KEPERAWATAN
Dokumentasi salah satu alat ukur
untuk mengetahui, memantau dan
menyimpulkan suatu pelayanan asuhan
keperawatan yang diselenggarakan di
rumah sakit
Keterampilan
Komunikasi
Keterampilan
Dokumentasi
Keterampilan
Standar
Dokumentasi
3 KOMPONEN DLM MODEL
DOKUMENTASI
doc.ikd_3@2013
KUALITAS PELAYANAN
Pendokumentasian data klien harus lengkap dan akurat,
akan memberikan kemudahan bagi parawat dalam
membantu menyelesaikan masalah klien dan untuk
mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi.
KEUANGAN
Dokumentasi merupakan alat pertimbangan dalam besarnya
jumlah biaya keperawatan klien
PENDIDIKAN
Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan
yang dapat sebagai referensi pembelajaran bagi peserta didik
atau profesi keperawatan
PENELITIAN
Karena data yang terdapat didalamnya mengandung
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek
riset dan pengembangan profesi keperawatan.
AKREDITASI
Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana
peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Dengan demikian dapat di ambil
kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan pemberian
asuhan keperawatan yang di berikan guna pembinaan dan
pengembangan selanjutnya.
doc.ikd_3@2013
PRINSIP-PRINSIP DOKUMENTASI
1.Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian
pertama dilakukan, demikian juga pada setiap langkah
kegiatan keperawatan
2.Bila memungkinkan, catat setiap respon pasien /
keluarganya tentang informasi / data yang penting tentang
keadaannya
3.Pastikan kebenaran setiap data yang akan dicatat
4.Data pasien harus objektif dan bukan merupakan
penafsiran perawat, dalam hal ini perawat mencatat apa
yang dilihat dari respon pasien pada saat merawat pasien
mulai dari pengkajian sampai evaluasi
5. Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi hal-hal
sebagai berikut : adanya perubahan kondisi atau
munculnya masalah baru, respon pasien terhadap
bimbingan perawat
6. Harus dihindari dokumentasi yang baku sebab sifat
individu /Pasien adalah unik dan setiap pasien
mempunyai masalah yang berbeda.
7. Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas
dari setiap catatan yang dicatat, harus disepakati atas
kebijaksanaan institusi setempat
8. Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta
dan jangan menggunakan pensil agar tidak mudah
dihapus.
9. Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi
salah tulis, coret dan diganti dengan yang benar
kemudian ditanda tangani.
10. Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu
tanda tangan dan nama jelas penulis
11. Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain
kesehatan yang lain sebelum menulis data terakhir.
12. Dokumentasi harus dibuat dengan tepat, jelas dan
lengkap
Pedoman bagi perawat di Indonesia
dlm melaksanakan asuhan
keperawatan melalui pendekatan
proses keperawatan
Dilaksanakan oleh
perawat generalis,
maupun spesialis di
seluruh tatanan
pelayanan kesehatan
STANDAR 1: PENGKAJIAN
Perawat mengumpulkan data tentang status
kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh,
akurat, singkat dan berkesinambungan
• Kriteria :
1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan
mempelajari data penunjang
2. Sumber data adalah klien, keluarga, atau
orang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan
catatan lain.
Next…
• Kriteria :
3. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk
mengidentifikasi:
a. Status kesehatan klien saat ini
b. Status kesehatan klien masa lalu
c. Status fisiologis, psikologis, sosial, spiritual
d. Respon thd terapi
e. Harapan thd tingkat kesehatan yg optimal
f. Resiko – resiko tinggi masalah
STANDAR 2: DIAGNOSA KEP
• Perawat mengimplementasikan
tindakan yang telah diidentifikasi
dalam rencana asuhan keperawatan
• Kriteria Proses :
1. Bekerja sama dengan klien dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan
2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan
lain untuk meningkatkan status
kesehatan klien
3. Melakukan tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah kesehatan
klien.
Next…
4. Melakukan supervisi thd tenaga pelaksana
keperawatan di bawah tanggung jawabnya.
5. Menjadi koordinator pelayanan dan
advokasi thd klien untuk mencapai tujuan
kesehatan
6. Menginformasikan kpd klien ttg status
kesehatan dan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan yg ada
7. Memberikan pendidikan pada klien dan
keluarga mengenai konsep, ketrampilan
asuhan diri serta membantu klien
memodifikasi lingkungan yang
digunakannya
8. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan
tindakan keperawatan berdasarkan respon
klien.
STANDAR 5: EVALUASI
# Kriteria :
1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi
secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.
2. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam
mengukur perkembangan ke arah pencapaian tujuan
3. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat
dan klien
4. Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi
rencana asuhan keperawatan
5. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi
perencanaan
MODEL-MODEL
DOKUMENTASI
Model dokumentasi:
Ds 1. 1. S:
Do 2. O:
3. dst A:
P:
Ds 1.
Do 2.
3. dst
• C. PROGRESS- ORIENTED RECORD
(Catatan Berorientasi Pada Perkembangan/ Kemajuan )
DS : T: R:
Perih daerah 1. Mengkaji pola BAB klien Keluhan klien berkurang
rectal 2. Memonitor daerah rectal Frekuensi BAB 2 x
DO : dari iritasi
BAB > 3 kali 3. Memotivasi hygiene
Lembek (+) perseorangan
Lendir (+) 4. Mengobservasi
Darah (+) perkembangan KU klien
BP :
Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang proses
infeksi bakteri sbg
penyebab diare
LW :
Diagnosa medis sesuai
dengan protap limpah
wenang.
PENULISAN SOAP (IE)
Tanggal Waktu Catatan Perkembangan
TERIMAKASIH