REHABILITASI MEDIK
CER
PAL
EB R
TINJAUAN PUSTAK
S
A
Y
AL
ANATOMI
1. Serabut somato motorik : mensarafi otot-oto
t wajah (kecuali m. levator palpebrae (n.III), otot p
latisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior da
n stapedius di telinga tengah).
2. Serabut visero-motorik (parasimpatis) : dat
ang dari nukleus salivatorius superior. Serabut sa
raf ini mengurus glandula dan mukosa faring, pal
atum, rongga hidung, sinus paranasal, dan gland
ula submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.
3. Serabut visero-sensorik : menghantar impuls
dari alat pengecap di dua pertiga bagian depan li
dah.
4. Serabut somato-sensorik : rasa nyeri (dan m
ungkin juga rasa suhu dan rasa raba) dari sebagia
n daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh
nervus trigeminus.
3
4
FISIOLOGI
1 FUNGSI SARAF MOTORIK
Mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau Berupa tan
ggapan tubuh terhadap rangsangan
2 Mekanisme
Proses pengiriman impuls dengan kode irama dan frekuensi tertentu
3 SECARA ANATOMI
UMN, LMN, alat penghubung antara unsur saraf dan unsur otot, sert
a otot skeletal
4 Impuls motorik
Impuls yang disampaikan ke otot sehingga menghasilkan gerak otot
5
DEFINISI
7
ETIOLOGI
PRENATAL
Meningitis purul Bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan cedera otak de
5 ngan komplikasi cerebral palsy
en
9
ETIOLOGI
POSTNATAL
10
FAKTOR
RESIKO
11
cerebral palsy spastic hemipl PATOFISIOLOGI
egia 1
Menyangkut trauma dari arteri sere
bral media : >> sering ditemukan da
n dikonfirmasi di pasien cerebral palsy hemiplegi
2
a
Mengalami atrofi periventrikular, menunj
ukkan adanya abnormalitas pada white m
cerebral palsy quadrip atter
3
legia
Yang terkait yaitu pada rongga yang t
erhubung dengan ventrikel lateral, m
ultiple cystic lesion pada white matter, d Cerebral palsy choreoathet
iffuse cortical atrophy, dan hydrocephal 4
oid
us
Kadang mengalami spastisitas cenderung terja
di bayi pada cukup bulan, distonia dari ekskre
Periventricular leukoma mitas juga sering terjadi bersama spastisitas
lacia 5
Lesi nekrosis koagulatif pada white matter
yang dekat dari ventrikel lateral
12
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINI
S
1
TIPE
Spastik Monoplegi SPASTIK
Kaku pada satu anggota gerak, umumnya lengan
Spastik Diplegi
2 Kaku pada keempat anggota gerak, umumnya tungkai bawah lebi
h parah
Spastik Triplegi
3 Kaku pada tiga anggota gerak, kombinasi dua lengan & satu tungkai
aling sering ditemukan
4 Spastik Kuadriplegi
Kaku pada keempat anggota gerak, yakni kedua lengan & tungkai d
engan tingkat keparahan yang sama
5 Spastik Hemiplegi
Kaku pada satu sisi tubuh, bagian terparah ada di lengan
14
GEJALA KLINIS
TIPE ATAKSID
15
• Terjadi pada 10-20% penderita.
• Mengalami fluktuasi tonus otot yang menyebabkan gerakan
lambat dan tidak terkontrol. Jika mengenai otot-otot wajah,
GEJALA KLINIS penderita akan terlihat selalu menyeringai dan mengeluarka
n air liur
TIPE ATETOID • Intensitas gerakan yang tidak terkontrol akan meningkat pad
a kondisi stres emosional, menghilang saat tidur
16
• Sekitar 10% penderita CP mengalami jenis c
17
Perkembangan Penyakit
Klasifikasi Gejala
Motorik penyerta
Minimal Normal, hanya * Kelainan tonus sementara * Gangguan
Ringan Berjalan umur 24 * Beberapa kelainan pada pemeriksaan
bulan neurologis
abnormal
* Gangguan koordinasi
Perkembangan Penyakit
Klasifikasi Gejala
Motorik penyerta
Sedang Berjalan umur 3 * Berbagai kelainan neurologis * Retardasi
khusus * Kejang
alat bantu
Kadang perlu
KLASIFIKASI operasi
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PRENATAL
- Perawatan prenatal
PERINATAL
- Riwayat saat hamil
Riwayat perkemb
angan
- Motorik kasar : kontrol kepala, k - Bicara, termasuk babling,
Informasi umum
- Gangguan mata, meliputi
ontrol tubuh, guling-guling, mer kata, mengerti bagian - Nutrisi, feeding style, kem
ampuan oral, parameter strabismus, esotropia dll
angkak, duduk, berdiri dan berj tubuh, bahasa reseptif dll pertumbuhan - Pendengaran
alan - Social & personal skills - Obat-obat dan alergi - Imunisasi, kesehatan
- Motorik halus : tangan ke mulu - Reflek & tonus - Operasi yang pernah diaumum dan penyakit saluran
lami
t, aktifitas dengan dua tangan, nafas
- Kejang
menggenggam, bermain dll - Kontraktur
DIAGNOSIS
Perbedaan perkembangan anak yang normal dengan Cer
al Palsy
22
Pem
DIAGNOSIS
erik PEMERIKSAAN FISIK
saa
ulo n mu
sk e sk
l e ta ICO
N Pemeriksaan muskuloskeletal meliputi evaluasi statik dan dinamik
l
Pem
e riks
aa n 01
neu o Asesmen tonus otot
olo r o Asesmen Reflek dan postur
gis ICO
N
Kes
e
duk imba 02 Bisakah anak duduk tanpa disangga/pegangan? Bisakah anak b
dan nga
pol n, du ngun ke posisi duduk tanpa bantuan ? Apakah keseimbangan a
a ja ak mudah terganggu saat duduk atau berjalan ?
