Anda di halaman 1dari 12

KESEPAKATAN PERTEMUAN

JEJARING EKSTERNAL P2TB


Indo Alam Sari
12-September-2019
KESEPAKATAN PERTEMUAN JEJARING
EXTERNAL TB :
• DIAGNOSIS TB HARUS MENGGUNAKAN ALUR PERMENKES NO 67 TAHUN
2016.
• AKSES DIAGNOSIS TCM HANYA UNTUK 9 KRITERIA TB RO, DILUAR KRITERIA
MENGGUNAKAN BTA (MIKROSKOPIS).
• ALUR RUJUKAN PASIEN MENGACU PADA SE DINAS MEI 2018 DENGAN
MELENGKAPI INFORMASI TB 09.
• FASKES PENERIMA RUJUKAN HARUS MENGEMBALIKAN BAGIAN BAWAH
TB 09 KE FASKES PERUJUK.
• FASKES PENATALAKSANA PASIEN RUJUKAN WAJIB MENGIRIMKAN HASIL
AKHIR PENGOBATAN PASIEN MENGGUNAKAN FORM TB 10.
• RUJUKAN TES TUBERKULIN UNTUK PASIEN BPJS HARUS MELALUI DOKTER
SPESIALIS DENGAN HASIL BACAAN LANGSUNG DARI DOKTER RS.
• BPJS AKAN MENGUPAYAKAN MEKANISME RUJUK LANGSUNG PASIEN TB DI
RS TIPE C ATAU D DENGAN PERSYARATAN SUDAH TERINTEGRASI
PROGRAM DOTS.
• SEMUA PKM WAJIB MENGHITUNG/MENGETAHUI TARGET SESUAI SPM
• USULAN PENAMBAHAN ALAT TCM
Workshop FKTP Batch.1
1. Puskesmas Tempuran
2. Puskesmas Rawamerta
3. Puskesmas Rengasdengklok
4. Puskesmas Bayurlor
5. Puskesmas Plawad
6. Puskesmas Anggadita
7. Puskesmas Purwasari
8. Puskesmas Ciampel
9. Puskesmas Kalangsari
10.Puskesmas Klari
RTL Workshop FKTP Batch.1
1. Puskesmas akan mengkoordinasi Klinik dan DPM di wilayahnya untuk berMoU, maksimal
30 Oktober 2019 sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang sudah di tandatangan saat
workshop. Salinan MoU disampaikan ke Program TB Dinkes maksimal 1 minggu setelah
MoU di tandatangan.
2. Setiap DPM dan Klinik akan membuat akun WiFi TB yang akan digunakan untuk
melaporkan Pasien TB, maksimal 15 Oktober 2019.
3. Puskesmas sebagai Koordinator dalam sosialisasi WIFI TB Lokakarya kepada Klinik dan
DPM yang belum terpapar Wifi TB. (minggu ke 4 bulan oktober 2019)
4. Puskesmas membuat WAG (group Whatsapp) jejaring eksternal wilayah kerja masing-
masing. (minggu ke 4 Oktober 2019)
5. Semua Puskesmas dan wilayah kerjanya sudah menjalankan Wifi TB (minggu ke 4 bulan
Oktober 2019)
6. Puskesmas sebagai koordinator akan mengadakan pertemuan rutin 3 bulanan dengan
Klinik dan DPM.
7. Selanjutnya akan diadakan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh Dinkes, Tim
DPPM, IO PPM, dan Puskesmas. (mulai awal Desember 2019).
8. Buku bantu suspek TB untuk Klinik dan DPM akan dibuat oleh Dinas dan akan diturunkan
ke Puskesmas dalam bentuk Soft File. Untuk selanjutnya akan dibuat cetakan, melalui
kapitasi Puskesmas tahun 2020.
Workshop FKTP Batch.2
1. Puskesmas Cikampek
2. Puskesmas Cibuaya
3. Puskesmas Loji
4. Puskesmas Gempol
5. Puskesmas Telukjambe
6. Puskesmas Jatisari
7. Puskesmas Karawang
8. Puskesmas Pangkalan
9. Puskesmas Adiarsa
10.Puskesmas Telagasari
RTL Workshop FKTP Batch.2
1. Puskesmas akan mengkoordinasi Klinik dan DPM di wilayahnya untuk berMoU,
maksimal 30 Oktober 2019 sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang sudah di
tandatangan saat workshop. Salinan MoU disampaikan ke Program TB Dinkes
maksimal 1 minggu setelah MoU di tandatangan.
2. Setiap DPM dan Klinik akan membuat akun WiFi TB yang akan digunakan untuk
melaporkan Pasien TB, maksimal 15 Oktober 2019.
3. Puskesmas sebagai Koordinator dalam sosialisasi WIFI TB Lokakarya kepada Klinik
dan DPM yang belum terpapar Wifi TB. (minggu ke 4 bulan oktober 2019)
4. Puskesmas membuat WAG (group Whatsapp) jejaring eksternal wilayah kerja
masing-masing. (minggu ke 4 Oktober 2019)
5. Semua Puskesmas dan wilayah kerjanya sudah menjalankan Wifi TB (minggu ke 4
bulan Oktober 2019)
6. Puskesmas sebagai koordinator akan mengadakan pertemuan rutin 3 bulanan
dengan Klinik dan DPM.
7. Selanjutnya akan diadakan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh
Dinkes, Tim DPPM, IO PPM, dan Puskesmas. (mulai awal Desember 2019).
8. Buku bantu suspek TB untuk Klinik dan DPM akan dibuat oleh Dinas dan akan
diturunkan ke Puskesmas dalam bentuk Soft File. Untuk selanjutnya akan dibuat
cetakan, melalui kapitasi Puskesmas tahun 2020.
Workshop FKTP Batch.3
