Anda di halaman 1dari 20

ETIKA

FILSAFAT ETIKA

• Etika Individual

• Etika Sosial
PENGERTIAN MORALITAS

Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara

baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk

petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan semacamnya

yang diwariskan secara turun temurun melalui agama atau kebudayaan

tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia

benar-benar menjadi manusia yang baik. Moralitas adalah tradisi,

kepercayaan, dalam agama atau budaya, tentang perilaku yang baik dan

buruk (Salam Burhanudin, 1997).


PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral

yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika sangat menekankan

pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral serta

permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral

itu.

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang

menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara

pribadi maupun sebagai kelompok (Salam Burhanudin, 1997).


MORAL DAN ETIKA

• Moral memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup.

• Moralitas adalah petunjuk konkret yang siap pakai tentang bagaimana

kita harus hidup.

• Etika adalah perwujudan dan pengejawantahan secara kritis dan rasional

ajaran moral yang siap pakai itu.

• Moral dan etika mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi kita

orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.
MORAL DAN ETIKA

Moralitas mengatakan kepada kita : Etika justru mempersoalkan : Apakah

Inilah caranya Anda harus melangkah saya harus melangkah dengan cara itu ?

Dan mengapa harus dengan cara itu ?

Etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, maka etika tidak bermaksud untuk

membuat orang bertindak sesuai dengan moralitas begitu saja. Etika memang pada

akhirnya menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas, tetapi bukan

karena tindakan itu diperintahkan oleh moralitas (oleh nenek moyang, orang tua,

dosen), melainkan karena ia sendiri tahu bahwa hal itu memang baik baginya. Maka

kebebasan dan tanggung jawab adalah kondisi dasar bagi pengambilan keputusan

dan tindakan yang etis, dengan suara hati memainkan peran yang sangat sentral.
ETIKA DESKRIPTIF DAN ETIKA NORMATIF

Etika deskriptif, yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia

dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika dsekriptif

berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu

fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkret yang membudaya.

Etika normatif, yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya

dimiliki oleh manusia, atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia, dan apa yang tindakan yang

seharusnya diambil untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif berbicara

mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia, serta memberi penilaian dan himbauan

kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma. Ia menghimbau

manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari yang jelek.


NORMA

• Norma khusus (menyangkut aturan bermain dalam olah raga, dll)

• Norma umum (norma sopan satun, norma hukum, norma moral).


SISTEMATIKA ETIKA

Etika Umum

Etika Etika Individual

Etika Khusus
• Sikap terhadap sesama • Biomedis
• Etika keluarga • Bisnis
• Etika profesi • Hukum
Etika Sosial • Etika politik • Dosen
• Etika lingkungan hidup • Insinyur
• Kritik ediologi
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
• Harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu

perbuatan.

• Harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.


ARTI TANGGUNG JAWAB
• Tanggung jawab itu dapat dipelajari. Setiap orang dapat melatih, memupuk dan mengembangkan

tanggung jawab itu dalam dirinya sehingga sudah terbiasa, tahu bertanggung jawab atas segala

perbuatan dan dapat bertanggung jawab/mempertanggungjawabkan tugas/amanah yang diberikan

kepadanya.

• Latihan bertanggung jawab itu dapat dimulai pada diri sendiri. Apa yang dimaksud bertanggung

jawab pada diri ? Tidak lain dari menjaga kehormatan diri, menjaga nama baik, jangan sampai

ternoda disebabkan karena perbuatan sendiri.

• Tanggung jawab itu menuntut supaya setiap orang dapat menunaikan tugas kewajiban yang

diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, sebagai pencerminan dari jiwa yang berkepribadian.

• Tanggung jawab itu menghendaki supaya setiap pribadi, memiliki keberanian dan keikhlasan dalam

melaksanakan kewajibannya. Berani tidak saja pada saat-saat yang menguntungkan, tetapi juga

pada saat-saat kritis dan krisis, tanggung jawab juga mengandung arti adanya pengorbanan.

• Bertanggung jawab berarti memfungsionalkan sifat-sifat manusiawi untuk mempertahankan nilai-

nilai pribadi yang luhur, serta dapat mendudukkan nilai harga diri manusia sebagai manusia.
PENDAPAT DAN ALIRAN DALAM ETIKA

Dalam etika, sebagai filsafat tentang tingkah laku, antara lain dibicarakan apakah ukuran baik buruknya

kelakuan manusia. Secara garis besar teori-teori yang berkenaan dengan hal ini dapat digolongkan pada dua

golongan :

a. Teori Deontologis (yang mencari ukuran baik buruknya perbuatan pada perbuatannya

dan aturannya sendiri. Tidak ada hal di dunia ini yang bisa dianggap baik tanpa kualifikasi kecuali

kemauan baik. Semua tindakan yang dijalankan sesuai dengan kewajiban tetapi tidak dijalankan

berdasarkan kemauan baik melainkan hanya karena terpaksa dianggap sebagai bukan tindakan yang

baik).

b. Teori Teleologis (yang mengukur baik buruknya perbuatan dari akibat-akibat yang ditimbulkannya).
PENGERTIAN HUKUM

Suatu peraturan yang dibuat oleh pemerintah atau oleh suatu lembaga, yang

digunakan sebagai suatu alat untuk mengatur kehidupan warganya.

Bagi mereka yang tidak mematuhi hukum tersebut, dengan sendirinya dianggap

sebagai pelanggar hukum dan akan dijatuhi sanksi-sanksi sesuai dengan jenis

pelanggaran yang dibuatnya.

Terdapat 2 jenis hukum dalam masyarakat :

a. Hukum tidak tertulis

b. Hukum tertulis
PERBANDINGAN ANTARA HUKUM DAN ETIKA

Kesamaan

• Hukum dan etika sama-sama berfungsi sebagai alat untuk mengatur tertib hidup dalam masyarakat.

• Hukum dan etika, sama-sama mempelajari dan menjadikan objek tingkah laku manusia.

• Keduanya memberikan penggarisan, yang merupakan batas gerak, hak dan kewenangan seseoarang

dalam pergaulan hidup, supaya jangan saling merugikan.

• Keduanya bersumber dari pengalaman.

• Keduanya menggugah kesadaran manusia.


PERBANDINGAN ANTARA HUKUM DAN ETIKA

Perbedaan

• Hukum negara itu tertulis/terbukukan, sedang hukum etika tidak.

• Pada hukum negara, sifatnya objektif, tegas. Hukum etika sifatnya subjektif, fleksibel, luwes.

• Hukum negara bersifat menuntut, hukum etika memberikan tuntunan.

• Hukum negara memerlukan bukti untuk menjatuhkan vonis. Hukum etika tidak memerlukan bukti

fisik.

• Hukum negara memerlukan alat negara untuk menjamin pelaksanaan hukuman itu. Hukum etika

tidak memerlukan alat, kecuali kesadaran jiwa sendiri.


ETIKA PROFESI

Adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah

hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekan suatu

keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menuntut

keahlian, sementara lainnya melakukan hal yang sama sebagai hobi, atau mengisi

waktu luang.
CIRI CIRI PROFESI

• Adanya pengetahuan khusus.

• Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.

• Mengabdi kepada kepentingan masyarakat.

• Ada ijin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi.

• Profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.


PRINSIP PRINSIP ETIKA PROFESI

• Tanggung jawab : setiap orang yang mempunyai profesi tertentu diharapkan selalu

bersikap bertanggung jawab dalam 2 arah :

a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya ;

b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat.

• Keadilan : prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang

menjadi haknya.

• Otonomi : prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi

kebebasan dalam menjalankan profesinya.


CONTOH ETIKA BISNIS

• Pandangan praktis realistis (keuntungan menjadi tujuan utama).

• Pandangan ideal (menyangkut kegiatan memproduksi, menjual, dan membeli

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat)


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai