Anda di halaman 1dari 6

RUANG, MASA, &

TEMPAT
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. IRENA SURYANDARI FAUZIYYAH (17512156)
2. NISA MAYORI NURPRATIWI (17512159)
3. MUHAMMAD NAUFAL AL-FIKRI (17512153)
RUANG
• Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Secara
harfiah, ruang (space) berasal dari bahasa Latin, yaitu spatium yang
berarti ruangan atau luas (extent). Jika dilihat dalam bahasa Yunani dapat
diartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi (choros) yaitu ruang yang
memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Menurut Aristoteles, ruang
adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan
fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya
dengan jelas dan mudah.
• Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu
ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka
publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior. Untuk ruang
eksterior (Alexander et al, 1977), terdapat dua bagian tipe ruang, yaitu:
• Positif: yaitu ruang yang mempunyai batas yang pasti dan jelas. Ruang ini dapat
dirasakan dan dapat diukur dengan seksama. Sebagai bayangan, ruangan ini
dapat diisi oleh air untuk menunjukan keberadaannya. Ruang ini dibentuk dari
bangunan yang berada disekitarnya.
• Negatif: yaitu ruang yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. Jenis ruang ini
sulit dibayangkan serta keberadaannya sulit dirasakan.
• Di dalam buku Public Places – Urban Spaces, ruang positif dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
• a. Streets (road, path, avenue, lanes, boulevard, alleys, malls)
• Streets adalah tipe ruang terbuka publik yang bersifat dinamik dan mempunyai
kuantitas perpindahan yang lebih tinggi.
• b. Squares (plazas, circuses, piazzas, places, courts)
• Squares adalah tipe statis dimana orang lebih sering untuk berdiam diri dalam waktu
lama di ruang terbuka publik ini.
• Kedua jenis ini dapat bersifat formal maupun informal. Sehingga keduanya dapat
ditempatkan sebagai ruang terbuka publik dimanapun berada. Namun untuk Negara
berkembang seperti Indonesia, tipe streets lebih sering dijadikan sebagai ruang
terbuka publik daripada squares.
MASSA
• Setiap benda yang diam/statis cenderung memiliki sifat yang seakan akan menentang
terhadap suatu usaha yang menggerakannya. Hukum ini dikenal dengan hukum
kelembaman massa, yaitu usaha mempertahankan diri untuk tetap pada posisi bergerak
dan massa merupakan usaha untuk berhenti/diam. Hal yang menentukan dari massa
tersebut untuk diam adalah bobot benda tersebut. Bobot benda dan massa benda selalu
seimbang. Oleh sifat tersebut, massa dapat memikul beban lainnya.
• Dalam bahasa arsitektur, istilah massa berarti benda tiga berdimensi dan istilah isi berarti
ruang. Massa dapat digambarkan dengan panjang, lebar, dan tingginya. Bentuk massa
dipertunjukkan oleh bidang batasannya.
•TEMPAT
• Secara bijak, duplikasi kekuatan alam dalam membentuk ruang menjadi sebuah
’tempat’ perlu dilakukan secara terintegrasi dalam konsep yang konsisten. Jika dalam
sebuah gubahan arsitektur telah ditentukan satu titik ruang yang terfokus, maka
selayaknya di ruang tersebut diwujudkan sebuah ’tempat’ dengan segenap
potensi besarnya.Dalam ruang tersebut dibuat manusia menjadi beraktivitas. Ruang-
ruang dalam kota yang membentuk tempat tadi, tidak terpisahkan satu sama
lain,sehingga muncul kesatuan berdasarkan sejarah, lokasi, dan lain semacamnya yang
dapat diintegrasikan menjadi sebuah konteks , kontekstual dengan lingkungan sekitar,
alam sekitar, dan kondisi sekitar

Anda mungkin juga menyukai