171200235 171200245
01 Anak Agung Istri Purnama Dewi 04 Made Astawa Ari Putra
171200237 171200257
02 Debby Septiyani 05 Ni Kmg Anita Saraswati Dewi D
171200241 171200262
03 I Luh Sekariani 06 Ni Putu Diah Rahayu Utari
171200267
07 Putu Sistha Purwaningrum
Table of Contents
Sejarah Aromaterapi
di Dunia
Mesir Sejarah Aromaterapi
Romawi dan Yunani di Indonesia
Cina Kuno Mataram Kuno
India Kuno Ken Dedes
Arab Kerajaan Majapahit
Aromaterapi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu aroma berarti harum
dan terapi yang berarti pengobatan.
Istilah Aromaterapi diciptakan oleh
kimiawan Prancis, Rene Maurice
Gattefosse (1928)
Pada masa itu tercatat nama Abu Ali al-Hu-sain bin Abdullah bin
Sina (980-1037), seorang dokter dan ahli farmasi muslim yang lebih
dikenal dengan nama Ibnu Sina (Avecina). Beliau pertama kali
memperkenalkan cara-cara memisahkan kandungan minyak
esensial dari suatu tanaman. Metoda yang ditemukannya
selanjutnya dikenal dengan teknik penyulingan (Distilasi)
Sejarah Aromaterapi di Indonesia
Aroma terapi dipopulerkan di Indonesia oleh beberapa ahli penata
kecantikan Indonesia setelah menimba ilmu di Eropa, oleh-oleh
dari acara Post XXXV Cidesco World Congress Aroma Therapy
Course pada tahun 1981 di Wina, Austria. Aroma terapi di
Indonesia secara historis baru tercatat pada masa kerajaan
Mataram Islam.
Di Indonesia, metode pijat telah ada sejak
berabad-abad lalu → terbukti dari relief pada
Candi Borobudur pada abad 8-9. Pijat sebagai
warisan budaya Indonesia, karena filosofi pijat →
penanaman metode kesehatan lahir batin serta
kecantikan seseorang
Pengobatan tradisional di Indonesia banyak mendapat pengaruh dari
ayuverdic dan pengobatan China → pengaruh agama Hindu yang tiba di
Indonesia sekitar abad 400 SM. Pemimpin agama Hindu yang
memperkenalkan pengobatan ayuverdic → menggunakan minyak berasal
dari tanaman. Agama Budha juga memberikan pengaruh masuknya
aromaterapi di Indonesia → biksu Budha mengajarkan pengobatan
tradisional China