FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOJONEGORO
Struktur-Bangunan 1
STRUKTUR BANGUNAN
I UMUM
II BAGIAN BAWAH
IV BAGIAN ATAS/ATAP
V. GAMBAR
IX SIRKULASI UDARA
X PENERANGAN
XI ELECTRICAL
Struktur-Bangunan 2
STRUKTUR BANGUNAN
I. Umum : Gedung adalah bangunan yang merupakan tempat tinggal atau tempat melakukan aktivitas
secara permanen maupun sementara atau berkala serta dapat melindungi penghuninya dari
gangguan kejahatan dan pengaruh cuaca.
Atas
Tengah
Sloof
Bawah
Kolom
POTONGAN DENAH
Struktur-Bangunan 3
Type : 1 & 2 . Pondasi langsung type menerus dan setempat.
Sloof / Trasram
Pas. Pondasi
Beton
Lantai kerja
Kolom
Kolom
Sloof / Trasram
Setempat Menerus
3. Pondasi sumuran
Pondasi sumuran
Sloof
Denah
4. Pondasi straust
Pondasi
Sloof
Denah
5. Pondasi pancang
poor
Kelompok
Tunggal
Struktur-Bangunan 4
2.2. Lantai kerja
Fungsi : Membuat permukaan dasar pondasi benar-benar rata.
Konstruksi : Batu, bata dan beton
2.3. Sloof
Fungsi : 1. Penyekat rembesan air tanah ke dinding
2. Sebagai konstruksi muai susut
3. Transfer beban diatasnya dengan distribusi terbagi rata pada pondasi
Konstruksi : 1. Pasangan bata yang disusun berdiri untuk trasram
Konstruksi : 1. Plester
2. Ubin
3. Keramik
4. Marmer
5. Kayu
3.1. Dinding
Fungsi : 1. Penyangga atau tempat kedudukan atap.
2. Pengamanan dari gangguan kejahatan / binatang buas serta pengaruh cuaca.
3. Penyekat ruangan dan peredam kebisingan.
4. Pemisah ruangan
Struktur-Bangunan 5
Syarat : Dalam menyusun pasangan bata tidak boleh terjadi siar lurus vertical.
Susunan lapisan 1, 2, 3
Lapisan 3
Lapisan 1 Susunan
Lapisan 2
3
/4 bata
Bentuk silang
Lapisan 4
Susunan
Struktur-Bangunan 6
c. Pasangan bata tegak untuk rolag
Type : 1. Datar 4. Busur runcing
2. Busur segmen 5. Parabol
3. Busur bundar
d. Penampang ferrocement
3~5 cm
e. Asbes cement
3.2. Kolom
Fungsi : Sebagai pengaku tembok untuk melawan gaya horisontal.
Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang (praktis atau struktur).
3. Baja profil (struktur).
Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang (praktis atau struktur).
3. Baja profil (struktur).
Struktur-Bangunan 7
IV. A t a p
4.1. Rangka Atap
Fungsi : Sebagai penahan penutup atap.
Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang.
3. Baja profil (struktur).
Struktur-Bangunan 8
Komponen Kuda-kuda kayu 11
8
7 4 2 4
5
9
6 3
13 3
10 12
No.Blk Nama Balok Ukuran minimal dalam cm'
1 Balok tarik 8 x 10
Dinding 2 Tiang kuda-kuda 8 x 10
3 Balok penyokong 8 x 10
4 Kaki kuda-kuda 8 x 10
5 Balok pengapit 6 x 10
6 Balok tembok 8 x 10
7 Gording 8 x 10
8 Balok bubungan 8 x 10
9 Balok usuk / Kaso 4 x 6
10 Lisplank 2 x 20
11 Papan bubungan 2 x 15
12 Balok plafon 4 x 6
13 Reng 2 x 3
2 Miring Genteng 30 ~ 40 o
Asbes gelombang 15 ~ 25 o
Seng gelombang 15 ~ 25 o
Sirap 25 ~ 40 o
Rumbia o
Kelengkapanya
1. No. Nama Type Konstruksi Fungsi
Struktur-Bangunan 9
V. Gambar
A0 1189 841
A1 841 594
A2 594 420
A3 420 297
A4 297 210
Kop Kop
No.1 No.2
Catatan :
Jarak garis tepi dari sisi kertas : sebelah kiri 25 mm
sebelah kanan 10 mm
sebelah atas 10 mm
sebelah bawah 10 mm
Propinsi :
Pemilik
Proyek :
Tittle
Kabupaten :
71 mm
No.Reg. :
No.Lembar :
Direncana Tanggal Nomor Kontrak
Nama Konsultan / Kontraktor
Dirperiksa
Disetujui
190 mm
Struktur-Bangunan 10
5.3. Nomor Regester
Fungsi : Untuk memudahkan pengelompokanya dalam pengarsipan.
Pengkodean / Penomoran :
A - BB - CC - DD
Keterangan :
A : Type gambar
BB : Pengelompokan gambar
CC : Pembagian butir yang disebut dalam BB
DD : Nomor urut
5.4. Denah Bangunan
Adalah gambar perencanaan bangunan tentang tata ruang serta kemudahan access antar ruang
dengan mempertimbangkan efisiensi ruangan juga termasuk rencana planting.
Prinsip Rumah Sehat harus dipenuhi semaksimal mungkin antara lain :
- Indah dalam arti cukup baik dalam segi desain.
- Teknis dalam arti nyaman ditempati dan sehat.
- Ekonomis dalam arti beaya pembangunan dan perawatan.
Disamping harus dapat dipenuhi sedapat mungkin bahwa luas bangunan hendaknya tidak boleh
lebih besar 75% dari luas kapling yang ada juga disyaratkan untuk bangunan sbb. :
1. Tersedianya jumlah ruang yang cukup baik untuk hunian / istirahat maupun aktivitas.
2. Mempunyai tata letak ruangan yang baik.
3. Memberikan perlindungan terhadap cuaca yang mengganggu kesehatan penghuninya.
4. Mempunyai penerangan alami yang cukup.
5. Mempunyai sirkulasi udara alami yang cukup.
Standard Ruangan
Tinggi lantai
Minimal + 10 cm diatas tanah sekitarnya.
Minimal + 25 cm diatas sumbu / as jalan.
Struktur-Bangunan 11
5.5. Tampak / Pandangan Bangunan
Adalah gambar yang menunjukan bangunan tersebut dilihat dari salah satu sisi antara lain dari
arah depan, samping kanan, belakang dan samping kiri serta bila perlu dilengkapai dengan
gambar 3 (tiga) dimensi.
Untuk membuat gambar lebih bagus perlu kiranya dilengkapai dengan latar belakang
(background) dan juga latar depan.
Adalah gambar yang menunjukan secara jelas bagian-bagian bangunan pada garis irisan /
potongan, sehingga pelaksana dapat dengan mudah menerima dan melaksanakan ide /
gagasan dari Perencana.
Pada penampang yang terpotong biasanya ditunjukan dengan notasi berupa arsiran atau simbol-
simbol.
Adalah gambar khusus yang menunjukkan secara spesifik konstruksi bangunan yang harus
dibuat / dilaksanakan, biasanya dibuat dalam skala besar.
Pengaturan tentang letak masing-masing gambar yang disusun sedemikan rupa sehingga
halaman kertas gambar terlihat penuh dengan jarak yang seimbang antar gambar yang ada.
Dengan demikian tidak terlihat atau terdapat adanya beberapa gambar yang bergerombol disatu
sisi dan juga tidak terdapat bagian lain halaman kertas gambar yang kelihatan kosong.
Gambar diatur dengan proyeksi searah jarum jam, diawali gambar denah bangunan dibagian
pojok kiri bawah diteruskan dengan gambar potongan melintang, gambar pandangan/tampak
depan, gambar pandangan/tampak samping kanan dan seterusnya.
Sedang gambar potongan membujur / melintang ditempatkan disebelah kanan gambar potongan
melintang, sedang bagian kertas yang kosong diperuntukkan gambar-gambar detail yang
diperlukan seperti dicontohkan berikut.
Contoh :
Detail 2
10
Struktur-Bangunan 12
5.9. Cara melipat gambar
Gambar yang perlu dilipat adalah gambar cetakan / blue print, sedang gambar asli / kalkir
jangan sekali-kali dilipat.
Dalam melipat gambar diupayakan sedemikian rupa agar bentuk lipatan menjadi ukuran A4
dan judul (kop) gambar langsung bisa dibaca, seperti ditunjukan dalam gambar berikut :
2o 1i 3o
Catatan :
1 garis lipatan
1 : nomor urut
4o i : masuk
o: keluar
kop
3
2
kop kop
Konstruksi : Bahan konstruksi kozen sangat tergantung dari pada pengaruh iklim disamping juga pengaruh
estetika.
Diantaranya adalah kayu atau logam (khususnya aluminium).
kupingan
angker
pintu
ubin jendela
11
Struktur-Bangunan 13
6.2. Pintu
Fungsi :
Untuk membuat ruangan dapat dihampiri oleh manusia, barang dan kadang juga alat angkutan
maka pada dinding harus dibuatkan lubang yang pada kondisi tertentu dapat ditutup.
Konstruksi : Bahan konstruksi pintu sangat tergantung dari pada pengaruh iklim disamping juga pengaruh
estetika.
Diantaranya adalah kayu atau logam (khususnya aluminium).
12
Struktur-Bangunan 14
VII. Hubungan dan Sambungan Kayu
7.1. Hubungan kayu
1. Papan
a. e.
b.
f.
c.
d.
2. Balok siku-siku
a. b.
c. d.
3. Balok memanjang
a. Bibir lurus b. Bibir lurus berkait
25 t 25 t
25 t 25 t
25 t
g. Tiang tegak pasak miring h. Bibir miring berkait dg. balok kunci
25 t
25 t
13
Struktur-Bangunan 15
k. Balok kunci terjepit
4. Balok kuda-kuda
Kasau / usuk
Beugel
Gording
Klos/Tupai2
Tiang kuda2
Kaki kuda2
Beugel
Balok penyokong
Tiang kuda2
Balok penyokong
Kaki kuda2
baut Kaki kuda2
Struktur-Bangunan 16
VIII. Bangunan bertingkat.
8.1. Umum.
Adalah suatu bangunan yang mempunyai lebih dari 1 (satu) lantai yang masing-masinglantai dapat digunakan
untuk kegiatan atau aktivitas penghuninya.
Ada access antara lantai bawah dengan lantai diatasnya demikian juga sebaliknya, sehingga masing-masing
lantai tidak terputus atau terpisah.
Biasanya untuk mengefisienkan lahan atau kapling yang ada sehingga masih ada ruang untuk udara bebas
dan bidang peresapan air hujan, bila tidak terpaksa upayakan luas bangunan maksimum 75% dari luas tanah.
Tata ruang pada masing-masing lantai diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing ruangan bermanfaat
semaksimal mungkin.
Pada dasarnya bangunan bertingkat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni :
a. Ditumpu langsung
b. Kantilever
a. b.
8.2. Lantai penutup / lantai atas
Yang dimaksud dengan lantai disini adalah lantai untuk bangunan gedung bertingkat.
Fungsi : 1. Sebagai penutup atap
2. Memperbesar luas lantai / memisahkan ruangan secara mendatar
3. Transfer beban ke dinding / kolom
4. Kedudukan dinding yang tidak menerus kebawah
5. Peredam suara dan radiasi
6. Taman
A blk rapil
blk pincang
blk induk
DETAIL A
blk pengaku
15
Struktur-Bangunan 17
8.3. Fasilitas penghubung elevasi atau penjembatan tingkat.
Adalah fasilitas yang dibangun dengan memperhitungkan perbedaan tinggi, secara umum
fasilitas dibangun karena adanya macam-macam permukaan yang disebabkan oleh :
a. Permukaan tanah yang berbukit (umumnya diluar rumah)
b. Bangunan bertingkat (yang perlu dibahas lebih lanjut).
c. Untuk mencapai suatu ketinggian (bisa didalam atau diluar rumah).
Fungsi : Sebagai sarana penghubung atau yang dapat dilalui antara elevasi dibawah dengan elevasi
diatasnya dan sebaliknya khususnya pada bangunan bertingkat, dengan pertimbangan
keselamatan, kenyamanan, keindahan dan efisiensi tempat / ruangan.
Jenisnya : 1. Electric
2. Biasa
Type : 1. Electric
a. Lift b. Eskalator
atap
winch
lantai 3 turun
wire/seling
lantai 2
lantai1
naik
basement
2. Biasa
a. Jalan tanjak b. Besi panjat
c. Tangga darurat
16
Struktur-Bangunan 18
d. Tangga
Tangga baling tunggal bagian atas Tangga baling tunggal bagian bawah
Tangga dengan belokan seperempat antara Tangga spiral dg putaran penuh 360o
17
Struktur-Bangunan 19
Detail tangga
b
Keterangan : B
a = arc tg /b
h
(sudut kelandaian)
b = lebar pijakan
h = tinggi tanjakan
Berfungsi sebagai upaya untuk salinitas udara, agar udara didalam ruangan senantiasa berganti
setiap saat sehingga kebutuhan oksigen dapat terpenuhi dan kelembaban udara dapat dijaga.
Sedapat mungkin diusahakan agar pergantian udara secara alami melalui pintu, jendela dan
ventilasi.
Untuk hal itu perlu adanya ventilasi yang cukup memadai sesuai dengan kondisi ruangannya.
Bila hal tersebut diatas tidak memungkinkan, maka harus diusahakan sirkulasi udara buatan
yaitu dengan menggunakan listrik berupa peralatan kipas angin (fan), house fan atau air
conditioner (AC).
X. Penerangan
Bermaksud untuk membuat ruangan dengan kondisi cukup terang baik pada waktu siang
maupun pada waktu malam hari.
Pada waktu siang hari sebaiknya diusahakan dengan penerangan alami dan cahaya matahari
bisa menembus masuk ruangan melalui pintu, jendela, ventilasi, glass block, genting kaca, fiber
plastic dan sebagainya.
