Anda di halaman 1dari 13

Pemicu 2

Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan


Dessy - 405120170
-Pelebaran ventrikel ke-3 & lateral
faktor biologis -atrofi bilateral lobus temporomedial & girus
parahipokampus, hipokampus, amigdala Klasifikasi:
faktor biokimia
Genetik -Skizofrenia Paranoid
Ggn neurotransmitter sentral -Skizofrenia Hebefrenik
-Skizofrenia Katatonik
Manifestasi Klinik: -Skizofrenia Tak Terinci
-ggn proses pikir -Skizofrenia Pascaskizofrenia
-ggn isi pikir -Skizofrenia Residual
-ggn persepsi -Skizofrenia Simpleks
-ggn emosi
SKIZOFRENIA

Diagnosis:
-PPDGJ-III Indikasi Rawat:
-DSM-V -Psn mengancam keselamatan lingk.
Sekitar
-Percobaan bunuh diri
-Tdk ada dukungan dr keluarga & lingk.
-Timbul e.s obt yg membahayakan jiwa
Tatalaksana:
-Medikamentosa:
antipsikotik generasi I
(tipkal)& antipsikotik Prognosis:
generasi II (atipikal) -Bersifat kronis & butuh waktu lama u/ hilangkan gejala
-Non-medikamentosa: -Baik jk gejala psikotik timbul mendadak, awitan gejala
psikoterapi, terapi timbul > 30 thn.
kejang listrik -Buruk jk ada rwyt trauma perinatal, tdk remisi selama 3
thn, relaps, rwyt kekerasan, rwyt penyalahgunaan zat dll
Etiologi:
Faktor resiko:
- kelainan kepribadian
-Stress psikososial mayor
- Riwayat skizofrenia
-Kelainan kepribadian (histrionik,
-Gangguan mood dalam keluarga
borderline, narsistik, paranoid, skizotipal
- mekanisme pemecahan masalah inadekuat

Karakteristik:
- emosi riang DD:
-Kelakuan aneh -Gejala > 1 bulan:
- teriak atau diam -Ggg skizofreniform
- gangguan ingatan -Ggg skizoafektif
Kondisi psikotik mendadak selama 1 hari - < 1 bulan -Skizofrenia
Remisi penuh  kembali ke kondisi premorbid -Ggg mood
Reaktif, histerikal, stress, psikosis psikogenik -Ggg waham
-Psychotic disorder not
Tanda dan gejala: DIAGNOSA: otherwise specified
-Minimal 1 gejala mayor psikosis -Anamnesis -Gejala < 1 bulan:
-Onset tiba-tiba -Riwayat psikotik -Factitious disorder
-Mood labil, bingung, gangguan -Gejala prodromal -Malingering
perhatian -Riwayat kelainan mood -General medical
-Reaksi paranoid akut, eksitasi, -Riwayat konsumsi obat condition induced
depresi -Stressor pencetus psychotic disorder
-DSM-IV-TR -Substance induced
psychotic disorder
-Lainnya
Prognosis: Hospitalisasi Farmakoterapi: Psikoterapi: -Dissociative identity
-50-80%  baik -Evaluasi -Antipsikotik -Diskusi disorder
-Sisanya  kronik -Proteksi -Benzodiazepin -↑ Problem solving skill -Borderline
-Ansiolitik -↑ PD -schyzotypal
-Keluarga
Table 14.4-3
Good Prognostic Features for Brief
Psychotic Disorder
Good premorbid adjustment
Few premorbid schizoid traits
Severe precipitating stressor
Sudden onset of symptoms
Affective symptoms
Confusion and perplexity during
psychosis
Little affective blunting
Short duration of symptoms
Absence of schizophrenic relatives
DEFINISI: gangguan psikiatri,
ETIOLOGI: TIDAK
dmn gejala utamanya adalah
DIKETAHUI
waham TERAPI:
• Farmakoterapi
• Psikoterapi

SEJARAH:
paranoia

Karl Ludwig Kahlbaum

Emil Kraepelin GANGGUAN
↓ DELUSIONAL /
Eugen Bleuler WAHAM GAMBARAN
↓ KLINIS
Sigmund Freud

EPIDEMIOLOGI:
• Kasus jarang KRITERIA TIPE-TIPE
• ♀>♂ (DSM IV)
• AS: 0,025-0,03% kasus
DIAGNOSTIK
• Onset usia: ± 40 thn (DSM IV)
(rentang usia: 18-90 tahun)
Klasifikasi (PPDGJ III):
• F22 : gangguan waham menetap
• F22.0 : gangguan waham : berkembangnya waham
scr tunggal / suatu sistem, umumnya menetap/
bertahan seumur hidup
• F22.8 : gangguan waham menetap lainnya
• F22.9: gangguan waham menetap YTT
• F24 : gangguan waham terinduksi : waham yg dialami oleh
2 org, yg mempunyai hubungan emosional erat; hanya 1
org yg mengalami gangguan, dan akan mempengaruhi yg
lain, biasa akan hilang jika orang2 tsb dipisahkan
Gambaran klinis
Status mental Berpenampilan baik, terlihat eksentrik, aneh, pencuriga,
bermusuhan (biasa normal), sistem waham abnormal
Mood, perasaan, Mood konsisten dgn isi waham, kualitas depresif ringan
afek

