Anda di halaman 1dari 26

Sistem

bilangan awal
dan simbol –
simbol
1.1 Hitungan
primitif / masa
lalu
Sebuah arti bilangan
– Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani yang berarti
pengkajian dan pembelajaran.
– Pythagorean telah menggunakannya untuk menggambarkan
aritmatika dan geometri.
– Penggunaan nama Pythagorean mungkin akan menjadi dasar
untuk gagasan bahwa matematika dimulai di Yunani Klasik
sejak tahun 600 hingga 300 SM. Tapi sejarahnya bisa diikuti
lebih jauh ke belakang. Tiga atau empat ribu tahun yang lalu,
di Mesir kuno dan Babylonia, di sana sudah ada pengetahuan
yang signifikan yang bisa kita gambarkan sebagai matematika.
Takik sebagai tanda
perhitungan
– Artefak tulang yang menandai tanda-tanda menoreh
tampaknya menunjukkan bahwa orang-orang Zaman Batu
Tua telah menyusun sistem penghitungan sejak 30.000 SM.
– Penggalian arkeologi telah menemukan
sejumlah besar benda tanah liat kecil
yang telah dikeraskan untuk membuatnya
lebih tahan lama. Artefak buatan tangan
ini terjadi dalam berbagai bentuk
geometris, yang paling umum adalah
lingkaran, segitiga, dan kerucut. Diyakini
bahwa benda-benda tersebut adalah
perangkat penghitungan yang primitif;
karena itu, mereka telah dikenal sebagai
"penghitung”.
The Peruvian Quipus: Knot
sebagai Angka

– Di Dunia Baru, angka paling baik diilustrasikan oleh tali


yang diikat, yang disebut quipus, dari Inka, Peru.
– Quipus itu penting dalam Kekaisaran Inca, karena selain
dari simpul-simpul ini tidak ada sistem penulisan yang
pernah dikembangkan di sana.
– Quipu ini terdiri dari warna tali, putaran tali dan lapisan
tali yang terbuat dari bulu ilama.
1.2 Jumlah
Rekaman
Orang-orang
Mesir dan
Yunani
Sejarah Herodotus
– Penulisan sejarah, seperti
yang kita pahami, adalah
penemuan Yunani; dan
terutama di antara
sejarawan Yunani awal
adalah Herodotus.
Herodotus lahir sekitar 485–
430 SM di Halicarnassus.
Reputasi Herodotus sebagai seorang
sejarawan terkenal bahkan di zamannya
sendiri. Dengan tidak adanya banyak buku,
wajar bahwa sejarah, seperti komposisi
sastra lainnya. Di Athena, sekitar 20 tahun
sebelum kematiannya, Herodotus
membacakan bagian-bagian Sejarahnya yang
lengkap untuk mengagumi para penonton
sebagai pengakuan atas kebaikan karyanya.
Representasi Angka Hieroglif
– Hieroglif ditulis menggunakan gambar benda-benda yang
dapat kita temui sehari-hari seperti, manusia, hewan,
tumbuhan dan lain-lain.
– Penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan hieroglif
Angka Hieratik Mesir
– Dalam hieroglif angka 37 seperti
ini

--Dalam hieratik diganti dengan yang


lebih simpel
Sistem angka abjad Yunani

– Sekitar abad ke-5 SM, orang-orang


Yunani dari Ionia juga
mengembangkan sistem angka.
– Gambar berikut menunjukkan
bagaimana huruf-huruf alfabet
(termasuk bentuk-bentuk khusus)
disusun untuk digunakan sebagai
angka.
– semua angka antara 1 dan 999 dapat diwakili oleh paling
banyak tiga simbol. Prinsipnya ditunjukkan oleh :

– Untuk angka-angka yang lebih besar skema berikut yang


digunakan:
1.3 Rekaman
Nomor
Babilonia
Tulisan Paku Babilonia
– Selain orang Mesir, budaya lain dari
zaman kuno yang memberi pengaruh
besar pada perkembangan
matematika adalah Babilonia.
– Di sini istilah “Babilonia” digunakan tanpa
batasan kronologis untuk merujuk pada orang-
orang yang ribuan tahun yang lalu menempati
dataran alluvial di antara sungai kembar, Tigris,
dan Eufrat. Orang-orang Yunani menyebut
tanah ini "Mesopotamia," yang berarti "tanah di
antara sungai-sungai."
– Orang Mesir menggunakan pena dan tinta
untuk menyimpan catatan mereka, orang
Babylonia menggunakan buluh pertama
dan kemudian stylus dengan ujung segitiga.
Mengartikan Tulisan Paku :
Grotefend dan Rawlinson
– Tulisan paku digunakan pada pembuatan lempengan. Lempengan tersebut
ditulis saat masih basah. Kemudian, dijemur atau dibakar.
– Sekitar 400 lempengan telah diidentifikasi memiliki konten matematika.
Sistem Nomor Orang Babilonia

– Dari studi mendalam tentang setengah abad terakhir,


jelas bahwa matematika Babilonia jauh lebih
berkembang daripada yang selama ini dibayangkan.
– Angka angka babilonia dulunya ditulis dalam bentuk
cuneiform (bentuk runcing), menggunakan alat tulis
dari tanaman reed berujung runcing untuk menulis
diatas sepotong tanah liat yang mana akan dijemur di
matahari untuk mengeraskannya untuk membuat
rekaman permanen.
– Orang orang babilonia
menggunakan sistem angka
sexagesimal (basis 60) yang
diambil dari Sumeria.
Menulis di China Kuno
– Matematika China mungkin sama kunonya dengan Mesapotamia.
– Catatan lampaunya langka. Kita tahu bahwa sistem tulisan
digunakan sepanjang abad ke 17 SM dan sistem tulisan itu memiliki
beberapa kesamaan dengan tulisan kontemporer China.
– Mungkin mereka memproduksi sejumlah tulisan matematika pada
waktu itu, tetapi tidak ada yang bertahan. Pada 221 SM, China
dipersatukan di bawah kepemerintahan Qin Shi Huang (dikenal
juga sebagai Shih Huang-ti), kaisar cina pertama. Ia mendirikan
sebuah pemerintahan pusat yang kuat yang membuat banyak
proyek-proyek berskala besar.
– Di bawah pemerintahan Shi Huang, China membangun
sebuah sistem jalanan yang luas dan memperkuat
tembok besar. Mereka juga mengadakan sistem mata
uang seragam. Meskipun berprestasi, tetapi kaisar
pertama ini memimpin dengan kasar. Dia adalah
seorang pembakar buku : dia memerintahkan
penghancuran semua buku. Itulah mengapa
pengetahuan kita tentang matematika China dimulai
ketika berakhirnya masa pemerintahan Shi Huang.

Anda mungkin juga menyukai