Anda di halaman 1dari 8

ANAFILAKSIS

Dr. Fetria Faisal, Sp.A


RSUD Solok
ANAFILAKSIS
• Reaksi alergi berat dengan onset cepat & dapat menyebabkan
kematian
• Mediator inflamasi dilepaskan dari sel mast & basofil sesudah paparan
alergen pada individu yang sudah tersensitisasi
• Penyebab:
• Obat
• Makanan
• Bahan biologis
• Gigitan serangga
DIAGNOSIS
• 1dari 3 kriteria:
1. Onset akut (menit – jam) keterlibatan kulit, mukosa, atau keduanya
(urtikaria generalisata, gatal/ kemerahan seluruh badan, edema bibir/
lidah/ uvula) dan disertai salah satu kriteria:
1. Gejala saluran napas (sesak, mengi, stridor, turunnya PEF, hipoksemia)
2. TD turun atau gejala yang berhubungan (hipotonia/ kolaps, sinkop)
2. Dua atau lebih gejala di bawah yang timbul secara cepat setelah
pajanan terhadap suatu zat yang diduga sebagai alergen:
1. Keterlibatan kulit/ mukosa
2. Gejala saluran napas
3. TD turun atau gejala yang berhubungan
4. Gejala gastrointestinal persisten (nyeri abdomen, muntah)
3. TD turun setelah pajanan terhadap suatu alergen yang sudah diketahui
sebelumnya
LABORATORIUM
• Tidak diperlukan untuk penanganan akut
• Bila adakeraguan  serum triptase (meningkat, puncak 1 - 2 jam
pertama
TATALAKSANA (1)
•Hentikan pajanan antigen
Umum •ABC
•Pasien dibaringkan dengan tungkai ditinggikan

•1:1000, dosis 0,01 ml/kg (max 0,3 ml per kali) IM di mid-anterolateral


Epinefrin paha
•dapat diulangi dengan jarak 5-15 menit sampai 2-3 x

Cairan •kristaloid 20-30 ml/kg dalam 1 jam I

Antihistamin •Difenhidramin 1-2 mg/kg max 50 mg IM/ IV (bila IV diberikan secara


infus 5-10 menit untuk menghindari hipotensi)
TATALAKSANA (2)

Bronkodilator • Inhalasi B2 agonis

• Metilprednisolon 1-2 mg/kg/hari IV tiap 4-6


Kortikosteroid jam
• mencegah anfilaksis bifasik

Vasopresor • jika hipotensi berlanjut: dopamin/ epinefrin

Observasi • pantau untuk kemungkinan anafilaksis bifasik

Anda mungkin juga menyukai