Anda di halaman 1dari 18

Dokumentasi Menjelang Ajal

Kelompok 6
• Fitriah Ainun Darwis 1810033006
• Santi 1810033012
• Chusnul Chatimah 1810033050
• Nor Setia Rahmah 1810033025
• Nadia Ferlita Handayani Rahayu 1810033031
• Tri Puji Utami 1810033038
• Shombro Andika 1810033046
• Dinda Oktaviani 1810033018
Pengertian
Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit
dimana menurut akal sehat tidak ada harapan
lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit
itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah
suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses
penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi
individu (Kubler-Rosa, 1969).
Jenis penyakit terminal
Beberapa jenis penyakit terminal
1. Penyakit-penyakit kanker.
2. Penyakit-penyakit infeksi.
3. Congestif Renal Falure (CRF).
4. Stroke Multiple Sklerosis.
5. Akibat kecelakaan fatal.
6. AIDS
Manifestasi klinis
1. Gerakan pengindaran 6. Denyut nadi tidak teratur
menghilang secara dan lemah
berangsur-angsur
2. Aktivitas dari GI berkurang 7. Nafas berbunyi, keras dan
3. Reflek mulai menghilang cepat ngorok
4. Suhu klien biasanya tinggi 8. Penglihatan mulai kabur
tapi merasa dingin dan
lembab terutama pada kaki 9. Klien kadang-kadang
dan tangan dan ujung-ujung kelihatan rasa nyeri
ekstremitas
10. Klien dapat tidak
5. Kulit kelihatan kebiruan dan
pucat sadarkan diri.
Tahap berduka
1. Denial (pengingaran)
2. Anger (marah)
3. Bergaining(tawar-menawar)
4. Depetion(depresi)
5. Acceptance(menerima)
Tipe-tipe Perjalanan Menjelang
Kematian
• Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu
adanya perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik
• Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui,
baisanya terjadi pada kondisi penyakit yang kronik
• Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum
pasti, biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal
karena adanya kanker
• Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. Terjadi pada
pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan lama
Tanda-tanda Meninggal secara klinis
Secara tradisional
• Tidak ada respon terhadap rangsangan dari
luar secara total.
• Tidak adanya gerak dari otot, khususnya
pernafasan.
• Tidak ada reflek.
• Gambaran mendatar pada EKG
Macam Tingkat Kesadaran atau Pengertian
Pasien dan Keluarganya Terhadap Kematian
• Closed Awareness/Tidak Mengerti
• Matual Pretense/Kesadaran/Pengertian
yang Ditutupi
• Open Awareness/Sadar akan keadaan dan
Terbuka.
Data-data Pasien Menjelang Ajal
• Tujuan dan Hasil Keperawatan
• Pengkajian Masalah Pasien
• Contoh Dokumentasi intervensi/tindakan
keperawatan potensial
• Contoh Komplikasi Medis Potensial
• Komponen/Temuan Pengkajian Kritis
• Diagnosis Keperawatan yang Berhubungan
Lanjutan..
• Penyuluhan yang Dibutuhkan Pasien,
Keluarga , dan Pemberi Perawatan
• Pelayanan lain yang mungkin Diindikasikan
dan Intervensi yang berhubungan Terapi
Fisik
• Hasil yang diharapkan pada pemulangan
pasien
Asuhan keperawatan
• Pengkajian
• Diagnosa
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
PENGKAJIAN

KASUS :
Ny. X dirawat di ruang Flamboyan dengan Diagnosa CA Paru Stadium 4, saat
pengkajian didapatkan data TD : 80/70 mmHg, nadi : 60 x/menit, kesadaran : Somnolen.
Keluarga menerima semua keterangan yang disampaikan oleh dokter dan perawat yang
merawat dan menyerahkan semua tindakan yang akan dilakukan kepada Ny. X
Data pengkajian :
Pemeriksaan tanda-tnda vital TD : 80/70 mmHg N : 60 x/menit dan pasien
tampak lemah dengan tingkat kesadaran Somnolen.
Serta dengan pemeriksaan fisik kepala simetris, rambut rontok, wajah terlihat
pucat, konjungtiva anemis, hidung terpasang alat bantu pernapasan, mukosa bibir kering,
mulut kotor, aroma mulut tidak sedap, bentuk dada tidak simetris, pengembangan dada tidak
simetris, suara nafas wheezing, abdomen datar, adanya penurunan bising usus, ekstremitas
atas dan bawah sulit digerakkan, akral dingin, turgor kulit tidak baik, kondisi kulit lembab.
DIAGNOSA
1. Gangguan pertukaran gas b/dhimoptosis atau bronkiektasis dan
atelektasis
2. Ketidak efektifan pola napas b/dbstruksi bronkus atau sumbatan
parsial pada intrapulmoner proksimal
3. Nyeri kronis b/d penyebaran neoplastik ke mediastinum
INTERVENSI dan IMPLEMENTASI
1. Gangguan pertukaran gas
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam klien gangguan pertukaran gas
pada klien dapat teratasi
Kriteria Hasil: Status Pernafasan,Pertukaran Gas
a) Saturasi oksigen dari skala 1 menjadi skala 4
b) Keseimbangan ventilasi dan perfusi dari skala 1 menjadi skala 5
c) Dispnea saat istirahat dari skala 1 menjadi skala 5
d) Berikan bantuan terapi nafas (nebulizer) jika diperlukan
e) Posisikan klien untuk meringankan sesak nafas
2. Ketidak efektifan pola napas
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam tidak ada sumbatan pada jalan nafas klien
Kriteria Hasil:Status Pernafasan: Kepatenan Jalan ,manajemen Jalan Nafas
a) Instruksikan klien bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif
b) Kolaborasi pemberian bronkodilator sebagaimana mestinya 23 nafas
c) Frekuensi pernafasan dari skala 1 menjadi skala 5
d) Irama pernafasan dari skala 1 menjadi skala 5
e) Kemampuan untuk mengeluarkan sekret dari skala 1 menjadi skala 4
f) Akumulasi sputum dari skala 1 menjadi skala 4
g) Suara nafas tambahan dari skala 1 menjadi skala 5
3. Nyeri kronis
Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 klien sedikit atau tidak
menunjukkan nyeri
Kriteria Hasil: Kontrol Nyeri
a) Mengenali kapan nyeri terjadi dari skala 1 menjadi skala 3
b) Menggambarkan faktor penyebab nyeri dari skala 1 menjadi skala 3
c) Menggunakan tindakan pengurangan nyeri (tanpa analgesik) dari skala 1
menjadi skala 3
d) Melaporkan nyeri terkontrol dari skala 1 menjadi skala 4
EVALUASI
S : Keluarga klien mengatakan dapat
menerima keadaan pasien saat ini
O : Keluarga klien terlihat sedih
A : Masalah pasien teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai