Jadi penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk mengindera/menganalisis permukaan
bumi dari jarak yang jauh, dimana perekaman dilakukan di udara atau di angkasa dengan
menggunakan alat (sensor) dan wahana.
Lindgren (1985) mengemukakan bahwa Penginderaan Jauh merupakan variasi teknik yang
dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut
berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan
bumi.
Menurut Sabins Penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan
menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan suatu obyek.
Alat yang dimaksud adalah alat perekam yang tidak berhubungan langsung
dengan objek yang dikajinya yaitu ; alat tersebut pada waktu perekaman tidak ada
di permukaan bumi, tetapi di udara atau di angkasa.
Untuk menjadi suatu informasi tentang permukaan bumi yang berguna bagi
berbagai kepentingan bidang ilmu yang berkaitan perlu dianalisis dengan cara
interpretasi.
SUMBER DATA PENGINDERAAN JAUH
Balloons
Satellite
Air photo
Ground
Observation
Unmanned Air Vehicle
Keterangan:
I. Satelit dengan orbit 200 - 36.000 km;
II. Pesawat yang terbang rendah (> 15 km);
III. Pesawat yang terbang rendah (9 – 15 km);
IV. Pesawat yang terbang rendah (< 9 km).
Penginderaan jauh yang disingkat dengan PJ atau Inderaja,
1. Dibidang meteorology dan klimatologi, citra dapat dugunakan untuk membantu menganalisis cuaca dan peramalan /prediksi dengan
menentukan daerah bertekanan tinggi , daerah bertekenan rendah, darah hujan, daerah badai siklon, dan lain-lain.
2. Dibidang hidrologi, citra dapat digunakan untuk membantu menganalisis perairan darat sehingga memudahkan perencanaan
penggunaan daerah sehubungan dengan ketersediaan air.
3. Dibidang kelautan dan perikanan citra dapat membantu memetakan wilayah pesisir, laut, pulau-pulau kecil dan daerah fishing ground
4. Karena memberikan informasi tentang keadaan lahan, citra dapat digunakan untuk membantu perencanaan tata guna tanah,
misalnya untuk pemukiman, perindustrian, areal pertanian, areal hutan.
5. Melalui jenis citra tertentu dan dengan menggunakan stereoskop, dari citra itu, dapat diperoleh gambaran 3 dimensi. Gambaran ini
sangat menguntungkan dlam berbagai hal, antara lain :
Menyajikan model medan secara jelas
Keadaan relief lebih jelas
Memungkinkan pengukuran perbedaan ketinggian tempat
Memungkinkan volume benda yang ada, misalnya volume kayu
Memungkinkan pengukuran lereng guna menentukan kelas lahan.
5. Karekteristik objek yang tidak tampak dimungkinkan dapat dikenali berdasarkan perbedaan suhu, misalnya objek yang direkam dengan
cara inframerah termal.
6. Citra dapat memberi petunjuk untuk pemetaan daerah bencana alam secara cepat pada saat terjadi bencana, misalnya pemetaan,
daerah gempa bumi, daerah banjir, daerah yang terkena angin ribut /letusan gunung berapi.
7. Citra merupakan alat yang baik untuk memantau perubahan yang terjadi di suatu daerah , seperti pembukaan hutan, pemekaran kota,
perubahan kualitas lingkungan.
8. Citra juga dapat digunakan untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang dan sekaligus untuk mencegah kemungkinan-
kemungkinan kejadian dimasa-masa mendatang.
9. Bagi para peneliti, khususnya peneliti dibidang ilmu kebumian (geografi, kelautan, gelogi) sehingga memudahkan untuk embuat suatu
hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain serta mengambil suatu keputusan. Selain itu, citra juga dapat
digunakan untuk menjelaskan keruangan baik secara parsial maupun secara kompleks.
10. Ahli geologi yang berhubungan dengan penanggulangan bencana alam memerlukan informasi dari
teknologi penginderaan jauh. Mereka biasanya menggunakan informasi tersebut untuk mengetahui,
memperkirakan potensi, dan melokalisir daerah rawan bencana.
