Anda di halaman 1dari 48

BIOSTATISTIK DEKSRIPTIF &

INFERENSIAL
MATERI

 Populasi dan Sampel


 Teknik Pengambilan Sampel
POPULASI
POPULASI
 Dalam melaksanakan penelitian, tidak semua penduduk atau orang
yang berdomisili disuatu daerah akan dijadikan populasi dan sampel
dalam penelitian, kecuali jika jumlah populasinya kecil atau untuk
kepentingan sensus nasional seperti sensus penduduk. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan dana, sarana, tenaga, dan waktu.
Jadi yang paling efisien adalah melakukan pemilihan populasi,
metode, ukuran, serta cara pengambilan data yang dikenal dengan
tekhnik sampling.
SAMPEL

• Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau


sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Aziz, 2007)
• Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010).
 Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui apakah program
KB disuatu daerah sudah berjalan baik atau belum, populasi
yang dituju adalah pasangan usia subur/PUS yang
menggunakan metode kontrasepsi. Untuk keperluan ini,
hanya diambil sejumlah kecil PUS yang disebut sampel dan
dianggap dapat mewakili karakteristik dari populasi tersebut.
PENGGUNAAN SAMPLING PADA
BIDANG KESEHATAN
 Proses sampling pada bidang kesehatan sangat berguna sekali
untuk diagnosis komunitas, disamping keperluan penelitian
klinis. Penggunaan sampling pada bidang kesehatan
masyarakat biasanya dilakukan untuk hal-hal berikut ini:
1. Evaluasi status kesehatan masyarakat
2. Investigasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan
pada kesehatan
3. Studi terhadap sistem administrasi pelayanan kesehatan
4. Evaluasi terhadap efektivitas standar pelayanan kesehatan
5. Evaluasi kelengkapan registrasi angka kelahiran, kematian,
dan sistem record lain
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
SAMPLING
1. Menentukan Populasi
Langkah pertama dalam melakukan suatu penelitian adalah
menentukan jenis populasi. Terdapat empat komponen dari
populasi yang sangat penting yaitu elemen, unit sampling,
tempat, dan waktu. Misalnya suatu penelitian tentang “Evaluasi
Pelaksanaan Program KB di Kota Pontianak Tahun 2019, maka
Komponen Populasinya
 Elemen : Puskesmas/Klinik KB
 Unit sampling : Pasangan Usia Subur
 Tempat : Kota Pontianak
 Waktu : Januari s/d Desember 2018
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
SAMPLING
2. SPESIFIKASI UNIT SAMPLING
Unit sampling merupakan unit dasar dari elemen populasi yang
akan dijadikan sampel. Pada contoh penelitian diatas, unit
samplingnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Spesifikasinya:
• Berusia 20-40 Tahun
• Penduduk yang sudah menetap minimal satu tahun di Kota
Pontianak
• Menggunakan salah satu metode kontrasepsi
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
SAMPLING
 LANGKAH 3 SELEKSI METODE SAMPLING
 Pemilihan metode/teknik pengambilan sampel merupakan
upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif
(mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik
pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
Probability Sampling (Random Sample)
 Pengambilan sampel dilakukan secara random (Acak) dalam
tekhnik probability sampling. Setiap unit populasi, mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor
pemilihan atau penunjukan sampel yang akan diambil, yang
semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan.
 Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel
yang representatif.
Probability Sampling (Random Sample)
 Keuntungan pengambilan sampel dengan probability
sampling adalah sebagai berikut:
 Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
 Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel,
dapat diperkirakan.
 Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara
statistik.
 Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk probability
sampling, yaitu :
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random
Sampling).
2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random
Sampling)
3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random
Sampling)
4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Sampel Random Sederhana (Simple
Random Sampling).
 Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi
kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi
untuk menjadi anggota sampel.
 Ada beberapa cara dalam pemilihan Sampel dengan
tekhnik Simple Random Sampling:
1. Jika jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara
mengundi "Cointoss".
2. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan Tabel
"Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai
berikut:
Contoh Kasus :
 Misalkan seorang peneliti akan meneliti
kadar hb siswi di suatu sekolah yang terdiri
dari 250 orang siswi. Peneliti akan
mengambil 80 siswi sebagai sampel.
 Memberi nomor urut setiap subyek yang terdaftar sebagai
populasi, diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan 250.
 Pilih baris atau kolom dengan mengundi menggunakan koin
 Penelusuran dilakukan dua angka, dua angka dari kiri ke
kanan atau dari atas ke bawah
Tanpa Menggunakan Tabel Bilangan
Acak
 Kita buat lintingan kertas dari 01 sampai 250
 Lintingan kertas tersebut kita kocok (acak) untuk dikeluarkan
satu demi satu (juga secara acak) hingga 80 lintingan.
 Misalkan setelah lintingan itu dibuka yang muncul adalah
nomor 39, 129, 01, 50, 08, 28, 19, 115, 216, 03, dst
 Maka para siswa dengan kode-kode tersebut yang dipilih
sebagai sampel.
Keuntungan dan Kerugian Sampel
Random Sederhana

Keuntungan Kerugian
• Prosedur estimasi mudah • Membutuhkan daftar
dan sederhana seluruh anggota populasi
• Sampel mungkin tersebar
pada daerah yang luas,
sehingga biaya transportasi
besar
Sampel Random Sistematik
(Systematic Random Sampling)
 Sampel Random Sistematik adalah cara mengambil sample di
mana pengambilan elemen pertama sebagai anggota dipilih
secara acak kemudian diikuti secara sistematik.
 Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K (interval)"
dari titik awal yang dipilih secara random, Misalnya, setiap
pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit,
diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.
 Atau jika jumlah rata-rata pasien yang berkunjung kerumah
sakit adalah 500 pasien sementara sampel yang dibutuhkan
hanya 50 pasien, maka K= jumlah populasi/jumlah sampel =
500:50=10. maka setiap pasien yang datang pada urut
10,20,30,40,dst di ambil menjadi sampel
Sampel Random Sistematik
(Systematic Random Sampling)
 Populasi dikelompokan menjadi sub-sub populasi berdasarkan
kriteria tertentu yang dimiliki usur populasi.
 Dari masing-masing sub selanjutnya diambil sebagian
anggota secara acak dengan komposisi proporsional
 Total anggota yang diambil ditetapkan sebagai jumlah anggota
sample penelitian.
Keuntungan dan Kerugian Sampel
Random Sistematik

Keuntungan Kerugian
• Perencanan dan • Membutuhkan daftar
penggunaanya mudah. seluruh anggota populasi
• -Sampel tersebar di daerah
populasi.
Sampel Random Berstrata (Stratified
Random Sampling)
 Teknik pengambilan sampel dari populasi di mana
populasinya dibagi-bagi terlebih dahulu menjadi kelompok
yang relatif homogen untuk menjamin keterwakilan dari
masing-masing strata
 Populasi dibagi menjadi beberapa strata-strata, (sub
populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam
setiap strata baik secara simple random sampling, maupun
secara systematic random sampling.
Sampel Random Berstrata (Stratified
Random Sampling)
 Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman
Kanak-kanak di Kota Pontianak (≥ 4-5 tahun).
 Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Pontianak sangat
berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang
dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke
dalam 3 kelompok (A = Baik, B = sedang, C = kurang).
 Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada :
20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota
Pontianak, kondisi B = 50 buah C = 30 buah.
 Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin
mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari
masing-masing sub populasi tersebut di atas.
25%
Keuntungan dan Kerugian Sampel
Random Sistematik

