Anda di halaman 1dari 23

DINAMIKA KELOMPOK

LILIS MURTUTK
PENGERTIAN
 Cartright and Zandor
 Dinamika kelompok adalah sekumpulan cara yang terencana
untuk menghasilkan keahlian dalam hubungan manusia,
manajemen komunitas.
 Lufi
Dinamika kelompok adalah suatu tempat untuk memajukan
ilmu pengetahuan tentang proses pembentukan
kepemimpinan hubungan antar individu, kelompok atau
institusi yang lebih berat.
PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK (Solita Sarwono)

 Tahap pembentukan : mengatur dan menentukan kedudukan


tiap anggota, mulai kenal, akrab dan terbuka.
 Tahap perpecahan : muncul konflik, beda pendapat.
 Tahap penyesuaian : hubungan makin akrab, kelompok
berfungsi secara efektif dan para anggota bekerjasama untuk
kelompok.
 Tahap perubahan : pergantian posisi antara orang yang
memimpin dan dipimpin, perubahan jumlah anggota,
perubahan lingkungan fisik dan aktifitas.
KEDUDUKAN SESEORANG DALAM KELOMPOK

 Keadaan penuh secara psikologis : seseorang yang


ingin menjadi kelompok aktif dalam kelompok itu
menerima.
 Keanggotaan non psikologis : individu mau dan
aktif tetapi kelompoknya tidak menerima.
 Keanggotaan marginal/pinggiran : kelompok
menerima dan mengusulkan supaya dia aktif
tetapi individu menolak.
ELEMEN PROSES KELOMPOK
Elemen proses kelompok adalah:
norma/peraturan,keterpaduan/kohesiveness,
role/peran,kepemimpinan/leadership, kekuatan/power.
1. Norma/peraturan
 Standar perilaku yang harus diterima kelompok
A. Norma produktif
 Semua anggota mempunyai hak untuk berpendapat.
 Semua anggota mempunyai peranan dan harus saling menghormati.
 Ada feed back yang positif terhadap proses kelompok dan pencapaian
tujuan.
B. Norma tidak produktif : norma dalam suatu kelompok yang dapat
mengahambat tercapainya tujuan, yaitu :
 Hanya orang/anggota tertentu yang bicara.
 Tidak ada sangsi terhadap ide/gagasan
 Tidak ada feed back
2. Keterpaduan/kohesiveness

Keterpaduan merupakan faktor penentu orang tertarik menjadi


anggota kelompok dan anggota adalah :
 Kesamaan karir.
 Tingkat penerimaan terhadap anggota
 Ketertarikan individu menerima kelompok dan anggota lain
 Tujuan kelompok yang menarik sesuai dengan kebutuhan
 Gaya kepemimpinan yang menarik.
Role/peran
Peran adalah perilaku anggota dalam hubungan dengan anggota
lain.
a. Group task role : berkaitan dengan pencapaian tujuan
kelompok, dimana kelompok terlibat sebagai :
 Inisiator : memeprkenalkan ide atau prosedur baru, mencoba
membuat gerakan menuju tujuan.
 Pencari informasi : berusaha menyediakan informasi atau pendapat
yang dibuthkan, menunjukkan kesenjangan dalam informasi, meminat
pendapat, berespon terhadap usulan.
 Evaluator : berusaha menentukan dimana posisi kelompok di dalam
masalah, melakukan tes untuk konssensus, mengevaluasi kemajuan.
 Teknisi prosedur : mempercepat kerja kelompok dengan melakukan
tugas rutin, membagi bahan, dsb.
 Pencatat : mencatat ide-ide, keputusan-keputusan, dan anjuran-
anjuran membuat laporan pertemuan.
b. Group maintenance role :
berkaitan dengan hubungan komponen dan fungsi untuk memelihara
anggota. Berorientasi ke arah fungsi kelompok sebagai satu kesatuan
unit, membangun sikap-sikap yang berpusat kepada kelompok dan
menguatkan produktifitas :
 Pendorong : memberikan kehangatan dan dukungan pada kontribusi
orang lain, menerima apa yang dikatakan oleh setiap anggota.
 Penjaga harmoni : mempertemukan perbedaan antara dan diantara
anggota, berupaya untuk mendamaikan perselisihan.
 Pembuat kompromi : mencari posisi tengah antara pandangan-
pandangan yang berlawanan.
 Penyusun standar : berusaha menimbulkan kesadaran kelompok akan
norma-norma dan dtandar-standar kelompok.
 Penjaga pintu : mempertahankan terbukanya saluran komunikasi,
memungkinkan terjadinya partisipasi dari semua anggota,
memperhatikan waktu.
Individual role
berkaitan dengan hubungan komponen dan fungsi hubungan
memelihara anggota dan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
khusus individu melalui kelompok dan tidak selalu ditujukan ke
arah kelompok kerja yang efektif. Peran orientasi pada diri
sendiri/individu role sering dianggap sebagai hambatan fungsi.
 Agresor : merendahkan status orang lain, menyerang kelompok,
pribadi anggotanya atau tugas, emnunjukkan rasa iri terhadap
kontribusi anggota dengan mengambil keuntungan dari kontribusi
tersebut.
 Penghambat-negatif : pelawan yang keras kepala yang memasukan
kembali isu yang telah diputuskan sebelumnya.
 Pencari pengakuan : bekerja dalam berbagai cara untuk mencari
perhatian untuk dirinya sendiri, bicara besar dan berpusat pada
dirinya.
 Playboy “ : menunjukkan kurangnya minat dengan menjadi
sinis atau memicu dalam isu-isu yang penting.
 Pendominasi : mengetengahkan otoritas atau superitas di atas
orang lain dengan memanipulasi kelompok, merendahkan,
memutuskan pembicaraan, atau memberikan petunjuk yang
bersifat memerintah.
 Pencari pertolongan : mencari perhatian utnuk diri sendiri
dan mencari respon simpatik dari kelompok
4 Kepemimpinan kelompok/leadership

