Anda di halaman 1dari 9

TERAPI HIPERTENSI

Menurut JNC 7 merekomendasikan :

1. Menurunkan BB berlebih

2. Pembatasan asupan garam kurang atau sama dengan 100


meq/L/hari (2,4 g natrium atau 6g natrium klorida)

3. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur

4. Menurunkan konsumsi alkohol

5. Meningkatkan aktivitas fisik paling tidak berjalan 30 menit/hari


selama 5 hari/minggu

6. Menghentikan rokok (mengurangi risiko kejadian kardiovaskular)


Jenis-jenis obat antihipertensi antara lain :

1. Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosterone


Antagonist (Aldo Ant)

2. Beta Blocker (BB)

3. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)

4. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)

5. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor


antagonist/blocker (ARB)

6. Direct renin inhibitor (DRI)


1. DIURETIKA
• Mekanisme : Bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air
dan klorida sehingga menurunkn volume darah dan cairan
ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung
dan tekanan darah
• Thiazide
Indikasi : hipertensi, edema, merupakan obat anti hipertensi
ini pertama pada pasien hipertensi tanpa komplikasi
Kontra indikasi : hipokalemia refrakter, hiperkalsemia,
gangguan ginjal/hati berat, kehamilan, menyusui
Efek samping : hiponatremia, hipokalemia,
hipomagnesemia, hiperkalsemia, menghambat ekskresi
asam urat dari ginjal (menyebabkan hiperuresemia),
meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida,
hiperglikemia, gangguang seksual pada pria
1. DIURETIKA
• Furosemide
Indikasi : pasien dengan retensi cairan yang berat (edema,
ascites). Hipertensi heart failure, edema paru akut, sirosis
hepatis, edema pada sindroma nefrotik, insufisiensi renal kronik
Kontraindikasi : hipovolemia, hiponatremia, anuri, alergi pada
preparat sulfat
Efek samping : hipotensi, hiponatremia, hipokalemia,
hipokalsemia, hiperurisemia, hiperglisemia

• Diuretik hemat kalium (Spironolakton)


Indikasi : edema dan ascites pada sirosis hepatis, sindroma
nefrotik, gagal jantung kongestif, hiperaldosteronisme primer
Efek samping : gangguan saluran cerna, hipotensi, ginekomasti,
menstruasi tidak teratur, letargi, sakit kepala, hiperkalemia,
hiponatremia, hepatotoksisitas, osteomalasia.
Intoksikasi obat : dapat menimbulkan hiperkalemia bila
dikombinasikan dengan ACE Inhibitor, ARB,Beta blocker,
Suplemen kalium
2. BETA BLOCKER (BB)
• Mekanisme : menghambat reseptor B sehingga menurunkan efek
inotropik dan chronotropik jantung
• Macam-macam reseptor B : B1 di miokardium, B2 di organ visceral
(bronkus, genitourinaria) dan otot polos pembuluh darah, B3 di
jaringan lemak
• Jenis B-blocker ada 2: kardioselektif (afinitas pada B1>B2) seperti
bisoprolol, atenolol, metoprolol. Sedangkan, non selektif ( afinitas
B1=B2)
• Indikasi : CARDIAC (gagal jantung, angina, aritmia, infark miokard akut,
hypertrofi obstruktif cardiomiopathy), NON CARDIAC (stroke,operasi
vaskuler, tyrotoxicosis, glaukoma, migraine, varises esophagus, lemas)
• Kontraindikasi : penyakit paru, renal failure, DM, Penyakit liver,
jantung( bradikardia berat)
• Efek samping : bronkospasme, extremitas dingin, badikardi, efek
inotropik negatif, insomnia, depresia, impotensi
• Interaksi obat : absorbsi dihambat oleh garam aluminium, kolestiramin,
kolestipol. Kadar menurun dengan fenobarbital, fenitoin, rifampicin.
3. CALCIUM CHANNEL BLOCKER (CCB)

• Mekanisme : menghambat pengeluaran ca sehingga


mengurangi kontraksi otot jantung dan pembuluh
darah bisa menurunkan curah jantung dan dilatasi
• Indikasi : Hipertensi, angina pectoralis
• Kontraindikasi : Ibu hamil, Ibu menyusui,
hipersensitivitas
• Contoh: Nicardipine, Nifedipine,
Diltiazem,Nisoldipin,Amlodipin, Verampamil
• Efek samping : Pusing, Sembelit, Sakit kepala
4. ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR (ACEI)

• Mekanisme : menghambat perubahan angiotensin 1


menjadi angiotensin 2 sehingga mengalami penurunan
sekresi aldosterone dan vasodilatasi
• Contoh obat : captopril , enaraplil,peridopril,lisinoptil
• Indikasi : hipertensi dg DM HT dengan
proteinuriaa,gagal jantung,pasca infar myocar dengan
gangguan fungsi diastolik menurun
• Kontra indikasi : hipersensitivitas , ibu hamil,ibu
menyusui, hiperkalemia
• Efek samping : hipotensi, gangguan fungsi ginjal,
batuk kering yg menetap , gangguan GI , hiperkalemia,
hipoglikemia,trombositopenia
• Interaksi obat : pemberian bersama diuretik hemat
kalium menyebabkab hiperkalemia ,antasida
mengurangi absorbsi,OAINS akan mengurangi efek
ace inhibitor dan resiko hiperglikemi meningkat
5. ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER (ARB)

• Mekanisme : menghambat perubahan angiotensin 1


menjadi angiotensin 2 sehingga mengalami penurunan
sekresi aldosterone dan vasodilatasi
• Indikasi : hipertensi dg DM HT dengan
proteinuriaa,gagal jantung,pasca infar myocar dengan
gangguan fungsi diastolik menurun
• Kontra indikasi : hipersensitivitas , ibu hamil,ibu
menyusui, hiperkalemia
• Efek samping : hipotensi, gangguan fungsi ginjal,
batuk kering yg menetap , gangguan GI , hiperkalemia,
hipoglikemia,trombositopenia
• Interaksi obat : pemberian bersama diuretik hemat
kalium menyebabkab hiperkalemia ,antasida
mengurangi absorbsi,OAINS akan mengurangi efek
ace inhibitor dan resiko hiperglikemi meningkat

Anda mungkin juga menyukai