Anda di halaman 1dari 11

EFUSI PLEURA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1) ACEM PRASISKA
2) AI CICI ANDRIANI
3) DENA LUBNAH HABIBAH
4) FITRI KOMALASARI
5) SABELLA PUTRI OKTAVIANI
6) SOLAHUDIN
7) WULAN AZZAHRO
PENGERTIAN

Efusi Pleura berasal dari dua kata, yaitu


efusion yang berarti ektravasasi cairan ke dalam
jaringan atau rongga tubuh, sedangkan pleura yang
berarti membran tipis yang terdiri dari dua lapisan
yaitu, pleura viseralis dan pluera perietalis.
Sehingga dapat disimpulkan Efusi Pleura adalah
ekstravasasi cairan yang terjadi di antara lapisan
viseralis perietalis (Sudoyo, 2006).
Anatomi Pleura

Pleura adalah membrane serosa yang licin,


mengkilat, tipis, dan transparan yang membungkus
paru (pulmo). Membran ini terdiri dari 2 lapis:

a. Pleura viseralis: terletak disebelah dalam,


langsung menutupi permukaan paru.
b. Pleura parietalis: terletak disebelah luar,
berhubungan dengan dinding dada.
FISIOLOGI PLEURA

Fungsi mekanis pleura adalah meneruskan tekanan negatif


thoraks kedalam paru-paru, sehingga paru-paru yang elastis dapat
mengembang.
Tekanan pleura pada waktu istirahat (resting pressure)
dalam posisi tiduran adalah -2 sampai -5 cm H2O; sedikit bertambah
negatif di apex sewaktu posisi berdiri. Sewaktu inspirasi tekanan
negatif meningkat menjadi -25 sampai -35 cm H2O.
etiologi
Berdasarkan jenis cairan yang terbetuk, cairan pleura dibagi menjadi transudat
dan eksudat adalah:

1. Transudat

2. Eksudat
Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Unilateral

2. Bilateral
LANJUTAN……

1. TRANSUDAT
Efusi pleura transudatif terjadi kalau faktor sistemik yang mempengaruhi
pembentukan dan penyerapan cairan pleura mengalami perubahan.
2. EKSUDAT
Efusi pleura eksudatif terjadi jika faktor lokal yang mempengaruhi
pembentukan dan penyerapan cairan pleura mengalami perubahan.

1 .UNILATERAL
Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan
penyakit penyebabnya
2. BILATERAL
Effusi yang bilateral ditemukan pada penyakit-penyakit dibawah ini :
Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, lupus
eritematosus systemic, tumor dan tuberkolosis
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis menurut Irman Somantri, 2008 adalah


kebanyakan efusi pleura bersifat asimpomatik, timbul
gejala sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan
nyeri dada pleuritik.
Ketika efusi sudah membesae dan menyebar
kemungkinan timbul dispenea dan batuk. Efusi pleura yang
besar akan mengakibatkan nafas sesak. Tanda fisik meliputi
deviasi trakea menjauhi sisi yang terkena, dullness pada
perkusi dan penurunan bunyi pernafasan pada sisi yang
terkena
PATOFISIOLOGI

 Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang


cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura
parietalis dan pleura viseralis. Cairan ini dihasilkan
oleh kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan
hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik elastis.
Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler paru
dan pleura viseralis, sebagian kecil lainnya (10-20%)
mengalir kedalam pembuluh limfe sehingga pasase
cairan disini mencapai 1 liter seharinya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Rongent dada atau thoraxs

2. Torakoskopi

3.Biopsi pleura

4.UltrasonoigrafI
FATHWAY

 Gagal jantung kiri


 Obstruksi vena cava superior
 Asites pada sirosis hati
 Dialysis peritonial peningkatan tekanan kapiler sistemik / pulmonal
 Obstruksi fraktus urinarius penurunan tekanan koloid osmotik & pleura
 Penurunan tekanan intra pleura

 Gangguan tekanan kapiler hidrostatik dan
 koloid osmotik intrapleura

 Transudat

 Penumpukan cairan pada rongga pleura

 Ekspansi paru

 Sesak nafas insufisiensi oksigenasi

 Ketidak efektifan pola napas suplai O2 menurun

 Gangguan rasa nyaman

TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai