REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
NOMOR: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019
Oleh :
Ni Kadek Maydayanti (1981211007)
Ni Komang Ayu Septiani (1981211008)
Ahmad Zakir (1981211009)
I Kadek Fajar Arcana (1981211010)
NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN
PERIZINAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
• Perizinan Berusaha adalah persetujuan yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha dan diberikan dalam bentuk persetujuan yang dituangkan
dalam bentuk surat/keputusan atau pemenuhan persyaratan
• Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission yang
selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan Berusaha yang diberikan menteri/pimpinan
lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik
yang terintegrasi.
Tujuan:
• Memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam pengurusan
perizinan berusaha di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
• Memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam melaksanakan usaha
di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan
• Memberikan kepastian bagi pengusaha dalam melaksanakan usaha
di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, terdiri atas:
1. Izin Usaha;
a. Bidang Pemanfaatan Hutan
b. Bidang Penggunaan Kawasan Hutan pada Hutan 2. Izin Komersial atau Operasional
Produksi, Hutan Lindung, Pelepasan Kawasan a. Bidang Perbenihan
Hutan dan Tukar Menukar Kawasan Hutan b. Bidang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar,
c. Bidang Industri Kehutanan terdiri atas:
d. Bidang Perbenihan c. Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan
e. Bidang Pemanfaatan Kawasan Konservasi dan Konservasi yaitu Izin Pemanfaatan Jasa
Tumbuhan/Satwa Liar Lingkungan Panas Bumi (IPJLPB) Tahap Eksplorasi
f. Bidang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar d. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
g. Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan dan Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil
Konservasi e. Bidang Pembuangan Air Limbah yaitu Izin
h. Bidang Lingkungan Hidup Pembuangan Air Limbah
i. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan f. Bidang Emisi yaitu Izin Emisi.
Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa yaitu Izin
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa
Tata cara permohonan
Permohonan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional diajukan
oleh:
a. Pelaku Usaha perseorangan; merupakan orang perorangan
penduduk Indonesia yang cakap untuk bertindak dan melakukan
perbuatan hukum.
b. Pelaku Usaha non perseorangan. terdiri atas: a. perseroan terbatas;
b. perusahaan umum; c. perusahaan umum daerah; d. badan
hukum lainnya yang dimiliki oleh negara; e. badan layanan
umum; f. lembaga penyiaran; g. badan usaha yang didirikan oleh
yayasan; h. koperasi; i. persekutuan komanditer (commanditaire
vennootschap); j. persekutuan firma (venootschap onder firma);
dan k. persekutuan perdata.
Pelaku Usaha
Ket: PU telah
memperoleh Nomor
Izin Usaha Induk Berusaha (NIB)
yang diterbitkan oleh
lembaga OSS
• Permohonan Izin Usaha diajukan kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati / Wali Kota
sesuai dengan melalui Lembaga OSS dilengkapi dengan persyaratan pernyataan
komitmen dan persyaratan teknis. melalui sistem elektronik yang terintegrasi dan
dokumen asli yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal, Dinas Provinsi atau Dinas
Kabupaten/Kota
• Dirjen, Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
melakukan pengawasan terhadap Pernyataan Komitmen dan persyaratan teknis
• Permohonan yang telah memenuhi persyaratan dan telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan undangan apabila memenuhi:
a. kelengkapan persyaratan komitmen dan persyaratan teknis
b. ketentuan teknis.
• Setelah hasil pengawasan, Dirjen melaporkan kepada Menteri dan Lembaga OSS
melalui Sekjennya dalam bentuk Dokumen Elektronik melalui sistem elektronik yang
terintegrasi atau surat secara manual mengenai persetujuan atau penolakan.
Pemenuhan Komitmen
• Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional dilarang melakukan
kegiatan usaha sebelum menyelesaikan pemenuhan komitmen.
• Pemegang izin usaha menyelesaian pemenuhan komitmen pembuatan berita acara hasil
pembuatan koordinat geografis batas areal
• Izin Komersial atau Operasional berlaku sesuai dengan jangka waktu yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing
izin.
Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional setelah mendapat penetapan
definitif dari Lembaga OSS, wajib:
a. menyelesaikan pemenuhan kewajiban izin;
b. pemenuhan standar, sertifikasi, lisensi; dan/atau
c. melaksanakan usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Izin.
Yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pengawasan dilakukan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan
kewenangannya.
• Jika ada ketidaksesuaian atau penyimpangan, maka akan ada sanksi, tindakannya berupa:
a. peringatan;
b. penghentian sementara kegiatan berusaha;
c. pengenaan denda administratif; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha.
Bidang Perikanan dan • Usaha budidaya sumput laut dan mutiara (kategori C)
Kelautan • Usaha budidaya ikan (kategori B dan C)
Budidaya • Pembangunan jalur kereta api dengan atau tanpa stasiun (kategori A)
Perhubungan • Pembangunan terminal penumpang (kategori C)
• Pembangunan dan pengoprasian bandar antariksa
Bidang Teknologi Satelit • Pabrik roket
• Pemanfaatan limbah
Bidang Pengelolaan LB3 • Pengolahan limbah B3
Jenis rencana usaha yang dilakukan di dalam atau
berbatasan langsung dengan kawasan lindung
• kawasan cagar budaya dan ilmu
• Kawasan hutan lindung pengetahuan;
• kawasan bergambut; dan • kawasan cagar alam geologi ;
• kawasan resapan air. • kawasan imbuhan air tanah;
• sempadan pantai; • sempadan mata air;
• sempadan sungai; • kawasan perlindungan plasma nutfah;
• kawasan sekitar danau atau waduk; • kawasan pengungsian satwa
• suaka margasatwa dan suaka • terumbu karang;
margasatwa laut; • kawasan konservasi pesisir dan pulau-
• cagar alam dan cagar alam laut; pulau kecil;
• kawasan pantai berhutan bakau; • kawasan konservasi maritim;
• taman nasional dan taman nasional laut; • kawasan konservasi perairan; dan
• taman hutan raya; • kawasan koridor bagi jenis satwa atau
biota laut yang dilindungi.
• taman wisata alam dan taman wisata
alam laut;
Kategori Amdal Untuk Rencana Usaha
1) Amdal Kategori A dengan lama
penyusunan paling lama 180
(seratus delapan puluh) hari;
2) Amdal Kategori B dengan lama Dalam penentuan kategori, jenis
penyusunan paling lama 120 kegiatan wajib Amdal berdasarkan
(seratus dua puluh) hari; kriteria berikut :
1) Kompleksitas jenis rencana usaha
3) Amdal Kategori C dengan lama
terhadap lingkungan hidup
penyusunan paling lama 60 (enam
2) Dampak dari rencana usaha
puluh) hari.
terhadap lingkungan
3) Sensitifitas lokasi
4) Kondisi Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup
JENIS USAHA DAN/ KEGIATAN YANG DI KECUALIKAN
DARI KEWAJIBAN MEMILIKI AMDAL
1. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi
2. Rencana Usaha dan atau kegiatan yang dilakukan dalam dan
atau berbatasan langsung dengan Kawasan Lindung.
3. Rencana Usaha dan/ atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup
4. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di dalam
Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan
Pelabuhan dan Perdagangan Bebas
5. Kegiatan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Teknologi
Usaha atau kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang memenuhi
kriteria dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah dan dilakukan
bukan untuk tujuan komersial
Rencana Usaha dan atau kegiatan yang dilakukan dalam dan atau
berbatasan langsung dengan Kawasan Lindung.
eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi dan panas bumi
penelitian dan pengembangan non komersial bidang ilmu pengetahuan
yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan negara
yang secara nyata tidak berdampak penting
budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi fungsi lindung kawasan
Rencana Usaha dan/ atau kegiatan yang berdampak
penting terhadap lingkungan hidup
lokasi rencana Usaha dan/atau lokasi rencana Usaha dan/atau
Kegiatannya berada pada Kegiatannya berada pada
kabupaten/kota yang memiliki Kawasan Lindung yang memiliki
Rencana Detail Tata Ruang yang perencanaan pengelolaan
telah dilengkapi dengan Kajian dan/atau penataan ruang
Lingkungan Hidup Strategis kawasan lindung
DIREKTUR JENDERAL
30 HARI