Kepemimpinan kelompok adalah kemampuan seseorang untuk


mengatur orang lain dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Tugas kepemimpinan kelompok adalah mengikutsertakan
anggota dari analisa masalah, perencanaan, pelaksanaan, sampai
evaluasi yang meliputi:
 Mengatur tujuan kelompok.
 Menetapkan prosedur kerja
 Menetapkan peranan, fungsi dan tugas serta tanggung jawab
masing-masing bagian.
 Membimbing dan membantu anggota dalam melaksanakan tugas
Fungsi kepemimpinan adalah :

 Pengawasan langsung terhadap perencanaan.


 Mengkaji proses kelompok dan mengatasi tindakan
negatif anggota.
 Menunjang kesatuan dan menjamin hasil positif.
 Menunjang pertumbuhan individu untuk kenali
referensi.
 Menciptakan dan mempertahankan kelompok menjadi
maksimal.
Gaya kepemimpinan :

Autokratik : pimpinan mendominasi kelompok dengan menetapkan


tujuan, policy strategi, dan membuat keputusan.
 Kelebihan : berhasil untuk kelopmok yang jumlahnya besar dan
bermanfaat jika keputusan tepat
 Kekurangan : kurang kohesif, kompetisi lebih tinggi, timbul
perilaku pasif dan permusuhan, tingkat produktifitas sesuai
dengan kemampuan pimpinan.
Demokratik : ada keterpaduan antara kepentingan kelompok.
 Kelebihan : keterlibatan kelompok, hubungan antar
anggota semakin akrab, kohesiveness/kerjasama lebih
erat, dan tingkat produktifitas konsisten.
 Kekurangan : perlu waktu untuk memadukan dan
membuat keputusan.
Laiser Faire : pimpinan lebih menekankan pertumbuhan individu
anggota.
 Kelebihan : pimpinan sebagai konsultan.
 Kekurangan : anggota berfungsi interdependen, tingkat
produktifitas menurun kualitas kerja negatif/kurang,
tidak ada kesatuan dalam anggota kelompok, kelompok
bisa saling menjatuhkan satu sama lain, peran individu
lebih maksimal, tujuan individu bisa tidak sesuai dengan
tujuan kelompok.
Kekuatan/power

Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi


anggota kelompok.
Jenis kekuatan ada 6 :
 Reward power : pemberian imbalan sesuai dengan hasil kerja.
 Referant power : adanya karismatik pimpinan sehingga
cenderung untuk ditiru.
 Expert power : pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki.
 Informational power : suatu informasi atau pengetahuan yang
dimiliki pimpinan yang tidak tersedia dalam kelompok.
 Legitimate power : hak untuk mengontrol.
Tahap-tahap perkembangan kelompok :

1. Initation phase.
 Anggota sering bertemu(tingakt kepercayaan terhadap
kelompok rendah)
 Perlu dikembangkan tujuan spesifik(strategi untuk
mencapai tujuan kelompok)
 Perlu ditentukan pimpinan dan anggota kelompok.
 Pimpinan bertanggung jawab utnuk meyakinkan
kelompok tentang peran, norma dan tujuan kelompok.
2. Working phase
 Mengembangkan kohesiveness kelompok dan berupaya
mencapai tujuan.
 Menyelesaikan konflik(timbul akibat beda pendapat)
 Menyelesaikan masalah dan pembuatan perubahan.
 Membuat keputusan.
3. Termination phase
 Terminasi dilakukan jika tujuan sudah tercapai sesuai
waktu yang ditentukan
 Evaluasi tercapainya tujuan kelompok.
 Merencanakan tindakan lanjutan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam perkembangan
kelompok :

 Tujuan kelompok : sesuai dgn harapan anggota.


 Kepemimpinan dan peran serta. Pemimpin harus punya
gagasan tentang rasa dampak mempengaruhi kelompok
 Komunikasi dalam kelompok : saling terbuka dan pengertian.
 Ikatan kelompok dan norma kelompok : menumbuhkan
melalui pengalaman bersama dalam memecahkan masalah.
 Pertentangan : indentifikasi penyebab dan menyelesaikan
bersama serta adanya perbedaan pendapat yang diselesaikan
seawal mungkin.
 Kewenangan : harus ada pembagian wewenang secara jelas.
 Pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
kelompok dapat dilakukan oleh ketua atau musyawarah.
 Kerjasama. Untuk mencapai tujuan bersama harus saling
membantu dan saling mengalah.
Evaluasi proses kelompok :

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian tujuan atau


proses pencapaian tujuan
 Kelompok efektif :
 Mengembangkan dan memelihara keterpaduan anggotanya.
 Mendorong dan memfasilitasi anggota kelompok untuk berpertisipasi
maksimal.
 Peran kepemimpinan di dasarkan atas keahlian individu dan kebutuhan
kelompok.
 Menetapkan dan menjabarkan kriteria evaluasi tingkat pencapaian tujuan.
 Dalam terminasi, anggota belajar dari keberhasilan/kegagalan yang
dialami.
 Membuat kelompok efektif :
 Menyadari adanya power.
 Mengetahui dimana power berada, siapa yang memiliki
dan bagaimana menggunakannya.
 Menilai penggunaan power sesuai tugas untuk tujuan
kelompok
 Mengetahui cara pemecahan masalah, bagaimana
pendekatannya, mencari penyebab.

Anda mungkin juga menyukai