Selain itu, penginderaan jauh juga berguna untuk menentukan struktur geologi, pemantauan daerah
bencana gempa dan vulkanik, pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut, pemantauan
distribusi sumberdaya alam, dan masih banyak lagi manfaat lain dari penginderaan jauh untuk ilmu
geologi.
Dasar Fisika Inderaja
Untuk memperoleh data objek permukaan diperlukan tenaga. Salah satu tenaga
yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan pengideraan jauh
adalah tenaga matahari. Tenaga matahari yang memancar ke segala penjuru
termasuk kepermukaan bumi memancar dalam bentuk tenaga elektromagnetik
yang membentuk berbagai panjang gelombang (λ).
C = f x
Spektrum elektromagnetik
Radiasi matahari yang terpancar kesegala arah terutama ke bumi terurai menjadi berbagai panjang gelombang (λ)
mulai dari panjang gelombang (λ) dengan unit terkecil (pikometer) dikenal dengan gelombang pendek sampai
panjang gelombang (λ) dengan unit terbesar (kilometer) yang dikenal dengan gelombang panjang. Untuk lebih
jelasnya ukuran satuan dari panjang gelombang ditunjukan pada Tabel 2.1.
Nama spektrum biasanya digunakan pada bagian spektrum elektromagnetik, seperti gelombang inframerah, gelombang
radio, gelombang mikro, dan sebagainya. Dan spektrum ini tidak mempunyai batasan yang tegas antara satu bagian
spektrum satu dengan spektrum berikutnya.. Bagian spektrum sinar tampak ( 0,4 – 0,7 μm) pada gambaran logaritmik
merupakan bagian sempit, mempunyai kepekaan pada mata manusia
Sifat radiasi elektromagnetik lebih mudah diuraikan dengan menggunakan teori gelombang, tetapi interaksi antara
energi elektromagnetik dengan benda dapat dijelaskan dengan teori partikel. Teori partikel menyatakan bahwa radiasi
elektromagnetik terdiri dari beberapa bagian terpisah yang disebut sebagai foton. Hubungan antara teori gelombang
dengan teori quantum dalam perilaku radiasi elektromagnetik dapat dijelaskan dengan persamaan sebagai berikut :
E = hc /
Sehingga dapat dikatakan makin panjang panjang gelombang yang digunakan makin rendah kandungan energinya.
Interaksi Energi Elektromagnetik Dengan Permukaan Bumi
Bagian energi yang mengenai obyek dipermukaan bumi akan dipantulkan, diserap, atau ditransmisikan
dengan menerapkan hukum kekekalan energi. Dalam hukum kekekalan energi tersebut dapat dinyatakan
sebagai hubungan timbal balik antara tiga jenis interaksi energi tersebut, sebagai berikut:
E1 () = ER () + EA +ET ()
E1 = energi yang mengenai obyek
ER = energi yang dipantulkan
EA = energi yang diserap
ET = energi yang ditransmisikan
Penginderaan jauh dalam perekamannya tidak hanya menggunakan radiasi matahari sebagai sumber utama,
karena jika malam hari disuatu tempat, maka tidak ada sumber tenaga. Untuk menanggulangi tenaga pada
malam hari dibuat sumber tenaga buatan yang disebut dengan tenaga pulsa. Karena itu dalam sistem
penginderaan jauh digunakan 2 sumber tenaga.
Max Planck, ahli fisika dari Jerman, pada tahun 1900 mengemukakan teori kuantum. Planck menyimpulkan
bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu.
Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul dalam bentuk
radiasi elektromagnetik disebut kuantum. Planck menemukan bahwa energi foton (kuantum) berbanding lurus
dengan frekuensi cahaya.
E = h · ʋ atau E = C/
dengan :
E = energi (J)
h = konstanta Planck 6,626 × 10–34 J. s
ʋ = frekuensi radiasi (s–1)
Salah satu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum Max Planck adalah efek fotolistrik, yang
dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya mampu
mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam (yang paling terlihat adalah logam alkali) (James E.
Brady, 1990).
Sistem Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan suatu sistem terkoordinasi yang terdiri atas berbagai
komponen yang bekerja saling berkaitan. Komponen-komponen penginderaan jauh
harus meliputi hal-hal sebagai berikut:
Interaksi antara tenaga dan objek