Anda di halaman 1dari 33

BAKTERI PATOGEN COCCUS POSITIF

DI SUSUN OLEH :
ERPI Zakia Bakri S.Si.,M.Kes
NURDIN P1506212404

MATA KULIAH BAKTERIOLOGI I


PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
MAKASSAR 2016
PENDAHULUAN

Mikroorganisme : makhluk hidup yang berukuran


sangat kecil (skala micrometer/micron (µ) atau
sepersejuta meter.

Mikroorganisme: tidak dapat dilihat dengan mata


telanjang dan menyebabkan infeksi.

Bakteris, jamur , protozoa, microscopik algae dan virus


serta beberapa macam cacing (helmints)
PENYEBARAN INFEKSI
1. Saluran pernafasan
Contoh: influenza, pneumonia, campak, TBC, dan cacar air.
2. Saluran pencernaan
Contoh : demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, &
kolera.
3. Kulit
Beberapa m.o memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada
kulit seperti perlukaan pada kulit, folikel rambut, maupun
kantung kelenjar keringat.
4. Rute parenteral
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat
membuat rute infeksi parenteral.
Bakteri Coccus Positif

 Staphylococcus aureus, Staphylococcus


epidermidis, Staphylococcus saprophyticus.
 Streptococcus agalactiae, Streptococcus
pyogenes, Streptococcus pneumonia,
 Propionibacterium acne.
STAPHYLOCOCCUS
Staphylococcus

Staphylococcus berasal dari kata Staphyle yang berarti kelompok buah


anggur dan coccus berarti biji yang bulat.

Staphylococcus bersama dengan Micrococcus, termasuk dalam famili


Micrococcaceae. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit
dan selaput lendir manusia, menyebabkan infeksi pada binatang dan
manusia.

Ada jenis Staphylococcus yang meracuni makanan.

Jenis Staphylococcus : Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis,


S. saprophyticus, S. haemolyticus,
jerawat

Bisul

Iinfeksi luka Impetigo

Infeksi oleh S. aureus ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen
kuning
Virulence factors of S. aureus
Enzymes:
• Coagulase – coagulates plasma and blood;
produced by 97% of human isolates; diagnostic
• Hyaluronidase – Mencerna jaringan ikat
• Staphylokinase – Mencerna pembekuan darah
• DNase – digests DNA
• Lipases – digest oils; meningkatkan kolonisasi
pada kulit
• Penicillinase – inactivates penicillin

10
Virulence factors of S. aureus
Toxins:
• Hemolysins (α, β, γ, δ) - melisiskan sel darah merah
• Leukocidin - lisis neutrofil dan makrofag
• Enterotoksin - menyebabkan gangguan pencernaan
• Exfoliative toxin – memisahkan epidermis dari dermis
• Toxic shock syndrome toxin (TSST) –menyebabkan/
demam ,muntah, shock, kerusakan systemic organ

11
MRSA
• Methicillin-resistant S. aureus
• Resisten terhadap penicillins, cephalosporins,
and penems
• Terjadi multipel-resistant
• Vancomycin resistan dalam penggunaan
jangka pendek atau panjang
• Infeksi Rumah Sakit
Staphylococcus aureus

• Tipe Coloni : Pigmented (cream, yellow to


orange, grey), haemolytic on blood agars
• Koloni pada berbentuk bundar, halus,
menonjol, dan berkilau.

Sifat Pertumbuhan
Fakultatif anaerob
tumbuh pada suhu optimum 37 ºC,
membentuk pigmen paling baik pada suhu
kamar (20-25 ºC).
Tahan pada garam tinggi, suhu tinggi
Menghasilkan banyak virulence factors
Blood agar plate, S. aureus

14
Sifat Hemolisis pada Blood Agar (BA)

-hemolysis

-hemolysis

-hemolysis
MORFOLOGI

Gram positif
berbentuk bulat,
berdiameter 0,7-1,2 μm,
tersusun dalam kelompok-
kelompok yang tidak teratur
seperti buah anggur,
tidak membentuk spora,
Tidak bergerak
Mannitol Salt Agar (MSA), koloni tersangka
mempunyai karateristik :
-Warna : Kuning, Smooth
-Berbentuk keping
-Asam, artinya bakteri yang ditanam dapat
menguraikan mannitol menjadi asam..
Mannitol Salts
Agar (MSA)
Streptococcus
pyogenes
Sejarah Penemuan (Lanciefield Classification)

Rebecca Craighill
Lancefield
(1895-1981)
Sejarah Klasifikasi
Streptococcus
Amandel
(Streptococcus sp)
Streptococcus
• Karakter Streptococcus
– Gram positif coccus
– Diameter 1µm
– Berikatan atau berpasangan
– Memiliki kapsul
– Non motil

– Tidak berspora
– Facultatif anaerob
– Tumbuh pada media Blood Agar
Patogenesis dan Faktor Virulensi

• Structural components
– M protein, melakukan opsonisasi and lisis pada bakteri
– Lipoteichoic acid & F protein adhesion
– Hyaluronic acid capsule, which acts to camouflage the bacteria
• Enzymes
– Streptokinases Memfasilitasi melebarnya Streptococcus menuju jaringan
– Deoxynucleases
– C5a peptidase
• Toksin Pirogenik Menstimulasi makrofag dan Th untuk
melepaskan Citokin
• Streptolysins
– Streptolysin O Melisiskan leukosit, eritrosil dan platelet
– Streptolysin S
Klasifikasi Streptococcus

Streptococci di klasifikasikan berdasarkan :


1. Kebutuhan Oksigen
• Anaerobik (Peptostreptococcus)
• Aerobic atau facultatif anaerobik (Streptococcus)
2. Serologi
3. Hemolisis pada Blood Agar (BA)

Streptococcus pyogenes, S. Faecalis, S. viridans,


S.agalactie
Serologi (Lanciefield Classification)
Streptococci

Lanciefield classification

Group A Group B Group C Group D Other groups


S. pyogenes S. agalactiae S. equisimitis Enterococcus (E-U)

• Klasifikasi Streptococcus terbagi dari banyak grup A-K & H-V, dan
setiap grup terdapat spesies lainnya.
• Klasifikasi berdasarkan sifat antigenik dinding sel C- carbohydrate
– Groupable streptococci
• A, B and D
• C, G and F
– Non-groupable streptococci
• S. pneumoniae (pneumonia)
• viridans streptococci
– e.g. S. mutans
– Causing dental carries
Spesies Streptococcus
Klasifikasi Streptococcus berdasarkan Sifat
Hemolisis pada Blood Agar (BA)
Hemolisis pada BA
– -hemolysis
Hemolisis parsial/ setengah
Koloni berubah warna menjadi hijau
e.g. non-groupable streptococci (S. pneumoniae & S. viridans)
– -hemolysis
Hemolisis Sempurna
Coloni membentuk zona bening
e.g. Group A & B (S. pyogenes & S. agalactiae)
– -hemolysis
Tidak terjadi Hemolisis
Streptococci
e.g. Group D (Enterococcus spp)

-hemolysis -hemolysis -hemolysis


Sifat Hemolisis pada Blood Agar (BA)

-hemolysis

-hemolysis

-hemolysis
Karakteristik Pertumbuhan

• Bahan pemeriksaan: darah, sputum, urin, secret


hidung, tenggorokan, kerokan kulit, pus luka.
• Blood Agar: kecil, putih-abu-abu, bulat, jernih,
smooth, sedikit cembung, beta haemolytis (ada
zona jernih disekitar koloninya).
• Blood broth: keruh, haemolytis (terjadi warna merah
jernih)
Sensitifitas Bacitracin
• Principle:
– Bacitracin test is used for presumptive
identification of group A
– To distinguish between S. pyogenes
(susceptible to B) & non group A such as S.
agalactiae (Resistant to B)
– Bacitracin akan menghambat Streptococcus
tipe A Strep. pyogenes memberikan zone
bening penghambatan
• Procedure:
– Inoculate BAP with heavy suspension of tested
organism
– Bacitracin disk (0.04 U) is applied to inoculated
BAP
– Setelah inkubasi, zona hambatan disk
dihubungkan dengan sifat susceptible

Anda mungkin juga menyukai