Anda di halaman 1dari 30

CVA

cerebro vaskular accident

Dzati Illiyah Istiqomi


201210410311188
Farmasi A
Universitas Muhammadiyah Malang
DEFINISI
 CVA (Cerebro Vascular Accident) atau
yang biasa di kenal istilah Stroke merupakan
keadaan emergensi sehingga akhir-akhir ini
muncul istilah brain attack
 Stroke adalah suatu gangguan fungsional
otak yang terjadi secara mendadak ,
berlangsung >24 jam atau dapat
menyebabkan kematian yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak.
GENERAL CHART
Stroke

Stroke Stroke
Iskemik Hemorage

Pendarahan Pendarahan Subarachnoid


Intracerebral
ETIOLOGI
1. Stroke Iskemik, yaitu stroke yang disebabkan
adanya penyumbatan aliran darah ke otak.
a. Atherosclerosis
b. Thrombosis
c. Emboli
2. Stroke Hemorage
Stroke yang disebabkan karena pendarahan.
penyebabnya: biasanya hipertensi
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
a. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam
jaringan otak.
b. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada
ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak
dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Patofisiologi
Hipertensi Faktor Resiko DM tipe 2
Mempengaruhi
Otak Arterosklerosis
otak
Menegang Emboli

Berisiko Pecah
Gangguan
Pendarahan
oksigenasi
TIK Iskemik Nyeri Kepala

Enetgi ATP
Pompa Na/K
Edema
Neuron
Perfusi Serebral
Infark

Kematian Kerusakan Saraf


M A N I F E S TA S I K L I N I K
G E J A L A D A N TA N D A
(1)
 Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana terjadi
serangan stroke iskemia

1. unilateral 2. unilateral
weaknesses  sensory complaints
 numbness,
biasanya paresthesia (mati
hemiparesis rasa)
(lumpuh separo)
3. Aphasia  4. Monocular
language visual loss
gangguan
comprehension
penglihatan
sebelah
G E J A L A D A N TA N D A
(2)
 Pada stroke hemoragik:
1. onset manifestasi kliniknya cepat
2. gejala fisik neurologis yang muncul tergantung pada tempat
perdarahan dan besarnya perdarahan
3. mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan banyak yang
akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi
4. sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami sakit
kepala dan dizziness
FA K TO R R E S I K O
• Hipertensi-
• Atrial fibrilasi-
• Penyakit jantung
lainnya
• Faktor risiko
diabetes-independen • Umur • Diabetes Melitus
• dislipidemia • Jenis kelamin • kontrasepsi oral
• merokok • Herediter • migrain
• alkohol • Ras dan Etnis • Penyalahgunaan obat
• Faktor gaya hidup dan alkohol
terkait dengan risiko • homosistein
stroke
Tidak Bisa Potensial Bisa
• kegemukan
dikendalikan dikendalikan
• aktivitas fisik
• diet

Bisa di
kendalikan
Penatalaksanaan Terapi Stroke

- Terapi trombolitik
Menghilangkan - Terapi antiplatelet
sumbatan - Terapi
aliran darah antikoagulan
Stroke iskemik

Carotid
Terapi endarterectomy
pembedahan (baik untuk pasien
(Surgical dengan stenosis ≥
Therapy) 70%)
Penatalaksanaan Terapi Stroke
Stroke HEMORAGE

Mengatasi
Pembedahan Terapi Suportif pendarahan

- Infus manitol Vit K dan plasma beku


Untuk lokasi perdarahan
Protamin Asam
dekat permukaan otak
traneksamat
KASUS 29
SUBJECTIVE (S)
DISFAGIA,
SULIT MENELAN,
APABILA MINUM AIR TERASA SEPERTI
KEMBALI KE HIDUNG,
 PELO SEJAK 7 HARI SEBELUM MRS
NAMUN TIDAK ADA KELEMAHAN
MOTORIK
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Tanggal Problem Ttindakan klinis

26/4 Pasien MRS dengan keluhan disfagia, sulit menelan,  diberi IVFD NS 20 tpm sebagai
apabila minum air terasa seperti kembali ke hidung, nutrisi parenteral
pelo sejak 7 hari sebelum MRS namun tidak ada  dipasangkan NGT karena pasien sulit
kelemahan motorik yang signifikan. menelan.
 Injeksi Brainact 3x500 mg iv,
 ranitidine 2x1 amp iv,
 aspilet 1-0-0 tab p.o
 sohobion 0-1-0 tab p.o

27/4 Kondisi pasien tetap, TD 110/70 mmHg, pasien  terapi Hytrin 0-0-2 mg,
tidak mampu menahan BAK  terapi lainnya tetap.
pasien mengalami retensi urine.

