Anda di halaman 1dari 75

Basic Ecg

Oleh: Robertus Aris M


ANATOMI JANTUNG
PEMBULUH DARAH KORONER

RCA
LM
LAD LCx
SANDAPAN (LEAD) EKG
• Sandapan rutin 12 leads
– 3 bipolar standard leads ( I, II, III)
– 3 unipolar lead ekstremitas (aVR, aVL, aVF)
– 6 unipolar chest leads (V1, V2, V3, V4, V5, V6)
• Bipolar standard lead & unipolar lead ekstremitas
menggambarkan keadaan medan bioelektrik aktivitas
jantung pada bidang frontal
• Chest lead  Bidang horizontal
All Limb Leads
Hexaxial reference system (6 sudut
orientasi sandapan bidang frontal)
Precordial Leads

Adapted from: www.numed.co.uk/electrodepl.html


Unipolar chest lead
• Rekaman potensial (pada bidang horizontal) dari satu
titik di permukaan dada
• V1 : SIC 4 garis sternal kanan
• V2 : SIC 4 garis sternal kiri
• V3 : antara V2 dan V4
• V4 : SIC 5 garis midclavicular kiri
• V5 : SIC 5 garis aksilaris anterior kiri
• V6 : SIC 5 garis aksilaris media kiri
Lead Dada Unipolar
(Lead Precordial V1-V6)
Lead Bidang Frontal dan Horizontal
Anatomic Groups
(Summary)
Ada Pertanyaan?
SISTEM KONDUKSI
ELEKTROFISIOLOGI
JANTUNG
Sistem Konduksi
Dalam miokardium terdapat beberapa sel( sel pace maker
)yang mampu secara otomatis membuat depolarisasi
dan repolarisasi

1. SA Node ( sinoatrial node )


Terletak pada pertemuan antara vena cava superior
dengan atrium kanan.
Secara teratur mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60
– 100 x/menit
2.AV Node
Terletak di atas sinus koronarius pada
dinding posterior atrium kanan .
Sel pada nodal ini mampu mengeluarkan
Impuls sekitar 40 – 60 X/menit.

3. Berkas HIS ( HIS Bundle )


Right bundle branch ( RBB )
Left bundle branch ( LBB )
Merupakan kelanjutan dari AV Node yang
menembus jaringan pemisah miokardium
atrium dan miokardium ventrikel. Akhir dari
serabut ini adalah Serabut purkinje.
4. Serabut Purkinje.
Mengeluarkan impuls yang paling sedikit dari
sistem konduksi yaitu sekitar 20 – 40 x/menit.
ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas
listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg
menggambarkan rekaman listrik jantung.

FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
• Aritmia jantung
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik
0,04 dt
yang merupakan garis horizontal dan
vertikal dengan jarak 1mm ( kotak
kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat 0, 20 dt
pada setiap 5mm disebut ( kotak
besar ).
•Garis horizontal Menunjukan
waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk,
sedangkan 5mm = 0,20 dtk. 0,1 mv 0,5 mv
•Garis vertical Menggambarkan
voltage, dimana 1mm = 0,1 mv ,
sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv.
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang terlihat
gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.
Gelombang P
• Gambaran depolarisasi atrium
• Depolarisasi mulai dari SA node
• Atrium kanan mengalami depolarisasi lebih
dulu sebelum atrium kiri
• Oleh karena itu, vektor rata-rata berjalan dari
kanan ke kiri dan sedikit ke arah inferior
Gelombang P
Karakteristik
• Bentuk normal : kecil, halus, melengkung, mendahului
kompleks QRS
• Positif pada sandapan lateral kiri dan inferior
• Bifasik pada lead III dan V1
• Defleksi ke atas (+) di lead II, terbalik (-) di aVR
• Nilai normal :
- tinggi/amplitudo : < 2,5mm (0,10detik)
- lebar < 3 mm (0,06-0,11detik)

DIsfungsi SA node  abnormalitas bentuk gelombang P


Gelombang P
Lead II
RAE

LAE
PR interval

• Menggambarkan waktu dari mulai depolarisasi


atrium sampai awal depolarisasi ventrikel
• PR interval normal 0,12 – 0,20 detik (3-5 mm)

• Untuk menilai :
–  0.12 detik (memendek) sindrom preeksitasi
–  0.20 detik (memanjang) av block
WPW

• Delta wave, short PR interval


1st Degree AV Block

• PR interval constant
• >0.2 sec (5 kotak kecil)
• All impulses conducted
2nd Degree AV Block Type 1

• AV node conducted each impulse


slower and finally no impulse is
conducted
• Longer PR interval, finally no QRS
complex
2nd Degree AV Block Type 2

• Constant PR interval
• all or nothing
• AV node conducts no impulse
• No association between P waves and
QRS complexes
Gelombang q
• Awal depolarisasi ventrikel
• Depolarisasi septum
interventrikulare dari kiri ke
kanan
• Defleksi negatif pertama
dari kompleks QRS
• Q patologis – old miokard
infark
• Bisa terlihat, bisa tidak

- Normal gel. Q
- lebar ≤ 0,04 detik (1 mm)
- dalamnya < 1/3 gel. R
Gelombang r
• Defleksi positif pertama
pada kompleks QRS
• R patologis,
menunjukkan adanya
hipertrofi ventrikel,
tanda-tanda bundle
branch block
Gelombang s
• Defleksi negatif setelah
gelombang r
• Depolarisasi ventrikel
• s patologis,
menunjukkan adanya
hipertrofi ventrikel,
tanda-tanda bundle
branch block
Kompleks QRS
• Depolarisasi ventrikel
• Bentuk defleksi besar dan berujung tajam
• Interval qrs normal 0,06-0,1 detik (QRS Sempit)

