammation, trauma, tissue necrosis ,
complex Ag-Ab  produce IL-1,TNF-α, and/or
IL-6
6
MECHANISMS OF FEVER

1
2
INFECTION, TOXIN,
INFLAMMTORY MEDIATORS, TOXIN FEVER
IMMUN REACTION

HEAT
Cyclic AMP PRODUCTION

MONOSIT/MAKROFAG,
ENDOTHEL CELLS,etc
INCREASE OF
PGE2 SET POINT
THERMOREGULATORY

PYROGENIC CYTOKINES: HYPOTHALAMIC


IL-1, IL-6, TNF, IFN ENDOTHELIUM

Systemic circulation
7
Tipe dan Karakteristik Demam

Demam septik Demam remiten Demam intermiten

• suhu badan • suhu badan dapat • suhu badan turun ke


berangsur naik ke turun setiap hari tingkat yang normal
tingkat yang tinggi tetapi tidak pernah selama beberapa jam
sekali pada malam mencapai suhu badan dalam satu hari. Bila
hari dan turun normal, perbedaan demam seperti ini 2
kembali ke tingkat di suhu yang mungkin hari sekali disebut
atas normal pada tercacat dapat tersiana dan bila
pagi hari, sering mencapai dua derajat terjadi tiap 3 hari
disertai keluhan dan tidak sebesar sekali disebut
menggigil dan perbedaan suhu yang kuartana
berkeringat dicatat pada demam • Cth: malaria
• Cth: TBC berat septik
• Cth: sepsis, demam
tifoid stadium lanjut
8
Tipe dan Karakteristik Demam (2)

Demam kontinyu Demam siklik

• demam terus menerus • terjadi kenaikan suhu


tanpa mencapai suhu badan selama
normal, variasi suhu beberapa hari yang
sepanjang hari tidak diikuti periode bebas
lebih dari 1 derajat demam untuk
• Cth: pada TB beberapa hari yang
Miliaris, pneumonia kemudian diikuti oleh
lobaris, demam tifoid kenaikan suhu seperti
permulaan semula
9
Demam belum terdiagnosis (Fever of unknown
origin/FUO)

 Demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu


badan di atas 38,30c dan tetap belum ditemukan
penyebabnya walaupun sudah diteliti selama 1 minggu
secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium
dan penunjang medis lainnya.

10
Sub Tipe FUO

11
DEMAM TIFOID

Masa inkubasi 2-60 hari


Penyakit infeksi akut
dengan demam yang demam ± 5-7 hari,
disebabkan oleh demam bersifat makin
Salmonella typhii naik tiap hari (step
ladder)

Minggu pertama : Demam


Minggu kedua : gejala
(kalau sore
lebih jelas demam,
meningkat),nyeri kepala,
bradikardi relatif*, lidah
nyeri otot,anoreksia,mual
berselaput,hepatomegali,
muntah,obstipasi/diare,
splenomegali
batuk,epistaksis
*peningkatan suhu tubuh 1oC tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8/mnt
12
MALARIA

Jenis Plasmodium
Definisi Gejala klinis yang menginfeksi
manusia
• Penyakit infeksi • Trias malaria : • Plasmodium vivax
yang disebabkan • periode dingin • Plasmodium
oleh plasmodium • periode panas falciparum
yang menyerang • Plasmodium
eritrosit dan ditandai • periode
berkeringat malariae
dengan ditemukan
bentuk aksesual • Plasmodium ovale
dalam darah • Plasmodium
knowlesi

13
Manifestasi Klinik Infeksi Plasmodium

Plasmodium Masa inkubasi Tipe Panas Relaps Rekrudensi Manifestasi Klinik


(hari) rata-rata (jam)
(min-max)

Falsiparum 12 (9-14) 24, 36, 48 Tidak Ya Gejala GI,


hemolisis, anemia,
ikterus
hemoglobinuria,
syok, algid
malaria, gejala
serebral, edema
paru, hipoglikemi,
gangguan
kehamilan,
kelainan retina.
Vivax 13 (12-17) 48 Ya Tidak Anemia kronik,
12bulan splenomegali,
ruptur limpa
Algid malaria komplikasi malaria oleh P. falsiparum yang ditandai dengan gangguan
hemodinamik akibat kegegalan sirkulasi perifer seperti kulit lembab dan dingin serta
14 hipotermia.
Manifestasi Klinik Infeksi Plasmodium (2)

Plasmodium Masa inkubasi Tipe Panas Relaps Rekrudensi Manifestasi Klinik


(hari) rata-rata (jam)
(min-max)

Ovale 17 (16-18) 48 Ya Tidak Sama dengan vivax

Malariae 28 (18-40) 72 Tidak Ya Rekrudensi


sampai 50 tahun,
splenomegali,
ruptur limpa
jarang, sindroma
nefrotik
Knowlesi 9-12 24 Tidak ? Demam, nyeri
perut,
trombositopenia,
gangguan ginjal,
ikterik,
hiperparasitemia
15
DEMAM BERDARAH
Demam berdarah dengue (DBD)
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(Abovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui nyamuk
aedes aegypti

16
Tanda dan Gejala Demam Berdarah
 Demam akut selama 2-7 hari
 Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut :
- Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit
-perdarahan mukosa (epistaksis/pedarahan gusi)
- uji bendung positif
 Trombositopenia (<100.000 u/I0)
 Penurunan Ht > 20%, setelah mendapat terapi cairan

17
TATALAKSANA DEMAM

1.Pendinginan Menyeka (sponging) dengan air hangat


Eksternal (27-340c)
(external
cooling) Kompres air hangat

Kombinasi menyeka air hangat dan


pemberian antipiretik
dipertimbangkan jika demam > 400c

18
Tatalaksana Demam(2)

2. Antipiretik

Menurunkan pusat pengatur suhu di hipotalamus


secara difusi dari plasma ke susunan saraf pusat.

Menghambat ezim siklooksigenase, enzim yang


berperan pada sintesis prostaglandin

Menurunkan PGE2 pada pusat termoregulasi

19
Tatalaksana Demam(3)

3. Antibiotik

• Dipertimbangkan diberikan jika :


• adanya gejala lokal yang disebabkan oleh
bakteri
• demam tanpa gejala lokal dengan hasil
laboratorium darah dan urine abnormal

20
DAFTAR PUSTAKA
 Guyton C. A. Hall E.J. 2007.Guyton Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit edisi 11.Jakarta.
EGC
 Nelwan, R.H.H. 2011. Demam : Tipe dan pendekatan. Dalam sudoyo, Aru W.Et. AL. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta :Pusat Penerbitan Ilmu penyakit dalam FKUI
 Widodo D. Demam Tifoid. In:Sudoyo A, Setiyohadi B, Alvi I,K,MS, Setiati S, editors. Buku ajar
ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: interna publishing–Pusat Penerbitan ilmu penyakit
dalam;2009.P. 2797-805
 Harijanto PN. Malaria. In : sudoyo A, setiyohadi B, Alwi I,K MS, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: interna publishing–Pusat Penerbitan ilmu penyakit dalam;2009.P.
2813-25
 Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohon HT. Demam berdarah dengue In:Sudoyo A, Setiyohadi
B, Alvi I,K,MS, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: interna publishing
– Pusat Penerbitan ilmu penyakit dalam;2009.P. 2776-9
 Bickley L. Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik. 11th ed. Jakarta: EGC; 2013. p. 130.
 Sherwood K. Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu Tubuh. Fisiol. Mns. dari Sel ke Sist. 6th
ed. Jakarta: EGC; 2009. p. 710.
 Roth A, Basello G. Approach to the Adult Patient with Fever of Unknown Origin. Am. Acad.
Fam. Physician [Internet]. 2003;68:2223–8.Available from: www.aafp.org/afp
 Kelly G. Body Temperature Variability ( Part 1 ): A Review of the History of Body Temperature
and its Variability Due to Site Selection , Biological Rhythms , Fitness , and Aging. Altern. Med.
Rev. 2006;11(4):280.

21
TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai