Materi Pertemuan #4
SISTEM PENGUKURAN
INSTRUMENTASI DAN KENDALI
GALVANOMETER SUSPENSI
• Galvanometer suspensi adalah jenis alat ukur yang
merupakan cikal bakal atau dasar dari alat-alat ukur arus
searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi
sebagian besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan
hingga saat ini.
• Sebuah kumparan kawat halus digantung di dalam medan
magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen.
• Kumparan akan berputar di dalam medan magnet bila dialiri
oleh arus listrik.
• Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus
berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan
• Keelastisan serabut halus membangkitkan suatu torsi yang
melawan perputaran kumparan.
PENG
Galvanometer suspensi
• Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya
elektro-magnetiknya mengimbangi torsi mekanis
lawan dari gantungan.
• Penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi
arus yang dibawa oleh kumparan tersebut.
• Sebuah cermin yang dipasang pada kumparan
menyimpangkan seberkas cahaya dan
menyebabkan sebuah bintik cahaya yang telah
diperkuat bergerak di atas skala pada suatu jarak
dari instrumen.
• Efek optiknya adalah sebuah jarum penunjuk
yang panjang tetapi massanya nol.
Persamaan untuk torsi lawan yang dihasilkan oleh
gantungan kumparan yang diturunkan dari hukum
dasar elektromagnetik adalah:
τ=BxAxIxN
Dimana :
τ = torsi dalam Newton-meter (N-)m
B = kerapatan fluks di dalam senjang udara (Wb/m2)
A = luas efektif kumparan (m2)
I = arus di dalam kumparan (Ampere)
N = jumlah lilitan kumparan putar
TORSI DAN DEFLEKSI DI GALVANOMETER
SIFAT DINAMIK GALVANOMETER
sifat dinamik
Ada 3 jenis kondisi sifat
dinamik Galvanometer:
1. Teredam lebih
(overdamped)
2. Kurang teredam
(underdamped)
3. Teredam Kritis (critically
damped)
• Kurva I menunjukkan keadaan teredam lebih di mana
kumparan kembali secara perlahan ke posisi diam
tanpa lonjakan (overshoot) atau osilasi. Jarum
cenderung menuju ke keadaan mantap dengan lambat.
• Kurva II menunjukkan kurang teredam di mana
gerakan kumparan dipengaruhi oleh osilasi sinusoi-da
teredam. Laju pada mana osilasi ini berhenti,
ditentukan oleh konstanta redaman (D), momen inersia
(/), dan torsi lawan (S) yang dihasilkan oleh gantungan
kumparan.
• Kurva III menunjukkan redaman kritis dalam mana
jarum kembali dengan cepat ke keadaan mantapnya
tanpa osilasi ideal (yang diharapkan)
SENSITIVITAS GALVANOMETER
• Ada empat konsep yang dapat digunakan
untuk menyatakan sensitivitas Galvanometer
(Galvanometer Sensitivity), yaitu :
• Sensitivitas Arus (Current Sensitivity)
• Sensitivitas tegangan (voltage sensitivity)
• Sensitivitas megaohm (megohm sensitivity)
• Sensitivitas Balistik (Ballistic Sensitivity)
• Sensitivitas Arus (Current Sensitivity).
Dideflnisikan sebagai perbandingan penyim-
pangan (defleksi) galvanometer terhadap arus
yang menghasilkan defleksi tersebut.Bagi
galvanometer yang skalanya tidak dikalibrasi
dalam milimeter, defleksi dapat dinyatakan dalam
bagian skala.
•
• Dimana :
• d = defleksi galvanometer (mm)
• I = arus galvanometer (μA)
• Sensitivitas tegangan (voltage sensitivity).
Didefinisikan sebagai perbandingan defleksi
galvanometer terhadap tegangan yang
menghasilkannya.
•
• Dimana :
• d = defleksi galvanometer (mm)
• V = tegangan yang diberikan ke galvanometer
(mV)
•
• Sensitivitas megaohm (megohm sensitivity) didefinisikan sebagai
tahanan (dalam mega-ohm) yang dihubungkan secara seri dengan
galvanometer agar menghasilkan defleksi sebesar satu bagian skala
bila tegangan 1 V dimasukkan ke rangkaian tersebut.
• Karena tahanan ekivalen dari galvanometer yang diparalelkan
diabaikan terhadap tahanan (dalam mega-ohm) yang seri
dengannya, arus yang dimasukkan praktis sama dengan 1/R dan
menghasilkan defleksi sebesar satu bagian (divisi). Secara numerik,
sensitivitas mega ohm sama dengan sensitivitas arus, sehingga
•
• Dimana :
• d = defleksi galvanometer (mm)
• I = arus galvanometer (μA)
• Sensitivitas Balistik (Ballistic Sensitivity).
Didefinisikan sebagai perbandingan defleksi
maksimal galvanometer, dm terhadap jumlah
muatan listrik, Q di dalam satu pulsa tunggal
yang menghasilkan defleksi tersebut. Maka :
•
• Dimana :
• d = defleksi galvanometer (mm)
• Q= muatan listrik (μC)
Contoh Kasus
• Sebuah galvanometer diuji dalam rangkaian
gambar dibawah, dimana
• E = 1.5 V
• R1 = 1,0 Ω
• R2 = 2500 Ω
• R3 = variable
• Dengan membuat R3 pada 450 Ω , defleksi
galvanometer adalah 150 mm, dan untuk R3 =
950 Ω, defleksi berkurang menjadi 75 mm.
Tentukan : (a) tahanan galvanometer, (b)
sensitivitas arus galvanometer terse but.
Penyelesaian