Abnormalitas QRS :
-VES
-Rbbb vs Lbbb
-Hipertrofi ventrikel
Depolarisasi miokard ventrikel
• Ventrikel kiri jauh lebih besar dari ventrikel
kanan
• Ventrikel kiri mendominasi kompleks QRS
• Vektor aliran listrik rata-rata antara +90 o dan 0
o
QRS bidang frontal
QRS bidang frontal
• Pada bidang frontal, akan terlihat defleksi
positif yang besar pada sandapan lateral kiri
dan inferior (gelombang R)
• Pada aVR akan merekam defleksi negatif
(gelombang S)
QRS bidang horizontal
GELOMBANG R DAN S DI LEAD PERIKORDIAL

V1 V2 V3 V4 V5 V6
QRS bidang horisontal
• V1 dan V2 yang terletak di atas ventrikel
kanan merekam gelombang s yang dalam
• V3 dan V4 mewakili zona transisi, salah
satunya bifasik (R dan S hampir sama besar)
• V5 dan V6 merekam gelombang R yang tinggi
• Mengapa???  Hubungkan arah vektor
impuls dengan lokasi elektroda (+)
Terminologi morfologi QRS

qRs Rs R rS

QR QS rSr’
rSR’
RVH

R > S di v1 atau v2
S > R di v5 atau v6
LVH

S di V1 atau v2 + R di V5 atau v6 > 35 kotak kecil


Right Bundle Branch Block
Rbbb

Incomplete

Complete
Left Bundle Branch Block
LBBB

Incomplete

Complete
Segmen ST
• Menggambarkan waktu antara akhir depolarisasi ventrikel
dengan awal repolarisasi ventrikel
Normal : isoelektrik

Depresi : iskemik Elevasi : injury / infark


Gelombang T
• Repolarisasi ventrikel
(Bersifat aktif)
• Amplitudo normal :
- < 10 mm di sandapan
dada
- < 5 mm di sandapan
ekstremitas
- < 2/3 tinggi qrs
sebelumnya

Bentuk patologis Indikator


-iskemik /infark
-gang. Elektrolit
Gelombang T
• Repolarisasi dimulai dari daerah yang
terdepolarisasi paling akhir
• Gelombang depolarisasi yang datang dan
repolarisasi yang menjauh menimbulkan
gelombang positif pada EKG
• T positif pada sandapan yang merekam
defleksi positif saat repolarisasi ventrikel
(gelombang R tinggi)
Gelombang T
EKG Changes: Ischemia →
Acute Injury→ Infarction
Gelombang U

Normal : tidak ada


Ada  hipokalemia
Normal ecg

• It’s very important to remember


Rate
• Rule of 300

• 10 Second Rule
Rule of 300
Take the number of “big boxes” between
neighboring QRS complexes, and divide this into
300. The result will be approximately equal to
the rate

Although fast, this method only works for


regular rhythms.
What is the heart rate?

www.uptodate.com

(300 / 6) = 50 bpm
What is the heart rate?

www.uptodate.com

(300 / ~ 4) = ~ 75 bpm
What is the heart rate?

(300 / 1.5) = 200 bpm


The Rule of 300
It may be easiest to memorize the following table:

# of big Rate
boxes
1 300
2 150
3 100
4 75
5 60
6 50
10 Second Rule

As most EKGs record 10 seconds of rhythm per page, one


can simply count the number of beats present on the EKG
and multiply by 6 to get the number of beats per 60
seconds.

This method works well for irregular rhythms.


What is the heart rate?

The Alan E. Lindsay ECG Learning Center ; http://medstat.med.utah.edu/kw/ecg/

33 x 6 = 198 bpm
Aksis
• Sebuah vektor yang meringkaskan semua
vektor (depolarisasi ventrikel). Vektor hasil
penjumlahan ini disebut Mean vektor dan
arahnya adalah aksis depolarisasi ventrikel
• Aksis hanya ditentukan bidang frontal saja
• Lihat di I dan aVF
The QRS Axis
By near-consensus, the
normal QRS axis is defined
as ranging from -30° to +90°.

-30° to -90° is referred to as a


left axis deviation (LAD)

+90° to +180° is referred to as


a right axis deviation (RAD)
Quadrant Approach: Example 1

The Alan E. Lindsay


ECG Learning Center
http://medstat.med.utah.
edu/kw/ecg/

Negative in I, positive in aVF  RAD


Quadrant Approach: Example 2

The Alan E. Lindsay


ECG Learning Center
http://medstat.med.utah.
edu/kw/ecg/

Positive in I, negative in aVF  LAD


Irama Sinus
• Irama jantung yang normal adalah irama sinus, yaitu
suatu pola penjalaran impuls listrik yang teratur dan
berasal dari SA node
• Syarat-syarat suatu EKG dikatakan berirama sinus
adalah:
1. P selalu diikuti QRS
2. P di lead II positif, P di lead aVR negatif
3. R-R’ reguler
4. Hr antara 60-100x/menit
Rhythms/Arrhythmias

• Sinus

• Atrial

• Junctional

• Ventricular
Semoga bermanfaat

• Kita lanjut lain waktu yah,.. Q_Q, X_x, Z_z

Anda mungkin juga menyukai