Tim Penyusun :
Laila Ninda Shofia G99162029
Stefanus Erdana Putra G99162037
Taranida Hanifah G99162028
Pembimbing :
dr. Balgis, M.Sc., CM-FM., AIFM., Sp.Ak.
TAHAP I
KARAKTERISTIK
DEMOGRAFI KELUARGA
STRUKTUR KOMPOSISI KELUARGA
Nama : Tn. A
Umur : 20 tahun
Alamat : Dusun Dondong RT / RW : 001 / 001 ,
Desa Wukirsawit, Jatiyoso, Karanganyar,
Jawa Tengah
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum bekerja
Status : Belum menikah
Tanggal Pemeriksaan : 27 Juli, 31 Juli , dan 4 Agustus 201 8
ANAMNESIS
Keluhan utama
Kepatuhan pasien minum obat yang masih kurang optimal
• Kekhawatiran pasien
Pasien merasa khawatir penyakitnya dapat menular ke
anggota keluarganya yang lain. Pasien juga merasa khawatir
riwayat penyakitnya kelak dapat menghalangi kesempatan
untuk memperoleh pekerjaan
• Harapan pasien
Pasien tidak ragu untuk menuntaskan pengobatannya hingga
selesai karena pasien berharap bahwa penyakitnya dapat
sembuh total
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
• Riwayat kencing manis : disangkal
• Riwayat sakit jantung : disangkal
• Riwayat sakit ginjal : disangkal
• Riwayat sakit asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat keluhan serupa : (+) Nenek pasien, dan sudah dinyatakan
pengobatan lengkap (tahun 2004)
Riwayat tekanan darah tinggi : (+) Ayah
Riwayat kencing manis : (+) Ayah
Riwayat sakit jantung : (+) Nenek dan ayah : CHF
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat sakit asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN
Keadaan Umum
Compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan
kurang
Tanda Vital
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler
Pernafasan : 17 x/menit
Suhu : 36,5 o C per axiler
PEMERIKSAAN FISIK
Status Gizi
BB : 45 kg (bulan Maret 2018 saat mulai
menjalani terapi OAT fase intensif), 53 kg
(bulan Juli 2018 saat sedang menjalani terapi
OAT kategori 1 di bulan ke -5 pada fase lanjutan)
TB : 169 cm
BMI : BB/TB 2 = 53/(1 ,69) 2 = 18,55 kg/m 2
Status gizi : normoweight
Mata: konjungtiva anemis (+/+),
Cor sklera ikterik (-/-), pupil isokor
I : Ictus cordis tidak tampak (+/+) 3 mm/3mm, reflek pupil
P: IC tidak kuat angkat (+/+)
P : Batas jantung kesan tidak Hidung : nafas cuping hidung (-)
melebar Mulut : sianosis (-)
A : BJ I-II ( regular), bising (-) Lidah : leukoplakia (-)
Paru
I : Pengembangan dada kanan=kiri, P: Leher : JVP -+ 2 cmH2O .
Fremitus raba dada kanan = kiri Pembesaran KGB (-)
P: sonor/sonor
A: RBK (-/-), RBH (-/-) Abdomen
I : dinding perut = dinding
dada
A : BU (+), 8 x/ menit
P : timpani, pekak alih (-),
undulasi (-)
P : NT (-), supel, hepar dan lien
tidak teraba.
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 12.3 g/dL 13.5-17.5
Hematokrit 37 % 33-45
Leukosit 23.0 ribu/uL 4.5-11.0
Trombosit 746 ribu/uL 150-450
Eritrosit 4.55 juta/uL 4.10-5.90
INDEX ERITROSIT
MCV 82.2 /um 80.0-96.0
MCH 27.0 pg 28.0-33.0
MCHC 32.9 g/dL 33.0-36.0
EDW 17.0 % 11.6-14.6
MPV 7.7 fl 7.2-11.1
PDW 16 % 25-65
HITUNG JENIS
Eosinofil 7.30 % 0.00-4.00
Basofil 0.10 % 0.00-2.00
Netrofil 84.80 % 55.00-80.00
Limfosit 6.10 % 22.00-44.00
Monosit 1.70 % 0.00-7.00
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah di RSUD Karanganyar (23 Februari 201 8)
HEMOSTASIS
PT 15.0 detik 10.0-15.0
APTT 27.6 detik 20.0-40.0
INR 1.270 -
KIMIA KLINIK
GDS 90 mg/dL 60-140
SGOT 17 u/L < 35
SGPT 38 u/L < 45
Bilirubin
0.70 mg/dL 0.00-1.00
total
Protein
6.4 g/dL 6.4-8.3
total
Albumin 3.4 g/dL 3.5-5.2
Kreatinin 283 u/L 140-300
Ureum 25 mg/dL <50
ELEKTROLIT
Natrium
132 mmol/L 136-145
darah
Kalium
4.3 mmol/L 3.3-5.1
darah
Kalsium ion 1.20 mmol/L 1.17-1.29
HbsAg
HbsAg Nonreaktif Nonreaktif
ASSESSMENT
TB paru kategori 1 dalam pengobatan fase lanjutan
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Pasien diberikan obat OAT kategori 1 fixed dose combination/FDC sebanyak 3
tablet 4 FDC selama 2 bulan untuk fase intensif dan 3 tablet 2 FDC selama 4
bulan untuk fase lanjutan. PMO pasien yaitu Ny. E sebagai ibu pasien.
Non-medikamentosa :
Edukasi :
Ketaatan minum obat
Pemakaian masker selama menjalani pengobatan
Etika batuk yang benar
Menjelaskan dampak yang dapat terjadi jika obat tidak diminum teratur
Rutin memantau kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan melalui
pengawas minum obat yaitu Ny. E sebagai ibu pasien.
RESUME
Kesimpulan :
Fungsi fisiologis keluarga Tn. A tergolong baik. Hal ini terlihat dari skor individu
dalam keluarga yang berkisar antara 9 sampai 10 dimana skor ini termasuk dalam
kategori baik.
FUNGSI PATOLOGIS (SCREEM SCORE)
Kode Keterangan
Social -
Cultural -
Religion -
Economy +
Education +
Medical -
Kesimpulan :
Fungsi patologis keluarga Tn. A mengalami gangguan
pada area ekonomi dan pendidikan.
GENOGRAM
Analisis Genogram :
Keluarga Tn. M memiliki
faktor risiko penyakit
kardiovaskular yang
kemungkinan diturunkan dari
orang tuanya oleh karena ibu
dan saudara Tn. M meninggal
dunia karena penyakit stroke
dan serangan jantung.
POLA INTERAKSI KELUARGA
FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
Pengetahuan
Rendahnya tingkat pendidikan formal keluarga Tn. A
berdampak pada Keluarga Tn. A :
Kurang mengetahui beberapa aspek mengenai
bagaimana cara untuk mengusahakan dan menjaga
kesehatan bagi anggota keluarga, misalnya bagaimana
mengatur asupan dan pola makan yang baik, bergizi dan
seimbang bagi seluruh anggota keluarganya
Sikap
Tn. S dan keluarganya peduli terhadap kesehatan Tn. S.
Keluarga Tn. A juga menerima dengan baik kondisi sakit
yang dialami oleh Tn. A dengan mendukung penuh
pengobatan yang dijalani oleh Tn. A. Selain itu Tn. A sendiri
juga patuh terhadap pengobatan dengan meminum obat
setiap hari secara sadar tanpa perlu diingatkan
FAKTOR-FAKTOR NON-PERILAKU YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
• Lingkungan
• Keturunan
• Pelayanan Kesehatan
IDENTIFIKASI OUTDOOR DAN INDOOR
KAMAR
TIDUR 1
KAMAR
TIDUR 3
TAHAP IV
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek 1 : Personal
Aspek 2 : Klinis
Aspek 3 : Faktor Internal
Aspek 4 : Faktor Eksternal
Aspek 5 : Derajat Fungsional
TAHAP V
PELAKSANAAN
KOMPREHENSIF
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Status Generalis :
GCS E4V5M6,
composmentis
TAHAP VI
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN