Analisis Proksimat: ar
- Inherent Moisture, %
Data dasar untuk mendeskripsikan tipe batubara.
- Ash, %
Penjumlahan = 100%
- Volatile Matter, %
- Fixed Carbon, %
Ash adalah residu anorganik hasil pembakaran batubara, terdiri dari oksida logam
seperti Fe2O3, MgO, Na2O, K2O, dsb, dan oksida non-logam seperti SiO2, P2O5
Volatile Matters
Pengujian kandungan zat terbang pada batubara masih menggunakan 1 gram
sample batubara, namun pembakaran dilakukan dengan suhu 900°C selama 7
menit dan tanpa kontak udara (ventilasi oven/furnace ditutup). Setelah selesai,
gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung persentase zat terbang batubara
tersebut..
Fixed Carbon
Setelah kandungan air bawaan, kandungan abu, dan zat terbang telah berhasil
didapat, maka perhitungan terakhir dalam analisis proksimat adalah menghitung
karbon tertambat (fixed carbon). Rumusnya adalah sebagai berikut :
Calorific Value
Calorivic value dikenal juga dengan
specific energy dan satuannya adalah
kcal/kg atau cal/g, MJ/kg,Btu/lb.
Bom Calorimeter
adb
Trace Analysis:
- Arsenic
- Boron Mengidentifikasi unsur-unsur jejak yang
- Chlorine terkonsentrasi dalam batubara
- Fluorine
- Phosphorus
• Semakin tinggi tingkat batubara, maka semakin rendah nilai HGI nya.
Roga Index
Dilatometry:
Memperkirakan penentuan jenis batubara yang bisa
- Softening temp., oC
dijadikan kokas.
- Resolidifying temp., oC
FSI dan GKCT berguna untuk klasifikasi batubara
- Max. Contraction, %
dan mengetahui karakteristik pembakaran batubara.
- Max. Dilatation, %
Plastometry:
- Max. dial division/min
- Temp. initial fluidity, oC
- Temp. max fluidity, oC
- Temp. final fluidity, oC
- Fluidity temp. range, oC
Free Swelling Index
Crucible swelling number (CSN) adalah
salah satu tes untuk mengamati caking
properties batubara, yang paling
sederhana dan mudah dilakukan. Caking
adalah sifat yang menggambarkan
kemampuan batubara membentuk
gumpalan yang mengembang selama
proses pemanasan.
Roga Index
Roga index adalah indeks yang didapat dari salah satu
tes caking yang disebut roga test. Tes ini untuk
mengukur caking power. Indeks ini dipergunakan dalam
klasifikasi batubara internasional sebagai alternatif
dari crusible swelling number. Indeks ini dapat
diperbandingkan dengan perkiraan di bawah ini.
Dilatometry
Pada proses karbonisasi, batubara pada awalnya umumnya mengkerut,
kemudian mengembang ketika volatile matter mulai menguap, dan akhirnya
terbentuklah gumpalan kokas.
Perubahan volume yang terjadi pada proses ini sangat penting untuk diketahui,
agar penentuan jumlah batubara konsumsi coke oven dapat dilakukan dengan
tepat sehingga prosesnya menjadi aman. Informasi ini pun penting diketahui
dalam proses pencampuran beberapa batubara untuk operasi pembuatan kokas
komersial. Audibert-Arnu dilatometry adalah alat untuk mengukur perubahan
volume yang terjadi pada proses karbonisasi tersebut.
Persyaratan Batubara untuk Kokas
TYPICAL
PARAMETER BATAS KETERANGAN
LIMITS
Ash % rendah max 6-8 Kandungan abu pada kokas harus rendah untuk
(air dried) (max 10-12) menghilangkan timbunan slag dalam tanur tinggi
Total Sulfur % rendah max 0.6-0.8 Kandungan sulfur pada kokas harus rendah
(air dry) (max 1.0) untuk membatasi ikutnya sulfur oleh pig iron
dalam tanur tinggi
Secara individu, data diatas hanya untuk menunjukkan potensial batubara untuk industri kokas
hanya dapat dihasilkan setelah dilakukan tes yang lebih extensif. Batubara kualitas terbaik dapat
ditunjukkan dengan adanya sifat-sifat pada bagian atas range yang telah disebutkan ; bergantung
pada ketersediaan batubara lain, campuran batubara yang tidak memenuhi kekerasan yang sesuai
dengan batasan-batasan tersebut
Persyaratan Batubara untuk Pabrik Semen
TYPICAL
PARAMETER BATAS KETERANGAN
LIMITS
Total Moisture % 4-8 max 12 Menurunkan Nilai kalori bersih. Terbatas kira-kira
(as received) (max 15) maksimum 15 % untuk pengolahan dan
Free Moisture % rendah max 10 - 12 peremukan sederhana. Batasan lebih tinggi
(as received) untuk batubara dengan rank rendah
Catatan : Typical Limits diatas biasanya digunakan oleh konsumen, seperti briket menunjukkan
batasan terluar yang dapat diterima dalam kasus tertentu
Persyaratan Batubara untuk PLTU
TYPICAL
PARAMETER BATAS KETERANGAN
LIMITS
Total Moisture % 4-8 max 12 Penurunan nilai kalori bersih. Terbatas pada
(as received) (max 15) nilai maksimal 15 % untuk pengolahan
Free Moisture % rendah max 10 - 12 sederhana/peremukan. Batas akan lebih tinggi
(as received) untuk batubara rank rendah
Ash % rendah max 15-20 Penurunan Nilai kalori dibatasi oleh kemampuan
(air dry) (max 30) alat untuk mengolah dan mengurangi abu
Gross Calorific Value tinggi min 24-25 Mempunyai bermacam-macam pilihan data
(air dried) MJ/Kg untuk dasar perhitungan (kotor/bersih, air dried/
as received)