1. Puskesmas Sukatani
2. Puskesmas Majalaya
3. Puskesmas Kotabaru
4. Puskesmas Kutawaluya
5. Puskesmas Wadas
6. Puskesmas Kertamukti
7. Puskesmas Cilamaya
8. Puskesmas Pasirukem
9. Puskesmas Batujaya
10.Puskesmas Cikampek Utara
RTL Workshop FKTP Batch.3
1. Puskesmas akan mengkoordinasi Klinik dan DPM di wilayahnya untuk berMoU,
maksimal 12 November 2019 sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang sudah di
tandatangan saat workshop. Salinan MoU disampaikan ke Program TB Dinkes
maksimal 1 minggu setelah MoU di tandatangan.
2. Setiap DPM dan Klinik akan membuat akun WiFi TB yang akan digunakan untuk
melaporkan Pasien TB, maksimal 29 Oktober 2019.
3. Puskesmas sebagai Koordinator dalam sosialisasi WIFI TB Lokakarya kepada Klinik
dan DPM yang belum terpapar Wifi TB. (minggu ke 4 bulan November 2019)
4. Puskesmas membuat WAG (group Whatsapp) jejaring eksternal wilayah kerja
masing-masing. (4 November 2019)
5. Semua Puskesmas dan wilayah kerjanya sudah menjalankan Wifi TB (minggu ke 4
bulan November 2019)
6. Puskesmas sebagai koordinator akan mengadakan pertemuan rutin 3 bulanan
dengan Klinik dan DPM.
7. Selanjutnya akan diadakan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh
Dinkes, Tim DPPM, IO PPM, dan Puskesmas. (mulai awal Desember 2019).
8. Buku bantu suspek TB untuk Klinik dan DPM akan dibuat oleh Dinas dan akan
diturunkan ke Puskesmas dalam bentuk Soft File. Untuk selanjutnya akan dibuat
cetakan, melalui kapitasi Puskesmas tahun 2020.
Workshop FKTP Batch.4 dan 5
1. Puskesmas Cicinde 11. Puskesmas Jomin
2. Puskesmas Sungaibuntu 12. Puskesmas Medangasem
3. Puskesmas Lemah Duhur 13. Puskesmas Pacing
4. Puskesmas Lemah Abang 14. Puskesmas Pakisjaya
5. Puskesmas Tunggakjati 15. Puskesmas Pedes
6. Puskesmas Karawang Kulon 16. Puskesmas Tanjungpura
7. Puskesmas Wanakerta 17. Puskesmas Tirtajaya
8. Puskesmas Balongsari 18. Puskesmas Tirtamulya
9. Puskesmas Jayakerta 19. Puskesmas Curug
10. Puskesmas Nagasari 20. Puskesmas Kutamukti
RTL Workshop FKTP Batch.4 dan 5
1. Puskesmas akan mengkoordinasi Klinik dan DPM di wilayahnya untuk berMoU, maksimal 20
November 2019 sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang sudah di tandatangan saat
workshop. Salinan MoU disampaikan ke Program TB Dinkes maksimal 1 minggu setelah MoU
di tanda tangan.
2. Setiap DPM dan Klinik akan membuat akun WiFi TB yang akan digunakan untuk melaporkan
Pasien TB, maksimal 20 November 2019.
3. Puskesmas sebagai Koordinator dalam sosialisasi WIFI TB Lokakarya kepada Klinik dan DPM
yang belum terpapar Wifi TB. (minggu ke 4 bulan November 2019)
4. Puskesmas membuat WAG (group Whatsapp) jejaring eksternal wilayah kerja masing-masing.
(13 November 2019)
5. Semua Puskesmas dan wilayah kerjanya sudah menjalankan Wifi TB (20 November 2019)
6. Semua Puskesmas akan mengadakan sosialisasi keseluruh DPM dan Klinik di wilayah masing-
masing agar tergabung dalam Jejaring TB dan DPM/ Klinik dapat melaporan terduga
TB/Pasien TB melalui Wifi TB.
7. Puskesmas sebagai koordinator akan mengadakan pertemuan rutin 3 bulanan dengan Klinik
dan DPM melalui pendanaan BOK Puskesmas.
8. Selanjutnya akan diadakan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh Dinkes, Tim
DPPM, IO PPM, dan Puskesmas. (mulai awal Desember 2019).
9. Buku bantu suspek TB untuk Klinik dan DPM akan dibuat oleh Dinas dan akan diturunkan ke
Puskesmas dalam bentuk Soft File. Untuk selanjutnya akan dibuat cetakan, melalui kapitasi
Puskesmas tahun 2020.
Evaluasi Pasca Workshop
1. Puskesmas yang sdh melaksanakan ekspansi
MoU ke klinik dan DPM wilayah : Teluk Jambe,
Lemah Duhur, Telagasari (6%)
2. Akun wifi TB Klinik dan DPM belum diverifikasi
oleh Puskesmas
3. Pelaksanaan rujukan suspek TB oleh Klinik dan
DPM melalui wifi TB belum berjalan baik
4. Diperolehnya informasi tentang suspek TB
rujukan klinik yang ‘tidak diterima’ oleh
Puskesmas, sehingga suspek dititipkan
tatalaksananya ke Puskesmas lain.
Solusi & Kesepakatan

Anda mungkin juga menyukai