Gangguan Tidak memiliki halusinasi yg menonjol / menetap


persepsi
Pikiran Gangguan isi pikiran (waham)  GEJALA UTAMA, biasanya
sistematis, karakteristiknya ‘dimungkinkan’ ; isi waham
berbeda dgn waham skizofren, tidak mengalami gejala lain
gangguan pikiran
Orientasi Tdk ada kelainan orientasi
Daya ingat Intak
Kejujuran Dapat dipercaya informasinya
Skizoafektif : gangguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif dan skozofrenik yang
sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama dari penyakit itu atau
setidaknya dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain
Kategori 1. Pasien skizofren dgn gejala ggn mood.
Skizoafektif 2. Pasien ggn mood dgn gejala skizofren.
3. Pasien ggn mood & skizofren.
4. Pasien psikosis yg tidak berhubungan dgn skizofren & ggn mood.
5. Pasien yg mengalami gangguan terus-menerus di antara skizofren & ggn
mood.
6. Pasien dgn kombinasi semua keadaan diatas.
Klasifikasi 1. Ggn skizoafektif tipe manik 2. Ggn skizoafektif tipe depresif
(PPDGJ III) • Suasana perasaan ↑ • Depresi yg menonjol
• Iritabilitas/kegelisahan ↑ • Dua gejala depresif yg khas atau
• Satu atau dua gejala skizofrenik kelainan perilaku terkait depresi
yg khas dalam episode yg sama • Satu atau dua gejala skizofrenik yg
khas dalam episode yg sama
3. Ggn skizoafektif tipe campuran.
4. Ggn skizoafektif lainnya.
5. Ggn skizoafektif YTT.
Pemeriksaan u/ • Riwayat lengkap pasien (termasuk penggunal alhol dan lainnya)
menyingkirkan • Kondisi medis beserta pengobatannya
DD • Pencitraan otak & EEG
Terapi Prognosis
• Mood stabilizer (litium, carbamazepin) • Dapat sembuh tanpa cacat,
• Antidpresan (SSRI, trisiklik) namun dapat berulang.
• ECT (Electro Convulsion Theraphy) • Lebih baik dari skizofren, lebih
• Family therapy, social skills training, cognitive rehabilitation. buruk dr ggn mood biasa.
Psychiatric History Mental Status Examination
I. Identifying data 1. Appearance
II. Chief complaint 2. Overt Behavior
III. History of present illness 3. Attitude
A. Onset 4. Speech
B. Precipitating factors 5. Mood & affect
IV. Past illnesses 6. Thinking
A. Psychiatric a. Form
B. Medical b. Content
C. Alcohol & other substance history 7. Perceptions
V. Family history 8. Sensorium
VI. Personal history (anamnesis) a. Alertness
A. Prenatal & perinatal b. Orientation
B. Early childhood (0-3 YO) c. Concentration
C. Middle childhood (3-11 YO) d. Memory
D. Late childhood (puberty – adolescence e. Calculations
E. Adulthood f. Fund of knowledge
F. Sexual History g. Abstract reasoning
G. Fantasies & dreams 9. Insight
H. Values 10. Judgment

Interviewing Techniques with Thought Disorder


Psychotic Patients Repeat Question

Hallucination
Auditory : content, volume, clarity, and circumtances
Visual : content, intensity, the situations in which they occur, and
patient’s response

Delusions
Avoid careless use of psychiatric jargon
Basic
Screening
Test
Urine testing
Neuroendocri
ne Test
for substance
abuse

Blood test for Laboratory


sexually Lumbar
transmitted Test in puncture
diseases Psychiatry

Tests related
to Drug-assisted
psychotropic interview
drugs Provocation
of panic
attacks with
sodium
lactate
Diagnosis Multiaksial
Diagnosis Kasus

Aksis I • Gangguan Klinis • F93.3 : marah-marah dan memecahkan


• Kondisi lain yang menjadi barang2 di rumah setelah bertengkar dengan
fokus perhatian klinis kakaknya
• Z56.7 : bermasalah di kantor sehingga
mendapat surat peringatan akan dipecat,
jabatannya diturunkan satu tingkat
Aksis II • Gangguan kepribadian • Z03.2 : tidak ada diagnosis
• Retardasi Mental
Aksis III • Kondisi medik umum • Tidak ada

Aksis IV • Masalah psikososial dan • Bermasalah di kantor sehingga terancam


lingkungan dipecat
• Jabatannya diturunkan satu tingkat
• 2 bulan tidak bekerja
Aksis V • Penilaian fungsi secara global • GAF : 51-60 : masalah pekerjaan dan tidak
banyak teman

Anda mungkin juga menyukai