28/4 Kondisi pasien tetap  Penggantian terapi ASA 1x100 mg


. menjadi clopidogrel 1x75 mg,
 terapi lainnya tetap

29/4 Kondisi pasien tetap,  Terapi tetap


Diagnosa CVA infark disarankan pindah dari Ruang
THT ke Ruang Neuro/Saraf.
30/4 Kondisi pasien tetap Penghentian terapi Hytrin
Terapi lainnya tetap

1/5 Kondisi pasien tetap terapi lisinopril 1x10 mg


pasien mengeluh nyeri dan setelah diukur, paracetamol 3x500 mg
suhu badan pasien summer (37,50C), terapi lain tetap.

2/5 Kondisi pasien membaik Penghentian terapi parasetamol


terapi lainnya tetap.

3/5 Kondisi pasien membaik, Terapi antihipertensi tetap.


. Terapi tetap

4/5 Kondisi pasien membaik, Terapi tetap

5/5 Kondisi pasien membaik, Terapi tetap

6/5 Kondisi pasien membaik, Terapi tetap

7/5 Kondisi pasien membaik, kesulitan Terapi tetap


menelan berkurang. namun NGT masih terpasang karena pasien
mengeluh selalu tersedak bila minum air.
Pasien sudah bisa diberikan diet lunak 1900
kkal/hari,
Tanggal Data Tambahan Lainnya

27/4 2010 - Dilakukan CT Scan kepala  konsul dari Bag THT ke Bag. Neurologi
- Hasil CI 
 Epiglotis dbn
 Pangkal lidah granul + hipertrofi
 Tidak terdapat massa
 Airway cukup
 Gerak simetris +/+, sekret >>
27/4 2010 - Subj : Kencing keluar popok, pasien tidak bisa menahan air seni  konsul dari Bag
THT ke Bag. Urologi
- Hasil konsul dari Bag Urologi :
 Kesimpulan : Retensi urine + disfagia
 Saran : Hytrin 1x2 mg
 Saran dilakukan pemasangan kateter namun pasien menolak.
29/4 - Hasil CT Scan yaitu Brain Atropi  konsul dari Bag THT ke Bag Neurologi
- Hasil konsul Bag Neurologi 
 Kesimpulan : Diagnosa CVA infark
 Saran : Aspilet 100 mg, Sohobion 0-1-0, Injeksi Brainact 500mg 3x1 ampul
 Disarankan pindah dari Ruang THT ke Ruang Neuro/Saraf

3/5 - Konsul dari Bag Neurologi/Saraf ke Bag Kardiologi


 Objective: TD 140/80 mmHg, pasien memiliki riwayat hipertensi
 Saran : Lisinopril (ACEI) atau Norvask (CCB) 5 mg
- Konsul ke Bag Rehabilitasi Medik untuk memulai terapi latihan kognitif dan
psikomotor (verbal maupun motorik).
OBJECT I VE ( O )
 Data Klinik
DATA 26/ 27/ 28/ 29/ 30/ 1/5 2/5 3/5 4/5 5/5 6/5 7/5
KLINIK 4 4 4 4 4
Suhu 36 36,8 37 37 37 37, 37 37 37 36,2 36,4 36,
5 5
TD 120 110/ 150 150 159 110 130 140 140 150 150 120
/110 70 /80 /9 /9 /8 /90 /80 /80 /10 /80 /9
0 0 0 0 0
Nadi 88 82 80 88 80 68 60 72 82 98 64 88
RR 24 20 20 20 20 20 20 20 20 20 18 20
Mual - - - - - - - - - - - -
Muntah - - - - - - - - - - - -
Batuk + + + + + + ± ± ± - - -

Sulit + + + + + + + + + + + ±
Telan
D ATA L A B O R AT O R I U M
No Data Lab Normal 26/4 27/4 29/4 3/5
1 Hb 11,8-15,3 13,5 14,1
2 WBC 4,5-10,5 7,1 7,9
3 PLT 150-450 202 200
4 GDP / < 126 / 103 / - 60 / 132
GD2PP < 200 mg/dl
5 BUN / SK 9-20 / 14,3 / 12,1 / 0,8 6,3 / 0,6
0,5-1,2 1,7
6 Albumin 3,8 – 5,0 g/dl 3,8 3,0
7 LDL / HDL <150 / 93 / 28,2
>55 mg/dl
8 Na 137-145 132 127
9 K 3,8 – 5,6 4,0 3,5
10 Kolest / TG <200/ 140 / 54 173 / -
<150 mg/dl
DIAGNOSIS
CVA infark + disfagia
ASSASMENT (A)
Problem medik S/O Terapi Analisa

Disfagia KU : lemah IVFD NS Terapi infus bertujuan untuk


O : Na turun 20 tts/menit memperbaiki keadaan umum,
menyeimbangkan cairan dan
elektrolit, dan untuk
mengatasi hiponatremi
KU : Sulit menelan Ranitidin 2x1 ampul Terapi ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya stress
ulcer, mencegah timbulnya
pendarahan lambung pada
stroke.

Ranitidin menghambat
reseptor H2 secara selektif
dan reversibel, dapat
menghambat sekresi asam
lambung akibat perangsangan
gastrin
Panas dan nyeri O : febris (37,5) Parasetamol , 3x500 Terapi ini bertujuan untuk
mg p.o mengatasi keluhan nyeri
pasien dan menormalkan suhu
CVA infark Brainact (citcholin) Untuk mencegah kerusakan sel neuron agar
3x500 mg, iv tidak berkembang lebih berat akibat adanya
iskhemik. Sebagai neuroprotector untuk stroke.

Aspilet (ASA), 1x1 tab, Terapi ini diberikan sebagai antiplatelet , yang
P.O bermanfaat untuk mencegah kambuhnya miokard infark
yang fatal maupun non fatal serta terapI pilihan untuk
pengobatan stroke
.

Clopidogrel 1x75 mg, Terapi ini digunakan Untuk menghambat pembentukan


P.O bekuan di pembuluh darah sehingga dapat mencegah
terjadinya serangan jantung dan stroke yang diakibatkan
dari penyumbatan pembuluh darah dan untuk prevensi
sekunder dari infark jantung dan CVA , setelah
penggunaan aspirin

Sohobion Terapi untuk defisiensi vit B kompleks ,


1x1 tab p.o dan juga dapat untuk mengatasi paresis
(kelumpuhan )pada wajah.
Hipertensi O : TD Lisinopril 1x10 mg, P.O Merupakan golongan ACE
inhibitor. Digunakan pada
hipertensi ringan sampai
berat

S : Tidak Hytrin ( Terasozin HCl) Terapi ini dapat digunakan


mampu 2 mg P.O, 1 xi tab sebagai antihipertensi dan
menahan urologi, tetapi tidak
BAK direkomendasikan sebagai obat
lini pertama untuk hipertensi

O: Infus Merupakan nutrisi parenteral


albumin Tutofusin : Aminofusin (2:1) esensial untuk pasien dengan
insufisiensi protein.

hipokalemia O:K KCl, 12,5 mEq dl NS 20 tpm Terapi untuk mengatasi hipokalemi
P L A N (P)
•Penggunaan infus tutofusin dan KCl perlu
dilakukan monitoring
• terapi lisinopril tidak di anjurkan,
KIE
Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau :
profil kolesterol, BB, rokok, hipertensi, dlL
TERIMA
KASIH
Adapted from Goldstein LB, Adams R, Alberts
MJ, et al. Primary prevention of ischemic
stroke: A
guideline from the American Heart
Association/American Stroke Association
Stroke Council: Cosponsored
by the Atherosclerotic Peripheral Vascular
Disease Interdisciplinary Working Group;
Cardiovascular
Nursing Council; Clinical Cardiology Council;
Nutrition, Physical Activity, and Metabolism
Council; and the Quality of Care and
Outcomes Research Interdisciplinary
Working Group. Stroke
2006;37:1583–1633.

Anda mungkin juga menyukai