Anda di halaman 1dari 51

BAHAN AJAR

MATA KULIAH MENGGAMBAR / STRUKTUR BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOJONEGORO

Struktur-Bangunan 1
STRUKTUR BANGUNAN

I UMUM

II BAGIAN BAWAH

III BAGIAN TENGAH

IV BAGIAN ATAS/ATAP

V. GAMBAR

VI PINTU DAN JENDELA

VII HUBUNGAN DAN SAMBUNGAN KAYU

VIII BANGUNAN BERTINGKAT

IX SIRKULASI UDARA

X PENERANGAN

XI ELECTRICAL

XII PENYEDIAAN AIR BERSIH

Struktur-Bangunan 2
STRUKTUR BANGUNAN

I. Umum : Gedung adalah bangunan yang merupakan tempat tinggal atau tempat melakukan aktivitas
secara permanen maupun sementara atau berkala serta dapat melindungi penghuninya dari
gangguan kejahatan dan pengaruh cuaca.

Secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Atas

Tengah
Sloof

Bawah
Kolom
POTONGAN DENAH

II. Bagian Bawah


1.1. Pondasi
Fungsi : Berfungsi untuk memindahkan / mendistribusikan beban bangunan yang ada diatasnya ke tanah
dasar.
Jenis No Jenis Type Konstruksi

1 Langsung Pondasi menerus Pasangan batu


Pasangan bata
Beton bertolang

2 Langsung Pondasi setempat Pasangan batu


Pasangan bata
Beton bertulang

3 Langsung Pondasi telapak Beton bertulang


(segi empat / bulat)

4 Langsung Pondasi sumuran Buis beton


Pipa baja / bunker

5 Tak langsung Pondasi straust Beton bertulang


(cor setempat)

6 Tak langsung Pondasi pancang Beton bertulang (pre cast)


(tunggal dan kelompok) Kayu
Baja (pipa atau profil)
1

Struktur-Bangunan 3
Type : 1 & 2 . Pondasi langsung type menerus dan setempat.

Sloof / Trasram

Pas. Pondasi

Beton

Lantai kerja

Kolom
Kolom
Sloof / Trasram

Setempat Menerus

3. Pondasi sumuran

Pondasi sumuran
Sloof

Denah

4. Pondasi straust

Pondasi
Sloof

Denah

5. Pondasi pancang
poor

Kelompok
Tunggal

Struktur-Bangunan 4
2.2. Lantai kerja
Fungsi : Membuat permukaan dasar pondasi benar-benar rata.
Konstruksi : Batu, bata dan beton

2.3. Sloof
Fungsi : 1. Penyekat rembesan air tanah ke dinding
2. Sebagai konstruksi muai susut
3. Transfer beban diatasnya dengan distribusi terbagi rata pada pondasi
Konstruksi : 1. Pasangan bata yang disusun berdiri untuk trasram

Bata disusun berdiri (rolag)

2. Beton bertulang (praktis atau struktur)


Besi tulangan
Beton

2.4. Lantai Ground


Fungsi : 1. Kebersihan
2. Keindahan
3. Tempat kedudukan orang dan barang diruangan

Konstruksi : 1. Plester
2. Ubin
3. Keramik
4. Marmer
5. Kayu

III. Bagian Tengah

3.1. Dinding
Fungsi : 1. Penyangga atau tempat kedudukan atap.
2. Pengamanan dari gangguan kejahatan / binatang buas serta pengaruh cuaca.
3. Penyekat ruangan dan peredam kebisingan.
4. Pemisah ruangan

Konstruksi : 1. Pasangan bata / batu


2. Pasangan batako
3. Beton bertulang
4. Ferrocement
5. Asbes cement
6. Papan / playwood
7. Aluminium / seng

Type pas. : 1. Pasangan setengah bata


bata 2. Pasangan satu bata
3. Pasangan satu setengah bata
4. dst.
3

Struktur-Bangunan 5
Syarat : Dalam menyusun pasangan bata tidak boleh terjadi siar lurus vertical.

a. Susunan setengah bata dengan setengah bata

Lapisan ganjil Lapisan genap

Susunan lapisan 1, 2, 3

Lapisan 3

Lapisan 1 Susunan
Lapisan 2

b. Susunan satu bata dengan setengah bata

Lapisan ganjil Lapisan 2

3
/4 bata
Bentuk silang

Lapisan 4

Susunan

Struktur-Bangunan 6
c. Pasangan bata tegak untuk rolag
Type : 1. Datar 4. Busur runcing
2. Busur segmen 5. Parabol
3. Busur bundar

Dinding Lobang pintu / jendela Dinding

d. Penampang ferrocement

3~5 cm

Keterangan : Besi tulangan


Kawat ayam
Sisi luar

e. Asbes cement

3.2. Kolom
Fungsi : Sebagai pengaku tembok untuk melawan gaya horisontal.

Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang (praktis atau struktur).
3. Baja profil (struktur).

3.3. Ring balk


Fungsi : 1. Transfer beban ke kolom (struktur).
2. Sebagai pengaku tembok untuk melawan gaya horisontal.
3. Sebagai pengikat antar dinding.

Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang (praktis atau struktur).
3. Baja profil (struktur).

Struktur-Bangunan 7
IV. A t a p
4.1. Rangka Atap
Fungsi : Sebagai penahan penutup atap.

Konstruksi : 1. Kayu.
2. Beton bertulang.
3. Baja profil (struktur).

Jenis/type : 1. Pelana 2. Limasan 3. Joglo

4. Sandar / Emperan 5. Gergaji

6. Limas terpancung 7. Los Pasar

Struktur-Bangunan 8
Komponen Kuda-kuda kayu 11
8

7 4 2 4
5
9
6 3
13 3

10 12
No.Blk Nama Balok Ukuran minimal dalam cm'

1 Balok tarik 8 x 10
Dinding 2 Tiang kuda-kuda 8 x 10
3 Balok penyokong 8 x 10
4 Kaki kuda-kuda 8 x 10
5 Balok pengapit 6 x 10
6 Balok tembok 8 x 10
7 Gording 8 x 10
8 Balok bubungan 8 x 10
9 Balok usuk / Kaso 4 x 6
10 Lisplank 2 x 20
11 Papan bubungan 2 x 15
12 Balok plafon 4 x 6
13 Reng 2 x 3

4.2. Plafon / langit-langit


Fungsi : 1. Keindahan Balok penggantung
2. Kebersihan Balok plafon melintang
3. Peredam suara dan radiasi
Balok plafon membujur
Konstruksi : 1. Anyaman bambu
2. Playwood
3. Asbes cement / eternit
4. Papan dll Asbes cement,
Playwood dll.
4.3. Penutup Atap
Fungsi : Melindungi konstruksi bangunan secara keseluruhan dari pengaruh cuaca.

Type, konstruksi dan sudut miring :

No Type Konstruksi Sudut miring

1 Datar Beton bertulang 1~3 o

Plat baja 1~3 o

2 Miring Genteng 30 ~ 40 o

Asbes gelombang 15 ~ 25 o

Seng gelombang 15 ~ 25 o

Sirap 25 ~ 40 o

Rumbia o

Kelengkapanya
1. No. Nama Type Konstruksi Fungsi

1 Bubungan - Genteng Menutup celah pd


Asbes cement sambungan atap
Bitumen dibagian atas.

2 Talang Talang tepi PVC Pangarah cucuran


Talang jurai Seng atap kepembuang
Talang kantong Bitumen an limbah.
Talang tembok Beton bertulang

3 Lisplank Tegak Kayu Keindahan.


Miring Seng
Asbes cement
Beton bertulang
Ferrocement 7

Struktur-Bangunan 9
V. Gambar

5.1. Ukuran standard kertas gambar

Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm)

A0 1189 841
A1 841 594
A2 594 420
A3 420 297
A4 297 210

5.2. Standard blok judul (Kop)

Tata letak : 1. Sebelah kanan (untuk gambar gedung)


2. Sebelah kanan bawah (untuk gambar konstruksi lainya)

grs. tepi grs. tepi

Kop Kop

No.1 No.2
Catatan :
Jarak garis tepi dari sisi kertas : sebelah kiri 25 mm
sebelah kanan 10 mm
sebelah atas 10 mm
sebelah bawah 10 mm

Format : Blok judul berdasarkan kertas ukuran A0 dan A1


Dengan ukuran : Lebar 190 mm
Tinggi 71 mm

No.Rev Tanggal Yang direvisi Oleh Direncana Distujui

Propinsi :
Pemilik
Proyek :
Tittle

Kabupaten :
71 mm
No.Reg. :
No.Lembar :
Direncana Tanggal Nomor Kontrak
Nama Konsultan / Kontraktor
Dirperiksa

Disetujui

190 mm

*) Untuk ukuran lain menyesuaikan


8

Struktur-Bangunan 10
5.3. Nomor Regester
Fungsi : Untuk memudahkan pengelompokanya dalam pengarsipan.

Pengkodean / Penomoran :
A - BB - CC - DD
Keterangan :
A : Type gambar
BB : Pengelompokan gambar
CC : Pembagian butir yang disebut dalam BB
DD : Nomor urut
5.4. Denah Bangunan
Adalah gambar perencanaan bangunan tentang tata ruang serta kemudahan access antar ruang
dengan mempertimbangkan efisiensi ruangan juga termasuk rencana planting.
Prinsip Rumah Sehat harus dipenuhi semaksimal mungkin antara lain :
- Indah dalam arti cukup baik dalam segi desain.
- Teknis dalam arti nyaman ditempati dan sehat.
- Ekonomis dalam arti beaya pembangunan dan perawatan.
Disamping harus dapat dipenuhi sedapat mungkin bahwa luas bangunan hendaknya tidak boleh
lebih besar 75% dari luas kapling yang ada juga disyaratkan untuk bangunan sbb. :
1. Tersedianya jumlah ruang yang cukup baik untuk hunian / istirahat maupun aktivitas.
2. Mempunyai tata letak ruangan yang baik.
3. Memberikan perlindungan terhadap cuaca yang mengganggu kesehatan penghuninya.
4. Mempunyai penerangan alami yang cukup.
5. Mempunyai sirkulasi udara alami yang cukup.

Standard Ruangan

No. Ruangan Lebar Min. Luas Min. Tinggi Min.


(m) (m) (m)

1 Tidur utama 3.00 9.00 2.40


2 Tidur 2.00 6.00 2.40
3 Dapur 1.40 2.80 3.00
4 Kamar mandi 0.90 1.50 2.10
5 Kakus / WC 0.75 1.00 2.10
6 Selasar 1.20 - 2.00

Tinggi lantai
Minimal + 10 cm diatas tanah sekitarnya.
Minimal + 25 cm diatas sumbu / as jalan.

Struktur-Bangunan 11
5.5. Tampak / Pandangan Bangunan

Adalah gambar yang menunjukan bangunan tersebut dilihat dari salah satu sisi antara lain dari
arah depan, samping kanan, belakang dan samping kiri serta bila perlu dilengkapai dengan
gambar 3 (tiga) dimensi.
Untuk membuat gambar lebih bagus perlu kiranya dilengkapai dengan latar belakang
(background) dan juga latar depan.

5.6. Irisan / Potongan Bangunan

Adalah gambar yang menunjukan secara jelas bagian-bagian bangunan pada garis irisan /
potongan, sehingga pelaksana dapat dengan mudah menerima dan melaksanakan ide /
gagasan dari Perencana.
Pada penampang yang terpotong biasanya ditunjukan dengan notasi berupa arsiran atau simbol-
simbol.

5.7. Gambar Detail

Adalah gambar khusus yang menunjukkan secara spesifik konstruksi bangunan yang harus
dibuat / dilaksanakan, biasanya dibuat dalam skala besar.

5.8. Tata letak / lay out

Pengaturan tentang letak masing-masing gambar yang disusun sedemikan rupa sehingga
halaman kertas gambar terlihat penuh dengan jarak yang seimbang antar gambar yang ada.
Dengan demikian tidak terlihat atau terdapat adanya beberapa gambar yang bergerombol disatu
sisi dan juga tidak terdapat bagian lain halaman kertas gambar yang kelihatan kosong.
Gambar diatur dengan proyeksi searah jarum jam, diawali gambar denah bangunan dibagian
pojok kiri bawah diteruskan dengan gambar potongan melintang, gambar pandangan/tampak
depan, gambar pandangan/tampak samping kanan dan seterusnya.
Sedang gambar potongan membujur / melintang ditempatkan disebelah kanan gambar potongan
melintang, sedang bagian kertas yang kosong diperuntukkan gambar-gambar detail yang
diperlukan seperti dicontohkan berikut.

Contoh :

Tampak Depan Tampak Samping kanan Tampak Belakang Detail 1

Pot. Melintang Pot. Memanjang Detail kuda2

Detail 2

Denah Renc. Pondasi Ren. Atap Kop

10

Struktur-Bangunan 12
5.9. Cara melipat gambar
Gambar yang perlu dilipat adalah gambar cetakan / blue print, sedang gambar asli / kalkir
jangan sekali-kali dilipat.
Dalam melipat gambar diupayakan sedemikian rupa agar bentuk lipatan menjadi ukuran A4
dan judul (kop) gambar langsung bisa dibaca, seperti ditunjukan dalam gambar berikut :

2o 1i 3o
Catatan :
1 garis lipatan
1 : nomor urut
4o i : masuk
o: keluar

kop

3
2

kop kop

VI. Pintu dan Jendela

6.1. Kozen Pintu dan Jendela


Fungsi : Karena dari sudut konstruksi praktis tidak pernah ditemui adanya penempatan pintu, jendela,
kaca yang langsung kedalam tembok, maka kozen merupakan konstruksi bantu untuk
membentuk hubungan yang baik antar dinding dari pasangan batu/bata atau beton dengan
pintu, jendela, kaca dsb.
Kozen juga sekaligus digunakan untuk menggantungkan perlengkapan yang perlu bagi pintu,
jendela, kaca dan sebagainya supaya dapat berfungsi dengan baik.

Konstruksi : Bahan konstruksi kozen sangat tergantung dari pada pengaruh iklim disamping juga pengaruh
estetika.
Diantaranya adalah kayu atau logam (khususnya aluminium).

kupingan

angker

pintu

ubin jendela

11

Struktur-Bangunan 13
6.2. Pintu
Fungsi :

Untuk membuat ruangan dapat dihampiri oleh manusia, barang dan kadang juga alat angkutan
maka pada dinding harus dibuatkan lubang yang pada kondisi tertentu dapat ditutup.

Konstruksi : Bahan konstruksi pintu sangat tergantung dari pada pengaruh iklim disamping juga pengaruh
estetika.
Diantaranya adalah kayu atau logam (khususnya aluminium).

Jenisnya : 1. Pintu sorong 2. Pintu roll


3. Pintu putar
Dalam pintu putar perlu diperhatikan :
- Masalah landai air artinya untuk pintu luar dan pintu kamar mandi.
- Arah putar artinya berputar kekanan bila dalam gambar denah pintu ditutup searah jarum
jam, begitu juga sebaliknya.
Ukuran : Ukuran minimal
Lebar 70 cm
Tinggi 185 cm
6.3. Jendela
Fungsi : 1. Meneruskan cahaya matahari dan sebagai ventilasi ruangan sehingga ada sirkulasi udara.
2. Untuk penyekat ruangan
Konstruksi : Bahan konstruksi jendela sangat tergantung dari pada pengaruh iklim disamping juga pengaruh
estetika.
Diantaranya adalah kayu atau logam (khususnya aluminium).

Jenisnya : 1. Jendela mati


2. Jendela sorong
3. Jendela putar

6.4. Penggantung dan pengunci


a. Penggantung
Berfungsi untuk menggantungkan bagian / komponen yang bisa bergerak, diantaranya adalah
daun pintu dan daun jendela atau ventilasi. Biasanya berupa engsel, kait dan sebagainya.
Jenisnya adalah :
1. Engsel H, T, kupu-kupu dll.
2. Kait berupa roll yang biasa dipakai untuk pintu sorong, dll.
b. Pengunci
Berfungsi untuk mengamankan bagian / komponen yang bisa bergerak.
Macamnya adalah :
1. Slot / grendel
2. Kunci ( kunci tanam, kunci gembok dll.)

12

Struktur-Bangunan 14
VII. Hubungan dan Sambungan Kayu
7.1. Hubungan kayu
1. Papan
a. e.

b.
f.

c.

d.

2. Balok siku-siku

a. b.

c. d.

3. Balok memanjang
a. Bibir lurus b. Bibir lurus berkait

25 t 25 t

c. Bibir miring d. Bibir miring berkait

25 t 25 t

e. Bibir lurus mulut ikan f. Kelam dobel

25 t

g. Tiang tegak pasak miring h. Bibir miring berkait dg. balok kunci

25 t

i. Kelam terjepit lurus j. Tiang tegak pasak lurus

25 t

13

Struktur-Bangunan 15
k. Balok kunci terjepit

4. Balok kuda-kuda

n Papan bubungan Nock /


balok bubungan
Reng

Kasau / usuk

Beugel

Gording

Klos/Tupai2

Tiang kuda2

Kaki kuda2

Beugel
Balok penyokong
Tiang kuda2

Balok penyokong

Balok tarik Beugel

Kaki kuda2
baut Kaki kuda2

Balok tarik Balok tarik

Beugel Beugel Beugel


14

Struktur-Bangunan 16
VIII. Bangunan bertingkat.

8.1. Umum.
Adalah suatu bangunan yang mempunyai lebih dari 1 (satu) lantai yang masing-masinglantai dapat digunakan
untuk kegiatan atau aktivitas penghuninya.
Ada access antara lantai bawah dengan lantai diatasnya demikian juga sebaliknya, sehingga masing-masing
lantai tidak terputus atau terpisah.
Biasanya untuk mengefisienkan lahan atau kapling yang ada sehingga masih ada ruang untuk udara bebas
dan bidang peresapan air hujan, bila tidak terpaksa upayakan luas bangunan maksimum 75% dari luas tanah.

Tata ruang pada masing-masing lantai diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing ruangan bermanfaat
semaksimal mungkin.
Pada dasarnya bangunan bertingkat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni :
a. Ditumpu langsung
b. Kantilever

a. b.
8.2. Lantai penutup / lantai atas
Yang dimaksud dengan lantai disini adalah lantai untuk bangunan gedung bertingkat.
Fungsi : 1. Sebagai penutup atap
2. Memperbesar luas lantai / memisahkan ruangan secara mendatar
3. Transfer beban ke dinding / kolom
4. Kedudukan dinding yang tidak menerus kebawah
5. Peredam suara dan radiasi
6. Taman

Konstruksi : 1. Beton bertulang


2. Baja
3. Komposit dari beberapa elemen
4. Kayu
Khusus untuk lantai kayu yang perlu diperhatikan adalah sambungan antara balok-balok
penopangnya harus rata permukaan atasnya.

A blk rapil
blk pincang

blk induk
DETAIL A
blk pengaku

15

Struktur-Bangunan 17
8.3. Fasilitas penghubung elevasi atau penjembatan tingkat.
Adalah fasilitas yang dibangun dengan memperhitungkan perbedaan tinggi, secara umum
fasilitas dibangun karena adanya macam-macam permukaan yang disebabkan oleh :
a. Permukaan tanah yang berbukit (umumnya diluar rumah)
b. Bangunan bertingkat (yang perlu dibahas lebih lanjut).
c. Untuk mencapai suatu ketinggian (bisa didalam atau diluar rumah).
Fungsi : Sebagai sarana penghubung atau yang dapat dilalui antara elevasi dibawah dengan elevasi
diatasnya dan sebaliknya khususnya pada bangunan bertingkat, dengan pertimbangan
keselamatan, kenyamanan, keindahan dan efisiensi tempat / ruangan.

Jenisnya : 1. Electric
2. Biasa

Type : 1. Electric
a. Lift b. Eskalator
atap
winch
lantai 3 turun
wire/seling

lantai 2

lantai1
naik

basement

2. Biasa
a. Jalan tanjak b. Besi panjat

c. Tangga darurat

16

Struktur-Bangunan 18
d. Tangga

Tangga biasa lurus Tangga biasa miring

Tangga baling tunggal bagian atas Tangga baling tunggal bagian bawah

Tangga baling rangkap Tangga dengan bordes 90o

Tangga dengan 2 bordes Tangga dengan bordes 180o

Tangga dg belokan seperempat bawah Tangga dg belokan seperempat atas

Tangga spiral 90o Tangga spiral 180o

Tangga spiral 270o Tangga putaran-lurus-putaran

Tangga dengan belokan seperempat antara Tangga spiral dg putaran penuh 360o

17

Struktur-Bangunan 19
Detail tangga
b

Keterangan : B

a = arc tg /b
h
(sudut kelandaian)
b = lebar pijakan
h = tinggi tanjakan

IX. Sirkulasi udara

Berfungsi sebagai upaya untuk salinitas udara, agar udara didalam ruangan senantiasa berganti
setiap saat sehingga kebutuhan oksigen dapat terpenuhi dan kelembaban udara dapat dijaga.

Sedapat mungkin diusahakan agar pergantian udara secara alami melalui pintu, jendela dan
ventilasi.
Untuk hal itu perlu adanya ventilasi yang cukup memadai sesuai dengan kondisi ruangannya.
Bila hal tersebut diatas tidak memungkinkan, maka harus diusahakan sirkulasi udara buatan
yaitu dengan menggunakan listrik berupa peralatan kipas angin (fan), house fan atau air
conditioner (AC).

X. Penerangan

Bermaksud untuk membuat ruangan dengan kondisi cukup terang baik pada waktu siang
maupun pada waktu malam hari.
Pada waktu siang hari sebaiknya diusahakan dengan penerangan alami dan cahaya matahari
bisa menembus masuk ruangan melalui pintu, jendela, ventilasi, glass block, genting kaca, fiber
plastic dan sebagainya.
Pada waktu malam hari diupayakan dengan menggunakan penerangan buatan seperti lampu
listrik, lampu minyak dan lainnya.
Untuk penggunaan penerangan dengan menggunakan lampu listrik harus disesuaikan dengan
kondisi ruangannya baik mengenai tata letak maupun daya dari lampu lampu itu sendiri, serta
switch on nya diletakan / dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan aman.

18

Struktur-Bangunan 20
XI. Electrical

Penggunaan electrical secara umum digunakan untuk 4 (empat) maksud, yaitu :

1. Penerangan listrik.

2. Peralatan kantor / rumah tangga :


Perlu adanya fasilitas-fasilitas untuk pengambilan sumber tenaga listrik yang ditempatkan
atau dipasang sedemikian rupa agar letaknya mudah dijangkau atau letaknya dekat dengan
peralatan yang menggunakan listrik ditempatkan, serta dijaga untuk dijamin keamananya agar
tidak terjadi hubungan arus pendek.

3. Transportasi
Yang dimaksud dengan alat transportasi disini adalah alat angkutan yang digunakan untuk
memindahkan orang atau barang ketempat lain baik secara vertikal maupun horisontal.
Dalam hal ini adalah :
a. Lift : yaitu suatu sangkar yang diangkat oleh kawat baja (wire) yang digerakan
dengan motor winch.
b. Escalator : yaitu suatu tangga berjalan yang digerakan oleh motor.
c. Conveyor : yaitu suatu peralatan pengangkut horisontal yang terbuat dari rangkaian
lempengan logam atau karet yang digerakan oleh motor.

dynamo

Sketsa conveyor

4. Pengatur suhu ruangan


Peralatan pengatur suhu ruangan mutlak diperlukan, lebih-lebih pada daerah tropis suhu
ruangan dijaga dalam kondisi sejuk + 25oC agar penghuni atau pengunjungnya cukup betah
tinggal diruangan.
Alat pengatur suhu ruangan pada daerah tropis lebih dikenal dengan air conditioner (AC),
yang biasa digunakan diantaranya adalah :
- AC window
- AC Split
- AC central yang biasa digunakan pada tempat-temat umum seperti perkantoran, plasa,
hotel dll.
- Disamping itu juga diperlukan adanya alat pendingin ruangan untuk menyimpan barang
agar tidak cepat rusak seperti daging, buah segar, sayur dll.
19

Struktur-Bangunan 21
XII. Penyediaan Air Bersih / Air Minum.

Setiap bangunan gedung yang ada baik sebagai fasilitas umum maupun tempat tinggal harus
dilengkapai persediaan air bersih / air minum yang cukup baik secara jumlah maupun mutu.
Yang dimaksud dengan air bersih disini adalah air untuk kebutuhan hidup manusia yang
mencakup air untuk minum, masak, mandi dan cuci.

1. Syarat-syarat air bersih / air minum.


Air bersih / air minum harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan yang telah ditentukan oleh Dinas
Kesehatan, antara lain :
a. Syarat-syarat fisik
- Harus jernih, bersih dan tidak berwarna.
- Tidak berbau dan tidak mempunyai rasa apapun.
- Suhu air kira-kira sama dengan suhu kamar / ruangan.
b. Syarat kimiawi secara umum ada 2 (dua) yaitu yang dilarang dan yang dianjurkan.
Yang dilarang adalah zat-zat yang dapat mengganggu kesehatan manusia, a.l :
- Asam karbon (CO2)
- Asam Nitrit (NO2) menunjukan adanya pengotoran.
- Amoniak (NH4)
- Kadar timah (Pb) - beracun
- Kadar besi (Fe) - kurang dari 0,2 mg / liter air.
- Kadar zeng (Zu) - kurang dari 5 mg / liter air.
- Kadar tembaga (Cu) antara 05 ~ 100 mg / liter air.
- Kadar magnesium (Mg)
Yang dianjurkan atau diharuskan demi kesehatan manusia, a.l. :
- Yodium (karena kebutuhan yodium untuk orang dewasa adalah 14 mg/org/th).
- Kadar flour (F) - dianjurkan kandungannya sebesar 0,6 ~ 1,5 mg / liter air.
c. Syarat bakteriologis :
- Kandungan kuman < 100 kuman / cc air.
- Tidak ada / terdapat bakteri coli.
- Tidak ada / terdapat bakteri patogen.

2. Air baku untuk air bersih / air minum.


a. Guna memenuhi kebutuhan air baku untuk air bersih / air minum dapat diperoleh de -
ngan mengambil dari :
Air hujan, secara umum air hujan bisa terkotori oleh debu, asap dan gas dari
industri, serta tidak mengandung mineral.
Air permukaan, air yang ada disungai, danau, waduk dan sebagainya yang pada
umumnya air sudah tercemar oleh kotoran yang ada dipermukaan.
Air tanah, air yang ada dibawah permukaan tanah yang secara umum kondisinya
lumayan baik, sedang pengambilannya dengan membuat sumur dengan
cara menggali atau mengebor.
Untuk pembuatan sumur gali ada beberapa syarat teknis yang perlu
diperhatikan a.l. :
- Air sumur memnuhi syarat fisik, kimiawi dan bakteriologis.
- Titik sumur dengan sumur peresapan berjarak minimum 10,0 m'.
- Dinding sumur dibuat pasangan batu / bata yang kedap air.
( sampai muncul diatas permukaan tanah setinggi 0,80 m'.
- Bila dinding sumur terbuat dari pipa beton pracetak maka pada sam -
bungannya harus ditutup dengan pasangan bata.
- Permukaan tanah disekitar sumur dipasang lantai yang kedap air.

b. Pengolahan air baku secara sederhana


- Membersihakan air kotor, dengan cara :
- Manual, yaitu menyaring air dengan menggunakan saringan lapisan batu kerikil,
pasir dan bahan berpori.
- Kimiawi, yaitu menggunakan/memasukkan kedalam air zat pengikat partikel halus
(koloid) suspensi yang sulit mengendap dengan Aluminium sulfat (tawas)
sebanyak kira-kira 30 mg / liter air.
- Mematikan kuman dengan cara :
Memasukkan kedalam air bahan-bahan desinfektan seperti Kalsium
hypochlorit (kaporit) atau Chloor gas / prusi (CuSO4).