Pada waktu malam hari diupayakan dengan menggunakan penerangan buatan seperti lampu
listrik, lampu minyak dan lainnya.
Untuk penggunaan penerangan dengan menggunakan lampu listrik harus disesuaikan dengan
kondisi ruangannya baik mengenai tata letak maupun daya dari lampu lampu itu sendiri, serta
switch on nya diletakan / dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan aman.
18
Struktur-Bangunan 20
XI. Electrical
1. Penerangan listrik.
3. Transportasi
Yang dimaksud dengan alat transportasi disini adalah alat angkutan yang digunakan untuk
memindahkan orang atau barang ketempat lain baik secara vertikal maupun horisontal.
Dalam hal ini adalah :
a. Lift : yaitu suatu sangkar yang diangkat oleh kawat baja (wire) yang digerakan
dengan motor winch.
b. Escalator : yaitu suatu tangga berjalan yang digerakan oleh motor.
c. Conveyor : yaitu suatu peralatan pengangkut horisontal yang terbuat dari rangkaian
lempengan logam atau karet yang digerakan oleh motor.
dynamo
Sketsa conveyor
Struktur-Bangunan 21
XII. Penyediaan Air Bersih / Air Minum.
Setiap bangunan gedung yang ada baik sebagai fasilitas umum maupun tempat tinggal harus
dilengkapai persediaan air bersih / air minum yang cukup baik secara jumlah maupun mutu.
Yang dimaksud dengan air bersih disini adalah air untuk kebutuhan hidup manusia yang
mencakup air untuk minum, masak, mandi dan cuci.
Struktur-Bangunan 22
3. Kebutuhan air bersih / air minum.
Kebutuhan air bersih / air minum untuk keperluan sehari-hari tidak sama antara satu dengan
lainnya dan sangat tergantung dari pada status sosial ekonominya.
Secara umum masyarakat diperdesaan kebutuhan air bersih / air minum jauh lebih kecil
dibanding dengan masyarakat perkotaan.
Oleh karena itu kebutuhan air bersih / air minum di Indonesia diperkirakan antara 80~150 ltr /
orang / hari.
1. Air hujan.
Didalam setiap lahan suatu bangunan gedung (pekarangan rumah) harus disediakan fasilitas
saluran pembuang limbah air hujan.
Saluran pembuangan air hujan dibuat dari bahan pasangan batu baik terbuka ataupun
tertutup / pipa, dan diatur sedemikian rupa agar tidak satupun titik dipekarangan yang
tergenang baik pada waktu hujan maupun sesudahnya.
Untuk menghindari agar benda hanyutan tidak mengganggu didalam saluran/selokan maka
pada tempat-tempat tertentu atau dibelokan dibuatkan bak kontrol supaya mudah dibersihkan
dan air dapat dengan lancar masuk kesaluran umum (riool kota) yang pada akhirnya dalirkan
ke sungai.
2. Air kotor
Limbah air kotor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
- Air kotor rumah tangga ialah semua air limbah dari dapur, kamar mandi dan tempat
cuci.
Pembuangannya dialirkan langsung masuk kesaluran umu (riool kota), namun
seyogyanya dialirkan langsung masuk ke sumur / saluran peresapan
- Air kotor kakus dan urinoir ialah semua air limbah dari kakus dan urinoir baik yang
padat maupun cair berupa kotoran manusia yang dapat menjadi sumber berbagai
macam penyakit maka pembuangannya pembuangannya memerlukan perlakuan
khusus. Untuk itu pembuangannya harus masuk ke septick tank terlebih dahulu
sebelum masuk ke sumur / saluran peresapan.
Semua saluran pembuangan limbah air kotor terlebih-lebih air kotor dari kakus dan urinoir
harus ditutup rapat atau ditanam dalam tanah dan kedap air.
Karena fungsi septick tank sebagai pengahncur maka perlu diperhatikan agar jangan
sampai ada zat-zat pembasmi bakteri masuk kedalamnya misalnya karbol, lisol dll.
Konstruksi septick tank dibuat dari beton atau pasangan batau/bata yang diplester
dan kedap air.
Ukuran minimum bak penampungan 0,75 m3 dengan standard konstruksi seperti
pada gambar berikut.
20
Struktur-Bangunan 23
b. Peresapan
Bangunan peresapan adalah merupakan bangunan akhir dalam pemrosesan air
kotor, sehingga air buangan yang ada didalam bangunan peresapan langsung
meresap keluar dan menyatu dengan air tanah dalam kondisi sudah netral dan tidak
berbahaya lagi bagi kesehatan manusia.
Konstruksinya bisa berupa sumur gali atau saluran peresapan.
pas.bata kosong
pasir ijuk
ijuk kerikil tanah
pipa pvc berlubang
21
Struktur-Bangunan 24