la n ICO
N
Pem
erik 03 o Tes Laboratorium dan tes pencitraan neurologi
saa s
np
enu o Evoked Potentials/electrodiagnosis
nja ICO
ng
04
N
o Electroencephalography (EEG)
23
Pemeriksaan penglihatan dan pende
1 ngara
Mempengaruhi pendidikan dan pelatihan anak
S 3 Pemeriksaan EEG
Pasien dengan hemiparesis atau tetraparesis beresiko tinggi kejan
g Ultrasound dan computerized tomog
PEMERIKSAAN KHUS 4 raphy
Menunjukkan perkembangan kerusakan dan lokasi dari infark, kontusi
US o, atau hemorrhage
5 Pemeriksaan metabolik
Menyingkirkan penyebab lain : hipoglikemi, hipotiroidisme
24
Diagnosis Gejala Klinis
Sindroma Rett Terutama pada anak perempuan, fitur autis, koreoatetosis,
demensia
25
• Konsep intervensi dini ini sangat penting bagi anak dengan disabilitas
TATALAKSANA • Intervensi dini hasilnya baik dalam perkembangan motorik, kognitif, pene
rimaan anak di dalam keluarga, ketrampilan interpersonal, masalah kese
INTERVENSI AWALhatan lebih stabil meskipun dengan beberapa keterbatasan, memaksima
lkan kemampuan untuk mandiri dan produktif saat dewasa
26
TATALAKSANA
Terapi fisik dan okupasional (Occupational therapy)
Terapi okupasio
Terapi fisik
nal
• Meningkatkan kemandirian dan mobilitas
• Melalui latihan-latihan, berusaha untuk mempe Dirancang untuk aktivitas-aktivitas tertentu yang
rbaiki posisi dan belajar jalan sendiri atau belaj menggunakan keterampilan motorik, seperti unt
ar untuk menggunakan beberapa alat bantu se uk makan, duduk dan belajar menggunakan peral
perti kursi roda, skuter, sepeda beroda dua ata atan mandi
u beroda tiga, alat bantu berupa penyangga pa
da kaki.
TATALAKSANA
constraint-induced movement therapy (CIMT)
28
TATALAKSANA
Terapi bicara ( s
Latihan fungsion
peech therapy )
al
• Memperbaiki pengucapan kata yang kurang baik sehi
ngga dapat dimengerti • Latihan LGS, latihan penguatan, latihan postural & ko
ntrol motorik, balans dan koordinasi.
• Sasaran jangka pendek adalah aktifitas fungsional pa
da akhir latihan
• Kemampuan motorik kasar dan hand dexterity adala
h penentu untuk rencana program ADL
TATALAKSA
NA Indikasi :
ORTESA
• Anak dengan equinus dinamik, untuk mencapai kaki dala
m posisi plantigrade dan mengurangi genu recurvatum
• Bila ada drop foot, untuk support kaki dalam posisi dorsi
fleksi saat fase swing
• Pasca operasi
30
TATALAKSA
NA Terapinya bisa dengan :
MANAJEMEN SPASTISI • Latihan terapeutik
TAS • Casting
• Obat-obatan ( Benzodiazepines, Dantrolene, Baclo
fen, Clonidine dan Tizanidine )
• Injeksi toksin botulinum
• Selective dorsal rhizotomy
31
TATALAKSA
NA Rehabilitasi berperan penting pasca operasi dan pasc
a lepas gips dengan sasaran :
32
TATALAKSA
NA Petunjuk orang tua dalam pengasuhan selama perkembangan
anak :
o Jangan overprotection, biarkan anak belajar dengan keterbat
asannya.
Psikososial o Jujur dengan anak
o Buat sasaran yang realistik untuk anak
o Biarkan anak memilih dan mencoba/mengembangkan diri
o Disiplin dan dorong anak agar percaya diri
o Besarkan hati anak
33
BAIK BURUK
Makin banyak gejala penyertanya dan ma
Gejala motorik ringan kin berat gejala motoriknya makin buruk
prognosisnya
PROGNOSA
TERIMAKASIH