Dinkes Prov.
Sumbar
Dr. Irene, MKM Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
CIRI-CIRI AEDES AEGYPTI
Siklus hidup nyamuk : telur jentik kepompong (pupa)
nyamuk. Perkembangan dari telur menjadi nyamuk ± 9-
10 hari
Sifat-sifat telur Aedes aegypti
Setiap bertelur nyamuk betina mengeluarkan sekitar ± 100 butir telur dan
meletakkkan di dinding container.
Telur warna hitam, ukuran ± 0,8 cm. Dapat bertahan di tempat kering (tanpa air
sampai 6 bulan). Akan menetas jadi jentik dalam waktu kurang dari 2 hari setelah
terendam air.
Sifat-sifat jentik Aedes aegypti
Jentik yang menetas dari telur akan tumbuh besar.
Selalu bergerak aktif dalam air. Gerakan berulang-ulang dari bawah ke atas
permukaan air untuk bernafas.
Pada waktu istirahat posisi tegak lurus permukaan air. Biasanya berada di sekitar
dinding TPA.
Sekitar 6-8 hari berkembang menjadi pupa.
Habitat umumnya kontainer buatan manusia, tidak menyukai genangan air yang
langsung berhubungan dengan tanah
Dr. Irene, MKM Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
SITUASI DBD DI SUMBAR
Masih menjadi masalah kesehatan dan hampir setiap tahun terjadi KLB
(Kejadian Luar Biasa??) atau peningkatan kasus dan kematian.
Di Prop. Sumbar kasus DBD ini pertama kali ditemukan pada tahun 1972 di
Kota Padang, selama 10 tahun terakhir kasus itu masih dapat dibelenggu di
Kota Padang.
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
N
A
O
J
S
F
J
D
M
M
A
N
A
J
S
F
J
D
M
M
A
N
A
J
S
J'97
J'02
J'07
Dr. Irene, MKM Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
MAPPING ENDEMISITAS DBD
KAB. PASAMAN TAHUN 2008
KAB. 50 KOTA
KAB. PASBAR
KOTA PAYAKUMBUH
KAB.TANAH DATAR
KAB. AGAM KOTA PADANG PANJANG
KOTA BUKITTINGGI
KAB.SWL/SJJ
KOTA PARIAMAN KOTA SAWAH LUNTO
KAB.PD.PARIAMAN KOTA SOLOK
KAB.DHARMASRAYA
KOTA
PADANG KAB.SOLOK
KAB.SOLOK SELATAN
KAB.PESISIR SELATAN
BEBAS
SPORADIS
Tahun 2008, jumlah kabupaten/kota
ENDEMIS endemis bertambah menjadi 11
Dr. Irene, MKM Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
kabupaten/kota (IR 37,5)
Dr. Irene, MKM - Kasi P2P
GEJALA DAN DIAGNOSA
Diagnosa berdasarkan kriteria WHO
Kriteria Klinis
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas.
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
Uji torniquet positif
Ptechiae, echimosis, purpura.
Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi.
Hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok ditandai nadi cepat dan lemah, penurunan tekanan nadi,
hipotensi, kaki tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
Kriteria laboratoris
Trombositopenia (100.000 ᶣl atau kurang)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih.
Dua kriteria klinis pertama di tambah trombositopenia dan
hemokonsentrasi cukup untuk menegakkan diagnosa
klinis DBD.
RUJUK KE RS
PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN
• Bersihkan lingkungan
• Vas bunga
• Wadah minum burung
• Pasang kelambu
• Pasang kasa pada setiap celah ventilasi
• Jangan banyak gantungan baju
• Jangan membiarkan ada air yang tergenang
plus
Pencahayaan
Ventilasi
Kasa
Memanfaatkan Tanaman
Pengusir Nyamuk populer
Aplikasi Penggunaan
• sebagai pengusir nyamuk dengan cara
membakar daun lantana kering.
Cara Pemakaiannya
Aplikasi Penempatan.
Jika anda dekat Zodia , anda akan
mencium bau harum, apalagi
tanaman ini digoyangkan. Namun
lama kelamaan, bagi yang tidak
tahan bakal pusing.
Aroma khas Zodia ini tidak disukai
nyamuk karena adanya senyawa
Evodiamine dan rutaecarpine yang
tidak disukai serangga
Untuk mengusir nyamuk dalam
ruangan, Zodia diletakkan di dekat
jendela atau dipojok ruangan yang
ada kipas anginnya
PENDERITA DBD
Dirumah
perderita :
•Pemeriksaan jentik 20 rumah
•Pencarian penderita sekitar,
TTU,
sekolah
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
YA TIDAK
PSN
PSN
LARVASIDASI SELEKTIF
LARVASIDASI SELEKTIF
PENYULUHAN
PENYULUHAN
FOGGING RADIUS ± 200M
Resting Per
SURVEI NYAMUK
Rumah
Parity Rate
Angka Bebas
METODE SURVEI JENTIK Jentik (ABJ)
Penangkapan nyamuk
biasanya dilakukan
dengan menggunakan
aspirator.
Contoh:
Bila jumlah dilatasi nyamuk rata-rata 3, siklus gonotropik 4 hari,
maka umur rata-rata nyamuk tersebut adalah: 3x4=12 hari.
Semakin tua rata-rata umur nyamuk semakin besar potensi
terjadinya penularan di suatu wilayah.
• Untuk memeriksa TPA yang berukuran besar, seperti: bak mandi, tempayan,
drum dan bak penampungan air lainnya. Jika pada pandangan (penglihatan)
pertama tidak menemukan jentik, tunggu kira-kira ½ -1 menit untuk
b. memastikan bahwa benar jentik tidak ada.
METODA
2. Sampel rumah/bangunan
a. Buat daftar rumah/bangunan dari tiap-tiap RT sample,
misal RT 1: 30 rumah/bangunan, sampel 10 rumah untuk
tiap RT, maka interval 30/10 = 3
b. Ambil gulungan kertas bernomor 1 sampai dengan 3,
dikocok
c. Misal keluar angka 2, maka KK (rumah) atau bangunan
dengan nomor urut 2 terpilih sebagai sampel pertama
d. Sampel selanjutnya adalah dengan menambah 2 + 3 = 5
(rumah/bangunan dengan nomor urut 5 dan seterusnya
sampai terpilih 10 rumah/bangunan).
e. Pengambilan sampel 10 rumah/bangunan dari RT terpilih
lainnya dilakukan dengan cara yang sama, sehingga
rumah/bangunan dari 10 RT sampel berjumlah 100
rumah/bangunan.
f. Hasil PJB dicatat dan dilaporkan ke dinas kabupaten/kota
menggunakan FORMULIR JPJ-2