Struktur-Bangunan 22
3. Kebutuhan air bersih / air minum.
Kebutuhan air bersih / air minum untuk keperluan sehari-hari tidak sama antara satu dengan
lainnya dan sangat tergantung dari pada status sosial ekonominya.
Secara umum masyarakat diperdesaan kebutuhan air bersih / air minum jauh lebih kecil
dibanding dengan masyarakat perkotaan.
Oleh karena itu kebutuhan air bersih / air minum di Indonesia diperkirakan antara 80~150 ltr /
orang / hari.

XIII. Air hujan, air kotor dan sptick tank.

1. Air hujan.
Didalam setiap lahan suatu bangunan gedung (pekarangan rumah) harus disediakan fasilitas
saluran pembuang limbah air hujan.
Saluran pembuangan air hujan dibuat dari bahan pasangan batu baik terbuka ataupun
tertutup / pipa, dan diatur sedemikian rupa agar tidak satupun titik dipekarangan yang
tergenang baik pada waktu hujan maupun sesudahnya.
Untuk menghindari agar benda hanyutan tidak mengganggu didalam saluran/selokan maka
pada tempat-tempat tertentu atau dibelokan dibuatkan bak kontrol supaya mudah dibersihkan
dan air dapat dengan lancar masuk kesaluran umum (riool kota) yang pada akhirnya dalirkan
ke sungai.

2. Air kotor
Limbah air kotor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
- Air kotor rumah tangga ialah semua air limbah dari dapur, kamar mandi dan tempat
cuci.
Pembuangannya dialirkan langsung masuk kesaluran umu (riool kota), namun
seyogyanya dialirkan langsung masuk ke sumur / saluran peresapan
- Air kotor kakus dan urinoir ialah semua air limbah dari kakus dan urinoir baik yang
padat maupun cair berupa kotoran manusia yang dapat menjadi sumber berbagai
macam penyakit maka pembuangannya pembuangannya memerlukan perlakuan
khusus. Untuk itu pembuangannya harus masuk ke septick tank terlebih dahulu
sebelum masuk ke sumur / saluran peresapan.
Semua saluran pembuangan limbah air kotor terlebih-lebih air kotor dari kakus dan urinoir
harus ditutup rapat atau ditanam dalam tanah dan kedap air.

3. Septick tank dan peresapan.


a. Septick tank
Septick tank adalah bangunan yang berfungsi untuk menghancurkan limbah padat
dari kotoran manusia supaya menjadi cair.
Selanjutnya air hasil proses septick tank disalurkan masuk kedalam sumur peresapan
atau saluran peresapan.

Karena fungsi septick tank sebagai pengahncur maka perlu diperhatikan agar jangan
sampai ada zat-zat pembasmi bakteri masuk kedalamnya misalnya karbol, lisol dll.
Konstruksi septick tank dibuat dari beton atau pasangan batau/bata yang diplester
dan kedap air.
Ukuran minimum bak penampungan 0,75 m3 dengan standard konstruksi seperti
pada gambar berikut.
20

Struktur-Bangunan 23
b. Peresapan
Bangunan peresapan adalah merupakan bangunan akhir dalam pemrosesan air
kotor, sehingga air buangan yang ada didalam bangunan peresapan langsung
meresap keluar dan menyatu dengan air tanah dalam kondisi sudah netral dan tidak
berbahaya lagi bagi kesehatan manusia.
Konstruksinya bisa berupa sumur gali atau saluran peresapan.

pas.bata/batu kedap air

pas.bata kosong

pasir ijuk
ijuk kerikil tanah
pipa pvc berlubang

21

Struktur-Bangunan 24

Anda mungkin juga menyukai