KELOMPOK 5B
Nama Kelompok
• Ananta Baru W. (P17230174059)
• Safety Sheden S. (P17230173043)
• Trisna Cahya S. (P17230173046)
• Yusendi Putri R. (P17230173050)
• Shofi Nashrul L. (P17230174062)
Isolasi Sosial adalah keadaan di mana seseorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya (Damaiyanti, 2008)
3. Ds: Pasien mengatakan melihat bayangan orang yang lewat Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
penglihatan
Do: -
4. Ds: pasien mengatakan tidak mengetahui tentang gangguan jiwa, penyebab dan tanda Kurang pengetahuan
gejala gangguan jiwa
Do: -
6. Ds: pasien terkadang menjawab pertanyaan tidak sesuai Gangguan proses pikir
Do: -
7. Ds: pasien mengatakan benci kepada kakaknya karena pernah diusir dari rumahnya Respon pasca trauma
Do: -
8. Ds: klien mengatakan ketika stress muncul keinginan untuk berdiam diri dan tidak berinteraksi Koping individu infektif
dengan orang lain
Do: -
10. Ds: pasien mengatakan pernah diusir oleh kakaknya Koping keluarga inefektif
Do:-
11. Ds: pasien mengatakan ketika pulang dari RSJ pasien tidak minum obat lagi Regimen terapeutik inefektif
Do:-
Do: pasien berbicara lambat, intonasi pelan ,bicara hanya bila ditanya,terkadang bicara
menggumam dan kurang jelas
13. Ds: pasien mengatakan merasa malu dengan keadaan dirinya saat ini karena orang lain sering HDR
mengolok-olok
Do:pasien menyendiri
Hubungan Sosial
A. Orang yang berarti/terdekat
Pasien mengatakan dirumah paling dekat dengan bapak/keluarganya, di RSJ
mengatakan paling dekat dengan temannya yang bernama Ny.C.
B. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Pasien mengatakan di lingkungan masyarakat tidak pernah mengikuti kegiatan. Di
ruangan cenderung malas dan menyendiri.
C. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan malas dan tidak mampu memulai pembicaraan.
SPTK 1 SPTK 2
1. Membina hubungan saling percaya 1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
pasien
2. Memperkenalkan diri 2. Berdiskusi dengan pasien tentang manfaat
berinteraksi dengan orang lain
3. Menjelaskan tujuan pertemuan 3. Berdiskusi dengan pasien tetang kerugian
4. Membuat kontrak interaksi yang jelas tidak berinteraksi dengan pasien
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan
seseorang
5. Mengajarkan pasien memasukkan kegiatan
latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian
SPTK 3
SPTK 4
1. Membina hubungan saling 1. Membina hubungan saling percaya
percaya
2. Mengevaluasi cara berkenalan yang
2. Mengajarkan pasien berinteraksi siudah diajarkan
secara bertahap (berkenalan
dengan 2 orang) 3. Mengajarkan cara berkenalan dgn 3
orang
3. Menanyakan perasaan klien 4. Menanyakan perasaaan klien setelah
setelah berkenalan berkenalan