1. Tiara Jenni A
2. Titin Komalasari
3. Vhanny Eriyenza
4. Wike Yulianti
5. Yazir Arga Wiranata
GOLONGAN IIA
Logam Alkali Tanah di Alam
Logam alkali tanah banyak tersebar di air laut dan mineral(batuan) dalam bentuk senyawa
dengan bilangan oksidasi +2. Batuan dan mineral mengandung unsur alkali tanah yang umumnya
berupa senyawa karbonat, silikat, atau sulfat karena kelarutan senyawa tersebut sangat kecil.
Berilium terdapat sebagai mineral Beril (Be3Al2(SiO3)6). Magnesium terdapat sebagai mineral
magnesit ( MgCO3), dolomit-magnesit (CaCO3·MgCO3), dan asbestos (CaMg3(SiO3)4). Kalsium
terdapat pada dolomit, gips (CaSO4·2H2O), dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2). Stronsium terdapat
sebagai mineral selestit (SrSO4) dan barium terdapat sebagai barit (BaSO4) dan BaCO3. Radium
merupakan unsur radioaktif alam dan terdapat pada pitchblende yang mengandung 0,37 gram Ra
per ton bijih.
GOLONGAN IIA
Sifat sifat Logam Alkali Tanah
a. Sifat umum logam alkali tanah
Logam alkali tanah dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan
IIA, terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (St),
barium (Ba), dan radium (Ra), Radium merupakan unsur radioaktif. Kecuali
berilium, semua legam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif
meskipun kurang reaktif dibandingkan logam alkali, mempunyai kilap logam,
relatif lunak, serta dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik.
Berikut tabel beberapa Sifat Umum logam Alkali Tanah.
Unsur
Sifat
Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
5) Warna Nyala
Seperti halnya logam alkali, logam alkali canah juga memberikan warna nyala
yang khas, Warna nyala senyawa logam alkali tanah ini dapat digunakan untuk
identifikasi awal adanya logam alkali tanah dalam suatu bahan. Be dan Mg
memberikan warna spektrum pada daerah gelombang elektromagnet sehingga pada
pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang sangat terang
Ca memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu, dan Ba kuning kehijauan.
Senyawa-senyawa Logam Alkali Tanah
a. Oksida dan hidroksida logam alkali tanah
Semua oksida logam alkali tanah dalam air akan membentuk hidroksida yang bersifat basa,
kecuali BeO yang bersifat amfoter.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Reaksi oksida logam alkali tanah dengan air merupakan reaksi eksoterm, dan semakin ke bawah,
semakin besar energi yang dihasilkan. MgO bereaksi lambat, sedangkan CaO (kapur tohor) bereaksi
kuat dan menghasilkan panas yang tinggi. Sementara itu, BaO yang direaksikan dengan air akan
kelihatan membara. Kelarutan hidroksida alkali tanah dari Mg ke Ba semakin besar. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari ion M yang semakin besar, mengakibatkan turunnya energi hidrasi sehingga
kelarutannya semakin besar. Urutan kelarutan hidroksida alkali tanah adalah sebagai berikut.
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Sr(OH)2 < Ba(OH)2
Meskipun Mg(OH)2 sukar larut, karena Mg(OH)2 dalam larutan mengalami ionisasi sempurna, maka
Mg(OH)2 dikelompokkan ke dalam basa yang kekuatannya sedang atau kuat; sedangkan Ca(OH)2,
Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 dikelompokkan sebagai basa kuat.
Senyawa Be(OH)2 dapat larut dalam basa kuat membentuk ion berilat [Be(OH)4]². Hal ini
menunjukkan sifat amfoter dari berilium. Larutan garam berilium dalam air bersifat asam karena adanya
hidrolisis.
Senyawa MgO dikenal sebagai bata tahan api karena tidak terurai pada suhu tinggi, sedangkan CaO
dikenal sebagai kapur dan digunakan sebagai bahan bangunan karena kemampuannya melakukan hidrasi
(menyerap air). Ba(OH)2 dikenal dengan air barit yang dapat digunakan untuk identifikasi adanya gas
CO2 (dapat digunakan untuk membuktikan adanya gas CO2).
Ba(OH)2(aq) + CO2(g) BaCO3(s) + H2O(l)
Adanya endapan (keruh) menunjukkan bahwa gas yang mengenai air barit mengandung CO2.
b. Halida alkali tanah
Senyawa BeX2 merupakan senyawa halida yang berikatan kovalen dan dapat membentuk polimer
(molekul gabungan) yang sangat besar. Senyawa halida logam alkali tanah merupakan senyawa ion yang
mempunyai kemampuan untuk menarik air (higroskopis). CaCl2 digunakan untuk memurnikan alkohol
karena dapat menarik seluruh air yang terlarut di dalam alkohol. Semua garam halida dari alkali tanah
mudah larut dalam air.
c. Kelarutan senyawa alkali tanah
Garam-garam sulfat, kromat, oksalat, dan karbonat dari alkali tanah merupakan garam yang sukar
larut dalam air. Keteraturan sifat kelarutan garam alkali tanah dari Mg ke Ba dapat digunakan untuk
identifikasi adanya ion alkali tanah dalam suatu larutan. Selain dapat digunakan untuk identifikasi,
perbedaan kelarutan dapat dimanfaatkan untuk memisahkan campuran ion-ion alkali tanah dalam larutan.
Beberapa nilai hasil kali kelarutan (Ksp) garam alkali terdapat pada Tabel berikut.
Data kelarutan setiap senyawa tersebut dapat digunakan sebagai dasar pemisahan campuran ion alkali tanah dalam
suatu larutan. Identifikasi jenis ion alkali tanah dalam larutan dapat dilakukan dengan cara mereaksikannya
dengan pereaksi-pereaksi tertentu.
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Berilium (Be)
• Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg → MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- → Be
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Magnesium (Mg)
• Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO·CaO. lalu
MgO·CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menghasilkan Mg.
2[ MgO·CaO] + FeSi → 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
• Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O → Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- → Mg
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Kalsium (Ca)
• Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al → 3Ca + Ca3Al2O6
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO
oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al → 3Ba + Ba3Al2O6.
Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya
Logam alkali umumnya dibuat sebagai bahan logam paduan dengan logam lain untuk
mendapatkan sifat logam paduan dan kegunaannya adalah sebagai berikut.
Nama logam
Komposisi Kegunaan
paduan
93% Al, 3% Mg, 3% Cu, dan
Duralumin Kerangka pesawat terbang
1% Mn
Magnalium 5% Mg dan 95% Al Peralatan rumah tangga
Bahan Pembuat per, roda gigi, dan kabel
Tembaga beril Be dan Cu
listrik.
Senyawa nitrat dari unsur golongan alkali tanah digunakan untuk bahan kembang api,
karena memberikan warna yang menarik, misalnya Ca(NO3)2 memberikan warna
jingga, Sr(NO3)2 memberi warna merah, dan Ba(NO3)2 memberikan warna hijau.
Senyawa logam alkali tanah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa senyawa logam alkali tanah dan kegunaannya.
Nama Kegunaan
MgSO4·7H2O Obat pencahar, obat analgesik, dan bahan bantu proses pencelupan tekstil