Keuntungan Kerugian
• Taksiran mengenai • Daftar populasi setiap
karakteristik populasi strata diperlukan
lebih tepat • Jika daerah geografisnya
luas, biaya transportasi
tinggi.
Sampel Random Berkelompok (Cluster
Sampling)
 Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling
unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu
kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai
sampel.
 Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam
kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok.
Sampel Random Berkelompok (Cluster
Sampling)
 Misalnya ingin meneliti gambaran
karakteristik (umur, suku, pendidikan dan
pekerjaan) orang tua mahasiswa FK
UNTAN. Mahasiswa FK UNTAN dibagi
dalam 6 tingkat (Smester I s/d VI).
 Pilih secara random salah satu tingkat (misal
yg terpilih Smester II). Maka semua orang
tua mahasiswa yang berada pada Smester II
diambil sebagai sampel (Cluster).
Sampel Random Berkelompok (Cluster
Sampling)

Keuntungan Kerugian
• Tidak memerlukan daftar • Prosedur Estimasi Sulit
populasi.
• Biaya transportasi lebih
murah
Sampel Bertingkat (Multi Stage
Sampling)
 Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik
bertingkat dua maupun lebih. Misalnya:
 Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa  RT  KK.
 Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan
murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah
sampel yang akan diambil ± 2000.
34 Provinsi
Sampel Bertingkat (Multi Stage
Sampling)
 Cara ini dipergunakan bila:
1. Populasinya cukup homogen
2. Jumlah populasi sangat besar
3. Populasi menempati daerah yang sangat luas
4. Biaya penelitian kecil
Sampel Bertingkat (Multi Stage
Sampling)

Keuntungan Kerugian
• Biaya transportasi lebih • Prosedur estimasi sulit
murah • Prosedur pengambilan
sampel memerlukan
perencanaan yang lebih
Cermat
Non Probability Sample (Selected
Sample)
 Pemilihan sampel dengan cara ini tidak
menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan
sampel tidak secara random.
 Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran
kasar tentana suatu keadaan.
 Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit ,
hasilnya diminta segera, tidak memerlukan
ketepatan yang tinggi, karena hanya sekedar
gambaran umum saja.
 Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :
Sampel Dengan Maksud (Purposive
Samping)
 Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap
unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam
anggota sampel yang diambil.
Sampel Tanpa Sengaja (Accidental
Sampling)
 Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel
yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan
yang dapat dipertanggung jawabkan, asal
memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang
diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.
Sampel Berjatah (Quota Sampling)
 Pengambilan sampel hanya berdasarkan
pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan
kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu.
Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah
100 orang dengan perincian 50 laki dan 50
perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini
dipergunakan kalau peneliti mengenal betul
daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan
dilakukan.
SAMPLING JENUH
• Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi
kurang dari 30
• Jika terdapat 28 orang yang terseleksi sebagai peserta
pertukaran pelajar ke Swiss, maka dalam hal ini, jumlah
responden kurang dari 30 orang sehingga semua populasi
dapat dijadikan sampel
SNOWBALL SAMPLING

Teknik sampling yang semula berjumlah sedikit


kemudian anggota sampel (responden) menunjuk
temannnya untuk menjadi sampel sehingga jumlahnya
akan semakin banyak
SNOWBALL SAMPLING
TUGAS KELOMPOK
 KELOMPOK 1 (UJI T BERPASANGAN)
1. Mus Mulyadi (Ketua)
2. ......
3. ......
 KELOMPOK 2 (UJI KORELASI PEARSON)
1. Qori Sri Hartati (Ketua)
2. ......
3. ......
 KELOMPOK 3 (UJI CHI SQUARE)
1. Saraswati (Ketua)
2. .......
3. .......
TUGAS KELOMPOK D3
 KELOMPOK 1 (UJI T BERPASANGAN)
1. ......
2. ......
 KELOMPOK 2 (UJI KORELASI PEARSON)
1. Qori Sri Hartati (Ketua)
2. ......
3. ......
 KELOMPOK 3 (UJI CHI SQUARE)
1. Saraswati (Ketua)
2. .......
3. .......

Anda mungkin juga menyukai