Anda di halaman 1dari 26

MENENTUKIAN

KELAYAKAN AKSEPTOR

DRH EUIS NIA SETIAWATI, MP

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN


CINAGARA -BOGOR

Disampaikan Pada …………………………….2014


INDIKATOR KOMPETENSI

• Setelah mengikuti kegiatan proses


pembelajaran ini ini, peserta dapat:
• Menetapkan akseptor berdasarkan umur,
BCS, kesehatan, status dan silsilah
• Mencatat data akseptor pada kartu IB
• Mengidentifikasi tanda-tanda birahi dengan
tepat
• Menentukan derajat birahi dengan tepat

Body CONDITIONING
SCORE ( BCS )

suatu metoda yang mudah


digunakan dilapangan untuk
menduga perubahan berat
badan sapi dengan menilai
cadangan jaringan lemak
tubuh sapi pada tempat-
tempat tertentu dengan
pemberian nilai dari score 1
s/d 5.
Delapan (8) lokasi sasaran penilaian
kondisi tubuh yaitu
– Tonjolan tegak tulang belakang
– Antara tonjolan tegak dengan tonjolan datar tulang
belakang
– Tonjolan datar tulang belakang
– Legok lapar
– Tonjolan tulang pinggul depan dan belakang
– Daerah antara tonjolan tulang pinggul depan –
belakang
– Daerah antara tonjolan tulang pinggul depan kiri
dengan depan kanan
– Daerah antara tulang ekor dengan tonjolan tulang
pinggul belakang.
Body Condition Scoring
Keterangan Body Condition Score :
• BCS = 1

• Lekukan di sekitar pangkal ekor. Tulang pelvis dan tulang iga belakang tajam dan
mudah diraba. Tidak ada jaringan lemak di pelvis atau area loin.

• BCS = 2

• Sedikit penutupan jaringan lemak pada pangkal ekor. Pelvis mudah diraba. Ujung
dari iga terasa dan bagian atas dapat diraba dengan mudah

• BCS = 3

• Tidak ada legokan disekitar pangkal ekor dan jaringan lemak dapat diraba dengan
mudah pada seruruh bagian. Pelvis dapat diraba dengan sentuhan.
• Jaringan lemak yang melingkupi bagian permukaan tulang iga masih dapat diraba
dengan sedikit tekanan disekitar daerah ini.

• BCS = 4

• Gumpalan lemak dapat dilihat disekitar pangkal ekor. Pelvis/pinggul
dapat diraba dengan menekannya. Ujung iga sudah tidak dapat
diraba lagi. Tidak ada tekanan disekitar daerah ini.

• BCS = 5

• Pangkal ekor tertutup oleh jaringan lemak tebal. Tulang
pelvis/panggul tidak dapat diraba lagi walu ditekan sekalipun. Ujung
iga tertutup dengan jaringan lemak yang tebal.


Contoh target Penilaian
• Sapi penghasil susu dan sapi dara (heifers)
• Sebelum partus BCSnya adalah 2,5 – 3
• Sebelum dipelihara 2 – 3 dan 2 – 2,5
• Sebelum laktasi 2,5 – 3.
• Penilaian harus dilakukan pada :
• 1. Sebelum laktasi (7-8 minggu sebelum
melahirkan),
• 2. Sebelum partus (3 minggu sebelum
melahirkan),
• 3. Sebelum dipelihara
Penentuan umur
• Lakukan penentuan umur sapi dengan melihat catatan
kelahiran. Jika tidak ada catatan kelahiran dapat
dilakukan dengan melihat gigi seri permanen dengan
cara sebagai berikut :
• • Posisikan badan kita tepat di samping antara
kepala dan bahu depan sapi
• • Buka mulut sapi secara perlahan, lihat dan amati
jumlah gigi seri permanen yang ada. Jika gigi seri
permanennya ada 1 pasang, sapi tersebut diperkirakan
berumur antara 1,5 – 2 tahun, jika terdapat 2 pasang
diperkirakan berumur 2 – 3 tahun dan jika terdapat 3
pasang diperkirakan berumur lebih dari 3 – 3,5 tahun
MENENTUKAN AKSEPTOR
SEHAT

 Aktif, sigap, sadar serta tanggap


terhadap lingkungan sekitarnya

 Kondisi tubuh seimbang, tidak


pincang, dapat bertumpu pada 4
kaki dan posisi punggung rata

 Mata bersinar bersih,tidak ada


kotoran di sudut mata

 Kulit bulu halus mengkilat, tidak


kusam

 Frekuensi nafas teratur (20-30 kali


per menit)

 Denyut nadi 50-60 kali per menit


Keadaan Gigi Geligi Dihubungkan Dengan Umur:

Umur Keadaan/Kejadian Pada Gigi Geligi

1 bulan Semua gigi seri sulung sudah ada

3 bulan Gigi seri sulung mulai tergesek

1 tahun Semua gigi seri sulung sudah tergesek

1½ - 2 tahun Gigi seri sulung dalam ( I1 ) berganti dengan gigi seri tetap

2 – 2 ½ tahun Gigi seri sulung tengah dalam ( I2 ) berganti dengan gigi seri tetap

3 – 3 ½ tahun Gigi seri sulung tengah luar ( I3 ) berganti dengan gigi seri tetap

4 tahun Gigi seri sulung luar ( I4 ) berganti dengan gigi seri tetap

5 tahun Semua gigi seri tetap sudah tergesek

7-8 tahun Tepi dalam (bidang lidah) semua gigi seri tetap tergesek hampir dekat dengan
gusi bagian dalam
Seleksi induk sapi calon akseptor IB
dengan ketentuan sebagai berikut :
• fertil dan alat kelaminnya normal dan
berfungsi baik,
• tidak menderita penyakit menular,
• tidak pernah menderita distokisa waktu
melahirkan,
• induk mampu berproduksi secara normal,
• tidak dalam kondisi bunting dan tidak baru
melahirkan
SIKLUS BERAHI (SIKLUS
ESTRUS)
• BERAHI:
- Suatu keadaan hewan/sapi betina mau
menerima pejantan untuk dikawin

- Tanda hewan betina akan melepas sel telur


(ovulasi)
SIKLUS BERAHI

- Selang waktu dari mulai fase berahi ke mulai


timbulnya fase berahi berikutnya

- Jarak antara suatu berahi ke berahi


berikutnya:
• Pada sapi sekitar 21 hari
Siklus berahi dapat dibagi dalam 4
periode
PROESTRUS D18-D21 Fase Folikular

ESTRUS D21/0 Estrogen dominan

METESTRUS D1-D4 Fase Luteal


DIESTRUS D5-D17 Progesteron dominan

Periodesasi fase siklus kelamin pada hewan non primata


PENGAMATAN BERAHI

• Untuk menentukan apakah hewan berahi


atau tidak, dilakukan pengamatan berahi
biasanya dua kali sehari yi. :
- pagi dan sore (Bos taurus kebanyakan siang,
atau Bos indicus kebanyakan pada malam
hari)
- setiap kali pengamatan kira-kira 20-60 menit
TANDA-TANDA BERAHI

• A+B+C
• 3A : abang, abuh, anget
• 3B : beureum, baseuh, bareuh
• B : bengak- bengok (berteriak-teriak, gelisah,
nafsu makan turun)
• C : cingkrak-cingkrak (naik-menaiki sesamanya)
• Cairan jernih, lendir keluar dari vagina
• Cenderung melakukan kontak dengan individu
lainnya

Gambar 8 Vulva bengkak, selaput lendir merah
Dan keluar lendir jernih
Gambar Selaput lendir vagina merah
11 Sapi berahi tidak tenang, gelisah
dan nafsu makan menurun
Naik menaiki sesama sapi
Sapi berahi (standing heat)
Tanda fisik sapi betina yang berahi
Penentuan berahi yang tepat
• Penentuan berahi yang tepat merupakan faktor
utama yang mendukung keberhasilan inseminasi
buatan (IB), selanjutnya adalah kecepatan dan
kete-patan pelayanan IB itu sendiri dilaksanakan
• Untuk memudahkan, sebagai pedo-man biasa
dilakukan sbb.:

Pertama kali terlihat


Harus diinseminasi pada Terlambat
tanda-tanda berahi
Pagi Hari yang sama (sore hari) Hari berikutnya

Hari berikutnya (pagi dan paling Sesudah jam 15:00


Sore
lambat siang hari) besoknya
Pelaksanaan inseminasi yang tidak
tepat seperti:
• - Melakukan inseminasi pada ternak sapi akseptor
yang tidak berahi
• - Terlalu awal menginseminasi
• - Terlambat melakukan inseminasi
• - Tidak ada gejala berahi yang jelas
• Dapat menimbulkan kegagalan,
• hewan tidak bunting dan berakibat pada kerugian
waktu, tenaga, biaya yang tidak sedikit dan
terbuangnya semen cair atau semen beku,
terbuangnya peralatan IB serta terbuang-nya biaya
transportasi.

Anda mungkin juga menyukai