Anda di halaman 1dari 15

Pencegahan dan

Penanggulangan
Anemia Defisiensi Besi
pada anak dan dewasa.
DEFENISI ANEMIA

 Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah


hemoglobin dalam darah kurang dari normal.

 Dimana Hb berfungsi membawa oksigen dari paru-


paru ke jaringan sekitar dan mengangkut karbohidrat
dari jaringan ke paru-paru.
KLASIFIKASI ANEMIA
A. Anemia Defisiensi
Disebabkan karena kekurangan ( defisiensi) zat gizi tertentu.
B. Anemia Aplastik
Disebabkan karena kekurangan produksi sel bdarah merah.
Hal ini bisa terjadi bila sumsum tulang berhenti bekerja sehingga
tidak cukup sel darah merah yang di bentuk.
C. Anemia Hemogarik
Disebabkan karena pengeluaran darah dari tubuh lewat
pendarahan.
D. Anemia Hemolitik
Disebabkan karena penghancuran (destruksi) sel darah
merah di dalam tubuh.
 Anemia Defisiensi Besi

Merupakan anemia yang disebabkan karena kekurangan


zat besi di dalam tubuh.
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi, yaitu:
Pucat pada mata, bibir, kuku, dan telapak tangan.

Denyut nadi cepat

Mudah lelah

Mudah mengantuk

Kadang-kadang pusing

Kadar Hb di bawah normal


Anemia Defisiensi Besi pada anak
Menurut data SKRT tahun 2007 menunjukkan prevalensi
anemia defisiensi besi pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45 %.

Secara Epidemiologi prevalensi anemia defisiensi besi di


temukan pada masa bayi dan anak-anak , hal ini disebabkan karena:

 Pada saat hamil ibu kekurangan zat besi

 Percepatan tumbuh masa kanak-kanak

 Rendahnya asupan besi dari makanan

 Penggunaan susu formula bayi dengan kadar besi kurang


Anemia Defisiensi Besi pada remaja
Anemia defisiensi besi juga banyak di temukan pada
masa remaja terutama pada remaja putri, disebabkan :

 Rendahnya asupan makanan yang mengandung zat besi dan


vitamin C

 Diet yang tidak tepat

 Kehilangan darah akibat menstruasi

 Infeksi cacing tambang

 Suka melakukan olahraga berat


Penyebab defisiensi besi menurut umur:
- Pada bayi dan anak
 Cadangan besi kurang karena BBLR, kembar dan prematur

 Alergi protein susu sapi

 Asupan besi kurang karena tidak dapat makanan tambahan

- Pada anak dan remaja:


 Obesitas

 Infeksi berulang / kronis ( bakteri, virus, dan parasit )

 Mal Absorbsi

 Akibat infeksi cacing tambang / cacingan

 Menstruasi berlebihan pada remaja putri


Anemia Defisiensi Besi pada dewasa
Menurut SKRT 2001, 40% WUS di Indonesia mengalami
anemia, dengan rentang usia 26 – 40 tahun.

Tanda dan gejala anemia:

 Tubuh lemas, lesuh, tidak bertenaga

 Mudah lelah

 Sesak nafas

 Kulit pucat
JENIS – JENIS ZAT BESI
Ada 2 jenis zat besi yang berbeda dalam makanan,
yaitu: zat besi yang berasal dari HEME dan Non HEME.

1. Zat Besi Heme, merupakan penyusun hemoglobin dan


mioglobin, terkandung dalam daging, ikandan unggas.

2. Zat Besi Non Heme : terkandung dalam makanan nabati


seperti sayur-sayuran yang berwarna hijau tua.
TAHAPAN KEKURANGAN GIZI BESI
1. Tahap pertama terjadi bila simpanan besi berkurang yang terlihat
dari penurunan Feritin dalam plasma hingga 12g/L.

2. Tahap kedua terlihat dengan habisnya simpanan besi, menurunnya


transferin jenuh hingga kurang dari 16% pada orang dewasa dan
meningkatkan protovorpitin pada hemoglobin.

Hal ini mengganggu metabolisme energi sehingga menyebabkan

menurunnya kemampuan kerja.

3. Kadar hemoglobin total turun di bawah nilai normal, dengan


gambaran sel darah merah yang kecil dan nilai hemoglobin
rendah,
UPAYA PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI
BESI
Ada 4 pendekatan utama, yaitu:
1. Penyediaan suplementasi zat besi
2. Fortifikasi (penambahan zat gizi mikro vitamin dan mineral) bahan
pangan yang biasa di konsumsi dengan zat besi.
3. Pendekatan Agricultural dan Horticurtural.
4. Edukasi Gizi.
Penanganan anemia zat besi pada anak yaitu:

 Mengatasi faktor penyebab

 Pemberian preparat besi baik secara oral maupun parenteral.

Pencegahan anemia defisiensi besi pada anak :

- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang:

 Gizi dan jenis makanan yang mengandung kadar besi tinggi

 Pemberian ASI Eksklusif perlu di tingkatkan

 Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan untuk


mengurangi terjadinya infeksi bakteri / infeksi parasit
(cacing)
Pencegahan anemia defisiensi besi pada remaja :

 Konsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama yang


kaya protein dan zat besi

 Konsumsi makanan yang banyak vitamin C

 Menjaga kebersihan

 Konsumsi suplemen zat besi, vitamin C atau tablet


penambah darah 1x seminggu

 Hindari minum teh dan kafein setelah makan


Penyebab anemia defisiensi besi pada dewasa, yaitu:

1. Kekurangan darah, disebabkan :

 Penyakit lambung ( tukak lambun g )

 Pemakaian obat penghilamg rasa sakit ( nsaid )

 Kekurangan darah akibat cedera atau operasi

2. Kekurangan makanan yang mengandung zat besi

3. Tubuh tidak mampu menyerap zat besi


Pencegahan anemia defisiensi besi pada dewasa, yaitu:

1. Mengkonsumsi makanan kaya zat besi

2. ‘mengkonsumsi makanan kaya asam folat

3. Mengkonsumsi vitamin B12

4. Mengkonsumsi vitamin C

Anda mungkin juga menyukai