org. ttt. yg dlm jmlh kecil merusak/menghambat MO lain = zat kimia yg dihasilkan oleh suatu MO yg menghambat MO lain (khasiat antimikrobial) Antimirobial Susceptibility Testing (Pemeriksaan Pengaruh Antimikroba) Pengukuran kemampuan obat antibiotika/obat kimia dlm menghambat atau membunuh p’tumbuhan bakteri secara invitro –Harus mampu merusak / menghambat MO patogen spesifik makin >>>> jlh & macam MO dipengaruhi makin baik –Tdk mengakibatkan b’kembang” bentuk” resisten –Tdk menimbulkan efek samping thdp Inang –Tdk melenyapkan flora normal inang –Harus dapat diberikan mll. mulut tanpa inaktivasi as. lambung/ml. –Suntikan (parentral) tanpa terjadi pengikatan dg protein darah –Taraf kelarutan tinggi dlm. zat alir tubuh –Konsentrasi antibiotika dlm. jar. atau darah harus dpt mencapai taraf cukup tinggi shg mampu menghambat/mematikan agent Ix. ◦ MO produksi ensim merusak daya kerja obat ◦ Perubahan permiabilitas kuman thdp obat ttt. ◦ Perubahan pd Lokus MO yg menjadi target obat ◦Perubahan pada metabolik pathway target obat ◦Perubahan ensimatik * Non Genetik mis: tidak membelah aktif krn mekanisme pertahanan, kuman bentuk sferoplas kehilangan dinding sel * Genetik kromosomal dan ekstrakromosomal • Penentuan Kepekaan Kuman thdp suatu obat penentuan kadar obat terkecil yg dpt menghambat pertumbuhan kuman invitro = pengukuran kemampuan obat antibiotika atau obat kimia dlm menghambat pertumbuhan kuman secara invitro • Ada 2 cara penentuan kepekaan kuman terhadap obat : 1. DIFUSI Cakram, Sumuran, Tabung, Kapiler, Paper strips 2. DILUSI Broth dilusi dan Agar dilusi • - Agar disk diffusion methode / Cakram kertas “ lempengan agar disemai dg m.o yg diuji, cakram kertas yg mgd antimikroba dg konsentrasi ttt diletakkan di atas lempeng agar yg telah disemai tsb. Penghambatan mikroorganisme oleh antimikroba terlihat sebagai wilayah jernih sekitar pertumbuhan mikroorganisme. Luasnya wilayah jernih menunjukkan: kepekaan mikroorganisme terhadap antimikroba dan kecepatan berdifusi dari antimikroba dalam medium. - Agar wells diffusion methode / Sumuran “Pada lempeng agar yang telah disemai dengan mikroorganisme uji, dibuat sumuran.Kemudian diisi dengan antimikroba dengan konsentrasi tertentu (beberapa konsentrasi). Dilihat adanya penghambatan pertumbuhan kuman dengan melihat luas wilayah jernih seperti cara cakram di atas. • Metode yg digunakan : Kirby Bauer, Agar lapis (agar overlay methode) menurut Barry, metode Garcia dan Thrupp. • Prinsip penentuan kepekaan berdasarkan pd penyebaran dari antimikroba dlm menghambat pertumbuhan m.o. • Kepekaan m.o ditunjukkan dg luasnya wilayah jernih sekitar cakram atau sumur • Kuman dibiakkan dahulu kemudian baru antimikroba dg konsentrasi tertentu ditambahkan - Agar dilution methode (media padat) • “Media agar ditambahkan antimikroba dg konsentrasi ttt (beberapa konsentrasi), kmd kuman yg diuji ditambahkan pd media yg mgd antimikroba dg konsentrasi ttt tsb. Media yang tidak tumbuh kuman menunjukkan bahwa kuman tersebut tidak resisten/sensitif dengan konsentrasi antimikroba pada media agar tersebut.” - Broth dilution methode (media cair) • “Dibuat pengenceran antimikroba pada beberapa deret tabung, kemudian masukkan suspensi kuman yang akan diuji pada masing-masing tabung,diukur derajat kekeruhannya. • Jika jernih berarti kuman tidak resisten/Sensitif dengan konsentrasi antimikroba tersebut (pertumbuhan dihambat)” • Metode : Antibiogram / MIC (minimum inhibitory concentration)/MKC (minimum Killer Concentration) • Prinsip berdasarkan pengenceran / penipisan dg konsentrasi antimikroba terkecil yg mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme (jernih) Pada metode dilusi ini antimikroba dibuat pengenceran dahulu, baru kuman yg diujikan ditambahkan. MHA (Muller Hinton Agar) Disc obat/antibiotika Standard kekeruhan Mc. Farland (0,5 Mc. Farland) 0,5 ml BaCl2.2H2O 1,175% + 99,5 ml H2SO4 1% Lidi Kapas/ Swab Steril Air Garam Fisiologis (PZ)/Kaldu Steril Streptococcus MH + darah Corynebacterium & Listeria MH + serum Haemophilus MH + V dan X factor Gonococcus & meningococcus gunakan CAP (Coklat Agar Plate)+ Suplement penyubur M. tuberculosis media Louwenstein Jensen (LJ) dengan Dilution methode • Kekeruhan Suspensi bakteri Kurang keruh zone hambatan > lebar/R dilaporkan S ; > keruh zone makin sempit/S dilaporkan R • Waktu pengeringan/peresapan suspensi bakteri ke dalam media MHA Tidak boleh > dari batas waktu yg dibolehkan (10’-15’) dapat mempersempit daimeter zone hambatan, S dilaporkan R • Temperatur Inkubasi Pertumbuhan Optimal ink suhu 35oC, < 35oC menyebabkan Ø > lebar R dilaporkan S bs terjadi pd media plate yg ditumpuk-tumpuk > dari 2 plate pada inkubasinya. Suhu > 35oC ada bakteri kurang subur pertumbuhannya + ada obat difusinya kurang baik • Waktu Inkubasi 16 -18 jam < 16 jam pertumbuhan blm sempurna Ø > lebar, > 18 jam Ø makin sempit Tebalnya agar-agar Ketebalan agar2 = 4 mm, < 4 mm difusi obat > cepat, > 4 mm difusi obat lambat Jarak antara disc obat Dianjurkan minimal 15 mm menghindari zone tumpang tindih Petridish ø 9-10 cm paling banyak 7 disc Potency disc obat Komposisi Media Sangat besar pengaruhnya pertumbuhan bakteri, difusi obat, aktivitas obat dsb