Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 7

1. Tiara Jenni A
2. Titin Komalasari
3. Vhanny Eriyenza
4. Wike Yulianti
5. Yazir Arga Wiranata

GOLONGAN IIA
Logam Alkali Tanah di Alam
Logam alkali tanah banyak tersebar di air laut dan mineral(batuan) dalam bentuk senyawa
dengan bilangan oksidasi +2. Batuan dan mineral mengandung unsur alkali tanah yang umumnya
berupa senyawa karbonat, silikat, atau sulfat karena kelarutan senyawa tersebut sangat kecil.
Berilium terdapat sebagai mineral Beril (Be3Al2(SiO3)6). Magnesium terdapat sebagai mineral
magnesit ( MgCO3), dolomit-magnesit (CaCO3·MgCO3), dan asbestos (CaMg3(SiO3)4). Kalsium
terdapat pada dolomit, gips (CaSO4·2H2O), dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2). Stronsium terdapat
sebagai mineral selestit (SrSO4) dan barium terdapat sebagai barit (BaSO4) dan BaCO3. Radium
merupakan unsur radioaktif alam dan terdapat pada pitchblende yang mengandung 0,37 gram Ra
per ton bijih.
GOLONGAN IIA
Sifat sifat Logam Alkali Tanah
a. Sifat umum logam alkali tanah
Logam alkali tanah dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan
IIA, terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (St),
barium (Ba), dan radium (Ra), Radium merupakan unsur radioaktif. Kecuali
berilium, semua legam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif
meskipun kurang reaktif dibandingkan logam alkali, mempunyai kilap logam,
relatif lunak, serta dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik.
Berikut tabel beberapa Sifat Umum logam Alkali Tanah.

Unsur
Sifat
Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56

Konfigurasi Elektron [He]2s2 [Ne]3s2 [Ar]4s2 [Kr]5s2 [Xe]6s2

Titik Leleh (oC) 1,278 649 839 769 725

Titik didih (oC) 2.970 1.107 1.484 1.384 1.643

Jari-jari atom(Å) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22

Jari-jari ion (Å) 0,31 0,65 0,99 1,13 1,35

Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 900 740 590 550 500

Energi ionisasi kedua (kJ/mol) 1.800 1.450 1.150 1.060 970

keelektronegatifan 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89

Potensial electrode (Volt) -1,85 -2,47 -2,87 -2,89 -2,90

Massa Jenis (g/mL) 1,86 1,75 1,55 2,6 3,6


Beberapa hal yang dapat dijelaskan dari sifat umum logam alkali tanah pada Tabel
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Semua sifat logam allkali tanah mempunyai kecenderungan yang teratur dari
Be ke Ba. Misalnya, jari-jari atom semakin panjang, energi ionisasi semakin
rendah, keelektronegatifan semakin kecil, dan daya reduksi semakin kuat.
2) Konfigurasi elektronnya menunjukkan bahwa logam alkali tanah mempunyai
elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya lebih kecil dibandingkan logam
alkali, kedua electron yang valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan
energy ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
3) Meskipun energi ionisasinya tinggi, karena energi hidrasi ion M2+ logam alkali
tanah lebih besar daripada energy hidrasi ion M+ logam alkali, akibatnya logam
alkali tanah tetap mudah melepaskan kedua elektron valensinya sehingga lebih
stabil sebagai ion M2+.
4) Jari-jari atomnya yang kecil dan muatan intinya yang lebih besar
mengakibatkan logam alkali tanah membenttuk Kristal dengan susunan yang
lebih rapat sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali,
dan massa jenisnya juga lebih tinggi.
5) Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektroneyatifan
yang cukup besar. Kedua hal ini menyebabkan Be cenderung membentuk
ikatan kovalen ketika berikatan.
6) Potensial elektrode (reduksi) standar menunjukkan nilai yang rendah (negatif).
Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang lebih kuat
daripada Na.
b. Sifat kimia lagam alkali tanah
Seperti halnya logam alkali, unsur-unsur logam alkali tanah merupakan logam yang
reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari Be ke Ba. Be merupakan unsur alkali tanah
yang kurang reakrif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Beberapa reaksi unsur alkali tanah
ditunjukkan pada Tabel berikut.
Reaksi secara umum Keterangan
Selain Be dan Mg, reaksi tidak memerlukan
2M(s) + O2(g) → 2MO(s)
pemanasan.
Ba mudah; Sr dengan tekanan tinggi; Be, Mg,
M(s) + O2(g) → MO2(s)
dan Ca tidakdapat berlangsung.
M(s) + X2 → MX2(s) X: F, CI, Br, dan I.
M(s) + S(s) → MS(s) -
Be tidak dapat berlangsung, Mg perlu
M(s) + 2H20(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)
pemanasan.
Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak
3M(s) + N2(g)→ M3N2(s)
dapat berlangsung.

M(s) + 2H+ (aq) → M2+(aq) + H2(g) Reaksi cepat berlangsung.

Reaksi memerlukan pemanasan, Be dan Mg


M(s) + H2(g) → MH2(s)
tidak dapat berlangsung.
1) Reaksi logam alkali tanah dengan air
Be tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Mg bereaksi sangat lambat.
Ca, Sr, dan Ba bereaksi sangat cepat seperti reaksi antara logam Na dan air.
Contoh:
Ca(s)+ 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

2) Reaksi logam alkali tanah dengan halogen


Logam alkali tanah (kecuali Be) bereaksi cepat dengan halogen membentuk
garam halida. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron
halogen (kecuali F-), makaBeCl2, berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain
berikatan ion.
Contoh:
Mg(s) + Cl2(g)→ MgCl2(s)
3) Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen
Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen akan membentuk oksida (MO). Ba dapat
membentuk peroksida (BaO,) jika oksigen yang direaksikan berlebih.
2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g)(berlebihan) → BaO2(s)
Barium oksida merupakan peroksida yang sangat baik untuk menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2). Untuk mendapatkan hidrogen peroksida, BaO2 direaksikan
dengan asam sulfat sehingga BaSO4 akan terpisah sebagai endapan.
BaO2(s) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + H2O2(l)
Pembakaran magnesium di udara dengan oksigen terbatas pada suhu tinggi, akan
menghasilkan magnesium nitrida (Mg3N2).
4Mg(s) + ½O2(g) + N2(g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Jika Mg3N2 direaksikan dengan air, akan diperoleh gas NH3.
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
4) Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan
Alkali Tanah.
Contoh:
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

5) Warna Nyala
Seperti halnya logam alkali, logam alkali canah juga memberikan warna nyala
yang khas, Warna nyala senyawa logam alkali tanah ini dapat digunakan untuk
identifikasi awal adanya logam alkali tanah dalam suatu bahan. Be dan Mg
memberikan warna spektrum pada daerah gelombang elektromagnet sehingga pada
pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang sangat terang
Ca memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu, dan Ba kuning kehijauan.
Senyawa-senyawa Logam Alkali Tanah
a. Oksida dan hidroksida logam alkali tanah
Semua oksida logam alkali tanah dalam air akan membentuk hidroksida yang bersifat basa,
kecuali BeO yang bersifat amfoter.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Reaksi oksida logam alkali tanah dengan air merupakan reaksi eksoterm, dan semakin ke bawah,
semakin besar energi yang dihasilkan. MgO bereaksi lambat, sedangkan CaO (kapur tohor) bereaksi
kuat dan menghasilkan panas yang tinggi. Sementara itu, BaO yang direaksikan dengan air akan
kelihatan membara. Kelarutan hidroksida alkali tanah dari Mg ke Ba semakin besar. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari ion M yang semakin besar, mengakibatkan turunnya energi hidrasi sehingga
kelarutannya semakin besar. Urutan kelarutan hidroksida alkali tanah adalah sebagai berikut.
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Sr(OH)2 < Ba(OH)2
Meskipun Mg(OH)2 sukar larut, karena Mg(OH)2 dalam larutan mengalami ionisasi sempurna, maka
Mg(OH)2 dikelompokkan ke dalam basa yang kekuatannya sedang atau kuat; sedangkan Ca(OH)2,
Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 dikelompokkan sebagai basa kuat.
Senyawa Be(OH)2 dapat larut dalam basa kuat membentuk ion berilat [Be(OH)4]². Hal ini
menunjukkan sifat amfoter dari berilium. Larutan garam berilium dalam air bersifat asam karena adanya
hidrolisis.
Senyawa MgO dikenal sebagai bata tahan api karena tidak terurai pada suhu tinggi, sedangkan CaO
dikenal sebagai kapur dan digunakan sebagai bahan bangunan karena kemampuannya melakukan hidrasi
(menyerap air). Ba(OH)2 dikenal dengan air barit yang dapat digunakan untuk identifikasi adanya gas
CO2 (dapat digunakan untuk membuktikan adanya gas CO2).
Ba(OH)2(aq) + CO2(g) BaCO3(s) + H2O(l)
Adanya endapan (keruh) menunjukkan bahwa gas yang mengenai air barit mengandung CO2.
b. Halida alkali tanah
Senyawa BeX2 merupakan senyawa halida yang berikatan kovalen dan dapat membentuk polimer
(molekul gabungan) yang sangat besar. Senyawa halida logam alkali tanah merupakan senyawa ion yang
mempunyai kemampuan untuk menarik air (higroskopis). CaCl2 digunakan untuk memurnikan alkohol
karena dapat menarik seluruh air yang terlarut di dalam alkohol. Semua garam halida dari alkali tanah
mudah larut dalam air.
c. Kelarutan senyawa alkali tanah
Garam-garam sulfat, kromat, oksalat, dan karbonat dari alkali tanah merupakan garam yang sukar
larut dalam air. Keteraturan sifat kelarutan garam alkali tanah dari Mg ke Ba dapat digunakan untuk
identifikasi adanya ion alkali tanah dalam suatu larutan. Selain dapat digunakan untuk identifikasi,
perbedaan kelarutan dapat dimanfaatkan untuk memisahkan campuran ion-ion alkali tanah dalam larutan.
Beberapa nilai hasil kali kelarutan (Ksp) garam alkali terdapat pada Tabel berikut.

Hasil Kali Kelarutan(Ksp)


Kation
MCO3 MCrO4 MSO4 MC2O4 M(OH)2
Mg2+ 3 x 10-5 Besar Besar 9 x 10-5 1 x 10-11
Ca2+ 5 x 10-9 7,1 x 10-4 6 x 10-5 2 x 10-9 3,7 x 10-6
Sr2+ 2 x 10-9 2,2 x 10-5 3 x 10-7 6 x 10-8 1,2 x 10-4
Ba2+ 7 x 10-9 1,2 x 10-10 1x10-10 2 x 10-7 5 x 10-2

Data kelarutan setiap senyawa tersebut dapat digunakan sebagai dasar pemisahan campuran ion alkali tanah dalam
suatu larutan. Identifikasi jenis ion alkali tanah dalam larutan dapat dilakukan dengan cara mereaksikannya
dengan pereaksi-pereaksi tertentu.
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Berilium (Be)
• Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg → MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- → Be
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Magnesium (Mg)
• Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO·CaO. lalu
MgO·CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menghasilkan Mg.
2[ MgO·CaO] + FeSi → 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

• Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O → Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- → Mg
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Kalsium (Ca)
• Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan


kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- → Ca
Anoda ; 2Cl- → Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al → 3Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na → Ca + 2NaCl
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Strontium (Sr)
• Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit
[SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr).
Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- → Sr
anoda ; 2Cl- → Cl2 + 2e-
Proses Pembuatan Senyawa Logam Alkali Tanah
Ekstraksi Barium (Ba)
• Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan
BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- → Ba
anoda ; 2Cl- → Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO
oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al → 3Ba + Ba3Al2O6.
Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya
Logam alkali umumnya dibuat sebagai bahan logam paduan dengan logam lain untuk
mendapatkan sifat logam paduan dan kegunaannya adalah sebagai berikut.

Nama logam
Komposisi Kegunaan
paduan
93% Al, 3% Mg, 3% Cu, dan
Duralumin Kerangka pesawat terbang
1% Mn
Magnalium 5% Mg dan 95% Al Peralatan rumah tangga
Bahan Pembuat per, roda gigi, dan kabel
Tembaga beril Be dan Cu
listrik.

Senyawa nitrat dari unsur golongan alkali tanah digunakan untuk bahan kembang api,
karena memberikan warna yang menarik, misalnya Ca(NO3)2 memberikan warna
jingga, Sr(NO3)2 memberi warna merah, dan Ba(NO3)2 memberikan warna hijau.
Senyawa logam alkali tanah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa senyawa logam alkali tanah dan kegunaannya.

Nama Kegunaan

BeO Bahan tambahan pada keramik

MgSO4·7H2O Obat pencahar, obat analgesik, dan bahan bantu proses pencelupan tekstil

MgO Bahan tungku tahan api (tanur tinggi)

Mg(OH)2 Obat mag

CaO Bahan bantu pengolahan baja dan pengolahan air


Bahan baku untuk membuat semen, bahan pengisi pada bedak, bahan
CaCO3
bangunan
Bahan bantu proses pemurnian gula, bahan baku pembuatankaca, bahan
Ca(OH)2
bangunan
Untuk gips pada tulang patah, bahan bangunan (plafon gipsum), dan bahan
CaSO4·2H2O
pengisi pada pabrik kertas
CaC2 Untuk menghasilkan gas karbid pada proses pengelasan
Air Sadah dan Senyawa Alkali Tanah
Keberadaan ion-ion Na+, Mg2+,Ca2+, dan Fe2+ merupakan ion–ion yang umumnya terdapat di dalam air
tanah dan merupakan hasil proses pelarutan batuan & mineral selama pergerakannya di dalam tanah.
Misalnya senyawa kalsium karbonat dan magnesium karbonat dari batu kapur dan dolomit dapat larut
menjadi senyawa bikarbonat karena adanya gas karbondioksida di udara.
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) → Ca(HCO3)2(aq)
Selanjutnya ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dapat bereaksi dengan ion-ion klorida dan sulfat. Di antara kation-
kation (ion-ion positif) garam tersebut ada yang menyebabkan sabun sukar berbuih. Air semacam ini
disebut air sadah (hard water) dan banyak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain menyebabkan sabun
sukar berbuih, air sadah akan menimbulkan kerak pada ketel uap, radiator atau pipa air minum.
Sedangkan air yang mudah membentuk buih dengan sabun disebut air lunak.
Air sadah sementara adalah air yang mengandung garam kalsium karbonat (Ca(HCO3)2) atau
Mg(HCO3)2). Air sadah sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan.
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Sedangkan air sadah tetap adalah air yang mengandung garam klorida dan atau sulfat dari magnesium dan
kalsium. Air sadahtetap dapat dihilangkan dengan menambahkan natrium karbonat (soda).
MgCl(aq) + Na2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
Cara lain untuk menghilangkan kesadahan air adalah dengan pemberian resin penukar ion dan
menggunakan senyawa natrium tripolofosfat atau Sodium Tripoliphospat (STTP).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai